NovelToon NovelToon
Pembalasan Danastri

Pembalasan Danastri

Status: tamat
Genre:Tamat / Single Mom / Pengganti / Mengubah Takdir / Kelahiran kembali menjadi kuat / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:237.5k
Nilai: 5
Nama Author: Serigala Kecil

Setelah dijemput dari desa dan dinikahi, pada akhirnya nasib buruk tetap menimpa Danastri. Faktanya, ia dijemput dan dinikahi hanya untuk dijadikan sebagai rahim pinjaman bagi istri Sanungga.

Setelah Sanungga dan istri pertamanya mendapat dua anak kembar dengan proses fertilisasi in-vitro pada Danastri. Danastri diperlakukan baik kemudian diajak berlibur oleh Sanungga yang memberikan malapetaka lain bagi Danastri. Danastri akhirnya didorong jatuh dari tebing sampai nyawanya terenggut.

Tapi ternyata, Danastri terlahir kembali dan berhasil melarikan diri sebelum proses infiltrasi dimulai, yang mengejutkan adalah ia tetap hamil anak kembar!

"Jadi, apakah si kembar dikehidupan sebelumnya benar-benar anakku?!" Gumamnya tidak percaya.

Disamping itu, pembalasan dendam dari Danastri, tetap berjalan sedikit demi sedikit.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Serigala Kecil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Berbelanja

*

*

Danastri tidak langsing menjawab, pertama-tama ia terdiam, kemudian menghela nafas, kedua matanya mulai mengembun merasa bersalah. "Maaf, ibu... Bapak..." Ucap Danastri penuh penyesalan.

Kemudian ia menceritakan semua yang terjadi. Adalah ketika ia pulang dari perjamuan dan tersesat karena sebetulnya Sanungga tidak menunggunya sama sekali. Saat itu, Danastri memang tidak mabuk tetapi tidak disangka ia memasuki kamar yang salah dan berakhir bersama orang asing.

Kenapa ia bisa memasuki kamar yang salah? Seseorang memberitahunya jika Sanungga berada di kamar tersebut, menunggu sang istri menjemput. Tapi siapa sangka orang yang di dalam bukan Sanungga sama sekali.

Orang yang menidurinya juga tidak sadar, ia sebenarnya sama mabuknya dengan Sanungga malam itu, itulah mungkin kenapa ia berani menidurinya.

Yang beda adalah, di kehidupan sebelumnya Danastri menangis keras dan bangun sendirian. Ia yang bodoh bahkan tidak melihat cek di atas meja sama sekali dan langsung berpakaian, kembali menemui Sanungga yang memang mencarinya begitu sadar di pagi hari. Dan di kehidupan ini, Danastri sama sekali tidak panik, alhasil cek di atas meja, dan laki-laki yang menidurinya juga terlihat.

Danastri tahu wajah laki-laki tersebut, begitupun laki-laki tersebut yang tahu wajah Danastri di pagi hari. Tapi, yasudah, semua sudah terjadi. Maksudnya adalah, ini memang kebodohannya langsung percaya lada orang yang memberitahunya jika Sanungga ada disana.

"Maaf...Tri kotor bu, pak..." Lirih Danastri, kini perasaan sesal meluap dihatinya. Dengan uang ini, bukankah sama saja dengan uang hasil ia yang menjual diri?

Ibu Danastri lantas maju dan memeluk anaknya erat-erat. Danastri sendiri terguncang, menangis dalam pelukan ibunya. Sang Ayah menengadahkan kepalanya menahan air mata yang siap menetes.

"Kau sama sekali tidak berniat seperti itu pada awalnya, terlebih Sanungga mau melakukan hal jahat pada kita. Adalah hal benar memanfaatkan hal disekitar untuk melarikan diri." Ibunya menenangkan diri dan Danastri, membenarkan tindakan Danastri meski hal ini salah.

"Nak, harusnya kami tidak merestui pernikahanmu dengan Sanungga." Ucap Ayahnya penuh sesal. Dengan mata memerah, ia juga mengusapi kepala Danastri yang masih ada dalam pelukan ibunya.

*

Sorenya, meski suasana kesedihan masih jelas terasa di antara ketiganya, ketiganya tetap melakukan pekerjaan di rumah baru. Danastri dan Ibunya pergi berbelanja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka di kota dan tempat tinggal baru.

Sedangkan sang Ayah dan adiknya, membereskan barang bawaan keempatnya, dengan adanya lemari memudahkan Ayahnya langsung melipat dan memindahkan baju-baju ke dalam lemari. Meski sudah banyak yang usang, tetapi masih layak pakai bagi keempatnya.

"Ibu, jangan ragu mengambil barang. Masih ada uang disini. Jangan khawatirkan hal itu, Tri akan bekerja dan mengganti uangnya kelak." Ucap Danastri seraya tersenyum kecil, mengusap bahu ibunya yang tampak lesu.

Ibunya balas tersenyum kecil, kemudian menganggukkan kepalanya. Tapi kelesuannya benar-benar tidak hilang sama sekali. Danastri yakin, ibunya pasti merasa tidak nyaman memakai uangnya. Tapi mau bagaimana lagi? Hidup di kota baru, dan bukan desa terpelosok, membuat keluarganya mau tak mau menghabiskan banyak uang.

Kemudian Danastri mulai mengambil set masak, set makan, dan beberapa barang elektronik yang bisa membantu dan memudahkan kedua orang tuanya di rumah. Sedangkan sang ibu hanya menghela nafas melihat banyaknya barang yang dibeli Danastri, ibunya hanya mengambil beberapa diantaranya adalah alat kebersihan.

"Lemari es dan TV untuk apa nduk? Ini mahal, belum lagi bayar listriknya nanti." Ucap Ibunya seraya menggelengkan kepalanya melarang.

"Mari buka warung kecil-kecilan di rumah, biar ibu dan bapak bisa menghasilkan uang sementara Tri mencari pekerjaan di luar. TV untuk Wudira, biar tidak bosan dan mengganggu kalian. Boleh, kan, bu?" Tanya Danastri memastikan.

Ini memang rencananya.

Lagipula tidak ada warung kecil di sekitar rumahnya. Hal-hal seperti berjualan minuman apalagi. Ketika mereka pertama kali datang, bahkan para tetangga mengintip dari kejauhan. Di samping kiri rumahnya juga ada satu rumah yang sudah diisi, hanya samping kanannya saja yang kosong. Belum rumah lainnya di depan dan belakang. Agak padat, tapi menurutnya sangat pas untuk ukuran dan jarak per tetangga saat ini. Karena di tahun-tahun berikutnya, jarak rumah akan semakin padat dan berdempetan.

Rumahnya juga ada halaman luas dan pagar, ketika saatnya tiba maka cukup tambahkan meja di halaman dekat pagar, jadi tidak perlu setiap orang masuk ke rumah dan halamannya. Cukup di luar, melakukan transaksi.

"Jual sembako mau tidak bu? Atau mau jual makanan dan minuman?" Tanya Danastri.

"Ibu ikut arahanmu saja kalau begitu, terserah mau sembako atau makanan dan minuman." Ucap Ibunya seraya tersenyum.

"Kalau begitu makanan! Tri ada resep baru yang Tri pelajari dari ibukota. Mungkin para tetangga juga akan menyukainya? Kita coba dulu saja." Ucap Danastri seraya menganggukkan kepalanya.

Setelahnya keduanya keluar dari kios peralatan rumah tangga, dan memasuki kios sembako untuk stok di rumah. Selain itu, ia sekalian membeli lauk pauk dan bahan untuk penjualan makanan baru.

Harga sembako masih sangat terjangkau, bahan-bahan untuk penjualan makanan juga masih sangat murah. Danastri senang membeli ini itu. Apalagi di kota baru ini juga termasuk murah, tidak seperti di ibukota kala ia tinggal bersama Sanungga. Sembako lebih mahal lagi dari harga dikota baru ini.

"Banyak sekali ternyata!" Ucap Ibunya tertahan. Menatap terkejut semua belanjaan yang dibelinya dengan Danastri. "Bagaimana kita membawanya pulang, nduk?" Lanjutnya bertanya, kebingungan.

"Sewa mobil saja, bu. Sekalian mengangkut barang-barang di kios sebelumnya." Ucap Danastri seraya tersenyum. "Untunglah kiosnya dekat, jadi bisa sekalian dibawakan mereka." Lanjutnya.

Kemudian Danastri menyuruh ibunya memerhatikan orang-orang mengangkut barang satu persatu, sementara dirinya pergi membeli ponsel untuk kebutuhannya. Sekalian dua ponsel, untuknya dan untuk di rumah satu, untuk berkabar.

Setelah kembali, semua barang telah selesai dipindahkan. Alhasil Danastri dan ibunya naik ke mobil, di samping pengemudi, dan pulang bersama barang yang dibelinya.

"Nduk, Bapak pasti kaget melihat semua ini. Ibu saja merasa tidak enak, apalagi bapak nanti, kan?" Ucap Ibunya terkesan khawatir.

"Biar Tri yang menjelaskan ya bu, ibu tenang saja. Tri yang akan membujuk bapak nanti." Ucapnya seraya tersenyum dan menenangkan ibunya.

Sesampainya di depan rumah baru, karena jarang ada mobil yang datang, alhasil oara tetangga mulai melihati kedatangannya. Entah apa yang mereka pikirkan, tapi Danastri tidak begitu peduli. Lagipula mereka masihlah orang asing. Ke depannya juga Danastri tidak akan membuat kedua orang tuanya terlalu dekat, apalagi latas belakang sebelumnya pasti akan membuat mereka dijauhi jika mereka tahu yang sebenarnya.

Dan Danastri yakin, kedua orang tuanya cukup pintar untuk tidak mengatakan hal-hal yang berbau privasi keluarga.

*

*

Note : Maaf sebelumnya bagi yang ga tau, In Vitro Fertilization atau IVF, biasa juga disebut dengan bayi tabung adalah salah satu penanganan masalah infertilitas pada pasangan yang ingin memiliki anak. Bayi tabung dilakukan dengan mempertemukan sel sperma dan sel telur (pembuahan) di luar tubuh.

Ceritanya fiktif ya, jadi aku tambah²i imaginasiku, terimakasih 🙏

1
@rek Pawiqui
bab ini yg diceritakan siapa sih thor??? 😇😇😇
@rek Pawiqui
ceritanya lugas dan simpel, jd mudah diikuti.
sedikit yg kurang pas, akan lbh baik kalo sejak kedatangan Jev dan rombongan langsung diperkenalkan satu persatu..
semangat terus thor.. smg karya2 mendatang lebih sempurna dan smakin sukses meraih hati readers. aamiin.😊💪🙏
Ita Putri
Luar biasa
Misaza Sumiati
Danatri itu keras kepala egois
Marianti Lim
cerita ini mengajarkan menjadi orang tua itu butuh kesiapan diri n bisa memberikan kenyamanan n tanggung jawab ke keluarga, bukan hanya uang yg diutamakan. di saat ada masalah, orang tua lha yg harus bisa tenang n bijaksana
Arya Aya
tengkiu othor,, ceritanya bagus dn menarik 🙏❤️
Hairiyah
Luar biasa
Hairiyah
Lumayan
Sella Darwin
Luar biasa
Mella Dewiswita Diningrat
aq masih bingung dgan awal cerita ini, katanya bereinkarnasi tpi kok ahhh gimna ya pusing aq😇
Inara Aila
Luar biasa
RieNda EvZie
/Good//Good//Good//Good//Good/
Lala Kusumah
ceritanya bagus menarik dan seruuuuuu juga inspiratif bagi kita perempuan juga bisa tegar teguh kokoh dikaki kita sendiri, teruslah berkarya dengan karya-karyanya yang bagus lagi ya... semangat sehat
Lala Kusumah
ceritanya bagus menarik dan seruuuuuu... happy ending lagi... makasih ya...
Lala Kusumah
kereeeeeeeennnn n hebaaaatttt ya Danastri.... lanjuuuuuuuuuuutttt
Siti S
Luar biasa
Kharisma
beberapa sebelumnya dia. cerita kalau kehidupan pertamanya dia tetap melakukan ONS dengan pria asing tapi tetap kembali ke Sanu baji... jadi
terus melakukan program bayi terus hamil kembar
lah nanti di juga hamil kembar
besar kemungkinan dia hamil anaknya sendiri dengan pria asing tersebut
Putudina Nurhayanti
Luar biasa
Ruby
sk bgt sama crta berproses gn.. tri walau dr desa tp cerdas, dr cara dy kabur ngajak kluarganya dan pdangan masa depan.
Ruby
yg ngasih cek org lain kan? knp hrs pake nm sanungga, klo brupa cek itu udah bs lsg di cairkan krna ada tnda tgn dan nm si pemberi cek.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!