Arsya adalah seorang gadis yang memiliki cita-cita menjadi seorang dokter yang hebat. Sejak dibangku SMP dia tertarik mempelajari ilmu kedokteran. Semangatnya yang tinggi dalam belajar menjadikan dirinya diterima di salah satu kampus kedokteran yang cukup terkenal di kota X. Namun justru jurusan kedokteran ini menyebabkan suatu trauma yang mendalam baginya sehingga dia harus mengubur mimpinya karena suatu kesalahan yang membuat dia dipertemukan dengan Dion laki-laki playboy yang cukup terkenal di kampus. Bagaimanakah kisah perjuangan Arsya mengubur mimpinya dan menjadi sukses di bidang yang berbeda? Bagaimana juga perjuangan Dion untuk mendapatkan Cinta Arsya? yuk simak novel kedua ku. dan jangan lupa untuk like dan subscribe.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratri Larasati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14
Arsya telah selesai kuliah dia ingin mengajak Ceci untuk ke perpustakaan mencari sumber materi yang lain. Namun ternyata Ceci sudah ada janji dengan teman nya yang lain untuk pergi keluar. Akhirnya dia memutuskan untuk ke perpustakaan seorang diri. Di tengah jalan dia bertemu dengan Dion dan teman-teman namun Arsya diam saja tidak memperdulikan seolah-olah dia tidak mengenalinya. Hal itu justru membuat Dion emosi segera di susul nya Arsya ke perpustakaan dan membawa nya ke ruang privasi perpustakaan.
Ditariknya tangan Arsya ketika hendak mengambil buku.
" ah.....sakit kak lepas. " ucap Arsya
Dilepaskan Arsya ketika mereka sudah di ruang privasi tersebut.
Arsya melihat tangannya yang memerah akibat tarikan Dion.
" apa sih sebenernya masalah kakak sama aku?" tanya Arsya
tanpa menjawab Dion justru malah mencium bibir Arsya. Arsya yang jelas menolak namun Dion yang sudah terbiasa melakukan itu tentu dia paham bagaimana melunakkan tolakan dari Arsya. Arsya hanya bisa menangis menerima ciuman itu. Setelah di rasa cukup Dion melepaskan ciuman itu.
Arsya hendak menampar Dion namun tangannya berhasil di raih oleh Dion.
" ini yang berani bolos kuliah demi pacaran dengan kekasih nya. " ucap Dion sinis
" apa urusan nya dengan kakak" ucap Arsya
" jelas ada gara-gara lho sering nggak masuk rencana ospek yang udah gue susun di tolak oleh kampus. Hal itu membuat gue harus menyusun ulang." alibi Dion agar tidak kelihatan jika dia merindukan gadis itu sebenarnya.
" dasar aneh apa hubungan juga dengan aku. " cuek Arsya serasa menyingkirkan tangan Dion yang masih mengungkungnya di tembok.
Ditariknya kembali tangan Arsya dan mereka melakukan ciuman itu kembali.
" stop cukup. Aku nggak mau kakak melakukan hal seperti itu lagi padaku. Aku bukan wanita gampangan seperti cewek -cewek yang lain. " tangis Arsya meninggalkan ruangan
" lihat aja lho pasti akan jatuh di pelukan gue nanti. " ucap Dion meyakinkan
Arsya menuju ke toilet kampus dirinya menangis di sana.
" apa sebenarnya salahku kenapa dia selalu mencium ku seenaknya aja. " ucap arsya pada dirinya sendiri.
" sebaiknya aku menghindarinya. Belum lagi cewek nya yang bar-bar itu nyalahin aku terus. Padahal lakinya yang ganjen. " tambah Arsya
Setelah cukup puas meluapkan emosi nya dia memoles kembali make up nya dan keluar dari kamar mandi. Tanpa di sangka dia malah bertemu dengan Rangga
" hey de habis dari mana?" tanya mas Rangga
Mas Rangga ku lihat dia laki-laki yang sopan ketimbang temennya yang itu.
" ini mas habis dari kamar mandi. Mas sendiri nggak ada kuliah?" tanyaku
Kami berdua mengobrol seraya menuju ke kelas masing -masing. Tanpa mereka sadari Amel melihat semua itu.
" cukup menarik seperti nya Rangga menyukai gadis itu. Kita buat permainan yang cukup menarik. Tunggu aja" ucap Amel
Amel bergegas menemui temannya untuk merencanakan sesuatu untuk gadis itu. Sedangkan Arsya dan Rangga menuju ke kelas masing-masing.
Jam perkuliahan telah selesai. Arsya segera menuju ke parkiran untuk pulang. Di lihatnya cuaca mulai gelap seperti akan turun hujan.
" huft seharusnya aku tadi mendengarkan kakak untuk bawa mobil." Bagaimana jika nanti hujan di jalan. Ucap Arsya pada diri sendiri
Setibanya di parkiran hal sial justru terjadi pada nya. Ban sepeda motor Arsya kempes.
" yah kempes terus gimana donk aku pulang nya. Pesen online aja kali ya. " ucap nya pada diri sendiri
Arsya memutuskan untuk menuju ke halte bus depan kampus. Namun di tengah perjalanan hp Arsya berbunyi dilihatnya ternyata nomor baru.
" Assalamualaikum halo. Ini dengan siapa?" ucap Arsya
" sya tolongin Rangga dia pinsang di ruang Hima. " ucap orang itu
" iya kak aku kesana sekarang. " ucap Arsya seraya mematikan telp dan menuju ke ruang Hima
Suasana di kampus sudah sepi banyak yang sudah pulang bahkan ruang-ruang perkuliahan sebagian sudah di kunci. Dia masih terus berjalan menuju ke ruang Hima terkadang dia sambil berlari. Setibanya di ruang Hima ternyata disana sepi tidak ada orang. Dia masuk ke ruang itu
" kak...kak Rangga ?" ucap Arsya
tidak ada sahutan dari siapa pun. Bahkan lampu sudah di matikan mungkin oleh pihak kampus.
Setelah Arsya masuk dia masih mencari kak Rangga di dalam hingga dia tidak menyadari orang lain yang masuk kemudian mengunci pintu dari luar.
" selamat menikmati malam ini gadis bodoh" ucap Amel
Tidak lupa Amel menaruh kamera di ruang itu.
" halo cewek. .lumayan cantik juga cewek ini. " ucap laki-laki itu
" si..apa kamu....?" panik Arsya
" minggir aku mau pulang" ucap Arsya panik
" tidak usah buru-buru sayang kita nikmatin dulu hujan diruang ini. " ucap laki-laki itu.
laki-laki itu masih terus mendekat. Sedangkan Arsya menuju ke pintu keluar yang ternyata sudah di kunci dari luar.
" dog..dog. Buka pintunya....tolong.....!" panik Arsya
" nggak usah teriak-teriak mending kamu kemari dan turuti keinginan ku.
Laki-laki itu masih mendekati Arsya. Karena Arsya memiliki ilmu bela diri dia bisa memberikan perlawanan pada laki-laki itu. Namun sepandai-pandainya Arsya tenaga nya pasti kalah dengan seorang laki-laki. Hingga akhirnya laki-laki itu sudah berhasil menangkap Arsya dan berusaha melepas pakaian Arsya. Laki-laki itu terus berusaha mencium leher Arsya menyentuh tubuhnya.
Di sisi lain Rangga dan Dion yang baru saja selesai rapat dengan pihak outdor untuk acara ospek. Kembali ke kampus untuk mengambil kendaraan nya.