Hana Syifa Izdihar adalah seorang anak yang di besarkan di panti asuhan. sejak kecil ia tidak pernah merasakan yang namanya kasih sayang orang tua.namun,hal itu tidak membuatnya lemah. ia justru menjadi wanita yang sangat berprestasi dan banyak juara yang ia dapatkan.namun,semua itu tak luput daripada ujian . di saat dia belajar untuk lebih baik,ia harus kehilangan seseorang yang sangat ia cintai. seseorang yang selalu menjadi suport sistem baginya selama ini.hingga, pada akhirnya takdir membawanya kepada sesuatu yang lebih baik dan pantas untuknya. yuk simak cerita selanjutnya 👇
CERITA INI MURNI KARANGAN AUTHOR.
DILARANG KERAS UNTUK MENG COPY👍
HAPPY READING
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Storyliana_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
9
...“Percepat lah oleh kalian mengantarkan jenazah (ke kuburan). Jika jenazah itu saleh (baik), maka hal demikian merupakan kebaikan yang kalian segerakan untuknya. Tapi jika tidak saleh, maka hal demikian merupakan keburukan yang kalian turunkan bebannya dari pundak-pundak kalian.”...
...(H.R. al-Bukhary dan Muslim)...
.
bagitu ramai orang orang yang datang untuk mendoakan Gus fardzan.
bahkan orang orang yang ikut men sholati jenazahnya pun sampai tidak muat di masjid dah harus melaksanakannya di halaman menggunakan karpet .
Itulah yang di namakan sebuah kebaikan. hati semua orang akan terketuk untuk datang meski hanya mendoakan sang mayyit. beribu ribu orang yang datang jauh jauh untuk bisa mengantarkan jenazah Gus fardzan sampai ke pemakaman.hakikat nya berbuat baiklah pada semua orang hingga kelak kita akan merasakan hasil dari hal itu.
" la Ilaha Illallah ,la Ilaha Illallah ,la Ilaha Illallah" suara khas nya pun mulai ter lantunkan.
semua orang kini tampak riuh mengantarkan jenazah Gus fardzan menuju ke pemakaman yang juga tak jauh letaknya dari pesantren.
Hanya seorang laki laki saja yang mengantarkan jenazah Gus fardzan ke pemakaman. sedangkan para wanita kini hanya bisa menatap kepergian Gus fardzan untuk selamanya.
Syifa menatap kepergian seseorang yang sangat ia cintai, ia harus melepaskan nya untuk selama lamanya. Meski hatinya terasa begitu berat. Mau tidak mau dia harus menerima segala sesuatu yang sudah Allan tetapkan bagi setiap makhluk nya.
* anda adalah laki laki yang terbaik yang pernah saya temui Gus.. saya sangat bahagia bisa mengenal anda. Saya sangat mencintai anda Gus. .maafkan saya karena sudah terlambat mengatakan hal ini Gus.
saya akan selalu mencintai anda,sampai dimana Allah menghilangkan dengan sendirinya. Saya ikhlas dengan kepergian mu Gus. Berbahagialah,karena Allah lebih menyayangi anda.
* gumam Syifa sambari menatap kepergian jenazah Gus fardzan
Semua orang yang ada disana hanya bisa menatap kepergian Gus zafran. Kepergian untuk selama lamanya.
" ummi.." panggil Gus zafran yang memang tidak ikut mengantarkan karena keterbatasan dirinya.
" nak..." ummi Sarah menghampiri putranya dan langsung memeluk nya.
" fardzan sudah di bawa ya mi ?"tanya Gus zafran pada sang ummi.
" Iyya nak, kamu yang sabar ya nak.ikhlaskan adik kamu. Allah lebihan ayang adik kamu " sahut ummi Sarah untuk menenangkan putranya
" Iyya ummi, " sahut Gus zafran sembari menghapus air matanya yang mengalir.
" mari saya antar ke dalam Bu nyai " ajak Bu Maryam pada ummi Sarah.
Ummi Sarah menganggukkan kepalanya sambari tersenyum tipis kearah Bu Maryam..
" ayo nak,kita kedalam " ajak ummi Sarah pada Bu Maryam.
" Iyya ummi" sahut Gus zafran pada umminya.
Bu Maryam mengantarkan ummi Sarah untuk kedalam bersama dengan Gus zafran .
" anak anak ada dimana mbak ?"tanya Annisa pada mbak ana yang juga ada disanaa.
" anak anak di jaga oleh santri Nisa " sahut mbak ana pada Annisa
Annisa menganggukkan kepalanya mendengar jawaban mbak ana.
" yasudah yuk, kita susul Bu Maryam " ajak Fatiyah pada mabk ana dan yang lainnya.
" kita ke anak anak suku" sahut mbak Ana pada Fatiyah.
" yasudah ayo" sahut Fatiyah pada mbak ana.
" Syifa..." panggil mereka semua pada Syifa.
" kita kedalam ?" ajak Annisa pada Syifa yang masih termenung.
" Iyya,ayo "ajak Syifa pada mereka semua.
" yang sabar ya... Apa yang sudah tertakar tidak mungkin akan tertukar " sahut Annisa sembari mengelus bahu Syifa.
" aku sudah ikhlas,aku sudah hilangkan semuanya bersama dengan kepergian Gus zafran selama lamanya " sahut Syifa membuat kedua sahabat nya bahkan mbak ana merasa tersentuh hingga matanya ikut berembun.
" cinta kamu sangat besar terhadap Gus fardzan Syah.. jika kamu bisa mengikhlaskan nya. Insyaallah kami akan mendapatkan yang lebih baik dari beliau nantinya " ucap mbak ana pada Syifa.
" aamiin allahumma aamiin " sahut Syifa sambari tersenyum pada mbak ana.
" yasudah , ayo kita kedalam sekarang" ajak mbak Anna pada Syifa dan kedua sahabat nya.
" nggak jadi ke anak anak ?"tanya Fatiyah pada mbak ana.
" astaghfirullah, jadi lupa. Ini gara gara terlalu baper lihat Syifa " ucap mbak ana sembari menghapus air matanya yang mengalir.
"kalian mau ikut ?'tanya mbak ana pada Syifa dan annisa.
" tidak dulu mbak,biarkan Syifa istirahat dulu" ucap Annisa pada mbak ana.
' yaudah ,kalian ke ndalem duluan ajah.biar aku sama Fatiyah yang pergi ke anak anak " ucap mbak ana pada Syifa dan annisa.
" Iyya mbak " sahut Annisa.
mereka berempat pun segara berlalu pergi dari sana namun dengan tujuan yang berbeda.
kehidupan adalah sebuah teka teki yang tak dapat kita temukan caranya untuk kita selesaikan. namun dapat kita temui hasil akhir nya yaitu kematian.