Vika Amalia, seorang gadis ceria, giat, tangguh dan juga paling menomor satukan uang di atas segalanya. Keadaan yang membuatnya menjadikan dia matre karena pengalaman buruk keluarganya, Namun, hidup Vika berubah setelah kejadian fatal menimpanya kesalahan yang bukan sengaja terjadi malah jadi cerita baru di hidupnya. Arya Mahesa, adalah seorang Chef terkenal dengan keahlian memasak ala dirinya yang selalu cool terlebih lagi selalu menemukan resep baru di setiap sentuhan masaknya. membuat Arya begitu digemari oleh kaum hawa. dia mencintai Chika (kekasihnya) tapi terjebak dalam kesalahan pada Vika..
cerita menarik untuk mengisi waktu luang
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Auzora samudra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kedatangan nenek
Tiba-tiba ponselnya bergetar tanda ada pesan masuk. Dan ternyata atas nama "boss chef"
"Aku sudah transfer kerugiannya. jika itu kurang, kita bisa membicarakannya lagi,"
Bos ini benar-benar sangat kaya. Tapi sayang, aku tidak tertarik dengan pria yang selalu punya pikiran kotor seperti dia
Lalu Vika membalas pesan tersebut "sangat cukup, dan Mulai detik ini lupakan semuanya karena saya akan menjalani hari-hari seperti biasa, oke."
Arya merasa sedikit lega, karena wanita itu
bisa berdiskusi secara materi. Itu lebih baik daripada gadis lain pada umumnya, pasti sudah menuntut pertanggungjawaban yang lebih dan akan berdampak bukan hanya percintaannya dengan Chika. Bahkan karirnya pun mungkin akan goyang
***
Hari berikutnya
Akhirnya kini Vika sudah kembali lagi ke kampus seperti biasa. Pikirannya tenang, hatinya juga damai setelah menerima transferan dari Arya. Dia bahkan sudah memberitahu Rara kalau hari ini tubuhnya lebih Vit dan akan kembali melakukan kegiatan seperti biasa
***
Saat di kampus, baru saja mata Rara melihat kearah Vika sedang duduk di kantin, dia langsung berlari dan teriak..."Vika!!!!!" Sambil merentangkan kedua tangannya
"Ya ampun anak ini, membuat heboh satu kampus aja"bisik nya
"Aku sangat merindukanmu!!!" lalu memeluk dengan erat sambil menggoyang-goyangkan tubuhnya
"Kenapa jadi kayak udah lama nggak ketemu sama aku! shi??" Vika menahan tubuhnya agar keduanya tidak terjatuh
"Bukan itu, aku senang banget bisa ngeliat kamu di kampus lagi dalam keadaan sehat kaya gini!" lalu dia mencubit kedua pipi Vika
"Aduh... sakit Ra" kemudian Vika menepisnya
"Hari ini kamu nggak usah ke restoran dulu ya?" Rara khawatir dengan kondisi Vika yang baru saja sembuh dari demam, dia takut kalau gadis itu akan jatuh sakit lagi, dan tentunya hari-hari Rara terasa sepi seperti kemarin
"Nggak apa-apa Ra, aku udah sehat kok" Vika menunjukkan otot-ototnya yang tidak seberapa
"Sehat apanya. Lihat nih muka kamu aja masih pucat, kalau pingsan. nanti kak Arya yang kasih napas buatan buat kamu" Rara asal bicara, namun perkataannya tiba-tiba melintas di otak Vika kejadian yang ingin dia lupakan
"Gak mau!!!" Vika sedikit histeris sampai membuat Rara bengong
Sampai percakapannya tertunda karena jam sudah menunjukkan dimana mereka harus masuk kelas. Hari ini Vika belajar penuh semangat. Selain saldo di ATM nya baik, dia juga senang bisa menjalankan aktivitas seperti biasa...
Setelah selesai pelajaran keduanya bersiap mau ke restoran tapi tiba-tiba Nathan berlari menghampiri keduanya saat baru saja mau masuk kedalam mobil, bermaksud ingin mengajak Vika dinner untuk pendekatan, namun Rara mencegahnya karena dia butuh istirahat, dan Untung saja Nathan mengerti dengan apa yang khawatirkan temannya, jadi ajakan tersebut diganti dengan jemputan pulang kerja dan Vika tidak menolak, karena setiap malam dia pasti pulang sendiri apalagi harus mengeluarkan ongkos, itu sama sekali bukan sifatnya, uang saku dia akan terkuras sedikit demi sedikit hanya untuk diberikan pada taksi online nantinya
Sesampainya di restoran Vika dan Rara mengganti pakaian kerja, kemudian melanjutkan ke aktivitas biasanya. Tak lama kemudian bos mereka Arya Mahesa juga tiba, dan langsung keruangan khusus mengganti pakaian dinasnya. Sikap mereka saat ini sama sekali tidak ada yang mencurigakan. Arya maupun Vika, keduanya sama-sama profesional dalam pekerjaan. Sampai, siapapun tidak akan ada yang tau atau merasakan kecanggungan kalau di antara bos dan karyawan itu sebenarnya tidak baik-baik saja.
Setelah beberapa hari, Arya juga sama sekali belum bertemu lagi dengan kekasihnya dan baru kali ini Chika berani mendatangi Arya, dari sejak kejadian malam minggu kemarin. Dia memang harus memberikan Arya waktu atas apa yang telah dilakukan.
"Baby. Aku sangat merindukanmu!!" Chika lalu memeluk Arya dari belakang agar pria itu tidak se jutek kemarin saat ditemui di apartemennya
"Aku juga sangat merindukanmu!" Arya kemudian membalikkan tubuhnya lalu memeluk Chika
Tak sedikit orang memperhatikan tingkah laku keduanya, tapi karena sudah biasa jadi tidak ada masalah, hanya saja sedikit aneh, walaupun lamarannya ditolak Arya masih begitu saja mudah memaafkan kekasihnya. Namun tanpa disangka dan tanpa diduga untuk pertama kalinya Nek Rita datang mengunjungi restoran Mahesa, biasanya dia selalu pergi ke tempat-tempat yang ada teman seumurannya, tapi entah kenapa hari ini dia mengunjungi Arya.
"Nenek?" Rara yang pertama kali sadar kalau neneknya ada di sana, dengan hafal betul suara mobil yang biasa dipakai
Arya dan Chika segera melepaskan pelukan mereka, dia tidak menyangka kalau akan kedatangan tamu besar yang sangat mustahil walaupun hanya di bayangkan saja. Chika segera menghampiri calon nenek mertuanya, seperti biasa selalu mencari perhatian agar Perjodohan mereka tetap berjalan Semestinya. Namun siapa sangka tiba-tiba wajah Nek Rita seperti mencari seseorang. Bahkan dia tidak menghiraukan sapaan Chika tadi. Setelah matanya menemukan titik ke keadaan Vika, dia langsung melangkah menghampiri gadis itu, dan mengejutkan semuanya namun tidak dengan Rara, setiap hari dia selalu menceritakan apa saja yang terjadi pada Arya dan Chika, juga tentang kondisi Vika dua hari terakhir ini
"Kenapa kau sudah masuk kerja?" Nek Rita memegang kedua bahu Vika yang dibalas hanya tatapan penuh kebingungan
"Maksud nenek?" Vika masih belum mengerti
"Bukankah Rara bilang kau sedang sakit?"
"Oh... iya. kemarin mungkin kelelahan, tapi sekarang aku udah sehat kok, Nek!" Vika tersenyum dengan menunjukkan tubuhnya kalau dia benar baik-baik saja
"Kamu pasti lelah karena bekerja keras untuk memberi kejutan pesta ulang tahun pada seseorang yang tidak tahu diri" Nek Rita sengaja menyindir Chika, selain dia merasa dibohongi dengan perselingkuhannya, dia juga sakit hati karena setiap pengorbanan Arya tidak pernah dihargai
Arya yang mendengar perkataan neneknya langsung merasa tidak enak pada Chika, dia kemudian menghampiri Rita dan memegang tangannya
"Nenek, apa yang kau katakan?" Arya benar-benar sangat tidak nyaman
"Harusnya Nenek yang berkata padamu. Apa yang sedang kau lakukan?"
Arya langsung membuang pandangannya kearah Rara dan memelototinya, dia yakin kalau hanya adiknya lah yang mengadukan semua ini pada Rita
"Jangan kau melemparkan kesalahan kepada orang lain" wajah Arya dipaksa berpaling lagi menatap Rita
"Nenek ini tidak seperti yang kau pikirkan, bijaklah dalam mencerna setiap perkataan orang lain. Aku dan Chika sepakat masih ingin memperjuangkan karir masing-masing" tegas Arya.
Vika berdiri di antara Nenek dan cucunya yang sedang berdebat itu merasa bingung, dia melemparkan pandangannya ke nek Rita lalu balik lagi pada Arya, dalam pikirnya perdebatan antara kalian kenapa harus di depanku yang orang tidak mengerti apa-apa
Kemudian Chika merasa tidak enak hati, dengan senyuman manisnya dia menghampiri dan menengahi perdebatan tersebut, dia mencoba menjelaskan kalau ini bukan saat yang tepat untuk keduanya menikah, lagipula cinta mereka berdua masih terjalin baik-baik saja
"Maafkan aku Nek, tapi tolong beri aku sedikit waktu lagi. Setelah itu aku akan menikah dengan Arya" jawaban pasti Chika terlihat sangat serius