NovelToon NovelToon
Legenda Pendekar Naga

Legenda Pendekar Naga

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / Komedi / Petualangan
Popularitas:235.1M
Nilai: 4.8
Nama Author: Shujinkouron

Dengan sebilah pedang di tangan, aku menantang takdir, bukan demi menjadi pahlawan tetapi agar terciptanya kedamaian.
Dengan sebilah pedang, aku menantang empat penjuru, langit dan bumi, menjadi tidak terkalahkan.
Dengan sebilah pedang, aku menjelma menjadi naga, menghabisi iblis, menyelamatkan kemanusiaan.
Dengan sebilah pedang, aku menemukan dunia dalam diri seseorang, menjaganya segenap kekuatanku, bersamanya selamanya.
Dengan sebilah pedang, kuukir sebuah legenda, tentang anak manusia menantang langit, legenda pendekar naga!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shujinkouron, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch. 29 – Kabar dari Ibukota

“Chen’er, teknik pedang yang akan kuturunkan bernama ilmu pedang burung walet, ada dua belas bentuk didalamnya, aku akan menunjukanmu bentuk pertama.”

Fang An kemudian memperagakan bentuk pertama dari ilmu pedang burung walet. Fang An sengaja memperlambat gerakannya agar Xiao Chen dapat mengamatinya dengan baik.

Xiao Chen hanya bisa tersenyum tipis, ilmu pedang ini adalah salah satu teknik yang dipelajarinya selama puluhan tahun di kehidupan sebelumnya dan membantunya mencapai pemahaman seni pedang yang mendalam. Xiao Chen bahkan bisa melakukan dua belas gerakan dalam ilmu pedang burung walet dengan mata tertutup.

“Bagaimana? Apa kau kesulitan menghapalkan seluruh gerakan dari bentuk pertama?” tanya Fang An setelah menyelesaikan gerakannya.

Xiao Chen mengeleng pelan sebelum menjelaskan dirinya telah mengingat semua gerakan tersebut. Fang An tidak heran ketika Xiao Chen mampu mengingat dalam sekali lihat dengan kecerdasan yang ditunjukan selama ini.

“Menghapalkan gerakan berbeda dengan menguasai, dalam bela diri ada beberapa tingkat terhadap penguasaan suatu jurus…”

Fang An kemudian menjelaskan bahwa ada empat tingkat penguasaan pada sebuah jurus, yang pertama adalah penguasaan dasar yaitu ketika seseorang menghapal gerakan inti jurus tersebut dan mampu mengeluarkan sepuluh sampai dua puluh persen kemampuan jurus tersebut.

Saat seseorang mampu menggunakan tiga sampai lima puluh persen potensi dari sebuah jurus, dia akan dinilai memiliki penguasaan menengah. Tingkat selanjutnya adalah penguasaan mahir, ketika seseorang mampu menggunakan enam sampai sembilan puluh persen potensi jurus tersebut. Terakhir penguasaan sempurna saat seorang pendekar mampu mengeluarkan sembilan puluh sampai seratus persen kemampuan dari sebuah jurus.

“Meskipun ada sebutan penguasaan sempurna dalam sebuah jurus tetapi kau harus mengingat dengan jelas Chen’er, bahwa seni pedang bukanlah perjalanan menuju puncak gunung melainkan menyelam ke lautan yang tidak berdasar…” Fang An mengingatkan.

Xiao Chen tentu tidak pernah melupakan pesan Fang An yang satu ini karena dia merasakan sendiri mempelajari seni pedang adalah perjalanan yang tidak berujung.

Fang An kemudian menyerahkan sebuah pedang kayu pada Xiao Chen dan memintanya mempraktikan gerakan yang barusan dia ajarkan.

“Sudah cukup lama ya…” Xiao Chen bergumam pelan saat memegang pedang kayu tersebut.

Pada kehidupan sebelumnya dia terlambat menemukan bahwa dirinya berbakat dalam ilmu pedang, meskipun demikian dirinya tetap mencapai tingkat seni pedang yang sulit dicapai oleh banyak orang sampai akhirnya dijuluki sebagai Pendekar Pedang Suci.

Memang julukan tersebut lebih banyak disebabkan oleh tenaga dalam miliknya yang luar biasa berkat berlatih menggunakan Kitab Dewa Naga Surgawi.

Pada kehidupan sebelumnya, ketika dirinya mulai berlatih pedang, tangan Xiao Chen tidak pernah satu haripun terlepas dari pedang. Tidak terasa sudah tiga tahun berlalu sejak dia kembali ke masa lalu dan selama itu juga dia tidak menyentuh pedang maupun berlatih seni pedang.

Memang terkadang dia melakukan beberapa gerakan dasar saat menyapu halaman tetapi sensasinya tentu jauh berbeda dengan memegang pedang kayu seperti ini.

Xiao Chen mengambil jarak kemudian mulai melakukan gerakan bentuk pertama dari ilmu pedang burung walet. Tubuhnya masih terasa kaku serta tidak terbiasa namun setiap gerakannya tetap tajam dan lincah.

Mata Fang An melebar ketika melihat kebolehan permainan pedang Xiao Chen.

“Penguasaan menengah?! Tidak, dia bahkan mendekati penguasaan mahir…” batin Fang An sambil menatap Xiao Chen tidak percaya, dia masih belum bisa mencerna situasi Xiao Chen yang mampu mendapatkan penguasaan setinggi itu hanya dengan mencoba satu kali.

“Tubuhku sungguh belum terbiasa melakukan gerakan seperti ini lagi…” gumam Xiao Chen pelan.

Setelah selesai melakukan gerakan bentuk pertama tersebut, Xiao Chen tidak berhenti melainkan mengulang dari awal dan kali ini terlihat gerakan tubuhnya lebih halus namun juga lebih bertenaga.

Xiao Chen mengulangi beberapa kali gerakan bentuk pertama dan setiap pengulangannya penguasaannya terus meningkat, sekarang tingkat penguasaannya pada bentuk pertama dari Ilmu Pedang Burung Walet telah mencapai penguasaan mahir.

“Ini…” Fang An sungguh kehabisan kata-kata, dia mengetahui Xiao Chen memiliki bakat istimewa tetapi ternyata penilaian Fang An terhadapnya masih termasuk meremehkannya, “Chen’er, selama diriku tidak di tempat, apa kau berlatih bela diri sendirian?”

Fang An merasa mustahil Xiao Chen menguasai sebuah teknik begitu cepat, yang mungkin adalah Xiao Chen sudah mempelajari ilmu pedang ini sebelumnya tanpa sepengetahuan Fang An. Mengingat beberapa bulan lalu Xiao Chen berhasil mengagalkan percobaan pembunuhan pada Xuehua, Fang An tidak heran jika diam-diam Xiao Chen mempelajari bela diri.

Xiao Chen kemudian menjelaskan bahwa dirinya memang mempelajari bela diri dari buku yang ada di perpustakaan Vila Pedang Bambu yaitu Tinju Serigala dan Langkah Angin.

Fang An lalu meminta Xiao Chen memperagakan dua ilmu tersebut. Fang An lagi-lagi dibuat terkejut ketika mengetahui penguasaan Xiao Chen terhadap Tinju Serigala telah mencapai penguasaan sempurna sementara Langkah Angin mencapai penguasaan mahir.

“Chen’er, Langkah Anginmu masih terlalu kaku karena kau tidak memiliki tenaga dalam tetapi mampu mencapai tingkat ini tanpa tenaga dalam sungguh mengagumkan…” Fang An memberi petunjuk pada Xiao Chen yang membuatnya bisa meningkatkan penguasaannya terhadap Langkah Angin.

Terlepas dari keterkejutannya, Fang An terus melatih Xiao Chen. Fang An terus mengajarkan Ilmu Pedang Burung Walet, satu demi satu bentuknya pada Xiao Chen.

Hanya butuh beberapa hari untuk Xiao Chen menguasai dua belas bentuk ilmu pedang tersebut. Fang An bahagia tetapi juga khawatir karena bakat yang begitu mengerikan Xiao Chen bisa mengundang malapetaka juga jika tidak hati-hati.

Fang An membantu Xiao Chen mencapai penguasaan mahir untuk kedua belas tersebut dan berusaha mencapai penguasaan sempurna. Sebenarnya bukan hal mudah bagi Fang An mengingat dirinya yang begitu jenius sekalipun belum mencapai penguasaan sempurna untuk seluruh bentuk Ilmu Pedang Burung Walet.

“Sebenarnya aku mengajar atau aku yang belajar…” Fang An tersenyum canggung, dia menyadari setelah melihat gerakan-gerakan Xiao Chen, dirinya mendapat inspirasi untuk meningkatkan penguasaan ilmu pedangnya mencapai penguasaan sempurna.

Biarpun dia mengajari Xiao Chen tetapi Fang An juga ikut belajar banyak hal baru.

Pelatihan ini berlangsung selama sebulan penuh sampai suatu hari seseorang mengantar surat ke Vila Pedang Bambu yang ditujukan pada Fang An.

Xiao Chen bisa melihat segel keluarga kekaisaran Han pada amplop surat tersebut, jadi dia bisa menebak bahwa surat yang diterima oleh Fang An berasal dari Yin Song.

 

 

Raut wajah Fang An menjadi buruk ketika membaca surat tersebut sampai akhirnya menghela nafas panjang saat selesai membacanya, “Chen’er, Guru harus kembali lagi ke Ibukota, sesuatu telah terjadi…”

 

 

1
SNH
kangennnnnnnnnnn bangetttttttttttt
Garang Sapsuha
karya terbaik yang pernah saya baca
Shania Evolet Aurora
di sini menanti di sana menunggu ikhlas mu berbagi kisah
Shania Evolet Aurora
makasih karyanya Kak Ron, tetap semangat ya
shinichi
amnesia
shinichi
cie...mulai kangen ama kakek chen ya
Shania Evolet Aurora
like like like
koment koment koment senajan isih berbatas
Shania Evolet Aurora
makasih karyanya Kak Ron, tetap semangat ya
Labib Zack Lee Jr
mari biasakan komen positif dan kembali baca ulang untuk komen positif lagi
Labib Zack Lee Jr
ayo baca ulang dan mari biasakan komen positif dan kembali baca ulang
Murie Dewa
lebih bagus namanya MPU tong bajil ,😄😄😄
Labib Zack Lee Jr
mari biasakan komen positif dan kembali baca ulang untuk komen positif lagi
Labib Zack Lee Jr
ayo baca ulang dan mari biasakan komen positif dan kembali baca ulang
Labib Zack Lee Jr
mari biasakan komen positif dan kembali baca ulang untuk komen positif lagi
Labib Zack Lee Jr
ayo baca ulang dan mari biasakan komen positif dan kembali baca ulang
Murie Dewa
Korea
Labib Zack Lee Jr
mari biasakan komen positif dan kembali baca ulang untuk komen positif lagi
Labib Zack Lee Jr
ayo baca ulang dan mari biasakan komen positif dan kembali baca ulang
Murie Dewa
menarik...
Shania Evolet Aurora
koment koment koment senajan di sini isih berbatas
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!