Tidak perlu repot-repot nyari jodoh yeorobun, siapa tahu jodohmu sudah dipersiapkan kakek buyutmu jauh sebelum kamu lahir ke dunia Timio ini, dan ternyata jodoh pilihan kakek ini, is the trully type of a HUSBAND MATERIAL means 💜
Happy reading 💜
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon timio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ternyata Aku Cinta
Arsen menggendong istrinya ala bridal style memasuki gedung rumah sakit terbesar di Mithnite itu dengan tergopoh-gopoh, mendengar teriakannya yang heboh para nakes yang senggang langsung mendekat dan Jenny langsung mendapatkan penanganan darurat. Seketika Arsen lupa semua kepura-puraanya selama ini.
" Arsen...", seru seseorang berpakaian dokter melihat Arsen yang mondar-mandir didepan UGD.
"Hansel..", balasnya langsung mendekat.
" Siapa yang sakit?", tanya Hansel.
"Istri gua, dia udah didalem... ", ringis Arsen.
" Dok, ini yang overdosis Zolpidem...", seru dokter magang yang mengekori Hansel.
" Itu pasien gua sekarang, Sen. Lu liat dia telan berapa? ", tanya Hansel lagi.
" Ngga, gua ngga liat. Selametin istri gua Sel tolong... ", mohon Arsen, tidak sadar air matanya sudah berhamburan.
"Iya, gua bakal berusaha. Lu tenangin diri lu dulu. ", lalu sang dokter pun pergi meninggalkan Arsen.
Sepeninggal dokter Hansel sahabat lamanya, ia pelan pelan berpikir apa yang harus dilakukannya sekarang, toh jika panik terus menerus juga tidak akan memulihkan Jenny.
"Halo bi, tolong anterin peralatan mandi ,pakaian rumahan lengkap buat saya dan istri saya, kita di RS, istri saya dirawat. Untuk lebih jelasnya nanti saya jelasin. Tolong jangan bilang apa apa ke mama saya, ataupun keluarga Jenny."
30 menit berlalu, Jenny sudah ditangani, sudah dipasangi oksigen agar ia lebih leluasa bernapas. Dokter sudah menyuntikkannya flumazenil secara berkala untuk menetralkan obat yang menumbangkannya hari ini. Dari hasil tes darahnya sepertinya Jenny sudah minum zolpidem, benzodiazepin, tradozon, dan jajarannya sejak 3 bulan lalu.
Mendengar hal itu ada rasa patah di hati Arsen semakin menjadi-jadi. Separah itukah efek pernikahan ini bagi Jenny? Apakah pria yang tadi itu yang menyebabkan Jenny mengkonsumsi obat tidur? Sudah 3 bulan, sudah seumur pernikahan mereka, kenapa ia tidak tahu?
🌼🌼
Perlahan Jenny membuka matanya, bau ethanol khas rumah sakit dan yang lainnya segera menyadarkannya. Ia melihat sekeliling, tangannya dipasangi jarum infus. Terlihat suaminya yang tampan sedang berbaring di sofa mempermainkan ponselnya, masih dengan pakaian yang dikenakannya di minimarket pagi ini.
"Heh... suami ! Lu paham kan tadi gua mau mati? Ngapain lu bawa gua kesini? Gagalkan rencana gua...", seru Jenny dengan entengnya.
" Sayang...", refleksnya. " Ahhh Jenn... lu udah sadar? Lu ngga pusing atau mual kan? ", sibuk Arsen. Sapp... sappp.. Jenny melepas jarum infusnya sendiri, dan yang lebih mencengangkan Arsen, istrinya itu melakukannya tanpa ekpresi apapun, tidak mengernyit karena ngilu, hanya datar.
"Gua mau pulang...", seru Jenny sambil menurunkan kakinya. " Aooh... ", pekiknya hendak jatuh tapi berhasil ditangkap Arsen.
"Lu gila ya. Lu masih harus dirawat. Lu masih lemah banget Jenny... ", kesal Arsen sembari mengembalikan istrinya ke bangkar.
"Gua mau pulang aja Sen, gua mohon. Gua ngga mau disini, gua takut, gua ngga nyaman. Gua bisa diobati di rumah kan? RS juga deket, yaa... yaaa...", seru Jenny dengan tatapan yang tidak pernah dilihat Arsen sebelumnya, kesalnya langsung hilang.
"Yaudah, gua urus dulu. Sebentar lagi bibi dateng. Gua tadi udah pesenin bawain baju ganti, karena kita bakal nginap disini. Kita tunggu dia dateng dulu, abis itu kita pulang bareng. Sebentar gua panggil dokter dulu buat benerin infus lu." lalu Arsen pergi.
Seperginya Arsen, Jenny termenung dan menyesal bangun. Kenapa ia harus bangun? Kenapa ia masih hidup? Ia yakin sudah menelan banyak pil itu, ia masih teringat dadanya sesak dan rasanya seperti dicekik, bahkan ia sudah bermimpi dipeluk Jonathan dan ia sangat bahagia.
Kenapa si kampret Arsen malah menyelamatkannya dari maut? Luka hatinya yang susah payah ia tutupi kini menganga lebih lebar, karena hari ini ia bertemu dengan " Pangeran berkuda putih " yang sangat dirindukannya. Disela-sela sedihnya itu, ia teringat suara panik Arsen,
"Bertahan sayang... bertahan... ", dan tadi juga Arsen keceplosan sekilas memanggilnya Sayang. Ia mendengus bodo amat karena baginya itu hal yang mustahil.
Penampakan Dokter Hans 🤭
tbc...💜