" Menuduhku berselingkuh ??? padahal dia sendiri malah menikahi wamita lain ". Iza merasakan sesak dalam dadanya.
Pernikahan yang baru seumur jagung harus kandas hanya karena sang suami mengira ia berasal dari keluarga orang biasa.
Ini kisah Faiza , putri satu - satunya pasangan Daddy Mahesa dan Mommy Aisyah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wahyoeni"23, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
23.
Iza melonjak kaget ketika ada tangan yang tiba - tiba melingkar di pinggangnya. Tadi ia terbangun dari tidurnya karena ingin buang air kecil.
Ketika akan minumn, persediaan air putih di kamarnya ternyata tinggal sedikit. Ia pun keluar kamar dan bermaksud mengambil air di dapur.
" Mmmm....Mas Bagus ". Iza berusaha melepas pelukan Bagus , beruntung gelas yang di pegangnya tidak jatuh, Iza langsung menaruhnya di meja . Ia tidak tau kalau Bagus pulang selarut ini. Suara mobilnya tidak terdengar karena ia dari kamar mandi tadi.
" Biarkan seperti ini dulu Za ". pinta Bagus dengan suara lirih , seperti banyak beban sedang memghimpit hidupnya . Iza pun membiarkan Bagus memeluknya, mungkin untuk sekedar meringankan beban yang sedang di pikul Bagus..pikir Iza.
Nyaman dan damai , itu yang Bagus rasakan ketika memeluk Iza.
Beberapa saat telah berlalu , bukan melepas tapi Bagus malah makin mengeratkan pelukannya.Iza hanya diam.
" Mas Bagus ". panggil Iza pelan.
" Hemmmm ".
" Ini lepas Mas ".
" Sebentar lagi Za....please ya !".
" Tapi aku tidak bisa nafas , Mas Bagus terlalu kencang memeluk akunya ".
" Ah iya...maafkan aku ". tapi Bagus tetap tidak melepas pelukannya pada Iza.
Di rasa beban di hatinya sedikir berkurang , Bagus baru melepas pelukannya, ia membalikkan tubuh Iza agar berhadapan dengannya.
Mata Bagus menatap penuh cinta pada Iza . Iza sendiri jadi salah tingkah , bukan karena tersentuh oleh perlakuan Bagus , tapi lebih ke risih.
" Mas .....kok gitu melihatnya?".
" Aku sedang mengagumi kecantikan istri aku ".
Deg....otak Iza seperti mendapat alarm bahaya.
Benar saja , Bagus mulai mengikis jarak dengannya , dengan gerak pelan Bagus memajukan kepalanya, sejenak Iza sempat terpaku seperti terhipnotis oleh mata Bagus.
Beruntung Iza langsung sadar , ia pun langsung memundurkan badannya . " Mas Bagus kayaknya lelah sekali , aku buatkan minuman hangat ya ". Iza mengalihkan perhatian Bagus.
Ia tau , tadi Bagus hendak menciumnya , di lihat dari pandangan mata Bagus yang tertuju pada bibirnya.
Enak saja mau main nyosor aja kayak soang... batin Iza , ia menahan tawa melihat wajah frustasi Bagus yang gagal menciumnya.
" Baiklah...buatkan aku susu hangat saja !".
" Aku tinggal tidur dulu ya Mas ". Iza buru - buru melangkah pergi , jujur ia takut jika Bagus minta macam - macam...mau bagaimanapun tenaganya pasti kalah jauh dengan tenaga Bagus yang seorang laki - laki.
" Za !!....terima kasih ". Iza kembali balik badan karena Bagus memanggilnya.
" Sama - sama Mas ".
Iza bersandar di pintu , ia mengelus dadanya. " Mas Bagus kenapa lagi sih...bentar - bentar galak bentar - bentar baik , kayak bunglon aja ".
" Tenang Za , pokonya kamu jangan sampai terbuai oleh tipuan Mas Bagus ". Iza pun melanjutkan tidurnya.
Pagi menjelang , seperti biasa Iza sudah siap berangkat ke kantor. Kali ini Iza menyisakan makanan buatannya untuk Bagus sarapan.
" Kamu sudah mau berangkat Za ?".
" Iya Mas "
" Tunggu sebentar , kita berangkat bersama ".
" Tidak usah Mas , aku naik motorku saja ".
" Bersamaku saja Za , naik mobilku !".
" Enggak ah , nanti Mas Bagus yang repot , lagi pula Mas kan belum sarapan , aku sudah masak nasi goreng tadi , buat Mas Bagus sudah aku siapkan di meja , di makan ya !".
" Assalamu'alaikum ". pamit Iza sebelum Bagus kembali bersuara.
Mau tidak mau Bagus sarapan terlebih dahulu , ia tidak ingin membuat Iza kecewa , jika ia tidak memakannya.
" Iza perhatian lagi padaku , apa karena perlakuan aku semalam ya...".
" Kayaknya iya, buktinya ia kembali mau memasakkan makanan untukku ".
" Kalau begitu aku harus lebih lembut lagi pada Iza , aku tidak ingin melepasnya , akan aku perbaiki hubunganku dengan Iza , tak masalah meski ia bukan anak Pak Bagas ".
" Aku.juga harus mengakhiri pernikahan aku dengan Sania , aku tidak mau terikat dengan wanita jahat seperti dia ".
" Semoga belum terlambat untuk memperbaiki hubungan aku dengan Iza....aku akan pertahankan pernikahan ini bagaimanapun caranya ".
Bagus terus menyunggingkan senyum...ia mengira Iza kembali luluh padanya.
Sampai di kantor pun ia kembali bersikap ramah pada Iza , seperti saat Iza baru bergabung di perusahaan itu.
Bahkan dia sampai menghampiri meja Iza hanya untuk sekedar menyapa gadis itu.
" Pagi Za , kamu sudah sampai ?".
" Eh ..iya Pak Bagus, selamat pagi juga ". Iza pun membalas dengan ramah sapaan Bagus , hanya untuk menghormati atasannya tersebut....tak lupa senyuman manis pun terukir di bibirnya.
Kesambet setan mana lagi Mas Bagus, sejak semalam sikapnya mulai aneh...waspadalah...waspadalah... Iza terkikik geli dengan gumamannya.
Sial ...kenapa sikap Pak Bagus kembali manis pada Iza sihb, apa jangan - jangan mereka tidak jadi putus....aku harus cari cara buat memisahkan mereka... Adis mengepalkan tangannya, ia tidak suka Bagus kembali ramah dengan Iza.
Iza masuk ke ruangan Bagus karena ingin menyerahkan dokumen penting.
Tiba - tiba pintu ruangan Bagus terbuka dengan sedikit kasar , Sania masuk ke dalam ruangan Bagus dengan memasang wajah tak ramah.
" Apa - apaan anda Bu Sania, tidak sopan sekali masuk ke ruangan saya seperti itu ".
" Kamu yang apa - apaan Gus...keluar dari rumahku diam - diam , kamu tau ...pagi tadi aku sampai bingung mau ngomong apa sama Papa dan Mama , karena tiba - tiba kamu ngilang gitu aja ". Sania marah , ia tidak lagi bersikap formal pada Bagus, padahal ini masih di lingkungan kantor.
Deg....Jantung Iza mendadak berdetak kencang...seakan memberi tanda akan ada kejadian besar hari ini.... Mas Bagus semalam dari rumah Bu Sania...dan apa tadi, main ngilang aja...Papa dan Mama...ada hubungan apa Bu Sania dengan Mas Bagus...
" Cukup San , kita bicara nanti saja , ini waktunya kerja...kembalilah ke tempat kerja kamu ".
" Aku tidak mau , aku minta penjelasan dari kamu sekarang kenapa semalam kamu pulang tanpa memberitahu aku dulu ".
" Saya keluar dulu Pak Bagus ". iza merasa tidak nyaman di antara mereka berdua.
" Iya, kamu keluar saja dulu ". Bagus sangat takut kalau Sania membuka rahasia yang sangat ia tutupi dari Iza.
" Tidak perlu...kamu tetap duduk di sini agar kamu dengar apa yang akan aku omongkan dengan Bagus!".
" San !!! bentak Bagus
" Apa ?? Aku ingin dia tau huhungan kita agar dia tidak lagi kecentilan mendekati kamu Gus ".
" Sannn....please aku mohon keluarlah, aku janji akan bicara dengan kamu nanti , ini waktunya kerja jangan bawa masalah pribadi di kantor , apa kata Pak Bagas nanti jika dia tau , ingat banyak cctv di sini San.".
Sania tersadar , ini juga bisa berdampak dengan karirnya , kenapa dia begitu bod doh sekali sampai tidak ingat kalau banyak mata - mata di kantor.
" Baik , aku tunggu kamu, awas saja kalau kamu ingkar , akan aku buat geger kantor ini , biar hancur hancur sekalian ...biarlah , aku tidak peduli ". ancam Sania.
" Aku pergi dulu , dahhh suamiku ". ucap Sania sebelum menutup pintu.
" Jangan dengarkan dia Za....".
Iza hanya menganguk, ia memilih diam dan meninggalkan ruangan Bagus dengan segera.
Suamiku.....????????????
Bersambung....
Di like ya....
Di comment juga...
Terima kasih sudah mampir 🙏👍🏻😘