🌷🌷🌷🌷🌷
"Jangan kamu kira karena ke jadian malam itu, aku akan berubah pikiran, Ay. Aku tidak mencintaimu! Sebab di dalam hatiku hanya ada Bela, tidak bisa di gantikan oleh siapapun termasuk dirimu, kamu paham kan?" seru Rian penuh emosi. Setelah itu dia pun langsung berlalu pergi meninggalkan Ayla yang masih berdiri di tepi meja makan.
Dengan suara bergetar menahan tangisnya Ayla tetap memaksakan untuk mencegah Rian.
"Rian! Jika selama ini kamu hanya mengagap aku sebagai sahabatmu. Maka mulai sekarang, aku benar-benar akan menjaga jarak diantara kita," lirih Ayla disertai air matanya. Namun, Rian tak bicara sepatah katapun dan langsung berlalu pergi.
"Ayla, kamu harus kuat, mulai sekarang kamu harus menata hidupmu sendiri, karena cepat atau lambat perpisahan ini tetap akan terjadi. Sekarang kamu tidak sendiri lagi, ada anak, mu yang membutuhkan, dirimu." isak Ayla duduk bersimpuh di atas lantai.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zaenab Usman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sebisa aku bertahan.
🌿🌿🌿🌿
Setelah kembali ke kamar. Ayla langsung mengambil telepon genggam nya, yang berada diatas meja rias. Karena ingin mengabari Sari, sahabat nya yang berada di kota A, melihat tidak ada balasan dari sari. Ayla pun langsung menelpon Neneknya.
Hanya menunggu beberapa saat saja, Telponya sudah di angkat.
📞 Ayla : "Halo Nek." sapa Ayla kepada neneknya.
📞 Nenek : "Iya sayang bagaimana kabarmu nak." tanya nenek dari sebrang sana.
📞 Ayla : "kabar Ayla baik nek. Bagaimana kabar nenek dan kakek." tanya Ayla khuatir, karna kemaren kakek nya, sempat jatuh sakit.
📞 Nenek : "kami semua juga baik-baik saja, begitupun dengan keadaan kakekmu. Sekarang sudah semakin membaik." jelas nenek yang juga merasa lega, mendengar cucu perempuan satu-satunya itu baik-baik saja.
📞 Ayla : "Syukurlah jika keadaan kakek semakin membaik. Ayla kangen Nenek dan juga kakek." keluh nya. Karna sedari kecil Ayla memang lebih sering tingal bersama dengan kedua orang tua, dari ayahnya itu.
📞 Nenek : "Jika kamu kangen, maka datang saja ke sini dan ajaklah suamimu kemari. Apa kamu bahagia dengan pernikahan kalian sayang,? Apa nak Rian memperlakukan kamu dengan baik." tanya Nenek yang masih merasa kuatir dengan kebahagiaan cucunya, karena bagaimanapun juga. Ayla dan Rian mereka menikah hanya karena perjodohan.
📞 Ayla : " iya, nek. Rian memperlakukan Ayla dengan sangat baik, sekarang Rian juga sudah mulai mencintai Ayla, jadi nenek dan kakek jangan khawatir lagi. Ayla juga sangat bahagia dengan pernikahan kami. karena Rian adalah laki-laki yang sangat baik." puji Ayla didepan neneknya, karena tidak ingin jika sang Nenek merasa curiga.
📞 Nenek : "Syukurlah jika dia berlaku baik kepadamu, nenek lega mendengarnya. Namun apabila dia menyia-nyiakanmu, maka kamu Kembalilah ke sini, dan jika ada apa-apa segera hubungi nenek dan juga kakek." pesan sang nenek, kepada Ayla. karena nenek sendiri tahu, bagaimana Ayla yang selalu bisa menyembunyikan kesedihannya sendiri.
📞 Ayla : " iya, nenek ku sayang! jika ada apa-apa, Ayla pasti akan langsung memberitahu kalian semua. baiklah, ini sudah larut malam. Nenek istirahat saja, salam buat kakek juga. Ayla sayang kalian semua." ucap, Ayla seraya berpamitan untuk mematikan teleponnya.
Setelah mengobrol cukup lama, bersama Neneknya, Ayla sedikit meras lega, karena sudah mengetahui keadaan sang kakek, karena sehabis pulang dari acara pernikahan Ayla dan Rian, Kakeknya jatuh sakit dan tanpa Ayla ketahui jika di luar kamar. Rian tidak sengaja mendengar semua pembicaraan nya, termasuk saat Ayla mengatakan jika dia bahagia dan Rian pun sudah mulai mencintai nya.
Mendengar penuturan sang istri. Rian ada rasa bersalah, karena semua yang Ayla ceritakan ke Neneknya, adalah bohong, sedangkan sampai saat ini. Rian pun tidak tau bagaimana setatus istri kecilnya itu. Sudah memiliki kekasih ataupun belum, karena Ayla sendiri belum pernah membahas masalah pribadinya sendiri.
Hanya Rian saja yang sering bercerita masalah dia dan Bela, karena walaupun dia baru mengenal Ayla, tapi Rian sudah merasa nyaman.
Setelah beberapa saat kemudian. barulah Rian kembali melanjutkan niatnya, yang ingin masuk ke dalam kamar.
Ceklek...
Rian membuka pintu dari luar, mendengar nya, Ayla langsung menoleh kearah pintu.
"Kamu belum tidur?" tanya Rian yang berpura-pura tidak mendengar pembicaraan Ayla dari luar.
"Belum, aku habis menelpon Nenek, apa kamu habis mengerjakan pekerjaan kantor." jawab Ayla jujur, dan kembali menanyakan Rian yang baru saja kembali ke kamar mereka.
"Iya, tapi sekarang sudah selesai, tadi ada beberapa dokumen yang belum aku periksa." ucap Rian sambil berjalan kearah ranjang tempat tidur mereka.
"Baiklah, kalau begitu, ayo kita tidur." ajak Ayla, yang sudah lebih dulu membaringkan tubuhnya.
dan Rian hanya mengikuti, lalu mereka sama-sama menutupi tubuh mereka dengan selimut.
Tak membutuhkan waktu lama, nyata nya Rian sudah lebih dulu terbuai oleh alam mimfi. Mungkin akibat terlalu letih, karena sehabis dari kampus. Rian langsung berangkat ke perusahaan, sebab tanggung jawabnya di perusahaan Erlangga pun sudah hampir seratus persen.
Sedangkan Ayla, malah belum bisa memejamkan mata nya.
Mungkin juga karena tadi sore dia tidur terlalu lama, karena masih belum mengantuk juga, jadilah Ayla memandangi makhluk tampan disamping nya, dengan perlahan, Ayla pun meletakkan satu tangannya, di atas dada bidang Rian.
"Rian, apa aku benar-benar tidak ada tempat lagi di hatimu! apa aku salah jika mencoba mempertahankan pernikahan kita,? andai saja kamu mau membuka hatimu untukku! mungkin kita adalah pasangan yang paling bahagia, aku akui aku memang bodoh yang sudah jatuh cinta kepadamu, namun rasa cintaku padamu sudah mengalahkan rasa sakit ku, aku akan mencoba untuk mempertahankanmu.
Sampai di mana aku yang sudah tidak sanggup lagi, jika hari itu tiba, maka aku sendiri yang akan pergi dari sisimu." ucap Ayla dengan pelan, namun Rian sudah tidak bisa mendengarnya lagi. karena dia benar-benar tidur dengan lelap.
Karena terlalu lama larut dalam pikirannya, akhirnya Ayla pun ikut tertidur.
BERSAMBUNG .......
he bela km baru pacarnya ya,orang tuan Rian lebih penting