NovelToon NovelToon
Petir Abadi Dan Tawa Di Antara Kematian

Petir Abadi Dan Tawa Di Antara Kematian

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Reinkarnasi / Fantasi Isekai
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Raven Blackwood

mengikuti perjalanan Kaelan, seorang remaja yang terjebak dalam rutinitas membosankan kehidupan sehari-hari. Dikelilingi oleh teman-teman yang tidak memahami hasratnya akan petualangan, Kaelan merasa hampa dan terasing. Dia menghabiskan waktu membayangkan dunia yang penuh dengan tantangan dan kekacauan dunia di mana dia bisa menjadi sosok yang lebih dari sekadar remaja biasa.

Kehidupan Kaelan berakhir tragis setelah tersambar petir misterius saat dia mencoba menyelamatkan seseorang. Namun, kematiannya justru membawanya ke dalam tubuh baru yang memiliki kekuatan luar biasa. Kini, dia terbangun di dunia yang gelap dan misterius, dipenuhi makhluk aneh dan kekuatan yang tak terbayangkan.

Diberkahi dengan kemampuan mengendalikan petir dan regenerasi yang luar biasa, Kaelan menemukan dirinya terjebak dalam konflik antara kebaikan dan kejahatan, bertempur melawan makhluk-makhluk menakutkan dari dimensi lain. Setiap pertarungan mempertemukan dirinya dengan tantangan yang mengerikan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Raven Blackwood, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kejar-Kejaran Menuju Kegelapan

Hujan deras menghujam tanah saat aku berdiri di tengah reruntuhan. Napasku masih terengah-engah, tubuhku dipenuhi dengan adrenalin setelah pertempuran terakhir. Tiba-tiba, dari sudut mataku, aku menangkap gerakan cepat salah satu anggota sekte yang berhasil kabur. Dia berlari ke dalam kegelapan, ke arah hutan yang lebat. Tanpa berpikir panjang, instingku mengambil alih. Aku melesat mengejarnya, langkahku menjejak tanah basah.

“Di mana kau!!” teriakku dengan suara menggelegar, suaraku teredam oleh gemuruh hujan dan suara petir yang menyambar. Kegelapan di sekitarku terasa hidup, seolah setiap bayangan dapat mengandung musuh yang bersembunyi. Dia berlari cepat, menghilang sejenak dalam bayang-bayang, namun aku tahu aku tidak bisa membiarkan dia lolos.

Kecepatan lari kami berdua mengubah hutan menjadi arena pertarungan yang mendebarkan. Setiap kali aku mendekat, dia seolah menghilang dalam kegelapan, menghindari tanganku yang siap menyerang. Aku bisa merasakan aura kekuatan yang mengalir di sekelilingnya, seolah dia memiliki kemampuan untuk menyatu dengan bayangan.

“Tak ada tempat untuk bersembunyi dariku!” kataku, bertekad untuk menangkapnya. Dia berlari lebih cepat, seolah bayangan di sekelilingnya melindunginya. Aku mulai berfokus, menajamkan indra untuk mendeteksi kehadirannya. Dalam kegelapan, aku bisa merasakan getaran energinya, berusaha mengikuti gerakannya dengan instingku.

Namun, setiap kali aku hampir menangkapnya, dia kembali menghilang, seolah dia adalah bayangan itu sendiri. Hujan yang mengguyur semakin deras, menambah kesulitan untuk melihat dan mendengarnya. Dalam keputusasaanku, aku melompat tinggi ke udara, melepaskan petir dari tanganku. Kilatan itu menerangi area di sekelilingku, seolah mencoba menjebak bayangannya dalam cahaya.

Tiba-tiba, bayangannya tampak bergetar. Dia muncul dari bayangan, namun aku sudah berada di belakangnya. Tanpa ragu, aku menyerangnya, tetapi dia kembali menghilang, mengalihkan arahku. Permainan ini terus berlanjut, dan aku merasa semakin terpesona oleh permainan kejar-kejaran ini. “Kau harus lebih baik dari ini,” aku menantangnya, dan dia kembali berlari, lebih cepat dari sebelumnya.

Kami berlari dalam lingkaran, menyusuri jalur hutan yang semakin menakutkan, bayangan pohon-pohon yang tinggi tampak bergerak seolah merayakan kekacauan ini. Dengan setiap langkah, aku merasa semakin mendekati tempat tujuan, seolah dia mengarahkanku ke tempat yang dia inginkan.

Akhirnya, pelarianku berakhir ketika kami keluar dari hutan dan menemukan diri kami di depan sebuah benteng besar yang menjulang di tengah kegelapan. Markas Sekte Kegelapan Agung. Rasa dingin menyusup ke tulangku saat aku menyadari betapa berbahayanya tempat ini.

Dia berhenti, menoleh ke arahku dengan senyum jahat. “Tamatlah riwayatmu, bocah!” serunya, suaranya penuh dengan kebanggaan dan kemenangan.

Dari balik dinding benteng, sosok-sosok berkumpul, para anggota sekte dengan mata penuh kebencian mengawasi kedatanganku. Aura gelap dan menakutkan menyelimuti mereka, membuatku merinding. Namun, semangatku tidak akan padam. Di dalam hati, aku tahu bahwa ini adalah pertarungan yang akan menentukan segalanya.

Aku menatap lawanku yang kini berada di sampingku, senyum sinis di wajahnya. “Kau berpikir ini adalah akhir? Ini baru permulaan!” jawabku, tidak gentar menghadapi ancamannya. Dalam sekejap, aku melepaskan listrik kuat ke arah nya sampai menghacurkan nya hingga hampir tak bersisa ,akupun bersiap untuk melawan, merasakan listrik mengalir di dalam diriku, siap untuk membalas semua yang akan mereka lakukan.

Dengan keberanian yang membara, aku melangkah maju, siap menghadapi apa pun yang ada di dalam markas ini. Petir mengguntur, dan benteng itu menunggu.

1
Hr⁰ⁿ
bagus Thor,tpi tolong di perbaiki aja si buat bicara dan untuk bicara dalam hati,agak pusing kalo baca lngsung kaya gitu,
coba cari novel lain trus cek buat nambah referensi 🙏
Raven Blackwood: masukkan yang menarik, di bab selanjutnya langsung saya pakai nih saran nya, thanks.
Raven Blackwood: siap, terimakasih masukannya
total 2 replies
Hr⁰ⁿ
mantap Thor lanjutkan
Shion Fujino
Merasuki jiwa
Mia001
semangat kak
Raven Blackwood: terima kasih 😁
total 1 replies
Mia001
Semakin di baca semakin penasaran
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!