Leuina harus di nomor duakan oleh ibunya. Sang ibu lebih memilih kakak kembarnya.yang berjenis.kelamin pria. Semua nilainya diakui sebagai milik saudara kembarnya itu.
Gadis itu memilih pergi dan sekolah di asrama khusus putri. Selama lima tahun ia diabaikan. Semua orang.jadi menghinanya karena ia jadi tak memiliki apa-apa.
bagaimana kelanjutannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maya Melinda Damayanty, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MENAIKAN LEVEL KARTU 2
Luein kini berada di ruang VVIP. Sosok pria berperut buncit nampak terengah ketika masuk ke ruangan. Ia baru saja mendapat laporan tentang adanya nasabah dengan jumlah rekening yang fantastis, dua miliyar dolar. Bukan hanya itu. Gadis yang kini duduk dengan balutan paling sederhana yang pernah ia lihat. Memiliki properti yang juga bernilai tinggi.
"Maafkan kelancangan anak buah saya, Nona Luein. Mereka memang harus sedikit ditatar!" ujarnya langsung membungkuk sambil melirik tajam.
Pria itu sangat kecewa pada para karyawan yang tidak langsung mengantarkannya ke lantai paling tinggi untuk kelas eksklusif yakni kelas Emerald.
"Tidak usah memarahi mereka. Itu adalah sistem yang bekerja, melihat standar manusia dalam penampilannya," sahut Luein datar.
Kepala manager pun hanya mengulas senyum kaku. Pria itu sudah menyuruh ajudannya membawa perlengkapan skin sidik jari dan wajah. Semua data diterima dan membenarkan jika, sosok yang duduk dengan baju kumal mirip gembel adalah turunan dari Lazuard Deon Philips. Pria dengan kekayaan di atas angka triliyunan.
"Nona, kartu anda adalah yang paling tinggi di antara pemilik kartu yabg ada. Hanya ada sepuluh kartu debit unlimited dengan total penarikan minimal di atas satu juta dolar setiap harinya," jelasnya.
"Maximal berapa banyak yang harus ditarik?" tanya Luein yang cukup terkejut ketika mendengar jumlah nominal yang harus ia tarik satu kali.
"Tidak terbatas Nona. namun dalam catatan kami, para orang kaya seperti anda mampu mengeluarkan uang lebih dari sepuluh miliar satu kali penarikan," jawab kepala manager Bank.
Luein hanya mengangguk. Ia membayangkannya saja sulit. Satu hari ia mampu menghabiskan uang tidak lebih dari seratus dolar. Ia sangat berhemat.. Tetapi sekarang, sepertinya ia tak perlu berhemat lagi.
"Oh ya, kami juga mendapat laporan jika uang ini akan bertambah tiap bulannya, per sepuluh persen dari nilai saham yang anda miliki di bank ini," jelas pria itu lagi.
Nilai saham bank ekslusif ini sangat tinggi dan selalu stabil. Luein sedikit sesak napas. Selama empat tahun banting tulang untuk mencukupi kebutuhannya. Mendapat gaji hanya tidak sampai seribu dolar sebulan. Belum lagi ia harus membayar flat dan membayar semester yang tidak ditanggung oleh beasiswa. Buku, diktat dan keperluan lainnya.
"Ini kartu anda, Nona," sahutnya menyerahkan sebuah kotak kaca.
Luein terbelalak melihat kecantikan kartu debit tersebut. Kartu berwarna hijau dengan pantulan pelangi, benar-benar seperti nama kelasnya Emerald.
"Kartu ini memang dilapisi oleh serpihan batu emerald, Nona," jelasnya. "Hanya beberapa ATM dengan penjagaan khusus dan beberapa restauran, mall mewah yang menerima kartu ini."
"Kami akan memberikan chip pelacak juga langsung memblokir kartu jika hilang atau dicuri orang. Tanda sidik jari anda adalah pelacak dari kepemilikan kartu, apa berpindah tangan atau tidak. Makanya, ketika di restauran anda akan ditanyai membayar sesuatu dengan kartu debit anda. Saya sarankan anda harus langsung mengatakan jika anda menggunakan kartu emerald. Itu dimaksudkan agar pekerja atau pelayan akan membawa langsung alat pembayaran khusus pada anda. Tetapi, saran paling baik adalah membayar secara khas saja," jelasnya panjang lebar.
"Apa tak bisa kartu lain yang nominalnya lebih kecil?" tanya Luein masih takut memegang kartu sakti nan cantik itu.
"Maaf Nona. Untuk nilai rekening anda, tidak bisa selain kartu ini," jawab kepala manager dengan sangat menyesal.
Gadis itu menghela napas berkali-kali. Pria itu sangat paham akan kegundahan hati nasabah khususnya ini. Ia juga akan tidak tega memegang kartu itu jika bisa memilikinya.
Akhirnya Luein memegang benda terbuat dari logam khusus itu. Sebuah data berjalan. memproses penyidikan pemegang kartu. Berhasil dan terdata benar. Kartu itu berada di tangan pemiliknya.
"Apa anda ingin menarik tunai Nona?' tanya kepala manager tersebut.
"Dengan menggesek kartu ini?" tanya Luein dengan nada sayang.
Dengan sangat terpaksa manager itu mengangguk Karena itu adalah prosedurnya. Luein berpikir lama. Berapa banyak yang harus ia ambil dan tidak terlalu sering bolak-balik menggesek kartu.
"Saya minta sepuluh juta tunai!" sahutnya kemudian.
Alat dikeluarkan. Luein begitu hati-hati menggesek kartu. Memasukkan nomor sandi. Barulah pengeluaran rekening pertama berhasil. Nilai sepuluh juta masuk transaksi dan terkirim via SMS.
Di tempat lain dua pasang mata berbinar melihat ada pergerakan transaksi setelah tiga bulan uang itu masuk. Keduanya langsung mengetahui di mana sosok yang selama ini mereka cari berada.
"Ya Tuhan, ia ternyata masih di sekitar kita. Lalu kenapa sulit sekali mencarinya?' tanya Ludwina tak percaya.
"Karena ia berubah total secara penampilan, sayang. Putri kita tidak seperti Luein empat tahun lalu," jawab Deon sendu.
Ludwina menangis. Ia begitu sangat menyesal, mengabaikan putrinya. Semestinya, Lueina mendapatkan limpahan kasih sayang karena ia adalah putrinya. Tetapi, lebih mencondongkan pada saudara kembarnya.
"Maafkan aku sayang ... maafkan aku," cicit wanita cantik itu.
"Aku juga bersalah sayang. Aku juga bersalah," ujar Deon memeluk istrinya.
kedua netra biru itu saling memandang. Deon menghapus jejak basah di pipi sang isteri. Lalu memagut bibir yang menjadi candunya. Dengan perlahan, pria itu menggendong Wina, panggilan wanita itu ke dalam peraduannya dan melakukan penyatuan cinta. Sungguh Deon selalu memuja tubuh Wina yang bisa mengimbanginya saat bercinta.
Sedang di tempat lain, Luein yang baru saja menyelesaikan urusan kartunya keluar dari ruangan dengan wajah tenang. Setelah ini ia akan ke dealer mobil terbesar di kota itu dan menunjukan kartunya. Ia akan mendapat mobil Porche terbaru yang memang miliknya. Di sana gadis itu harus menemui kepala dealer yang bernama Tuan Felipe Bernandez.
"Nona, apa perlu kami antar?" tanya kepala manager yang mengantarkannya hingga lobby.
Luein langsung menggeleng. Ia beralasan masih ingin sendiri. Kepala manager pun memberikan sebuah kartu nama yang paling khusus.
"Kartu nama ini, akan membungkam mereka yang merendahkan anda nanti Nona," jelasnya ketika memberikan kartu itu.
Luein mengambil kartu itu dan meletakkan begitu saja dalam dompetnya. Ia pun mengangkat ranselnya lalu berjalan menuju halte. Pria itu menatap sosok mungil yang baru saja pergi dari gedung tempatnya bekerja.
"Jangan khawatir Nona. Saya pastikan mereka akan bersujud dan menjilati kakimu ketika kau benar-benar mengeluarkan kartu itu," gumamnya dengan binaran mata bangga.
Luein naik angkutan umum untuk mendatangi dealer yang menyimpan mobilnya tersebut. Dengan pakaian lusuh dan bau debu, gadis itu begitu cuek dengan penampilannya yang nyaris seperti gembel.
Bahkan orang-orang menatapnya sinis dan mencibir. Lueina hanya menganggap semua angin lalu. Ia tak peduli selama tak mengusik hidupnya.
Ketika sampai pada showroom khusus mobil-mobil mewah. Lagi-lagi ia bertemu dengan Gloria yang menggelayut di tangan Leo. Ketiga orang itu saling menatap.
"Astaga, mimpi buruk dan nasib sial apa yang menghantuiku hari ini. Kenapa harus selalu bertemu denganmu!" hardik gadis itu pada Luein yang memandang mereka malas.
Luein tak menanggapi perkataan Gloria seperti biasanya. Leo hanya memandang gadis yang sesungguhnya masih ia cintai. Karena hanya hasutan Gloria, pria itu memutuskan secara sepihak hubungannya dengan Lueina.
"Sudahlah, biarkan dia," sahut pria itu langsung menarik kekasihnya.
Luein masih terbakar cemburu. Ia masih begitu mencintai Leo sangat dalam. Hatinya sakit ketika melihat betapa manisnya pria itu memperlakukan Gloria. Sama manisnya ketika Leo masih menjadi kekasihnya.
bersambung.
next?
Perasaan di awal kuliah mc ganti nama panggilan deh..
suka deh sm perempuan2 tangguh. tq
sat..set..sat..set..
langsung hajar ken..
kwkwkwk
pengen nimpuk luein dah..once nih