Sepuluh tahun Carla Magdalena mencintai Paman angkatnya, yang menjadi walinya, menggantikan ke-dua orang tuanya yang sudah meninggal.
Carla begitu posesif pada Pamannya, ia akan marah, serta berteriak kepada setiap wanita, yang mendekat pada Pamannya, Bastian Kenneth.
Sehingga Bastian begitu membenci Carla, dan selalu mengabaikan Carla.
Sepupu jauh Carla, Ivanka Caroline, pihak dari Ayah Carla, menjadi saingan Carla untuk mendapatkan cinta Bastian.
Ivanka Caroline menghasut Bastian, sehingga Bastian semakin membenci Carla.
Sampai Carla meregang nyawa di tangan sepupunya itu, Bastian tidak perduli sama sekali.
Sakit hati melihat kenyataan, membuat Carla menyadari, kalau ia begitu bodoh, terlalu mencintai Bastian Kenneth.
Seandainya ia di beri kesempatan, untuk menjalani kehidupan kedua, Carla berjanji, tidak akan pernah mencintai Bastian lagi, ia menyesal telah jatuh cinta kepada Bastian Kenneth.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 16.
Carla kembali melihat appetizer, yang sedang ia ambil dari meja prasmanan.
Setelah Carla mengambil appetizer, ia dengan santai menyendoknya, lalu mencicipi appetizernya.
"Carla! kamu dengar tidak aku bicara padamu? kenapa kamu datang tanpa di ajak Paman Bastian!" suara Ivanka terdengar tidak sabaran, karena Carla terlihat cuek saja.
"Menyingkir, kamu jangan menghalangi ku!" kata Carla dingin memandang Ivanka dengan wajah datarnya.
"Ka.. kamu, kamu harus pulang, kamu akan mempermalukan Paman Bastian, kalau ada di pesta ini!" Ivanka semakin gelisah, karena Carla tidak mendengarkan nya, untuk segera pergi dari aula pesta tersebut.
"Bukannya terbalik? seharusnya kamu yang tidak pantas berada di pesta ini, kamu bukan putri Frederick Miller, aku lah yang pantas berada di pesta ini!" mata Carla melirik Ivanka dengan dingin, lalu kembali memakan appetizernya.
"Dengar.." Ivanka merubah cara ia bicara, dengan suara pelan, sembari tersenyum dingin, mendekatkan wajahnya ke telinga Carla.
"Paman Bastian tidak menyukai kamu, makanya dia berpesan padaku, agar segera menyuruh kamu pulang, kalau melihat kamu datang ke pesta malam ini" ujar Ivanka dengan suara pelan.
Carla masih dengan cueknya, tetap menikmati appetizernya, tidak terpancing marah dengan apa yang di katakan Ivanka.
Sementara Ivanka, setelah mengatakan apa yang ia katakan, kemudian menarik kembali wajahnya.
Ia menyunggingkan senyuman sinis kepada Carla, ia sebentar lagi akan melihat Carla mengamuk.
Satu, dua, ti.. ga! bisik Ivanka dalam hati.
Carla tetap tenang menikmati appetizernya, membuat Ivanka menatap Carla, dengan tatapan tidak percaya.
"Kamu.. kenapa tidak merespon apa yang ku katakan? biasanya kamu marah dan tidak senang!" sahut Ivanka menatap dengan nanar Carla, yang terlihat begitu tenang.
"Aku tidak perduli, jangan mencoba memprovokasi ku, aku tidak tertarik!" nada dingin Carla menatap tajam Ivanka.
"Carla.. kenapa kamu tadi tidak pulang, Paman menunggu begitu lama, kamu dari mana?" Bastian menarik tangan Carla, yang akan menyendok appetizernya.
"Ck!" wajah datar Carla terlihat kesal, dengan tindakan Bastian, yang tiba-tiba datang menarik tangannya.
Berbeda dengan Ivanka, ia dengan cepat merapat kepada Bastian, dengan senyuman manisnya, dan suara lemah lembutnya.
"Paman, jangan marah pada Carla, baru saja ia katakan padaku, tidak akan membuat keributan, lihatlah dia.. terlihat tenang sekali"
Carla memutar bola matanya mendengar nada suara Ivanka, yang terdengar di buat selembut mungkin, dan nyaris seperti wanita yang ingin di belai.
Carla menyentakkan tangannya, dari genggaman tangan Bastian, dengan raut Wajah datarnya yang dingin.
"Kalian berdua, jangan membuat sandiwara di depanku, aku sedang menikmati makan malamku, lebih baik kalian sebagai pasangan tuan rumah pesta, berbaur dengan tamu, untuk menyapa mereka, bukan datang menggangguku!" ujar Carla dengan nada yang begitu tenang.
Bastian terdiam di tempatnya, tapi.. tiba-tiba ia menepis tangan Ivanka, yang mencoba meraih tangannya.
Melihat Bastian menepis tangan Ivanka, raut wajah Carla tetap tidak menunjukkan perubahan.
Ia hanya mendengus dingin, tidak perduli melihat sikap Bastian, yang tidak seperti biasanya, terhadap Ivanka.
Dengan perasaan tidak nyaman berada di antara mereka, Carla meninggalkan mereka berdua, dengan sikap tidak perduli sama sekali.
Melihat Carla pergi tanpa amarah, Ivanka menempel padanya, membuat Bastian membeku di tempatnya.
Perubahan sikap dingin Carla, membuat perasaan Bastian sangat tidak nyaman.
Biasanya Carla akan marah, melihat Ivanka berupaya menempel padanya, dan ia akan marah pada Carla, karena terlalu manja dan ke kanak-kanakan.
Tunggu! Bastian tiba-tiba mengingat, akan sikapnya pada Carla sebelumnya.
Apakah dia sudah tidak tertarik lagi, untuk dekat padaku, dan akhirnya menyerah pada Ivanka?
Pikiran Bastian berkecamuk melihat Carla, yang pergi dengan tenang, tanpa marah sedikit pun pada Ivanka, seperti yang biasa Carla lakukan sebelum Carla jatuh ke dalam kolam renang.
Bastian melihat penampilan Carla, yang terlihat begitu cantik, dalam balutan gaun pesta yang ia kenakan.
Ia semakin melihat perubahan Carla yang tidak seperti biasanya, membuat ia entah kenapa, tidak menyukai perubahan sikap Carla tersebut.
Bersambung.....