Follow IG othor @ersa_eysresa
Anita wanita yang memiliki paras cantik dan pekerja keras, harus rela kehilangan segalanya saat dia berurusan dengan pria bernama Jayden, seorang pengusaha sukses bertangan besi. Dia tidak segan menghancurkan orang yang berani melawannya.
Salah satunya adalah Anita yang sudah berani mengusik hatinya sejak pertemuan pertama mereka yang terjadi tanpa disengaja. Namun, dibalik sifat tangan besinya, Jayden memiliki masa lalu yang kelam yang tidak diketahui oleh siapapun. Karena dia menutupi kelemahannya itu dengan sifat arogan yang dia miliki.
Apa yang terjadi pada Anita setelah bertemu Jayden?
Dan apa rahasia di balik masa lalu Jayden?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eys Resa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sebuah Kesepakatan
Anita langsung mematikan ponselnya tanpa mendengar persetujuan Jayden apa tidak. Dan langsung menatap manager hotel dengan tatapan tajam.
"Bagaimana, apa sekarang kau percaya padaku? " tanya Anita.
"Iya, nona. Mari silahkan."
Tanpa banyak kata lagi manager hotel itu pun segara mengantarkan Anita ke ruangan VIP yang terdapat di restoran itu. Dia sempat menjadi pusat perhatian beberapa orang yang menatapnya dengan tatapan aneh.
Mungkin karena penampilan Anita yang sederhana dan tidak menarik sama sekali. Tapi Anita tidak peduli, karena dia tidak ada urusan dengan mereka. dan lebih fokus dengan tujuannya.
"Silahkan anda menunggu. Kami permisi dulu. " ucap manager lalu segera pergi dari ruangan itu meninggalkan Anita sendirian.
Saat dia kembali ke ruangannya, Manager itupun mendapat kan sebuah panggilan telepon dari nomor tidak di kenal. Karena penasaran pria itu langsung mengangkat panggilan.
"Iya Hallo siapa ini? " sapanya
"Jayden, "
"Tuan Jayden benarkah anda? "
"Ya, aku minta padamu layani wanita yang tadi menghubungi ku dengan baik. Jangan sampai kekurangan satu apapun. Aku akan segera datang, " ucap Jayden dan mengakhiri panggilan.
Manager itu pun terdiam, benarkah dia mendapat telpon dari Jayden. Dia tidak sedang bermimpi kan? Namun rasa senangnya itu langsung buyar saat ingat kata-kata Jayden tadi. Pria itupun segera memanggil anak buahnya untuk menyajikan hidangan istimewa untuk tamu mereka di ruang VIP.
Anita sangat terkejut saat beberapa orang pelayan masuk ke dalam ruangannya dengan membawa makanan dan minuman, sedangkan dia belum memesan apapun. Anita takut jika dia harus membayar semua makanan ini.
"Tunggu dulu, aku belum memesan apapun, kenapa kalian mengantar makanan ini kemari. Apa kalian tidak salah antar? " tanya Anita.
"Tidak Nona, kata manager, kami disuruh mengantar semua makanan ini ke ruangan anda. Silahkan di nikmati. Kami permisi."
Pelayan itupun segera pergi dari ruangan VIP dan meninggalkan Anita dengan semua makanan mewah disana. Wanita itu masih keheranan dan ragu untuk mencicipinya. Tapi semua makanan itu membuat air liurnya menetes, semua terlihat lezat.
Ponsel Anita tiba-tiba berbunyi, tanpa melihat siapa yang sudah menelponnya Anita langsung menerima panggilan.
"Hallo, "
"Apa makanannya sudah datang, kalau sudah datang makanlah dulu. Aku masih di jalan, saat ini masih macet. Aku takut kamu lama menungguku, jadi aku meminta manager restoran itu untuk menyiapkan makanan untukmu. "
Anita terdiam mendengar ucapan pria di balik telepon. Siapa lagi kalau bukan Jayden, pria yang suka seenaknya sendiri.
"Kau mendengar ku. " tanya Jayden saat dia tidak mendapat jawaban dari Anita.
"Iya, " Jawab Anita singkat.
"Ya sudah, makanlah dulu. Aku akan segera datang. "
Jayden segera menutup panggilan teleponnya dan segera melanjutkan perjalanannya. Sebelumnya dia sudah menyuruh orang untuk mencari tahu apa yang terjadi pada keluarga Anita. Ternyata keluarganya mengalami musibah yang tidak dia buat. Karena itu Jayden sangat merasa khawatir dengan keadaan Anita saat ini.
"Kamu usahakan untuk membebaskan kakak Anita malam ini juga. Setidaknya ada yang menjaga ibu Anita di rumah sakit. Dan perintahkan kepada direktur rumah sakit itu untuk memberikan perawatan terbaik untuk ayah Anita. " Jayden memberi perintah kepada orang kepercayaan untuk menangani masalah kakak Anita dan juga ayahnya yang sedang dirawat saat ini.
Hampir tiga puluh menit Anita menunggu, dia juga hampir menghabiskan makanan di depannya sampai bosan. Akhirnya Jayden datang juga dengan senyum tengilnya.
"Maaf sudah menunggu lama, jalanan sangat macet karena bersamaan dengan orang pulang kerja. " kata Jayden dan duduk tepat di depan Anita, dengan santai Jayden memakan makanan yang tersisa.
Anita tidak bicara dan hanya menatap Jayden dengan tatapan aneh.
"Katakan, apa yang ingin kau bicarakan denganku. " ucap Jayden sambil mengunyah makanannya.
"Aku bersedia menikah denganmu. " ucap Anita singkat.
Jayden meletakkan sendok dan menatap Anita dengan tatapan yang sulit diartikan. Dia bisa melihat tatapan putus asa di mata wanita itu.
"Alasan? Beri aku alasan, kenapa kamu menyerah. Sedangkan tadi pagi kamu menolakku mentah-mentah." Jayden mencoba mencari tahu dari Anita sendiri walau dia sudah tau apa yang terjadi.
"Aku sudah benar-benar hancur. Kau sudah menghancurkan ku dan keluargaku dan sepertinya Tuhan memanjangkan tangannya untuk membantumu menghancurkan aku lebih dalam lagi. " Kata Anita dengan kepala tertunduk dia tidak ingin menunjukkan wajah sedihnya di hadapan Jayden dan terlihat lemah.
"Benarkah, lalu apa yang kau inginkan setelah kamu menikah dengan ku. " tanya Jayden dengan tangan bersedekap di depan dadanya.
Anita langsung mengangkat wajahnya dan menatap pria di hadapannya dengan tatapan penuh harap.
"Apa kau akan mengabulkan semua permintaanku, jika aku mau menikah denganmu. "
"Selama aku bisa, aku akan melakukannya. "
Anita tampak ragu, dia tidak menyangka akan terjebak dalam permainan Jayden pada akhirnya. Tapi dia melihat perubahan besar dari sikap Jayden. Jika diawal pertemuan mereka, dia melihat sikap arogan Jayden. Tapi sekarang dia melihat sikap tenang yang di tunjukkan Jayden.
"Baiklah, tolong bebaskan kakakku dari penjara agar bisa menjaga ibu dan ayah jika aku menikah denganmu. Dan kembalikan pekerjaan nya yang sebelumnya."
Permintaan pertama Yang di minta Anita adalah untuk kakaknya, karena jika ada kakaknya setidaknya ada yang bisa menjaga ibu dan ayahnya di rumah sakit. Jika dia harus dibawa oleh Jayden setelah menikah.
"Permintaan ke dua? " tanya Jayden melanjutkan makannya yang sudah dingin.
"Selamatkan ayahku. " kata Anita dengan cepat.
"Aku tidak bisa menyelamatkan ayahmu. Karena aku tidak punya kuasa untuk itu. Bahkan dokter juga belum tentu bisa melakukannya karena keterbatasan mereka yang hanya manusia biasa tidak bisa melebihi kuasa Tuhan. " balas Jayden lalu meletakkan kembali sendoknya.
"Yang bisa aku lakukan adalah, memberikan pelayanan terbaik untuk ayahmu, di bantu dokter yang akan merawat ayahmu dengan baik sesuai kemampuan mereka. Jika ayahmu bisa sembuh kita patut bersyukur dan tentu saja aku tidak akan mengatakan hal buruk untuk ayahmu. " ucap Jayden dan menyandarkan tubuhnya.
Anita kembali terdiam, memang benar ucapan Jayden. Pria itu tidak akan bisa menyelamatkan ayahnya karena dia hanya manusia biasa. Yang bisa menyelamatkan dan menyembuhkan ayahnya hanya Tuhan melalui tangan dokter.
Tapi setidaknya Jayden memiliki peran besar dalam hal ini. Yaitu dalam pembiayaan rumah sakit. Jika tidak ada uang, dokter juga tidak akan bertindak. Jadi mereka memang saling membutuhkan satu sana lain.
"Baiklah aku setuju,"
Anita mengulurkan tangannya di hadapan Jayden dan langsung di Terima oleh Jayden dengan senyum lebar.
"Kita sepakat, kau tidak bisa menghindari pernikahan kita. Karena aku sudah merekam semua pembicaraan kita. " kata Jayden.
"Aku tidak akan menghindar jika kamu melakukan semua apa yang aku inginkan. " jawab Anita yang merasa tidak suka saat Jayden meremehkannya.
"Bahkan sebelum kau meminta, aku sudah mengabulkan semua permintaanmu. " ucap Jayden
Dia menunjukkan ponselnya yang saat ini sedang terhubung dengan seseorang. Saat panggilan itu tersambung Anita membulatkan matanya saat yang muncul di layar itu adalah......