Di usianya yang masih muda dia dinyatakan tidak bisa berkultivasi, semua orang menyebutnya sebagai sampah, pecundang. Tapi siapa yang mengira, setelah menjalani hidup di bawah bayang bayang hinaan dan makian selama bertahun-tahun dia akan mendapatkan sebuah berkah.
Menemukan sebuah peninggalan yang mengubah seluruh jalan hidupnya, peninggalan dari sesosok yang kemudian ia anggap sebagai guru.
Selalu berusaha menjadi lebih kuat, demi mempertahankan yang namanya keluarga. Melindungi orang tua dan juga orang terkasihnya.
Ini adalah perjalanan pemuda Klan Zhou, bernama Zhou Fan. Dengan pedang pusaka di punggungnya yang ia temukan di makam kuno, dia mengarungi dunia kultivator. Mulai mengukir namanya sebagai Legenda Petarung.
Pantengin terus kisah perjalanan Zhou Fan menuju puncak, jadilah saksi sebuah legenda tercipta...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sayap perak, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
12. Sosok Misterius
Setelah Zhou Fan sampai di ujung lorong, ia menemukan area yang lebih luas dari area yang masuk mulut gua, area yang sekarang memiliki luas sekitar 1000 meter persegi.
"Ini...." Zhou Fan sampai tidak bisa berkata apapun, ia sungguh terpesona dengan area di dalam gua.
Di dalam gua Zhou Fan dapat melihat ada begitu banyak tanaman herbal, dari yang sering ia temui di pasar Klan Zhou sampai dengan tanaman herbal langka yang sempat Zhou Fan baca di buku dasar alkemis.
Usia dari tanaman herbal yang ada disini bermacam macam, dari tanaman herbal yang berusia 10 tahun sampai dengan tanaman herbal yang berusia ratusan tahun.
Dan di samping kanan Zhou Fan terlihat sebuah kolam berisikan air yang berwarna keemasan, dari jaraknya dengan kolam tersebut yang sekitar 20 meter ia dapat merasakan energi yang sangat melimpah pada air keemasan.
Zhou Fan memutar kepalanya untuk melihat lihat keadaan sekitarnya, dahinya mengkerut saat ia tidak sengaja melihat seseorang yang sedang duduk bertapa, Zhou Fan tidak melihat begitu jelas karena jarak orang tersebut yang agak jauh dari tempat Zhou Fan berdiri sekarang.
Zhou Fan yang penasaran dengan sosok yang tengah duduk bertapa itu pun melangkahkan kakinya untuk mendekat.
Saat jarak antara Zhou Fan dan orang tersebut sudah tinggal beberapa langkah, Zhou Fan terkejut saat menyadari bahwa sosok di depannya sudah tak bernyawa, karena sosok tersebut hanya tinggal menyisakan tulangnya saja yang di balut dengan jubah hitam yang ia kenakan.
"Maaf senior, karena telah masuk ke gua peristirahatan anda." Zhou Fan berkata dengan sopan, meskipun sosok di depannya telah meninggal ia tetap harus tetap meminta maaf karena telah memasuki tempatnya.
Saat Zhou Fan akan beranjak dari tempatnya, ia melihat sebuah kertas terjatuh dari jubah sosok di depannya.
Zhou Fan yang melihat sebuah kertas jatuh kearahnya pun secara reflek menangkap kertas itu dan tanpa sengaja ia melihat tulisan yang ada di kertas itu.
Dan di tulisan dikertas itu terdiri dari beberapa kalimat.
Sebelum Zhou Fan membaca tulisan yang ada di kertas, Zhou Fan meminta izin kepada sosok di depannya untuk membaca surat tersebut.
Kemudian Zhou Fan pun membaca tulisan di kertas tersebut setiap kalimat.
'Mungkin ini adalah takdir yang telah membawamu kesini', itu adalah kalimat pertama yang tertulis di kertas itu.
'Kau dapat memanfaatkan semua sumber daya yang ada disini untuk kau gunakan ', bunyi kalimat kedua.
'Jadilah kuat, bukan untukmu sendiri tetapi juga untuk orang yang kau sayangi'.
'Ambillah kotak di sampingku, sesuatu didalamnya akan dapat membantumu'.
'Yang terakhir, namaku Su Ji', itu adalah kalimat terakhir yang tertulis di kertas itu.
Setelah membaca surat itu, Zhou Fan segera mengambil kotak yang ada di samping sosok yang bernama Su Ji itu.
Tanpa menunggu waktu lama Zhou Fan sudah membuka kotak itu.
ternyata yang ada di dalam kotak itu adalah sebuah cincin penyimpanan dan sebuah kitab.
Zhou Fan mengeluarkan kedua benda itu dari dalam kotak itu dan memeriksanya, Zhou Fan terkejut saat melihat cincin penyimpanan ini ternyata memiliki luas 1 km² dan itu 10 kali lipat dari luas cincin penyimpanan yang ia miliki sekarang.
"Kitab Emperor...." Zhou Fan membaca tulisan yang terdapat di sampul kitab yang ia ambil dari kotak.
Zhou Fan membaca beberapa lembar dari kitab emperor, ia mengetahui di dalam kitab emperor terdapat metode kultivasi, serta metode untuk menjadi alkemis.
Zhou Fan memutuskan untuk membaca dan memahami seluruh kitab emperor, ia sepertinya akan bermalam di gua ini.
Kitab emperor terdiri dari dua bagian, bagian pertama berisikan tentang metode untuk menjadi seorang Kultivator dan alkemis.
Bagian kedua berisi berbagai macam jurus dan teknik seorang Kultivator, dibagian itu juga terdapat berbagai macam jenis pil beserta penjelasan dan bahannya.
Beberapa jam kemudian Zhou Fan telah menyelesaikan membaca seluruh buku itu, dan ia sekarang sudah memahami isi Kitab Emperor bagian pertama, untuk bagian kedua ia harus melatihnya secara rutin untuk menguasainya, karena bagian kedua memerlukan praktek secara langsung.
Kemudian ia berjalan mendekati kolam yang memiliki air berwarna keemasan.
Dari yang ia ketahui dari Kitab Emperor, air di dalam kolam itu adalah Air mata bintang atau orang Kekaisaran Wei menyebutnya dengan nama air spiritual.
Air spiritual adalah sebuah sumber mata air yang sangat sulit dijumpai, air spiritual memiliki energi yang sangat murni yang dapat membantu seorang kultivator.
Jika di Kekaisaran Wei ada yang melelang setetes saja air spiritual sudah bisa dipastikan itu akan membuat semua orang berebutan, karena air ini sangat berguna bagi seorang kultivator dan sumber mata air spiritual hanya akan mengeluarkan satu tetes setiap tahunnya.
"Gua ini pasti tercipta sudah lama sekali, kolam air spiritual ini entah butuh berapa tahun bahkan abad untuk menghasilkan air spiritual sebanyak ini," ucap Zhou Fan.
Zhou Fan sungguh takjub dengan pemandangan di gua ini.
"Sungguh sumber daya yang sangat berharga," ucapnya lagi.
Dari tepi kolam saja Zhou Fan dapat merasakan energi dari air spiritual yang sangat murni dan juga banyak.
Tanpa menunggu waktu lama, Zhou Fan langsung berendam di kolam air spiritual.
Zhou Fan berharap mendapatkan keuntungan dengan berendam di kolam air spiritual, meskipun dia tak tahu apa penyebab dia tidak bisa berkultifasi layaknya seseorang pada umumnya, dia berharap air spiritual dapat membantunya.
Saat pertama memasuki kolam, ia merasakan tubuhnya seperti mau meledak karena terlalu banyak energi yang memasuki tubuhnya.
Satu jam, Zhou Fan masih bisa menahan untuk tidak berteriak.
Tapi beberapa saat kemudian, mulai terdengar teriakan kesakitan yang berasal dari mulut Zhou Fan.
"Akhk..." Zhou Fan berteriak sangat keras, ia sesekali menggigit ujung lidahnya untuk mempertahankan kesadarannya supaya ia tidak jatuh pingsan.
Beberapa saat kemudian Zhou Fan merasakan rasa sakit yang sungguh berkali kali lipat dari sebelumnya, Zhou Fan tidak bisa untuk tidak berteriak.
.
.
.
"Akhk...,"
Tanpa terasa hari sudah berganti pagi, tapi suara teriakan dari dalam gua tidak berhenti juga.
Dari kemarin sore Zhou Fan tidak berhenti berteriak kesakitan, jika ia mau ia bisa saja memilih untuk pingsan dan tidak merasakan rasa sakit yang ia rasakan, tapi ia tidak melakukan itu karena ia ingin menikmati setiap perasaan saat ia menempa tubuhnya, supaya dia selalu mengingat akan perjuangannya dalam mencari kekuatan.
Saat matahari sudah tepat berada di atas ubun ubun, teriakan Zhou Fan sudah mulai berangsur menghilang.
Zhou Fan sekarang merasakan tubuhnya penuh dengan energi, kulit tubuhnya yang semula putih kecoklatan sekarang menjadi putih bersih, itu membuat wajah Zhou fan yang sudah tampan sekarang menjadi sempurna.
"Apakah ini tenaga dalam." Zhou Fan terkejut saat ia merasakan energi asing yang selalu ia impikan, tanpa Zhou Fan sadari air spiritual membantu membuka dantian miliknya dan sekarang ia sudah resmi menjadi seorang kultivator, karena ia telah memiliki tenaga dalam.
Dan itu pasti putri tuan kota, awalnya aja marah2 tapi cuma modus untuk menutupi rasa malu ngintip cowo mandi ... SIAPA YG CABUL...???