Darah yang mengalir di tubuh ku merupakan darah seorang kesatria terkuat yang pernah ada, dan aku pun akan menjadi seperti dia melindungi yang lemah dan menghancurkan kebatilan di dunia ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lazuardi aqbar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Putri Yan Chi
Thien Yu terus melesat ke wilayah ke kaisaran phoenix berada, dan akhirnya Thien Yu tiba di depan gerbang utama kota barat, yaitu gerbang naga barat.
Thien Yu bingung untuk melangkah masuk kedalam gerbang di karenakan penjagaan gerbang yang sangat ketat.
"Apa yang harus kulakukan sekarang, untuk masuk kedalam kota ke kaisaran di perlukan lencana sebagai tanda pengenal, tak mungkin aku menerobos tembok kota karena di sana terpasang segel pelindung yang sangat kuat, apa boleh buat aku akan mencoba untuk berbicara dengan para penjaga, siapa tau mereka dapat di suap dengan koin emas, atau apapun itu," batin Thien Yu.
Thien Yu mengeluarkan beberapa inti binatang roh, dan memasukkannya ke dalam sebuah wadah, diapun mengotori bajunya dengan tanah, dan merobek robeknya sedikit di sana, begitu pun dengan wajah tampannya, tak luput dari kotoran tanah yang sengaja di taruh nya disana.
"Semoga ini berhasil," ucapnya dan langsung berjalan menuju ke arah gerbang Naga barat.
"Berhenti..!! anak muda!!, tunjukkan lencana identitasmu!!" ucap seorang penjaga.
"Tu..tuaan aku tak punya identitas lencana itu lagi karena kami telah diserang oleh sekelompok binatang roh yang ada di dalam hutan, hingga lencana itu terjatuh dan tak sempat aku ambil lagi, semua itu demi keselamatan ku, karena ke 4 teman tamanku telah mati di terkam binatang roh berupa serigala mata merah.
Kami berlima merupakan pemburu binatang roh, untuk mencari inti binatang roh guna di jual demi kebutuhan hidup," ucap Thien Yu berbohong.
Sang penjaga tak langsung percaya dengan perkataan Thien Yu dan diapun kembali berkata. "Apa buktinya jika kau sebagai seorang pemburu? tanya sang penjaga gerbang.
"Ini tuan hasil dari kami berburu," jawab Thien Yu sambil nunjuk kan 6 buah inti binatang roh sebagai bukti dari perburuannya.
Tiba tiba seorang pemimpin penjaga gerbang langsung menendang Thien Yu dengan keras.
"Ackh...!!" suara lenguhan terdengar dari mulut Thien Yu, yang terjungkal kebelakang akibat tendangan sang pemimpin penjaga gerbang, yang membuat batu inti binatang roh yang ada di dalam genggamannya ikut terjatuh dan berhamburan di tanah.
Amarah seketika mendera Thien Yu, ingin rasanya dia menghabisi seluruh penjaga gerbang, akan tetapi niatnya itu di tahannya agar keinginan untuk masuk ke dalam kota dapat berjalan dengan mulus.
Thien Yu mendekap perutnya yang terkena tendangan, dan berpura-pura merintih kesakitan.
"Kau jangan percaya dengan omongannya, bisa saja dia merupakan seorang mata mata dari kerajaan lain, yang mencoba mencari tau dan menyelidiki pertahanan istana pheonix," ucap pemimpin penjaga gerbang.
Tiba tiba saja rombongan berkuda yang berjumlah 7 orang berhenti di depan gerbang, mereka adalah orang orang dari istana pheonix yang telah pulang dari berburu di hutan.
Melihat seorang wanita cantik yang duduk di atas kuda, seluruh prajurit gerbang langsung membungkuk memberi hormat.
"Hormat kami Putri Yan Chi" ucap pemimpin penjaga gerbang Naga barat. (Putri Yan Chi merupakan anak dari Yan Lou kakak kandung ratu Yan Ling).
"Apa yang terjadi di sini, mengapa pemuda itu sampai tergeletak di tanah?" tanya sang Putri.
Pemimpin penjaga lalu menceritakan apa yang telah terjadi, yang membuat Putri Yan Chi mengetahui duduk permasalahan yang ada.
"Tak usah di perpanjang lagi, biar dia ikut denganku, karena aku memerlukan seseorang yang mengetahui seluk beluk hutan disaat aku ingin pergi berburu. Aku minta kalian membawakannya seekor kuda dan berikan padanya!" perintah putri Yan Chi.
Tak lama kemudian pemimpin penjaga membawakan seekor kuda untuk di berikan kepada Thien Yu. "Kau sungguh beruntung anak muda, karena Putri Yan Chi mau menampung mu, ingat jika di masa depan kau berulah maka aku sendiri yang akan menghabisimu," ucap pemimpin penjaga gerbang.
Thien Yu tak menjawab perkataan pemimpin penjaga gerbang, karena dia telah terlanjur kesal padanya.
Tak lama kemudian, Thien Yu pergi mengikuti Putri Yan Chi di kediamannya, yang merupakan sebuah bangunan megah yang terdapat penjagaan ketat disana. Kediaman Putri Yan Chi jauh dari istana pheonix karena dia menyukai kesendirian dan ingin mandiri, walaupun sang Putri tetap dalam pengawasan sang ayah yang merupakan orang nomor dua di kekaisaran pheonix setelah Ratu Yan Ling.
Akhirnya rombongan Putri Yan Chi sampai ke tujuan, dan mereka semua turun dari kuda, tak lama kemudian Putri Yan Chi mendatangi Thien Yu.
"Siapa namamu?" tanyanya.
"Thien Yu" ucap Thien Yu singkat.
"Thien Yu kau boleh tinggal disini, asalkan kau berprilaku baik selama di sini, aku ingin kau bekerja untuk mengurus kuda kudaku dan aku akan membayarmu10 koin emas setiap bulannya, untuk makan dan tempat tinggal aku yang akan menanggungnya. Ini adalah lencana identitas jika kau merupakan orang ku dari paviliun Bunga," ucap Putri Yan Chi sambil menyerahkan lencana identitas pada Thien Yu kemudian pergi meninggalkan tempat itu.
"Wanita yang sangat cantik," gumam Thien Yu dan pergi menuju ke tempat dimana dia akan tinggal.
Selepas itu semua, Thien Yu harus melakukan pekerjaan rutin sehari hari, dia harus memberi makan kuda dan memandikannya. Di malam harinya Thien Yu tetap melakukan kultivasi untuk membuat pondasi pada tulang tubuhnya, yang nantinya akan di rubah menjadi tulang kaisar.
Teman Thien Yu dalam mengurus kuda bernama Warza, umurnya pun terbilang sudah tua berkisar 50 tahun.
Suatu malam mereka berdua duduk depan rumah sehabis membereskan semua pekerjaan yang ada, sambil bercakap cakap.
"Nak Thien Yu, sungguh beruntung orang-orang yang memiliki koin emas banyak, karena bisa memilih barang-barang di dalam paviliun Mulia, dan membelinya," ucap Warza.
"Maksud paman?" tanya Thien Yu.
"Paviliun Mulia adalah Wadah untuk menampung benda benda berharga dari seluruh daerah, baik barang barang berharga itu dari luar kekaisaran mau pun dari dalam kekaisaran.
Sekarang ini kekaisaran pheonix telah memperluas koneksinya dengan kerajaan kerajaan dari benua semesta biru, sehingga para pedagang dan saudagar dari benua semesta biru dapat masuk dengan mudah kedalam wilayah kekaisaran, untuk membeli dan menjual barang dagangannya selama para pedagang itu mendapatkan lencana dan ijin stempel resmi dari kerajaan yang bersangkutan.
Lelang yang akan diadakan kali ini akan begitu sangat meriah karena para petinggi dan bangsawan dari kerajaan benua semesta biru, akan ikut hadir untuk membeli barang dari Paviliun Mulia," jawab Warza menjelaskan.
"Paman, apakah lelang itu dapat di ikuti oleh khalayak umum, seperti penduduk biasa?" tanya Thien Yu.
"Ha..ha..ha.., Thien Yu, lelang itu merupakan lelang orang orang kelas atas, jika tak mendapat undangan khusus maka orang tersebut tak bisa mengikuti lelang, kecuali orang tersebut mempunyai barang berkualitas tinggi, yang dapat masuk kategori dan telah di akui oleh Paviliun Mulia maka orang yang memiliki barang yang akan di lelang itu boleh ikut di dalam acara lelang tersebut,"Jawab Warza.
"Sudah Thien Yu, tak usah kau berfikir untuk mengikuti lelang di sana, karena semua itu mustahil di lakukan bagi orang orang biasa seperti kita ini, lebih baik kita beristirahat karena hari sudah larut malam," ucap Warza kembali.
Setelah berbincang bincang hingga larut malam, akhirnya Warza pamit untuk beristirahat karena ngantuk telah menderanya.
Thien Yu menatap kepergian Warza hingga hilang di depan pintu kamarnya.
"Aku pasti akan mengikuti lelang itu paman," ucapnya.