Alana Maureen seorang perempuan Genius di umur nya yang masih dua puluh dua tahun Alana sudah berhasil menyelesaikan kuliah S3 nya Dengan gelar profesor, tidak hanya Genius Alana juga jago beladiri dan menggunakan senjata tajam
kehidupan Alana Maureen terlihat sangat sempurna Cantik, pintar, kaya raya memiliki bisnis sendiri di luar profesi nya Alana juga seorang CEO dari perusahaan peninggalan kedua orang tuanya M Grup
hingga suatu hari Alana terjatuh dari tangga karena terpeleset, bukan nya pergi ke alam baka tapi setelah membuka matanya jiwa Alana ada di dunia antah berantah yang masih menggunakan sistem kerajaan
"transmigrasi? konyol sih ini tapi ini benar-benar nyata " ucap Ivara Zelda Geraldine Raymond yang jiwanya sudah di ganti oleh jiwa Alana Maureen
"Ivara Zelda Geraldine Raymond putri seorang Duke dari kerajaan Wallace dan tunangan dari kaisar muda Wallace, cukup menarik" ucap Alana tersenyum miring
let's start this game dunia antah berantah " ucap Alana menyeringa
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hofi03, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TAKJUB
Ivara menyiapkan enam gelas es teh dan enam mengkok bakso yang sudah Ivara sajikan secantik mungkin, Ivara menambahkan mie yang tadi sudah di buat dan juga sayuran yang sudah di rebus, tidak lupa juga Ivara menaburi bawang goreng sebagai pelengkap nya, untuk daun bawang sudah Ivara masukkan tadi di campur ke dalam kuah bakso nya
"selesai" ucap Ivara tersenyum melihat enam gelas es teh manis dan enam mangkok bakso yang sudah siap di hidangkan dan di santap
enam mangkok bakso dan es teh manis itu untuk Duke Albert, Duches Seina, Alfred, Edmund, Garfield dan untuk Ivara sendiri
"tidak ada saus sama kecap, tidak apa-apa" ucap Ivara pada dirinya sendiri
Di dunia Ivara sekarang belum ada saus dan kecap, sebenarnya bisa saja Ivara membuat nya, hanya saja ini sudah masuk jam makan siang, lagi pula Ivara juga sudah tidak sabar ingin segera memakan bakso buatan nya, karena sudah lama Ivara tidak memakan bakso
Sedang kan Duke Albert baru saja keluar dari ruangan kerjanya bersama asisten pribadi nya, saat membuka pintu Duke Albert langsung di suguhkan aroma harum bau masakan Ivara
"aroma apa ini, kenapa harum sekali" ucap Duke Albert menghirup bau harum itu
"Anda benar Duke, baunya sangat wangi" sahut Maxim, asisten pribadi Duke Albert
"Albert kamu mendengar bau harum ini " ucap Duches Seina tiba-tiba datang
"iya, ini wangi nya sangat enak " ucap Duke Albert masih penasaran
"seperti nya bau harum ini dari arah dapur Duke " ucap Maxim menghirup bau harum itu
"kamu benar, bau harum ini dari arah dapur " ucap Duke Albert menganggukkan kepalanya
"ayo sayang kita lihat, apa sebenarnya bau harum ini" ucap Duke Albert merangkul pinggang istrinya berjalan kearah Dapur
Maxim juga mengikuti Duke Albert dan Duches Seina, karena Maxim juga penasaran dengan bau harum itu, kenapa rasanya menghirup bau harum itu membuat Maxim lapar, apa aroma harum itu adalah aroma dari masakan pikir Maxim sedikit tidak yakin karena ini baru pertama kali nya Maxim mencium aroma sewangi ini
"emm paman boleh saya minta tolong untuk membantu saya membawa ini semua ke meja makan" ucap Ivara menunjuk enam mangkok dan enam bakso
"boleh nona, mari saya bantu" ucap salah satu pelayan laki-laki
Ivara juga membantu membawa dua mangkok bakso dan dua es teh yang di letakkan di atas nampan
"nona biar kami saja" ucap salah satu pelayan tidak enak melihat nona muda nya mengangkat nampan makanan itu sendiri
"tidak apa-apa, kalian tolong bawa sisa nya" jawab Ivara tersenyum
"tapi nona-"
" udah tidak apa-apa" ucap Ivara berjalan keluar dari dapur menuju meja makan
"Sayang" ucap Duke Albert dan Duches Seina yang baru sampai di meja makan
"bunda, Ayah" ucap Ivara tersenyum meletakkan nampan itu di meja makan dengan hati-hati
"kenapa tidak meminta tolong pelayan saja sayang" ucap Duches Seina berjalan cepat kearah putri nya
"tidak apa-apa bunda, ini juga tidak berat" jawab Ivara tersenyum kecil
"ini apa sayang?" tanya Duches Seina melihat bakso yang Ivara buat
"ini nama nya bakso bunda" jawab Ivara tersenyum
"bakso? apa itu sayang?" tanya Duches Seina lagi karena merasa asing dengan nama makanan yang di sebut putri nya itu
"ini bola-bola daging yang sudah di kasih bumbu yang Ivara masak, coba bunda rasain" ucap Ivara menyuapi bunda nya
"bau nya harum, jadi bau harum yang menyebar di seluruh mansion itu dari ini sayang " ucap Duches Seina menghirup bau harum bakso itu
"iya, coba bunda makan" ucap Ivara menyodorkan satu sendok yang ada bakso dan kuah nya
Duches Seina menerima suapan putri nya, mata Duches Seina membulat sempurna merasakan rasa masakan putri nya, sangat enak, bola-bola daging nya lembut, Duches Seina mengira bola-bola daging itu akan keras tapi ternyata tidak
"sayang ini enak sekali" ucap Duches Seina semangat
"ini kamu yang masak sendiri sayang?" tanya Duches Seina masih tidak percaya
"iya bunda" jawab Ivara menganggukkan kepalanya
Cup
"kamu pintar sekali nak" ucap Duches Seina mencium pipi putri nya bangga
"terimakasih bunda" ucap Ivara malu-malu
Duke Albert dan Maxim yang sedari tadi melihat Duches Seina dan Ivara semakin penasaran, apalagi Duches Seina mengatakan makanan buatan Ivara itu enak, makanan yang cukup asing menurut mereka berdua
"sayang Ayah juga mau coba nak" ucap Duke Albert mendekat kearah putri nya
"boleh ayah" ucap Ivara tersenyum
"ayo ayah biar Ivara siapin" ucap Ivara menyodorkan satu sendok makan yang sudah terisi kuah dan satu butir bakso
Dengan senang hati Duke Albert menerima suapan dari putri nya
Boom
Ekspresi Duke Albert tidak beda jauh dengan ekspresi Duches Seina tadi, Duke Albert merasa kan rasa yang asing tapi enak, gurih kuah nya sangat enak dan juga bola-bola daging nya lembut, enak sangat lezat
"sayang ini sangat enak" ucap Duke Albert Setelah menelan semua bakso nya
"terimakasih ayah" ucap Ivara tersenyum senang karena masakan nya cocok di lidah ayah dan bunda nya
"ini apa sayang? Seperti teh tapi kenapa dingin sekali" tanya Duches Seina menyentuh gelas es teh manis buatan Ivara tadi
"itu es teh bunda" jawab Ivara
"coba bunda minum, es teh sangat cocok di minum siang-siang begini pasti sangat segar" lajut Ivara
tanpa satu katapun Duches Seina segera meminum es teh yang putri nya katakan, dan benar saja apa yang putri nya barusan bilang, es teh nya juga enak terasa dingin dan segar
"wah bunda baru tahu sayang, ternyata teh bisa di campur es batu begini dan rasanya sangat enak dan segar" ucap Duches Seina kagum
"kamu benar sayang, siang-siang begini cuaca sangat panas cocok meminum teh yang di campur es batu ini, tenggorokan terasa seger dan dingin " lanjut Duches Seina masih takjub dengan rasa es teh
Duke Albert yang penasaran juga, tanpa di suruh langsung meminum es teh itu, untuk kedua kalinya Duke Albert di buat takjub dengan putri nya, benar kata istrinya teh yang di campur es batu itu terasa sangat enak, dingin dan segar, sangat cocok untuk di minum di cuaca panas seperti sekarang
Tanpa sadar Duke Albert menghabiskan satu gelas es teh itu saking seger nya
"putri ayah hebat sekali" ucap Duke Albert memeluk putri nya bangga
"terimakasih ayah" Jawab Ivara di pelukan ayah nya
Cup
"kamu belajar masak dari mana sayang?" tanya Duke Albert mencium kening putrinya
Ratu moderen dilawan ...