Gadis remaja berusia 15 tahun yang dituntut hukuman 10 tahun penjara itu kini sudah menjadi wanita hebat. Ia dituntut atas pembunuhan Ayah tiri yang menyiksa sang Ibu sampai meninggal.
Power keluarga Ayah tirinya mampu membuatnya tak berkutik saat dimasukkan ke dalam penjara, tapi itu lah awal kebangkitan dirinya.
Di dalam penjara ia diangkat anak oleh seorang wanita gengster, di dalam tahanan akhirnya dia menjadi orang yang ditakuti.
10 tahun kemudian ia keluar dari penjara untuk menuntut balas pada mereka yang menutup mata saat ibunya disiksa semasa hidup dan mereka yang menjebloskan dirinya ke penjara. Ia bersama teman-temannya sesama Ex-Narapidana, bersama mereka menjadi lebih kuat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pesona Ex-Narapidana - 25.
Pertempuran terjadi kembali, kali ini semua anak didik Madam Belle berdatangan bersamaan dengan Madam Belle. Dari pihak Primus memang ada Sniper, seorang penembak dari jarak jauh. Namun dari pihak Madam Belle, ada Jelita si iblis gadis kecil yang bisa melacak keberadaan orang dengan alat-alat canggihnya.
"Sniper ada di atas pohon besar itu!" tunjuk Jelita ke arah salah satu pohon tinggi.
"Berikan granat!" ucap seseorang yang bisa menembak meski belum se-ahli si Sniper seperti dari pihak musuh.
Jelita memberikan granat ke arah temannya seorang wanita bernama Agatha, perempuan berdarah campuran itu memasang granat ke senjata api mengunakan peluncur granat otomatis dengan berkecepatan tinggi 40 mm.
"Oke! Satu... Dua... Tiga!" Agatha menembakkan senjata api berlaras panjang miliknya.
Duaaarrrr!!!
Sebuah ledakan dengan kekuatan sedang terdengar memekakkan telinga, para musuh terlihat berlarian mundur dari tempat mereka bersembunyi di antara pepohonan di sekitaran bangunan setelah meledaknya granat.
"Yeaaahhhh! Para pengecut itu sudah kabur!!!" Jelita berkacak pinggang.
"Bos Max sudah dibawa pergi, kita amankan tempat ini! Sisir semua tempat dan temukan mayat-mayat dan bawa mereka untuk kita jadikan eksperimen! Kita acak-acak tubuh mati mereka yang telah berani melukai Bos Max...!!" tatapan Agatha seperti orang gila.
"Oke, sister!" tatapan mata Jelita tak kalah dingin, ia sungguh membenci orang-orang yang berani menyakiti Maxayla.
Setelah satu jam, semua orang pun pergi dengan membawa 5 mayat yang terdeteksi satu Sniper dan empat penembak biasa dari pihak musuh yang mati karena ganasnya granat.
.
.
.
Maxayla terpaksa dibawa ke rumah sakit karena alat-alat penyelamatan untuk Max tidak ada di Mansion.
Semua orang bergerak cepat, mengamankan rumah sakit. Dengan kekuatan uang dan kekuasaan Madam Belle menjaga ketat area untuk Maxayla. Mereka yang sangat menyayangi dan menghormati Maxayla, berdoa dalam diam mereka.
Satu jam, dua jam hingga empat jam berlalu baru lah pintu ruangan operasi terbuka. Dokter yang menangani Maxayla tampak kelelahan, namun ada senyum tipis dari bibirnya.
"Syukurlah, pasien telah melewati masa kritis. Selanjutnya pasien akan dipindahkan ke ruang rawat, pasien berhasil selamat dan akan segera sadar."
Brukkkk
Madam Belle yang sejak tadi berdiri dengan tubuh gemetar, tubuhnya luruh ke lantai dan bernafas lega. "Syukurlah, sayang... syukurlah"
Dokter pun permisi pergi.
"Belle...!!" teriak seseorang yang tak lain adalah Gavin.
Madam Belle hanya melirik sekilas, dia tak punya tenaga untuk bicara dengan Gavin, meskipun sebenarnya Gavin berhak tau tentang keadaan Maxayla.
"Lepas! Biarkan aku lewat...!!" Tubuh Gavin ditahan oleh anak buah Madam Belle, mereka tak bisa mengijinkan sebelum Madam Belle memberi ijin.
"Lepaskan dia..." lelah secara psikis, Madam Belle membiarkan Gavin melewati penjagaan.
Drap
Drap
Grep!
Gavin langsung berjongkok, menarik tubuh Madam Belle ke dalam pelukan. Tiba-tiba Madam Belle yang biasanya tak pernah menangis, saat itu ia mengeluarkan air mata di dalam pelukan mantan kekasihnya.
"Tak apa-apa, sayang. Ada aku disini, menangis lah..."
"Pergilah, Gavin."
"Aku nggak akan pernah lagi meninggalkan mu seperti dulu! Mungkin aku bodoh dulu meninggalkan mu karena ingin kembali pada keluargaku... Belle. Tapi kali ini biarpun aku akan mati, aku akan selalu berada di sampingmu." Gavin mengeratkan dekapan nya pada tubuh lemas madam Belle.
Tak jauh dari sana, diluar penjagaan anak buah Madam Belle Devano melihat semuanya. Ia mengeratkan kedua tangan, merasa sangat cemburu melihat Madam Belle berada dalam pelukan pria lain.
.
.
.
Di Mansion, Zephyr gelisah. Ia tak bisa banyak bergerak, namun ia memaksakan tubuhnya turun dari ranjang perawatan.
"Bro! Jangan nekad!" Lei mencegah Zephyr.
"Aku harus mencaritahu apa yang terjadi pada Max!"
Lei akhirnya membantu Zephyr keluar dari ruangan rawatnya, situasi di dalam Mansion terlihat sepi. Dokter Chao yang sedang bicara dengan seseorang di Mansion membahas tentang keadaan Maxayla, gegas menghentikan obrolan mereka saat melihat Zephyr. Namun sayangnya, Zephyr sudah mendengar jika Maxayla baru selesai di operasi.
"Apa yang terjadi? Kenapa Max harus di operasi?!"
Dokter Chao menghela nafas berat, "Kondisi Max sudah melewati masa kritis, dia akan dipindahkan ke ruangan rawat. Nanti dia akan dibawa pulang kesini, aku akan merawatnya sendiri. Tenanglah!"
"Aku tanya, kenapa Max harus di operasi?!" Zephyr belum puas dengan penjelasan Dokter Chao.
"Dia tertembak saat tadi pergi menyelamatkan Alex."
"Demi menyelamatkan pria itu, dia hampir mati! Apa Max begitu mencintai laki-laki itu?!"
"Astaga!" Lei ingin sekali memukul kepala temannya.
Memang lah Zephyr bodoh sekali! Sudah jelas Max mencintai Zephyr, masih saja salah paham.
"Ck!" bahkan Dokter Chao tampak kesal.
"Sudahlah!" Zephyr membalikkan tubuh ke arah ruangan rawatnya di Mansion, dia jadi kesal sendiri karena mendengar Max hampir mati tertembak karena menyelamatkan Alex.
"Ya! Aku memang tak pantas untukmu, Max! Alex lebih pantas! Dia pria baik dan pastinya bukan anak dari orang yang telah menyakitimu di masa lalu!" Ternyata Zephyr hanya merasa insecure.
.
.
.
Sementara di tempatnya, Selena kelimpungan mencari keberadaan Daylon sang anak. Tak lama, pesan masuk padanya tentang Daylon.
"Siaalan!! Siapa yang berani mencvlik anakku...!!! Arghttttt!"
Selena langsung mengirim pesan pada Devano, memberitahukan jika putra mereka telah dicvlik.
ditunggu karya selanjutnya ...🥰
aku punya solusi Sam. bius aja. masukin karung. udah. 🤣🤣🤣🤣🤸
.siap siap karya baru meluncur ya Thor... /Kiss//Kiss//Kiss//Kiss//Kiss/