Hai ketemu dengan karya mommy terbaru lagi.
happy reading.
Yolanda Fox, wanita bersuami Mikel Smit sudah lima tahun bahtera rumah tangganya harus tergoncang dengan kehadiran orang ketiga yang di nikahi oleh suaminya tanpa sepengetahuannya.
"Kenalkan dia adalah Nikita istriku yang kedua," dengan santai Mikel berucap.
"KAU! TEGA!" marah, kesal, kecewa, hancur hatinya menjadi satu saat di paksa hadir ke rumah orang tua suaminya. di kira mau di cemooh atau di omong mandul seperti biasanya.
"Tunggu, Ola! Jangan buat seolah aku salah besar! Ini suamuanya karena kamu! Kamu tidak bisa hamil!" bentaknya.
Yolanda dengan menyeka air matanya dan menghempaskan tangan suaminya yang menenahannya lalu keluar dari rumah itu tanpa pamit lagi.
"Kamu tega!!!!!!!!" teriaknya di dalam mobil yang masih di halaman itu.
"Aku tidak terima!!!! aku harus membalas ini!!!!" amarah yang membuncah dalam dirinya.
Bagaimana kisah kelanjutan Yolanda? Apakah mampu memisahkan madunya? atau dia memilih pergi?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy JF, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9: Semangat Baru Bersama Axel
Ola merasakan hidupnya semakin berantakan, tetapi di balik semua kekacauan itu, ada satu hal yang membuatnya bertahan yaitu Axel. Pria yang selama ini hanya dilihatnya sebagai bos kini menjadi sosok yang tak tergantikan. Axel tidak hanya tahu rahasia terbesar dirinya, tapi juga berperan penting dalam menyusun rencana agar dia bisa menjalani kehamilannya tanpa gangguan.
Satu hal yang Axel sangat pastikan adalah bahwa Mikel tidak boleh tahu tentang anak ini sampai semuanya siap. Mereka sepakat untuk merahasiakannya, bahkan ketika rasa sakit dan pengkhianatan dari Mikel terus menghantui di dalam hatinya.
Mungkin inilah gunanya kamu Axel, Tuhan memberikanmu bukti jika aku terpuruk bukan sendiri. Batin Ola.
***
Pagi itu, Axel memanggil Ola ke ruangannya. Seperti biasa, ruang kerja Axel yang besar dan elegan terasa nyaman, tapi kali ini ada ketegangan yang samar samar di antara mereka.
“Kau sudah memikirkan semua ini dengan baik, kan?” tanya Axel, suaranya lembut namun penuh kewaspadaan.
Ola mengangguk perlahan.
“Aku tidak punya pilihan lain, Axel. Mikel… aku tidak bisa membiarkannya tahu tentang anak ini.” ucap Ola.
Axel menatap Yolanda dalam dalam, melihat betapa berat beban yang ia tanggung. “Aku sudah mempersiapkan semuanya,” katanya. “Aku pastikan Mikel tidak akan pernah tahu, setidaknya sampai kau siap menghadapinya, atau sampai bayi ini lahir.”
“Apa kau yakin dia tidak akan mencariku? Bagaimana jika dia tahu?” tanya Ola.
Axel tersenyum tipis, penuh keyakinan. “Aku punya orang-orang yang bisa menjaga informasi ini tetap rapat. Mikel tidak akan tahu, kecuali kamu yang ingin dia tahu. Percayalah, aku sudah menyiapkan segalanya untuk memastikan kau dan bayi ini aman.” ucapnya.
Ola menunduk, air matanya hampir jatuh. “Terima kasih, Axel. Aku tidak tahu harus bagaimana tanpamu.” rasa syukurnya saat ini.
Axel menyentuh bahu Ola dengan lembut.
“Aku hanya ingin kau tahu, kau tidak sendiri. Aku akan selalu ada untukmu.” ucap Axel penuh keyakinan.
***
Setiap hari, Axel selalu ada untuk memastikan Ola merasa aman. Meskipun rasa sakit akibat Mikel masih menghantui dirinya, Axel perlahan lahan membantu mengembalikan semangat hidupnya. Mereka sering menghabiskan waktu bersama setelah jam kerja, di mana Axel terus meyakinkan tidak putus asa bahwa hidupnya masih bisa dipenuhi dengan kebahagiaan, meski jalan di depan penuh liku.
"Ingat saja, aku Axel selalu ada kapanpun dan dimanapun kamu butuhkan" pesan Axel.
Ole pernah ingat.
“Kau tahu, Ola,” Axel memulai percakapan saat mereka menunggu makanan datang di restoran khususnya.
“Aku benar benar yakin kau bisa menjalani ini dengan baik. Kau hanya perlu percaya pada dirimu sendiri.” lanjutnya.
“Mudah bagimu untuk berkata seperti itu. Tapi bagaimana jika Mikel suatu saat muncul dan menuntut haknya sebagai ayah?” ucap Ola yang tersenyum tipis di bibirnya yang merah merona itu.
“Itulah mengapa aku di sini, Yolanda. Aku akan memastikan dia tidak bisa melakukan itu. Aku sudah mengurus segala sesuatunya agar kau dan bayi ini terlindungi. Hingga saatnya tiba, kau tidak perlu khawatir.” ucap Axel dengan tatapan yang serius.
Mata Ola berkaca kaca mendengar keyakinan Axel. Pria ini benar benar berbeda dari yang pernah dia bayangkan. Axel bukan hanya bos, tapi dia adalah seseorang yang peduli dengan kehidupannya di luar kantor, seseorang yang rela berjuang untuknya.
“Kau benar benar sudah memikirkan semua ini, ya?” tanya Ola, sedikit tersenyum atau bisa di katakan menebaknya.
Axel mengangguk.
“Sudah aku katakan tidak akan membiarkan kamu sendirian menghadapi ini. Mikel sudah membuatmu cukup menderita. Dia tidak pantas mengetahui tentang kehamilan ini, setidaknya tidak sampai kau siap untuk memberitahunya. Cukup nikmati saja waktumu saat ini Ola, kehamilan itu tidak semua wanita mengalaminya. Kondisimu sangat istimewa” jelas Axel.
"Memang benar apa yang kamu katakan Axel," ucap Ola yang kembali tersenyum tipis.
Ini lah kamu Ola yang mulai perlahan tapi pasti akan aku kembalikan keceriaanmu. Hati mu yang penuh tekanan hidup yang selalu menyalahkanmu akan aku buat mereka akhirnya menderita dan menyesal membuangmu. Batin Axel.
Bahkan dokter kandungan secara pribadi Axel meminta khusus datang kerumah Ola yang baru, untuk di lakukannya pemeriksaan atau pun adanya keluhan prihal kehamilannya.
Axel berkunjung ke rumah Ola yang bari, hanya Roy dan Axel yang mengetahui keberadaannya. Inilah yang Ola butuhkan saat kehamilannya, menghindar dari Mikel.
Axel menatapnya dalam dalam, matanya menyiratkan kehangatan yang tak pernah Ola lihat sebelumnya.
“Aku ingin kau tahu, Yolanda. Aku tidak akan pergi ke mana mana. Aku akan selalu ada di sini.” ucap Axel yang selalu memberikan dukungannya.
Ola menelan ludah, perasaannya campur aduk. Axel bukan hanya menjadi pelindungnya, tapi juga seseorang yang perlahan lahan mengisi ruang kosong di hatinya. Namun, di balik semua itu, dia tahu bahwa kehamilannya adalah tanggung jawab besar yang harus dia jalani, dengan atau tanpa Mikel.
"Aku tahu, aku sangat berterima kasih padamu, Axel. Apa jadinya aki jika...," ucap Ola terputus.
"Semuanya Tuhan sudah mengaturnya, Ola kita hanya bidaknya saja. Mungkin inilah jalan hidupku juga yang diminta membantumu," ucap Axel.
***
Beberapa minggu berlalu, dan dengan bantuan Axel, Ola mulai merasakan semangat baru tumbuh di dalam dirinya. Kehamilan yang awalnya membuatnya merasa terasing kini menjadi sumber kekuatan. Dia tidak lagi merasa sendiri, Axel selalu ada untuk memberikan dukungan dan keyakinan bahwa masa depannya tidak akan seburuk yang dia bayangkan.
“Yolanda,” ucap Axel suatu sore di kantornya dengan menyebutkan nama lengkapnya.
“Aku percaya setiap musibah datang dengan alasan. Terkadang, kita tidak tahu kenapa, tapi selalu ada sesuatu yang baik di baliknya. Kau hanya perlu percaya bahwa semuanya akan berjalan dengan baik.”
Ola mulai merasa bahwa hidupnya tidak lagi berada dalam kekosongan yang gelap. Axel telah memberinya keyakinan baru bahwa masa depannya masih penuh dengan kemungkinan. Meski perjalanan ini belum selesai, Ola tahu dia tidak akan menjalaninya sendirian.
"Tentu, Axel. Karena ada kamu disampingku," jawab Ola.
Dengan rencana yang telah mereka susun, Axel dan Ola kini siap menghadapi apa pun yang mungkin terjadi. Axel memastikan bahwa setiap langkah sudah diperhitungkan dengan matang. Mikel mungkin akan mencoba datang suatu hari nanti, tetapi mereka siap.
“Tidak ada yang akan menyentuhmu atau bayimu, Ola,” kata Axel dengan tegas. “Aku akan memastikan itu.” lanjutnya.
Dan untuk pertama kalinya dalam beberapa bulan terakhir, Ola benar benar percaya bahwa semuanya akan baik baik saja. Dia tidak lagi merasa sendirian ada Axel yang selalu mendukungnya, dan di dalam dirinya, ada kehidupan baru yang menjadi sumber kekuatannya untuk terus maju.
"Selamat tinggal masa lalu, Mikel!" ucapnya debgan lirih.
...****************...
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya.
Keren banget 🔥😍