"Iya... iya... nanti sava bakalan cari yang mirip sama kak ezra aja lah sekalian biar langsung acc nikah" ucap sava sambil terkekeh. Tanpa sava tau telinga ezra memerah mendengarnya.
Tanpa diketahui siapapun diam-diam ezra menaruh hati pada adik sahabatnya itu sejak sava sudah menjelma menjadi seorang wanita dewasa. Perasaan suka terhadap gadis kecil nyatanya kini berubah menjadi rasa sayang seorang pria pada seorang wanita..
Namun ketika ezra kembali dari luar negri untuk meneruskan perusahan kakeknya dan kebetulan akan menjalin kerja sama dengan perusahaan milik keluarga sava yang sudah dipegang oleh sahabatnya Affandra, ezra kembali bertemu dengan gadis kecil yang dulu sangat ia sukai. Pertemuan pertama mereka setelah sekian lama pun langsung membuat ezra kecewa karena sang gadis sudah memiliki kekasih bahkan berencana akan menikah.
Ezra mencoba menhikhlaskan sampai tiba-tiba fandra meminta tolong untuk membantu sava di salah satu hotelnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JK의 할루 아내, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
dua puluh tiga
"dek...boleh kakak ngomong serius..?" tanya raka saat mereka sudah duduk dan menunggu pesanan makanan mereka sampai
"mau ngomong apa kak, kayanya serius banget" sava melihat wajah ezra yang sangat serius seperti sedang fokus bekerja dan membuat sava bertanya-tanya.
"em... Sebelumnya kakak minta maaf kalo apa yang kakak katakan bisa bikin kamu kurang nyaman tapi kalo ngga dibilang kakak yang ngga nyaman" ucapan ezra malah membuat sava tambah bingung
"apa sih kak.. Koq jadi muter-muter gini" sava mulai penasaran
"emm..." ezra merasa gugup, lebih gugup dari menghadapi klien sekalipun, di kegugupannya sava menyentuh tangan ezra yang ada dimeja, ezra langsung balik menggenggam tangan sava berharap mendapat kekuatan untuk menyatakan cintanya pada gadis didepannya ini.
"em.. Kakak ngga tau gimana cara ngomongnya, kakak juga ngelakuin ini pertama kali. Kakak cuma tau perasaan kakak sama kamu tulus, bukan perasaan kakak kepada adiknya tapi lebih perasaan seorang laki-laki pada seorang wanita, kakak tau mungkin ini terlalu cepet. Tapi ngeliat kejadian tadi kakak ngga tenang kakak cuma pengen kamu aman berada di samping kakak. Jadi kakak mau kita punya hubungan serius lebih dari sekarang"
Sava mematung melepaskan genggaman tangannya saat mendengar kata demi kata yang di ucapkan oleh pria didepannya, kaget karena ternyata cintanya tak bertepuk sebelah tangan, bahkan saat ini dia sedang menyatakan cintanya
"dek... Ka.. Kamu kenapa.?" jujur ezra sempat bingung bahkan takut kalau pernyataan cintanya akan berujung penolakan dan membuat jarak antara mereka
"kalau kamu keberatan ngga apa-apa koq.. Kakak cuma mau..."
belum selesai ezra berbicara sava sudah beranjak dari tempat duduknya dan langsung memeluk ezra secara tiba-tiba membuat ezra sedikit oleng karena tak siap akan tindakan sava.
"kenapa sih kakak ngoceh mulu dari tadi, sava tuh lagi mencerna kata-kata kakak, ternyata selama ini kakak juga sayang sama sava"
"juga..? Berarti kamu sayang juga sama kakak dan nerima kakak" ucap ezra yang masih terdiam ketika tiba-tiba sava memeluknya, setelah mendapat anggukan ezra memberanikan diri untuk memeluk sava
"makasih ya... Kakak janji ngga akan ngecewain kamu dan berusaha buat bahagiain kamu" seru ezra sambil mengusap rambut sava
"em.. Dek.. Kamu.. Mau meluk kakak begini terus, kakak bukannya ngga mau dipeluk sama kamu, cuma kita masih di tempat umum loh" ezra mengingatkan membuat sava tersadar dan langsung melepaskan pelukannya
Ezra tertawa melihat wajah kekasihnya memerah sambil mencebik karena ditertawakan, sambil ezra mengelus pipi sava lembut.. Ah... Sekarang gadis ini adalah pacarnya bukan lagi seorang adik dari temannya tetapi seseorang yang akan dia ajak untuk membuat masa depan mereka bersama
"ich.. Kakak mah malah ketawa sava lagi malu nih..." serunya sambil menutup mukanya dengan telapak tangannya
Ezra menarik tangan sava dan mencium tangannya, membuat sava merasa sangat istimewa sebagai seorang wanita.
Mereka pun melanjutkan acara makan mereka setelah semua hidangan datang. Tak ada yang berubah kecuali status mereka.
"em.. Dek.. Kamu lebih suka dipanggil dek apa sayang..?" tanya ezra saat mereka berada di dalam mobil setelah makan
"sava lebih suka kak ezra manggil sava dek, kedengerannya lebih manis aja. Trus dari semua temen-temen kakak cuma kak ezra yang sering banget manggil dek" jujur sava
"oh ya... sekarang mau kemana nih?" tawar ezra sebelum menjalankan mobilnya
"jalan-jalan dulu boleh kak.? taman deket sini aja" usul sava
"boleh dong, apa sih buat cantiknya kakak"
"aa. .. Ternyata kak ezra bisa gombal juga. Eh kak kalo kak fandra tau kita pacaran gimana, kalian ngga bakalan musuhan kak.?" tiba-tiba saja sava mengingat kakaknya yang posesif itu
"engga donk.. Kamu pikir kakak bisa jadi supir pribadi kamu, kalo belum dapet izin dari mereka.?"
"mereka..? Maksud kakak siapa.?"
"mama, papa sama kakak kamu donk, saat kejadian penggerebekan itu kakak langsung bilang kalo kakak sayang sama kamu, kakak kepengen jagain kamu. Setelah dapet restu mereka ya kakak jadi supir pribadi kamu".
"hah... Berarti keluarga sava udah tau hubungan kita..?"
"kalo soal kita pacaran ya belom dek, mereka cuma tau kakak lagi nyari waktu buat ngungkapin perasaan kakak aja sama kamu. Dan ternyata hari ini, gimana kamu masih mau minta pulau kalo tau kakak udah jadian.."
"ya ampun kak, masih inget aja.. Lagian nih ya, sava yang jadi pacar kakak jangankan pulau bahkan kalo sava minta isi dunia mungkin bakalan di kasih sama kakak" ucap sava dengan percaya diri
ezra hanya tertawa mendengar apa yang dikatakan sava, dan ezra juga membenarkan ucapan sava. Karena ezra akan memberikan apa yang ezra punya hanya untuk kebahagiaan sava.
**Jangan jadi pembaca gelap ya tsay... ditunggu dukungannya