NovelToon NovelToon
Terjerat Pesona Gadis Berjilbab

Terjerat Pesona Gadis Berjilbab

Status: sedang berlangsung
Genre:BTS / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: Amalia Shah

Kelanjutan dari cerita 'Dan Cinta itu Kamu'.
Jadi, sebelum baca yang ini, baca dulu cerita sebelumnya ya, 'Dan Cinta itu Kamu'.


Setelah empat tahun berusaha untuk melupakan perasaannya terhadap Khumaira, Yoongi kembali bertemu dengan seorang gadis berjilbab lagi. Pertemuan keduanya terjadi di rumah orangtua Yoongi.

Ternyata bukan hanya Yoongi yang menaruh hati pada Zeera. Jungkook yang saat itu tidak sengaja Bertemu dengan Zeera pun menaruh hati pada gadis tersebut.

Saat Yoongi dan Zeera mulai akrab, Tuhan kembali mempertemukan Yoongi dengan Khumaira dan juga Namira, anak dari Khumaira dan Rangga.
Ternyata Rangga sudah meninggal satu tahun yang lalu saat perjalanan dinas keluar kota. Saat itu usia Namira sudah tiga tahun.

Akankah cinta lama Yoongi kembali tumbuh?
Berhasilkah Jungkook mendapatkan cinta Zeera?

Lalu Husna dan Hobi, yah mereka juga saling jatuh cinta. namun tidak ada kendala

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amalia Shah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

15. Serba Salah

"ini Aira dan Namira." Yoongi memperkenalkan Khumaira dan Namira pada Zeera dan Husna.

Zeera dan Husna tersenyum ramah.

"Senang bertemu denganmu lagi." Husna mengulurkan tangan pada Khumaira.

"Ah, Husna ya?" Khumaira menyambut uluran tangan Husna.

"Hmmm."

"Apa boleh kita mulai makannya? Lihat, semua menu sudah siap." Jin bersuara.

"Iya Hyung, kookie sudah lapar."

Jin dan Khumaira sudah ikut duduk. Dan saat Yoongi ingin duduk, Namira menarik tangannya.

"Appa." Gadis kecil itu menarik tangan Yoongi yang hendak duduk di dekat Zeera. Dan kembali meminta Yoongi untuk duduk di dekatnya beserta sang mamah.

"Appa?" Gumam Zeera.

Semua orang melihat ke arah Yoongi dan gadis kecil secara bergantian. Yoongi jadi merasa serba salah. Khumaira bangkit dari duduknya, mendekati anaknya.

"Namira, tidak boleh seperti itu. Biarkan paman Yoongi duduk di kursi yang dia mau."

"Dan satu lagi, jangan memanggilnya appa, oke? Panggil dia paman."

Namira yang kecewa hanya mengangguk. Dia membiarkan Yoongi duduk jauh darinya dan sang mamah.

"Maaf." Bisik Yoongi saat duduk di samping Zeera.

Zeera hanya diam, seolah tidak mendengar ucapan Yoongi. Pria berkulit pucat itu menghela nafas. Khumaira memperhatikan. Entah kenapa hatinya terasa perih.

"Ayo makan." Perintah Jin.

Tidak ada yang berbicara disaat makan. Hanya sesekali terdengar Namira yang protes karena makanannya banyak yang pedas.

"Kau mau makan apa sayang?" Jungkook mengelus lembut pucuk kepala Namira.

"Aku mau ayam goreng saja paman."

"Baiklah, akan paman pesankan ya."

"Terimakasih paman." Namira terlihat sumringah.

Jungkook memanggil pelayan untuk memasak ayam goreng.

Selagi menunggu ayam goreng matang, Namira hanya makan buah saja.

Tidak lama, ayam goreng sudah terhidang di meja makan.

"Paman, aku ingin disuapi paman. Apa boleh?"

Yoongi terdiam. Dia menatap gadis kecil di hadapannya. Tatapan mata Yoongi membuat Namira sedikit takut, dia menunduk.

Semua member saling tatap. Yoongi menoleh ke arah Zeera. Namun gadis itu masih asik dengan makannya. Husna menepuk pelan paha Zeera. Zeera menoleh dan melotot. Husna hanya bisa diam, dia tahu sahabatnya itu tidak bisa diganggu.

"Biar mamah saja yang suapin ya."

Namira menggeleng. Khumaira menghela nafas.

"Sayang...."

"Namira, kalau paman kookie yang suapin, bagaimana? Kau mau?"

Namira mengangkat wajahnya, menatap Jungkook. Dan mengangguk, mengiyakan ucapan Jungkook.

Dengan telaten Jungkook menyuapi Namira. Suasana hati Namira kembali ceria, karena sesekali Jungkook mengajaknya becanda.

"Kau lihat, apa Jungkook sudah pantas menjadi seorang ayah?" Bisik Jin pada Namjoon.

"Hmm. Dia sepertinya sangat menyukai Namira."

"Apa yang kalian bicarakan?" Taehyung menyenggol lengan Jin.

Jin mengangkat dagunya, menunjuk pada Jungkook dan Namira.

"Oh."

"Apa?" Bisik Jimin pada Taehyung.

Mata Taehyung melirik Jungkook dan Namira. Jimin mengerti. Dia terdiam dan mengulum senyum.

"Terimakasih paman." Namira tiba-tiba mencium pipi Jungkook, dan membuat Jungkook tertawa.

"Woaaaah. Namira, apa kau menyukai paman Jungkook?" Jimin yang sedari tadi ingin julid, sudah tidak tahan berdiam diri lagi.

"Aku suka paman semuanya." Jawab Namira diplomatis. Tapi tatapan matanya mengarah pada Yoongi. Zeera menangkap itu.

"Usia dia baru empat tahun, tapi cara dia bicara dan berfikir tidak seperti anak usia segitu." Batin Zeera. Dia masih menatap Namira.

"Oh ya na, selamat ya sudah lulus sidang nya."

"Terimakasih teh." Husna tersenyum ramah pada Khumaira.

"Kapan wisudanya?"

"Bulan depan."

"Terus kalian mau stay disini apa kembali ke Indonesia?"

"Stay disini. Kebetulan kita berdua sudah mengajar di salah satu sekolah." Kali ini Zeera yang menjawab.

Khumaira hanya berkata "oh."

"Sebenarnya aku juga ditawari oleh managerku dulu untuk kembali bekerja disini. Tapi...."

"Kenapa tidak di ambil saja nuna? Bukankah itu tawaran bagus?" Potong Jungkook.

"Hmm bagaimana menurutmu, Yoon?"

"Terima saja. Itu tawaran yang bagus." Yoongi tersenyum manis.

"Baiklah, akan aku pikirkan lagi."

Tanpa ada yang tahu, tangan Zeera yang sedari tadi berada dibawah meja, perlahan melepas jam tangan pemberian dari Yoongi, dan memasukkannya ke dalam tas. Kalau untuk gelang pemberian Jungkook, memang sudah lama dia simpan. Dia hanya memakainya saat Jungkook memberikannya hari itu.

Zeera izin pamit ke toilet. Dia ingin berlama-lama disana. Zeera menatap lama wajahnya di cermin.

"Apa dia masih mencintai Yoongi oppa?" Lirihnya.

"Kalau memang Yoongi oppa juga masih mencintainya, tentu aku akan mundur."

Setetes air meluncur begitu saja dari matanya. Zeera segera menghapusnya. Berusaha menetralkan suasana hatinya.

"Kenapa cengeng gini sih? Aduh." Zeera mencuci wajahnya. Menghapus air yang dengan tisu, merapihkan kembali jilbabnya.

Setelah beberapa kali menarik nafas dan menghembuskan nya, dia keluar dari toilet.

"Kau baik-baik saja Zee?"

Zeera menghentikan langkahnya. Menoleh ke belakang.

"Kenapa kau disini?"

"Menunggumu."

"Untuk apa?"

"Siapa tahu kau pingsan di toilet."

"Berlebihan."

Jungkook terkekeh. Dia mendekat, memperhatikan wajah Zeera.

"Kau habis menangis?"

"Ti-tidak."

"Jangan bohong."

Bukannya menjawab ucapan Jungkook, Zeera berlalu meninggalkan pria bertato itu. Jungkook mengekori Zeera.

Saat kembali, Zeera melihat pemandangan yang tidak mengenakan baginya. Dia melihat Namira duduk dipangkuan Yoongi, dan disampingnya ada Khumaira. Mereka terlihat tengah terlibat pembicaraan dan sesekali tertawa. Pun dengan yang lainnya. Mereka ikut saling lempar candaan.

"Haha kuat ya Zee." Batinnya.

Dia terus melangkah, lalu duduk di bangku dekat Jin (bangku yang tadi di duduki Khumaira). Karena saat itu Khumaira duduk dibangku yang tadi di duduki Zeera. Simpelnya, mereka saling tukar posisi duduk.

Jin menoleh pada Zeera, tersenyum simpul. Refleks, Jin mengusap punggung tangan Zeera. Zeera sedikit terkejut dan menarik tangannya.

"Jangan salah sangka. Aku hanya ingin menguatkanmu." Bisik Jin.

"Dan jangan salah faham pada Yoongi." Lanjutnya.

Tidak ada yang mendengar ucapan Jin pada Zeera. Selain karena Jin bicaranya bisik-bisik, juga karena mereka asik dengan obrolan masing-masing.

"Jin Hyung benar." Jungkook ikut duduk disamping Zeera.

Zeera hanya mengangguk lemah.

"Apa iya cuma sebatas temen doank? kenapa akrab banget? Yoongi oppa juga keliatannya suka banget sama Namira." gerutu Zeera dalam hati.

"Apa kau mau pulang Zee?" Tawar Husna. Dia sengaja bertanya seperti itu, karena tahu sahabatnya sudah tidak nyaman.

Semua mata tertuju pada Zeera dan Husna.

"Kalian mau pulang sekarang?" Hobi menatap Husna.

"Iya oppa. Aku capek." Husna beralasan. Padahal dia hanya ingin mengeluarkan zeera dari situasi yang serba salah.

"Baiklah. Ayo aku antar."

"Biar aku saja yang antar." Ucap Yoongi.

Hobi melirik Husna dan Zeera bergantian. Husna menggelengkan kepala.

"Eh tidak usah Hyung, biar aku saja."

"Tapi..."

"Paman disini saja. Aku masih ingin bersama paman." Namira menatap penuh harap pada Yoongi.

"Kami pamit ya. Kalian lanjutkan saja acaranya." Zeera tersenyum. Sedikit membungkukkan badannya.

"Aku boleh ikut?" Jungkook mengangkat tangannya.

"Ikutlah." Celetuk Zeera, dia berjalan terlebih dulu. Disusul Husna, Hobi dan Jungkook.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!