Selama ini tidak pernah Julia mempunyai prasangka buruk pada keluarga Tantenya, walaupun selama ini Julia tidak pernah diperlakukan dengan baik oleh keluarga Tantenya itu.
Gadis berusia dua puluh dua tahun yang belum pernah sekalipun dekat dengan seorang pria itu, di jual oleh Tantenya untuk melunasi hutangnya pada rentenir.
Julia yang malang, hanya bisa pasrah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bagian 32.
Julia menatap Lucas dengan lekat, sepertinya pria itu menyembunyikan sesuatu.
"Bukankah kamu yang menyuruh aku memasak makan siangmu? dan di antarkan ke kantor?" tanya Julia mengerutkan keningnya menatap Lucas penuh selidik.
"I..itu!" Lucas menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, dia jadi tambah gelagapan untuk menjawab Julia.
"Atau sebenarnya kamu tidak menyukai masakanku, alasanmu saja mengatakan masakanku enak!" sahut Julia merasa jengkel.
Selesai dia mengatakan apa yang dikatakannya, Julia langsung pergi berjalan dengan cepat menuju gedung kantor Lucas.
"Julia, sayang!" panggil Lucas dengan panik.
"Aku akan ambil kembali bekalnya!" sahut Julia sembari berjalan semakin cepat.
Lucas dengan cepat mengangkat Harry, dan menggendong putranya itu mengikuti Julia dengan cepat.
Harry dengan erat merangkul leher Ayahnya yang berjalan setengah berlari mengejar Ibunya, yang kelihatannya marah pada Ayahnya.
"Papa sihh...kenapa bekalnya di kasih ke om Edward, Mama kan jadi marah!" ujar Harry di dalam gendongan Lucas, sembari semakin erat memeluk leher Lucas.
"Iya nak, Papa salah!" ucap Lucas.
"Lain kali Mama pasti tidak akan mau memasak makan siang Papa lagi!" ujar Harry mengingatkan Ayahnya itu akan kesalahan yang dia buat.
Lucas tidak bisa berkata-kata lagi mendengar apa yang dikatakan Harry, dia sangat menyukai masakan Julia.
Kalau dia tidak akan pernah lagi merasakan masakan Julia karena peristiwa ini, rasanya Lucas ingin menghancurkan keluarga karyawan nya yang sudah lancang tersebut, agar tidak tinggal lagi di kota ini.
Langkah Julia yang cepat akhirnya berhasil di kejar Lucas dengan kaki panjangnya, dan sekarang mereka memasuki pintu lobby utama gedung kantor Lucas.
Di dalam lobby terlihat begitu berisik dan ramai di depan meja resepsionis, sepertinya mereka melihat sesuatu yang menarik perhatian.
Julia melihat dua orang wanita di paksa untuk berdiri dari berlutut di lantai memohon ampun pada seorang lelaki.
Julia kaget melihat lelaki itu adalah Edward, dan dua wanita itu, bukankah resepsionis yang mengatakan Lucas sedang rapat, tidak bisa di ganggu? pikir Julia bingung, apa yang terjadi? kenapa Edward memarahi mereka?
Tiba-tiba seorang wanita itu melihat Julia, dan langsung berlari menuju Julia.
Tentu saja Julia jadi terkejut, melihat wanita itu berlari menuju ke arahnya.
Reflek Julia mundur dan berlindung di balik punggung Lucas, dia begitu terperanjat melihat seorang resepsionis itu berlari ke arahnya.
"Nyonyaa...maafkan aku Nyonya, aku mengaku salah tidak sopan pada anda Nyonya, maafkan aku jangan di pecat Nyonya!" sahut wanita itu langsung berlutut di depan Julia sembari menangis histeris.
Dan resepsionis yang satu lagi juga berlari menuju Lucas dan Julia, kemudian ikut berlutut juga menghadap pada Julia.
"Maafkan kami Nyonya, sudah lancang tidak sopan pada anda, kami tidak tahu kalau anda istri Tuan Lucas, maafkan kami!" sahut wanita itu sembari menangis dengan histeris juga.
Mereka tidak mau di masukkan ke dalam buku hitam.
Dengan masuk ke daftar buku hitam, masa depan mereka akan hancur, karena untuk mancari kerja, mereka tidak akan di terima oleh perusahaan manapun.
"Maafkan kami Nyonya!" suara tangisan mereka sangat berisik sekali menjerit seperti kena cambuk saja.
Julia yang tadi begitu terkejut karena tiba-tiba salah satu wanita itu berlari ke arahnya, masih berdiri di belakang punggung Lucas.
Tangan Julia memegang ujung jas Lucas, diam tidak bergerak di balik punggung Lucas.
Kini dia tahu apa yang telah dilakukan Lucas terhadap dua wanita yang tidak punya sopan santun tersebut.
Julia punya firasat, kalau mereka tidak memberitahukan kepada Lucas, tentang ke datangannya membawa makan siang Lucas.
Dan, mengenai bekal yang di bawanya, jangan-jangan...
Julia mengintip dari balik punggung Lucas, memandang ke dua wanita yang tengah berlutut tersebut, sungguh pemandangan yang tidak enak di lihat.
Bersambung.....
cerita ini bagus bangt...