Cek visual di tiktok @author.saras.wati ❤️
Sequel dari Pesona Setelah Menjadi Janda
(Mohon untuk membaca novel sebelum nya agar kalian tidak bingung)
***
Arra yang kini berusia 18 tahun, baru saja memasuki dunia perkuliahan. Banyak hal yang berubah dalam diri gadis itu. Namun hanya satu hal yang tidak berubah, yaitu sebagai pacar dari Leo Rexander.
Meski tidak pernah di akui oleh Arra, Leo selalu kekeh mengenai hubungan mereka. Sehingga tidak sedikit orang yang mengira jika Leo hanya lah seorang pembual. Dan hal tersebut membuat beberapa laki-laki berusaha mendekati Arra.
Mau tau bagaimana keseruan Arra dan Leo menjalani kehidupan mereka? Tetap beri dukungan kalian agar author semangat untuk update setiap hari 🤗
Happy reading guys ❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Saras Wati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pantai
Satu bulan kemudian.
Hari ini Arra meliburkan diri dan berencana untuk pergi bersama Leo sebab besok pemuda itu akan berangkat ke Las Vegas.
"Lo udah siap?" tanya Leo saat Arra baru saja keluar dari rumah.
Arra mengangguk, "udah. Nih mommy juga nyiapin camilan buat kita."
Leo membuka kan pintu mobil untuk Arra. Karena hari ini mereka akan mengunjungi beberapa tempat, Leo memutuskan untuk menggunakan mobil demi kenyamanan Arra.
"Kita kemana dulu?" tanya Arra saat mobil mulai bergerak meninggalkan kediaman nya.
"Kita ke pantai dulu. Mumpung masih pagi dan nggak banyak pengunjung." jawab Leo.
Arra mengangguk lalu fokus melihat jalanan. Tiba-tiba tangan nya di genggam oleh Leo, membuatnya menatap laki-laki itu. Leo juga melihat kearah Arra meski hanya sebentar saja sebab dia saat ini sedang menyetir.
Setelah menempuh perjalanan selama 1 jam, akhirnya Leo dan Arra sampai di pantai tujuan mereka.
Leo memarkirkan mobilnya, lalu ia keluar dari mobil lebih dulu. Dengan gerakan cepat, Leo membuka kan pintu untuk Arra.
Setelah Arra keluar, Leo beralih mengambil paper bag yang di siapkan oleh Alyssa untuk mereka di kursi penumpang.
Sedangkan Arra dia memperhatikan sekeliling pantai yang terlihat hanya ada beberapa orang saja.
"Ayo." ajak Leo sembari menggenggam tangan Arra.
"Masih sepi banget ya." ujar Arra.
"Pagi kayak gini jarang ada yang pergi ke pantai."
Leo membawa Arra menuju salah satu gazebo yang biasanya di gunakan pengunjung untuk berteduh.
"Terus kita mau ngapain di sini?" tanya Arra.
Leo tidak menjawab. Pemuda itu terlihat sibuk mengeluarkan bekal yang di siapkan Alyssa. Beberapa box transparan Leo letakan di meja gazebo.
"Kamu belum sarapan?" tanya Arra.
Leo menggeleng, "belum. Tadi buru-buru gue takut kesiangan."
Arra menghela napas, lalu gadis itu bangkit dari duduk nya. Ia meraih sebuah box yang berisi nasi goreng.
"Ini, untung aja aku tadi jaga-jaga takutnya kamu belum sarapan, dan beneran kamu belum sarapan." ucap Arra seraya menyerahkan nasi goreng kepada Leo.
Leo menerima nya dan mulai menyantap nasi goreng yang ia ketahui itu adalah buatan Alyssa.
Arra kembali memperhatikan sekeliling nya dan membiarkan Leo menikmati sarapan nya.
"Ternyata pagi hari di pantai itu sejuk banget ya."
"Dan juga tenang. Gue lebih suka suasana pantai saat pagi hari kayak gini." jawab Leo.
Arra melihat hamparan air yang sangat luas di hadapan nya itu. Ketenangan merasuki jiwa nya.
"Aku pernah membenci takdir yang aku jalani. Aku menyalahkan Tuhan kenapa memberikan aku kehidupan yang sangat sulit. Kehilangan ibu saat aku baru lahir, hidup tanpa sosok ayah kandung, dan kehilangan seseorang yang menyayangi ku dengan tulus."
Leo menatap Arra. Dia meletakan box yang sudah bersih itu ke meja.
"Tapi tanpa aku sadari, Tuhan justru memberikan kehidupan lain yang nggak pernah aku bayangkan sebelum nya. Oma, mommy Alyssa, Daddy Vin, Zach Zayn dan juga kamu Leo. Kalian adalah kebahagiaan yang Tuhan persiapkan untuk ku." lanjut Arra seraya menoleh kepada Leo.
Leo tersenyum tipis, dia meraih tangan Arra lalu menggenggam nya dengan lembut.
"Gue nggak pernah nyalahin takdir atau pun Tuhan. Bahkan gue nggak pernah tau apa guna nya gue hidup di dunia ini. Selain daddy, gue nggak pernah berharap sama siapa pun. Tapi saat gue ketemu lo, banyak harapan yang gue miliki. Salah satu nya lo menjadi tempat untuk gue pulang." ujar Leo dengan nada sangat lembut.
Tatapan kedua nya begitu dalam. Seakan saling menyelami perasaan yang mereka rasakan saat ini.
"Jangan berharap terlalu banyak sama aku Leo. Aku takut kamu kecewa." ucap Arra tak kalah lembut nya.
"Gue nggak akan pernah kecewa, kecuali saat lo memutuskan untuk pergi dari kehidupan gue."
Arra menghela napas. Dia kembali melihat kedepan. Suara deburan ombak seperti sebuah melodi yang bisa membuat hati menjadi damai.
"Leo, kalau suatu saat aku buat kamu kecewa, apa kamu mau memafkanku?" tanya Arra.
Leo terdiam sejenak, "kenapa? Apa lo punya rencana untuk ninggalin gue? Lo udah janji untuk tetap sama-sama gue Ra."
Arra menunduk, "aku cuma takut kalau tanpa aku sadar aku bikin kamu kecewa."
Leo semakin mengeratkan genggaman nya pada tangan Arra.
"Gue nggak pengen bahas hal kayak gini di hari terakhir kita. Besok gue udah berangkat, lo malah bikin gue over thinking."
Arra mengangkat wajahnya, ia sedikit merasa bersalah. "Maaf."
Leo berdiri lalu menarik Arra agar gadis itu juga berdiri.
"Mau jalan-jalan di pinggir pantai? Hari ini kita harus bersenang-senang. Gue nggak mau ada pertanyaan aneh kayak tadi."
Arra tersenyum lalu mengangguk, "ayo."
Kedua nya pun mulai berjalan menyisir bibir pantai sambil bergandengan tangan. Matahari yang mulai timbul, memberikan sedikit kehangatan untuk mereka berdua.
Leo menikmati waktunya saat ini, bahkan sesekali ia mengambil potret Arra melalui ponselnya. Begitu pun sebaliknya, Arra juga diam-diam mengambil gambar Leo.
(Visual foto yang Leo ambil)
(Visual foto yang Arra ambil)
Pepet terus neng Gladys cpa tau bisa jodoh 🤭🤭🤭