Adu keberuntungan pasangan anak manusia yg saling berkaitan.
Yudha , Dania , Julian, dan Shafira. Mereka harus berurusan dengan dilema percintaan mereka.
Dari yang awalnya di jodohkan oleh pihak keluarga sampai cinta terpendam karena takut mengutarakannya .
Kisah cinta mereka membawa mereka ber empat pada kisah di masa lalu yang membahayakan mereka.
Akankah kisah cinta mereka berakhir bahagia atau malah justru sebalik nya.
Kisah ini penuh dengan konflik dan penghianatan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yunita dania, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
COUPLE IN LOVE #PART9
(Flashback on)
"Kenapa sih kamu bawa aku ke sini , ini kan masih pagi
Bi" omel Dania sedikit kesal.
"Ada sesuatu yang mau aku tunjukin sama kamu Beb"
kata Abian menggenggam tangan Dania erat sambil
terus melangkahkan kakinya menuju tempat yang
kurang familiar untuk Dania.
"Iyaa...tapi kemana...?" tanya Dania.
" Kamu tuh bawel bangett sih Ini udah nyampe !"
"Wwwwaaahhh....rumah pohon. Ko bisa sih , kamu buat
sendiri ?" ucap Dania terkejut ketika Abian
menganggukkan kepalanya.
" Masa ??? " Abian terkekeh.
" Gak sih ada yg bantu aku juga "
"Ayoo kita naik ?" Ajak Abian dia naik terlebih dahulu.
"Dari sini jauh lebih indah..." Dania sangat senang.
"Aku seneng kamu suka tempat ini " kata Abian memeluk
tubuh Dania dari belakang.
"Kamu kenapa sih Bi ? Mendadak ko jadi aneh gitu !"
tanya Dania melirik Abian yang menyandarkan dagunya
di pundak Dania.
"Kamu tau gak keinginan terbesar aku itu apa ?"
"Apa...?" Dania balik bertanya.
"Nikah sama kamu , kita hidup jadi satu keluarga yang
harmonis , punya anak yang lucu-lucu cantik kayak
mamahnya dan ganteng kayak papahnya" Abian
menyunggingkan senyum termanisnya
" itu keinginan terbesar aku Beb "
kata-kata Abian benar-benar menyentuh hati Dania.
" Tapi kamu juga tau kan kalo Papah sama Mamah aku
gak suka sama hubungan kita " jawab Dania dengan
suara yang sedikit tertahan.
Dinda membalikan badan lalu menatap kekasih di
hadapannya itu.
" Justru untuk itu aku bawa kamu ke sini "
" Aku harus pergi Beb, Aku harus tunjukin sama Papah
Mamah kamu kalau aku bisa sukses dan bisa bahagiain
kamu saat kita menikah nanti " ucap Abian
memegang kedua pipi Dania.
"Kamu bakalan ninggalin aku. Itu artinya Kamu bakalan
pergi !!" setetes air mata mengalir Di pipi Dania.
"Aku pergi buat kembali lagi Dan , Aku pergi untuk
menjemput semua pintu kebahagiaan kita " jelas Abian
menempelkan keningnya di kening Dania.
"Tapi Bi..."
"Aku Mohon...izinin aku untuk jemput kebahagian
kita"Ucap Abian memohon.
Hanya anggukan dan isak tangis yang bisa Dania lakukan
saat itu tanpa bisa mencegah keinginan Abian.
Cinta nya saat masih sekolah dulu.
(Flashback Off)
Tangis Dania makin pecah ketika mengingat kejadian 3
tahun yang Lalu, Kejadian yang masih menjadi sebuah
harapan untuk dirinya.Harapan yang kini seolah hanya
tinggal harapan.
" Abian....maafin aku....!!" Ucap Dania terus menangis
sambil menutup mukanya dengan kedua telapak
tangannya.
Yuda menatap Dania iba dari balik tirai walaupun Yuda
sama sekali tak tahu Alasan gadis itu menangis. Dan ini
untuk pertama kalinya dia melihat gadis tangguh itu
menangis dengan kesadaran penuh.
***
Dania berjalan perlahan menunju tempat yang sama
sekali tak terawat di hadapannya. Matanya langsung
terpaku pada
seorang Pria yang tengah membereskan
sampah-sampah di area itu.
Kaki Dania rasanya beku di tempat, Sangat sulit
melangkah menghampiri pria itu. Pria yang beberapa
bulan lalu sangat ia tunggu.
Ketika Dania hendak melangkahkan kakinya tak sengaja
menginjak beberapa ranting kering , membuat Pria yang
sedari tadi di perhatikan nya melihat kearahnya.
"Beb..." panggil Abian ,sambil melangkah menghampiri
Dania.
"Beb...?? Panggilan itu sama sekali tak berubah ,
panggilan sayang kamu ke aku " batin Dania.
Abian melihat ada sembab di sekitar mata Dania.
"Ini aku Beb...Abian !!" kata Abian ketika melihat ketidak
percayaan di mata gadis di depannya.
"Abian...."panggil Dania Lirih , air mata tak lagi dapat ia
bendung.
" Iyaa...ini aku , Abian "kata Abian lagi meyakinkan.
" Abian...." Dania langsung saja berhambur kedalam
pelukan pria di hadapannya.
"Aku kangen kamu Beb..." ucap Abian memeluk Dania
erat sangat erat .
"Abian....." Dania hanya dapat memanggil nama Pria itu
berulang-ulang tanpa mengerti apa yg harus dia lakukan.
****
Abian terus menggenggam tangan Dania sepanjang hari
ini seolah sangat takut akan kembali berjauhan dengan
gadisnya itu , senyum selalu mengembang di wajahnya.
Berbanding terbalik dengan Dania , wajahnya tampak
sayu hanya senyum simpul yang sesekali muncul ketika
pria di hadapnya bercerita.
"Jadi kapan aku bisa ketemu sama Mamah Papah
kamu ?" Abian tiba-tiba bertanya antusias pada gadis di
hadapannya.
Hening. tak ada jawaban yang berucap.
"Heiii...Dania !!" Abian melambaikan kedua tangannya di
depan wajah Dania.
"Eehhh...mmmm kenapa Bi ?"
"Ko kamu malah balik tanya sih ? Aku yang seharusnya
tanya , kenapa kamu bengong tadi ?" jawab Abian
membelai pipi Dania lembut.
"Gak apa-apa Ko. Tadi kamu bilang apa ?" tanya Dania
sekali lagi, mengambil segelas jus di hadapannya.
"Aku tanya , kapan aku bisa ketemu sama Mamah Papah
kamu ?" Dania langsung tersedak minuman dan
terbatuk-batuk.
"Dan kamu gak apa-apa ?" Abian beralih duduk di sebelah
Dania dan mengusap punggungnya.
"Gak , aku gak apa-apa ! Ka-kamu mau apa ketemu
sama Mamah Papah aku ?"
"Ya aku mau tunjukin ke mereka kalau aku udah siap
nikah sama kamu "
DEEG !!!
Sebongkah batu besar seakan tengah menghimpit
seluruh tubuh Dania saat mendengar kata-kata Abian
barusan dadanya terasa sesak saat itu juga.
"Nikah...??" Pernyataan itu terlontar begitu saja dari mulut
Dania dengan ekspresi yang sama sekali tak di mengerti
Abian. Bahkan Abian di buat bingung dengan ekspresi
Dania.
"Iya Nikah...ini kan impian kita selama ini. Kita menikah !"
kata Abian lagi membuat manik kembar Dania
berkaca-kaca.
"Kamu kenapa Dan..ko sedih gitu ? Apa ada yang salah
sama kata-kata aku barusan ?" Ucap Abian tak enak.
"Gak ada yang salah sama kata-kata kamu, itu memang
impian kita"
"TAPI itu Dulu" Dania menekan kata-katanya.
"Sebelum kamu pamit pergi gak kasih kabar apapun ke
aku dan sekarang setelah 3 tahun kamu gak ada kabar
sama sekali seolah kamu menghilang bagaikan di
telan bumi" Dania meluapkan emosinya.
"Aku gak bisa ngabarin kamu sama sekali telepon gak
ada chat gak ada email gak ada "
" Tapi sekarang dengan seenaknya kamu kembali trus langsung
mau ajak nikah " Lanjut Dania kesal.
" aku nggak salah denger kan ??" Tapi maaf Aku gak
bisa !!"
" Aku gak akan pernah bisa "
Dania bergegas meninggalkan Abian yang masih
terduduk di tempatnya , mencoba mencerna kata-kata
Dania yang baru saja Ia dengar.
"Dan....tunggu aku . Kasih aku kesempatan untuk jelasin !" Abian
keluar dari Cafe mencoba mengejar Dania yang sudah
menghilang dari hadapannya.
TO BE CONTINUE......