Kirana seorang gadis yang tertukar saat bayi di sebuah Rumah sakit. Dia berakhir di panti asuhan yang akhirnya di temukan keluarganya dan di bawa kembali ke Rumah keluarga kandungan nya. namun Karena keluarga lebih mencintai gadis yang palsu, akhirnya dia tak di anggap . usaha dia untuk mendapat cinta dari keluarga ternyata Sia- sia. dan akhirnya diapun mati menggantikan sang Kakak yang hampir terbakar di dalam mobil . Namun ternyata semua pengorbanan nya sia- sia belaka . saat dia mendengar sang Kakak tertua berkata.
"Kau tidak apa- apa Leo..."
"Tidak kak...tapi Kirana ada di dalam mobil..." jawab kakak kedua.
"Tidak masalah , lebih baik dia mati dari pada jadi beban kita...asalkan bukan Jeni yang di sana..." ucap sang Kakak tertu. mendengar ucapan tadi. hati Kirana bagai di tikam belati.
"Begitu hinakah hidupku Tuhan... andai kau beri aku kesempatan untuk hidup lagi. tak akan kusia- siakan hidupku untuk mendapatkan kasih sayang mereka. Dan Tuhan maha adil. dia di lahirkan kembal
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Respati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BERTEMU LEO.
Mobil Alex segera meninggalkan Sekolah SMA Taruna 1 . di perjalanan Jimi bertanya.
"Apakah Kita Langsung pergi ke Kantor Tuan...?" Tanya Jimi. Dia melihat wajah sang Bo's yang terlihat bahagia. tanpa Sadar dia berharap Semoga Bo's Alex jadian dengan Kirana agar Kehidupan mereka Ada Sedikit perubahan .
"Hmm..." Terlihat Alex melihat Ponsel nya kembali. Di layar depan Ponsel Alex terlihat wajah Kirana yang sedang bermain Piano tadi malam. Wajah Kirana Dari samping terlihat sangat cantik dan anggun. Foto ini dia ambil saat Kirana bermain piano di pesta pernikahan Putri tuan Peter . Melihat wajah cantik Kirana , Terlihat senyuman lembut di bibirnya . Entah kenapa sejak tadi malam dia tak bosan melihat wajah ini . Setelah puas menatap wajah cantik itu, Dia memasukkan kembali ponselnya kedalam tas kerja nya.
Dan Dia merasakan kalau hari Ini perasaan bahagia selalu Ada di hatinya. apakah ini Karena tadi dia telah bertemu dan sempat satu Mobil bersama gadis yang mulai dia rindu kan..? . Sedang kan Jimi dan Sam terlihat saling berpandangan melihat wajah sang Bo's besar terlihat bahagia.
Sedangkan Kirana sendiri kini sedang berjalan menuju kelasnya. Sesampainya di kelas, ternyata Emi , Wang Seng dan Hanyu sudah datang. Ketika mereka melihat kedatangan Kirana mereka segera berlari mendekat seperti seorang anak melihat sang Ibu pulang dari pasar.
"Ran...Kau hebat... Ini baru temanku.." Ucap Emi sambil memeluk Lengan Kiri Kirana.
"Lo Memangnya sejak dulu aku bukan teman mu Em..." Ucap Kirana pura- pura sedih.
"Ck.. Bukan begitu Ibu Bo's... Kau itu sahabatku sejak dulu. Tapi Sahabatku Yang ini lebih pintar dan Cerdas dari pada sahabatku Kirana Dulu..." Ucap Emi sambil Tertawa gembira .
" Bener Ran..semalam aku sampai merinding mendengar permainan Pianomu...Aku tidak menyangka Kau sehebat itu..." Ucap Hanyu.
" Ran..Kau memang hebat....Kau tahu saat wanita itu menyuruh dirimu bermain piano... ingin rasanya aku menghabisi dia . Namun di saat terakhir malah aku ingin berterimakasih padanya . Karena dengan ke kurang ajaran dia, kita bisa tahu kemampuan sahabat kita yang Sebenarnya. Tapi yang aku heran Ran... Memangnya Kau kenal Dia..?" Tanya Wang Seng dengan wajah heran .
"Tidak.. Yang aku tahu , Dia teman Jeni saat mereka masih di Sekolah menengah pertama. Sebenarnya dia bukan gadis jahat. Namun Karena kesombongannya membuat dia Muda di profokasi Jeni..." Ucap Kirana sambil duduk di bangkunya.
"Dasar wanita jahat... Apa maunya sick dia itu. Keluarga Kirana sudah dia ambil lalu apa lagi...?" Kata Wang Seng dengan penuh Kemarahan.
"Dia tak akan berhenti sebelum melihat aku jatuh. Apalagi Dia melihat keluarga Angkatku yang lebih tinggi kedudukannya dari Keluarga Xio. .." Ucap Kirana.
"Dasar tukang sihir..., memang sick , orang iri itu tidak Ada obatnya .Dia akan berhenti kalau dia benar- benar jatuh.. " kata Hanyu.
"Dan perharikan ini...dia akan mencari kesempatan membuat masalah untukku. Entah kapan itu..." Ucap Kirana yang tahu watak Jeni.
Dia yakin Jeni akan menyakiti Dia. Atau malah kalau bisa dia akan membunuhnya. Dan itu akan Kirana tunggu.
"Yang bener Ran..." Ucap Emi.
"Kita lihat saja nanti. Dia itu di permukaannya Saja sebagai wanita lembut, anggun , baik hati dan tak berdaya. Tapi sebenarnya di balik itu, Dia Adalah Wanita pendendam dan penuh tipu daya. Licik dan culas . Hidup bersama dia selama hampir empat tahun, membuatku mengerti dan mengenali watak dan tabiat Dia..." ucap Kirana datar .
"Benar kata Kirana. Kalau dia tidak berwatak jahat. Mana mungkin dia mampu membuat keluarga Kirana mengabai kan Kirana Selama ini. Tapi Suatu keberuntungan Untukmu Ran.. Kalau dia orang baik, pasti Kau tidak akan kembali ke keluarga angkatmu yang baik itu. Ucap Hanyu.
"Tapi Ran...apakah Kau tidak tahu kalau keluarga angkat mu itu Sebenar nya keluarga No Satu Di Negara I..." Kata Emi.
"Tidak...yang aku tahu mereka sayang padaku. itu Saja...Memangnya Kau tahu Dari mana...?" Kata Kirana berpura- pura Bodoh.
Tentu saja Kirana tahu.Karena sejak dulu dia salah satu orang yang bekerja dengan Bos Besar Max Dion . Hanya saja bukan Dia yang mencari pekerjaan, tapi Bo's Besarlah yang selalu mencari nya.
"Ayahku yang berkata.. Bukankah Pamanku merupakan salah Satu pengusaha di Kota I. Dan Ayah bilang. Untuk bertemu dengan Tuan Max Dion sangatlah sulit. Dan Kau tahu...Pamanku tak percaya kalau ternyata Putri Angkat tuan Dion Adalah sahabatku. Jadi Ayah kemarin menanyakan soal tuan Max Dion , Dan paman mengatakan Siapa tuan Max Dion . Dan kau tahu apa kata Paman...?" kata Emi membuat ketiga temannya menatap Emi dengan tatapan tanya dan penasaran.
"Paman berkata kalau Di Negara I tersebar kalau tuan Max Dion itu memang mempunya Putri Angkat yang sangat dekat dengannya. Tapi nanya Bukan Kirana, Dia bilang Namanya Ak..." Mendengar ucapan Emi , Kirana tersedak air liurnya sendiri.
"Uhuk..uhuk...uhuk..." Kirana terbatuk- batuk hingga Hanyu menepuk pelan punggung nya.
"Ran...Kau itu tidak minum ataupun makan, tapi kenapa Kau tersedak..." Ucap Hanyu prihatin.
"Aku makan permen, dan permen itu masuk ketenggorokanku..." Ucap Kirana .
"Dasar Kau ini...Kau bukan Ana kecil kan Ran..?" Goda Hanyu.
"Memangnya Kau lihat aku ini anak kecil..." jawab Kirana dengan. wajah kesal. dan masih sesekali batuk .
"Kalau di lihat modelmu seperti anak kecil Sich..." goda kembali Hanyu.
Tak lama batuk Kirana berhenti.
"Sudahlah kenapa kita membicarakan masalah ini. Oh ya Wang... Bagaimana dengan penyakitmu..Apakah Kau sudah lepas dari gejala penyakitmu kambuh lagi...!" Tanya Kirana mengubah Percakapan.
"Aku sudah sembuh Ran... Aku sudah tidak meminum pil itu lagi. Dan perasaan cepat lapar sudah tidak mempengaruhi aku lagi. Lihat saja aku sekarang. Bukankah tubuhku semakin baik..." Ucap Wang Seng bangga .
"Dan Kau tahu Ran...dia sudah berani datang ke pusat kebugaran. Tapi aku juga Senang, Karena sahabatku sekarang sudah terlihat tampan. Aku sekarang sudah memiliki saingan..." Ucap Hanyu. Ucapan Hanyu membuat mereka berempat tertawa .
Tak berapa lama obrolan mereka berhenti Karena Pelajaran telah di mulai. Sekarang ketiga teman Kirana sudah menjadi murid terbaik di kelas itu. Dan mereka sudah termasuk 15 besar murid terbaik di SMA Taruna 1. Dan itu membuat mereka sangat bahagia. Semua itu tak luput dari dorongan Kirana pada ketiga sahabatnya. Membuat murid Kelas mereka Merasa tertantang mengikuti langkah ketiga teman Kirana. Dan saat waktu pulang hampir tiba. Kirana mendapat Pesan dari sang Kakak pertama, kalau dia yang akan menjemput
* William. : Dek...nanti kakak yang menjemputmu .Jam berapan kau pulang...?* Tanya Willi.
* Kirana. : Datang saja saat waktu pulang Sekolah Kak..Sebab aku sudah ijin pada Guru kalau tidak bisa ikut Binbingan..* tulis Kirana.
* William. : Baik...saat Kau pulang sekolah kakak pasti sudah Ada di depan pintu gerbang Sekolah mu....* Tulis Willi.
* Kirana. : Tapi Lebih baik Kakak menunggu di Apartemen ku saja Kak... Sebab aku nanti masih mau mengambil peralatan untuk membantu Kakek dalam perawatan...* tulis Kirana .
*Kak Willi : OK 👌👍.
Melihat jawaban sang Kakak , Kirana tertawa pelan.
"Ada apa Ran..."tanya Emi.
"Kakak menungguku di Apartemen. Tadi maunya menyusulku jemari. Tapi aku harus mengambil peralatanku di Apartemen.." Ucap Kirana .
"Ran..Kau sangat beruntung memiliki saudara angkat Seperti mereka .Mereka semua sangat Mencintai mu. Bukan Itu saja , Kakek dan Nenek angkat mu semuanya terlihat bangga Padamu.." ucap Wang Seng.
"Mungkin Tuhan memberiku kompensasi dengan memberi hadiah keluarga yang sangat mencintaiku walaupun kami tidak sedarah. Walau mereka bukan keluarga kandungku..." Ucap Kirana.
"Benar... Mungkin Tuhan menggantikan keluarga itu untuk Keluarga yang telah membuangmu..." Ucap Emi.
"Mungkin juga Em.. Namun aku sangat bersyukur Menemukan mereka..." Ucap Kirana.
Dan saat Pelajaran terakhir berakhir, Bel panjang Bertanda mereka boleh pulang berbunyi . Membuat para Murid berebut keluar dari ruang Kelas. Begitu juga dengan Kirana. Hari ini dia akan ikut Emi sampai di Apartemen miliknya . Berempat mereka berjalan keparkiran Sekolah. Namun belum sampai di parkiran, terdengar suara seseorang memanggil Nama Kirana .
"Kirana...tunggu...!" Seru seseorang .
Dan saat mereka melihat ke belakang , terlihat Kakak kedua Kirana si Dokter Leo , berlari kearah mereka. Sedangkan di depan pintu gerbang Sekolah , terlihat Sang Papa sedang menjemput Jeni. Mendengar seruan itu, ternyata bukan Kirana saja yang melihat kearah Dokter Leo, tapi Jeni dan Sang Papa.
"Tuan Muda Xio..." Ucap Kirana dingin.
"Sayang Kau sudah pulang Kan...? Aku antar pulang Ya...?" Ucap sang Kakak.
"Tidak perlu... Saya bisa pulang sendiri. Dan sepertinya anda salah orang, bukankah itu adik anda bersama tuan Xio..."ucap Kirana sambil menunjuk kearah Jeni dan Tuan Xio.
"Aku tidak mencari mereka, aku mencari adik kandungku. Ayo aku antar ke Apartemenmu..." Ucap Leo dan langsung menggandeng tangan Kirana dan membawa dia pergi sambil berkata pada Emi dan Kawan- kawan nya .
"Aku Pinjam sahabat kalian dulu ya... Jangan Khawatir aku tidak akan membuat dia terluka. Karena Dia adik yang aku Cari..." Ucap Leo sambil menyeret Kirana pergi.
"Tuan Leo... Ada apa ini..." Ucap Kirana tak suka. Dia ingin melepas tangan nya dari tangan Leo , namun sang Kakak menggenggam erat tangannya . Kirana ingin melepas tangannya dengan Melakukan keketasan, tapi Bagaimana pun juga Dia masih kakak kandung nya. Hati kecil nya tak tega menyakiti dan mempermalukan sang Kakak. Jeni yang melihat itu mengepalkan tangannya dengan erat, sedangkan Tuan Xio terpanah melihat perbuatan sang putra Ke duanya. Dia berseru memanggil nama Putranya, namun tidak di hiraukan oleh Leo.
Setelah Sampai di Mobilnya, Leo segera Membuka Pintu Mobil dan mendudukkan Kirana di Samping kemudi dan segera menutup pintu Mobilnya. Dengan cepat dia berlari kearah kemudi dan masuk kedalamnya. Tak lama terlihat Mobil Leo berjalan keluar parkiran Sekolah.
Saat melewati tempat sang Ayah, terlihat tuan Xio mendekati Mobil Leo . Namun dengan cepat Leo menjalankan Mobilnya keluar dari Sekolah dan membawa Kirana pergi. Emi dan kedua sahabatnya tercengang tak percaya. Setelah Mobil pergi, mereka baru sadar.
"Em...apakah Kirana di culik...?" Tanya Wang Seng.
"Tidak...dia kakaknya.."jawab Emi.
"Bukankah perbuatan mereka dulu selalu menyakiti Kirana..bagaimana Kalau Pria itu menyakiti Kirana ... "kata Wang Seng .
"Itu dulu...Semenjak Kirana keluar dari rumah mereka. Beberapa kakak Kirana selalu berusaha mendekati Kirana, mereka selalu ingin meminta maaf padanya hanya saja Kirana Tak pernah memberi kesempatan pada mereka..." ucap Emi..
"Ya sudah Ayo kita pergi. Kita akan mendengar kan cerita nya besok dari Kirana. Tapi lihat itu...Ada orang yang hatinya terbakar..." Ucap Emi sambil menunjuk Jeni yang berjalan masuk kedalam Mobil menyusul sang Ayah dengan wajah terlihat sangat kesal dan Marah . Melihat itu ketiga sahabat Kirana tertawa bersama . Dan akhirnya mereka segera naik ke Mobil dan motor mereka. Tak lama ketiganya pergi meninggalkan Sekolahan . Sedang kan Kirana yang berada di Mobil Leo terlihat diam dengan wajah kesal.
"Mau apa anda membawa Saya...? Mau menculik Saya..?" Tanya Kirana dingin.
"Mana Ada Kakak Ingin menculik adik kakak yang cantik ini . Kakak Hanya ingin membawa adik kakak untuk makan siang Saja Kok..." Ucap Leo dengan tenang.
"Siapa yang ingin makan siang dengan anda Tuan Leo...dan sepertinya anda salah orang. Bukankah adik anda si Nona Jeni tadi bersama Papa anda..." Kata Kirana dingin.
"Dia bukan adikku..." Ucap Leo dengan tenang.
Namun sebelum Kirana menjawab, ternyata Mobil telah berhenti. Dan mereka kini sudah berada di depan Restoran kecil tempat Kirana dan Ketiga sahabatnya sering nongkrong sepulang Sekolah untuk makan siang di sana .
"Kita sampai..." Ucap Leo.
Dia segera memarkiran Mobilnya dan segera keluar dengan cepat. Lalu Membuka pintu Mobil di sebelah Kirana.
"Mari Princes...silahkan turun..." Ucapnya. Tapi Kirana diam saja.
"Dek...apakah Kakak harus menggendongmu untuk masuk ke dalam..." Ucap Leo.
Mendengar ucapan sang Kakak, terlihat mata Tajam Kirana menatap wajah sang Kakak dengan kesal . Namun Kirana merlihat Leo tersenyum dengan lembut. Dengan perasaan kesal Kirana keluar Dari dalam mobil. Dengan cepat Leo menutup pintu Mobil. Sebelum Kirana berjalan dengan wajah kesal kearah Restoran, Leo telah menggandeng tangannya . Tentu Saja Kirana kaget , dia ingin melepas tangan Leo, namun dengan erat dan tanpa malu, doa membawa sang adik masuk kedalam Restoran .
"Nona Kirana..." sapa seorang pelayan .
"Hai Ru...." sapa Kirana .
"Dengan Pacar Ya Non...?" goda Pelayan tadi.
"Aku Kakak Kandung Nona Kirana ..." ucap Leo .Tentu saja ucapan Leo membuat Kirana keheranan. Namun Leo terlihat biasa saja . Mereka duduk di pojokan Restoran. Leo langsung memesan dua Stick daging Sapi dan minuman dingin pada pelayan yang Menyapa Kirana Tadi. . Kirana kaget dengan menu yang di beli Leo. Sebab itu makanan kesukaan Kirana. mereka terdiam sambil menunggu makanan datang. namun kata- kata Kirana memecah kediaman mereka .
"Kenapa anda berubah...Saya tidak suka itu... Tetaplah sebagai tuan Xio Leonardo yang dingin, angkuh, sombong dan tak perduli.. Jangan tunjukkan keramahan , kepedulian anda pada Saya..." Ucap Kirana dingin.
Mendengar ucapan Kirana, Leo merasakan Ada belati tajam yang menusuk hatinya. Namun dia berusaha bertahan. Apapun itu dia akan mengejar cinta adik kandung nya kembali.
"Maafkan Kakak Ran...Kakak memang banyak menorehkan luka di hatimu.." Ucap Leo lembut.
"Maaf...? Untuk apa tuan Minta Maaf... Bukan salah Tuan, orang Bodoh ini yang tidak tahu diri dan tidak tahu malu..." Ucap Kirana dingin.
"Kakak salah...Kakak telat menyadari keadaan yang Sebenarnya...maaf kan Kakak Ran.." Ucap Leo lembut.
Terlihat dia sudah menyadari apa yang akan di ucapkan sang Adik. Dia tahu Kemarahan Kirana tak akan pernah bisa mereka hapus dengan Muda. Kini hanya kesabaran yang harus mereka lakukan demi bisa mengembalikan sang Adik pada mereka.
Tak perduli jika Kirana tidak mau kembali pada kedua orang tuanya yang sepertinya telah tertutup oleh kebohongan Jeni. Dia bertekat akan mendapatkan Cinta sang Adik bagaimana pun caranya.
Namun sebelum Kirana menjawab, seorang pelayan membawakan pesanan mereka. Terlihat Leo memotong- motong daging stick yang Ada di depannya. Tapi tidak dengan Kirana, dia tak ingin makan makanan di depan sang Kakak. Dia masih tak ingin berbaikan dengan siapapun dari keluarga Xio.
Setelah Pelayan pergi, Kirana kembali berkata. Setelah ini dia akan segera pergi '
" Bukankah aku sudah berkata..tua.." Tiba- tiba Leo memasukkan daging kedalam Mulut nya.
"Makan dulu..ini sudah siang, Kau belum makan..."ucap Leo lembut. Dengan terpaksa Kirana menguyah daging dalam Mulut nya. Melihat itu , Leo merasa gembira. Dan saat dia mau Berbicara lagi, sesuap daging masuk
Kembali kemulutnya.
Akhirnya dengan nada kesal Kirana merebut potong yang Ada di depan Leo dan berkata.
"Aku bisa makan sendiri.... Aku bukan anak kecil..." Ucap Kirana dengan kesal. Terlihat wajahnya cemberut. Tapi melihat Wajah itu, Leo ingin tertawa. Adiknya terlihat cantik dan imut saat marah dan kesal. Kenapa baru sekarang dia menyadari kelebihan Kirana. Sudah beberapa Kali dia memimpikan Mimpi yang sama saat Kirana menolong Dia dari ledakan Mobil Frans Karena petasan besar yang di lemparkan Jeni. Dan Jeni tak merasa bersalah sama sekali . Dalam Mimpi itu dia akhirnya menangis menyesali kepergian Kirana yang tubuhnya hangus dan Ada bagian yang Hancur Karena ledakan itu . dan dia hanya bisa menangis dalam penyesalan . Kini saat melihat sang Adik duduk dengan wajah cemberut Karena marah dam kesal, Leo lebih bahagia melihat itu. Diapun segera makan Bagian Kirana yang masih utuh . Tak berapa lama mereka menyelesaikan makan mereka. Terlihat Ada panggilan masuk. Namun Kirana menolak tapi dia seperti nya menulis pesan. Tak lama terlihat Kirana Berdiri dan berkata .
"Maaf Saya akan pergi lebih dulu. Kakak Saya sudah menunggu Saya..." Ucap Kirana dingin. Mendengar itu kembali hati Leo tertusuk. Dia tahu siapa yang di maksud Kirana .
"Aku akan mengantarmu ke Apartemenmu. Sepertinya Kakak angkatmu sudah menunggu di sana.." Ucap Leo.
"Tidak perlu, Saya akan naik taksi. " Ucap Kirana.
" Ayolah Dek...Aku hanya akan mengantarmu ke Apartemen tempat tinggalmu Tidak lebih...janji.." Ucap Leo dengan wajah memohon dan tangan di angkat keatas dia jari membentuk huruf V✌.
Dia harus super sabar menghadapi harimau yang sedang mengamuk ini. Akhirnya Kirana hanya diam sambil menatap Leo. Lalu dia berjalan keluar Restoran . Segera Leo menaruh uang di atas meja sambil memanggil pelayan. Lalu dia mengejar Kirana yang berjalan kearah Mobilnya. Melihat itu terlihat senyuman di bibir Leo. Segera Leo membawa Kirana ke Apartemennya . Dan saat sampai di depan gerbang Apartemen . Kirana segera Turun. Leo ikutan turun.
"Boleh Kakak ikut masuk...?" Tanya Leo berharap .
"Tidak..." Jawab Kirana singkat. Ada perasaan Kecewa di hati Leo. tapi Dia tersenyum .
"Baiklah kalau Begitu kakak pulang dulu , selamat siang adik kakak yang cantik..." Ucap Leo.
Dia segera masuk kedalam Mobilnya . terlihat Kirana berhenti sejenak lalu Kembali berjalan masuk kedalam Apartemen. Leo menjalankan Mobilnya sambil tersenyum bahagia. Mulai sekarang dia akan merebut Cinta sang Adik kembali. Tiba- Tiba terdengar notifikasi suara pesan masuk ke dalam ponselnya . dia segera menepikan mobilnya dan mengambil ponsel yang Ada di tas kerjanya. Ternyata pesan dari Erik.
* Erik : Kak Kau di mana...?
*Leo. :Ada apa Rik.. Aku dalam perjalanan pulang..* tulis Leo .
*Erik. : Aku kerumah mu kak... *
*Leo. : Datang saja , aku sudah dekat rumah..
Leo mengakhiri Percakapan mereka dan menaruh ponsel nya kedalam tas kerja dan melanjutkan perjalanan.
Sedangkan Kirana kini sudah berada di depan Apartemen nya . dengan segera dia masuk. Ternyata sang Kakak sedang melihat acara TV sambil memakan kue milik Kirana. .
"Sudah lama kak...? maaf Kirana Terlambat.." ucap Kirana dengan perasaan bersalah .
" Lumayan Dik...Memangnya dari mana tadi... kakak cemas takut Ada apa- apa denganmu.." Ucap Willi.
"Ada Sedikit masalah kak... Tapi sudah selesai Kok.. Kakak sudah makan...?" Kata Kirana.
"Kita cepat pulang Saja , Kakek sudah menunggu mu..." ucap William.
"Baik...aku akan mengambil peralatan dulu ..." Ucap Kirana yang langsung masuk kedalam kamarnya. Lalu dia segera ganti baju dan mengambil peralatan praktek kedokteran yang dia Punya.
Setelah selesai dia segera keluar dan segera Mengajak sang Kakak segera pergi . Tak lama terlihat mereka sudah berada di tengah Arus Kendaraan di kota Linshan menuju luar kota.
Sekian dulu ya....aku lanjut besok lagi.
Jangan lupa like , vote dan komennya aku tunggu.
Bersambung
semangat kk💪💪💪