NovelToon NovelToon
Mamaku Simpanan Suamiku

Mamaku Simpanan Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cinta Terlarang / Pelakor / Wanita Karir / Romansa / Pelakor jahat
Popularitas:5.7k
Nilai: 5
Nama Author: Grace caroline

"Simpanan Suamiku selama ini ... MAM4?!!! nggak mungkin, nggak mungkin mam4 tega melakukan ini padaku. Aarrgghhh!!!"

Ungkapan kekecewaan Kimberly terdengar melalui jeritan kerasnya setelah menemukan kebenaran yang tersembunyi di ponsel suaminya. Mam4 yang selama ini dihormatinya dan sangat disayanginya, ternyata adalah simpanan dari suaminya sendiri.

Bagaimana jadinya jika orang yang kau anggap sebagai mam4 tiri yang begitu kau cintai melebihi siapapun, dan kau perlakukan dengan penuh kasih sayang seperti mam4 kandungmu sendiri, tiba-tiba menjadi sumber konflik dalam pernikahanmu?

Di depannya ia terlihat begitu baik, namun di belakangnya ia bermain peran dengan licik. Penasaran dengan kisahnya? Segera simak perjalanan emosional Kimberly hingga akhir cerita!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Grace caroline, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 17. Kekesalan Dania

Brakk ...

Di rumah, Dania terlihat menyapu lantai dengan tergesa-gesa. Ekspresi wajahnya sedikit tegang, dan langkah kakinya berdentum-dentum di atas permukaan lantai.

"Si4lan!! udah seminggu William nggak main sama aku. Dia sama Kimberly terus! argh!!" umpat Dania dengan lantang.

Dengan raut wajah kesalnya, Dania segera meletakkan sapunya dan pergi ke lantai atas untuk melihat kondisi Tasya. Sesampainya di kamar Tasya, Dania melihat Tasya sedang duduk dan belajar di meja belajarnya.

Dania senang melihat itu, bisa sedikit mengobati rasa kesalnya terhadap William dan Kimberly.

"Belajar, Sayang?" Dania segera berjalan mendekati Tasya. Dia berdiri di belakangnya dan melihat buku yang di baca oleh Tasya.

Tasya segera memalingkan wajahnya kearah sang mama di belakangnya. Dia tersenyum lebar dan menganggukkan kepalanya cepat. "Iya, Ma. Lagi belajar IPS buat ulangan besok." balas Tasya.

Dania segera menganggukkan kepalanya dan beranjak duduk di tepi ranjang kamar Tasya. Dia memandangi putrinya itu belajar, kemudian membuka ponselnya.

Ketika layar ponselnya terbuka, Dania tidak mendapatkan sama sekali pesan dari William. Biasanya di jam-jam seperti ini atau kalau tidak saat malam William selalu mengiriminya pesan. Menelponnya atau kalau tidak mengajaknya bermain sebelum William berangkat kerja.

Tapi ini, William tidak ada melakukan sama sekali sejak seminggu ini. Dania merasa kesal dan marah. Tanpa ragu, dia segera mengirim pesan kepada William.

(Will)

Pesan pertama Dania kirim.

(Kapan kita bermain? aku kangen banget sama kamu. Udah semingguan loh kita nggak bermain. Kamu apa nggak kangen sama aku?)

Pesan kedua Dania kirim, namun tidak ada satupun notifikasi dibaca atau dibalas oleh William.

(Wil, nanti malam bermain yuk, di kamarku. Aku kangen)

Sampai di pesan ketika yang dikirimnya pun William tidak juga melihatnya. Dania yang terlanjur kesal segera berhenti mengirimkan pesan pada William dan meletakkan ponselnya dengan kasar di atas ranjang.

"Si4lan! William kenapa cuek banget sih sekarang, bikin kesel aja! dia nggak biasanya ngabain pesanku gini. Biasanya dia selalu gercep dan berakhir dengan menelpon aku. Tapi sekarang ... arrghh!!"  Dania terus ngedumel di dalam hati. Dia merasa kesal, marah kepada William.

Sudah seminggu lebih mereka tidak bermain atau sekedar men-ci-um bibir. Dania merindukan itu semua, dia menginginkannya tapi tidak tahu bagaimana caranya untuk melakukannya selain membujuk William.

Dania pun bangkit dari duduknya dan pergi meninggalkan kamar Tasya setelah dilihatnya Tasya meninggalkan meja belajarnya dan pergi keluar kamar.

Setibanya di luar kamar Tasya, Dania segera berjalan turun dan menuju dapur. Begitu ia sampai di tangga pertama dan hendak menuruninya, Dania melihat Tasya tengah duduk di meja makan dan meminum segelas air.

Dania tidak menghampiri Tasya, melainkan dia berjalan menuju ruang tamu, duduk di sana. Dia berusaha melupakan rasa kesalnya dengan membuka ponselnya.

Namun, ketika dia membuka ponselnya, dia tidak menjumpai William membaca pesannya, membuatnya semakin kesal.

"Emang bener-bener ya, semenjak balik dari anniversary dia jadi aneh sama aku. Cuek, bikin kesel aja!" Dania segera meninggalkan tempat itu dan menuju ke meja makan untuk memeriksa apakah Tasya masih berada di sana. Saat tiba di sana, Dania melihat Tasya sedang asyik bermain dengan boneka.

..........................

Keesokan harinya, matahari terbit dengan gemilang di langit biru. Kimberly dan William bersiap-siap untuk berangkat kerja, seperti biasa mereka berdua berangkat bersama. Mereka keluar dari rumah dengan senyum di wajah masing-masing, siap menghadapi hari yang penuh dengan tantangan.

"Selamat pagi, sayang," sapa William sambil menggandeng tangan Kimberly.

"Selamat pagi juga, Sayang. Semoga hari ini lancar ya," jawab Kimberly sambil tersenyum.

Mereka berdua masuk ke dalam mobil masing-masing. William memutar kunci mobilnya dan melaju ke arah kantornya. Hari ini ada meeting penting yang harus dia hadiri.

Sementara itu, Kimberly menuju ke lokasi ruko yang akan dia antaran pembeli untuk melihatnya. Sebagai seorang agen properti, dia berusaha untuk memberikan pelayanan terbaik kepada para kliennya.

Hari ini dia akan mengantarkan seorang pembeli potensial untuk melihat langsung kondisi ruko tersebut.

Setelah beberapa menit berkendara, Kimberly tiba di lokasi ruko. Pembeli yang sudah menunggu dengan sabar langsung menyambutnya.

"Selamat pagi, Bu Kimberly. Saya sudah sangat penasaran dengan ruko ini," ucap pembeli dengan antusias.

"Selamat pagi juga, Pak Budi. Mari kita lihat ruko ini lebih dekat," jawab Kimberly ramah.

Mereka berdua masuk ke dalam ruko dan Kimberly menjelaskan segala detail mengenai properti tersebut. Pembeli terlihat sangat tertarik dan mulai membayangkan bagaimana nantinya ruko ini akan menjadi tempat usahanya.

Sementara itu, di kantor William sedang sibuk dengan persiapan meeting. Dia duduk di ruang rapat sambil menatap layar laptopnya yang penuh dengan data dan presentasi yang harus dia sampaikan.

Meeting pun dimulai, William dengan percaya diri memaparkan ide-ide briliannya. Rekan-rekannya terkesan dengan pemikiran William yang out of the box dan memberikan apresiasi yang tinggi.

Kembali ke Kimberly, pembeli sudah mulai tertarik untuk membeli ruko tersebut. Mereka pun mulai membicarakan harga dan proses pembelian. Kimberly dengan cermat menjelaskan setiap detail agar pembeli merasa yakin dan puas dengan keputusannya.

Setelah beberapa jam berlalu, pembeli akhirnya setuju untuk membeli ruko tersebut. Mereka pun menandatangani kontrak jual beli dan Kimberly merasa senang bisa membantu pembeli untuk mendapatkan ruko yang dia inginkan.

Hari pun berlalu dengan lancar bagi Kimberly dan William. Mereka berdua berhasil menyelesaikan tugas-tugas mereka dengan baik dan merasa puas dengan hasil kerja mereka.

Saat pulang ke rumah, Kimberly dan William saling berbagi cerita tentang hari mereka. Mereka tertawa dan bercanda, menikmati kebersamaan mereka setelah seharian sibuk bekerja.

"Kamu luar biasa, Sayang. Selalu bisa menyelesaikan tugas dengan baik," puji William.

"Tidak kalah dengan kamu, Sayang. Kamu juga selalu memberikan yang terbaik dalam pekerjaanmu," balas Kimberly.

Keduanya pun saling tersenyum dan berbincang-bincang, hingga saat tidak sengaja Kimberly melihat Dania sedang mengintip dari kejauhan, Kimberly segera merangkul bahu William dan mencivm pipinya dengan mesra. Bermaksud membuat Dania cemburu.

"Hmm, lihatlah, pel4kor itu mengintip lagi kan, bikin semangat aja buat bikin dia cemburu." ucap Kimberly di dalam hati sembari tetap berusaha untuk membuat Dania cemburu dengan sikapnya terhadap William.

Dan benar saja, setelah semua yang Kimberly lakukan terhadap William, Dania tampak cemburu, wajahnya menegang dan matanya sangat tajam. Sepertinya rencana Kimberly kali ini akan berjalan dengan sempurna.

"Mas, nanti besok malam login yuk!" ajak Kimberly sembari tersenyum dan tetap merangkul mesra bahu William.

William segera tersenyum senang mendengar ajakan dari Kimberly. Dia segera membalas ucapannya dan men-ci-um bibirnya mesra. "Wah boleh banget. Yuk, aku jadi nggak sabar. Besok kamu pakai baju yang semalam ya, yang s3ksi."

William segera mengedipkan matanya, tersenyum hangat kearah Kimberly yang balik tersenyum kearahnya.

Kimberly pun tertawa kecil mendengar ucapan William. "Tentu saja, Sayang. Aku akan pakai baju yang kamu suka," ucapnya sambil menggoda.

Sementara itu, Dania yang masih memperhatikan dari kejauhan, merasa hatinya semakin teriris melihat kedekatan antara Kimberly dan William. Dia merasa cemburu dan kesal, namun dia tidak bisa menunjukkan perasaannya. Dia hanya bisa menahan amarahnya dan berpura-pura tidak peduli.

.............................

Keesokan malamnya, setelah seharian penuh dengan kesibukan masing-masing, Kimberly dan William tak sabar untuk segera berangkat menuju hotel yang sudah mereka rencanakan sejak kemarin malam.

Mereka berdua merasa sangat bersemangat untuk bermesraan dan menyatu menjadi satu di kamar hotel yang akan mereka datangi.

Kimberly dan William tiba di hotel yang telah mereka pilih dengan penuh antusiasme. Mereka segera menuju ke resepsionis untuk melakukan check-in. Dengan senyum manis, Kimberly memberikan identitas mereka kepada petugas hotel yang ramah.

"Selamat malam, kami sudah melakukan pemesanan untuk kamar nomor 305," ucap Kimberly sambil tersenyum.

Petugas hotel dengan ramah mengambil kartu kunci dan memberikannya kepada pasangan itu. "Selamat datang, semoga Anda menikmati menginap di hotel kami," ucap petugas hotel sambil memberikan senyuman hangat.

Kimberly dan William pun segera menuju ke kamar mereka. Begitu pintu kamar terbuka, mereka disambut dengan suasana yang romantis. Lampu redup, bunga-bunga segar di atas meja, dan tempat tidur yang lembut membuat mereka semakin tak sabar untuk segera bermesraan.

"Malam ini akan menjadi malam yang indah," ucap William sambil memeluk Kimberly erat.

Mereka pun mulai berciuman dengan penuh gairah, seperti dua kekasih yang baru jatuh cinta. Kimberly meraih kancing baju William dengan gemas, sementara William men-ci-um leher Kimberly dengan lembut.

Mereka saling mer4ba dan merasakan kehangatan tvbuh satu sama lain, membuat g4irah mereka semakin memuncak.

Tak lama kemudian, mereka pun mulai melepas pak4ian satu per satu, sambil terus saling mencivm dan mer4ba tubuh masing-masing. Kimberly merasa sangat bahagia bisa bersama dengan William, suaminya yang sangat dicintainya.

Mereka berdua saling tersenyum dan saling menggoda, sebelum akhirnya mereka benar-benar bersatu dalam nafsv dan g4irah.

"Arrhh ... hhh ... Sayyyaanggg ..." 

"Kamu sangat hebatt, teruskan sayang. Iya, gitu. Emmppttt,," 

William terus menaik luncurkan tubuhnya dengan semangat dan nafsv yang memuncak, sementara Kimberly dengan hati dan pikiran di penuhi kabut g4irah terus men-de-sah dan men-ci-umi bibir William.

Bersambung ...

1
Ira
Aduh hallu nya jgn keterlaluan msk sekelas artis aja bayaran gk semahal itu jadi wanita panggilan .. Apalagi kelas ibu dpt 75 jt.. Bokis bgt..
◍•Grace Caroline•◍: hehe ini ada daya tariknya tersendiri kak. baca terus ya
total 1 replies
Masitoh Masitoh
isshh muka mu letak d mana dania
◍•Grace Caroline•◍: di dengkul kali ya/Curse//Curse/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!