NovelToon NovelToon
MENGEJAR CINTA AISYAH

MENGEJAR CINTA AISYAH

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Aliansi Pernikahan / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Suami ideal / Istri ideal
Popularitas:11.4k
Nilai: 5
Nama Author: Desty Cynthia

"Aisyah mau kah kau menikah denganku?" Tanya Leon dengan harap-harap cemas. Aisyah tak segera menjawab dia bingung. Walaupun hatinya juga sudah terbuka untuk Leon.
Ada sesuatu yang sedang Aisyah selidiki yaitu kecelakaan ayah kandungnya.
Akan kah pernikahan Leon dan Aisyah terjadi?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desty Cynthia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 9

Ketika Leon dan Aisyah makan malam, Aisyah di kejutkan dengan kehadiran seorang pria yang tiba tiba datang menghampirinya. Tanpa dia duga, pria itu berani mendekatinya padaha ada Leon disana.

"Hai Aisyah apa kabar? Udah lama yah kita enggak ketemu. Ibu kamu gimana?" tanya lelaki itu dengan ramah.

Aisyah yang sedang makan bersama Leon tersenyum kikuk dan berdiri menjawab pertanyaan pria itu. Leon berusaha stay cool dia tidak ingin meledak di hadapan Aisyah. Mesipun hatinya dongkol melihat calon istrinya di sapa seorang pria.

"Ba-baik kak. Ibu juga udah membaik." Jawab Aisyah seadanya. "Alhamdulillah, eum kamu sama siapa, Syah?" tanya pria itu lagi dia melirik ke arah Leon.

Leon berdeham kencang dan berdiri memperkenalkan dirinya sendiri. Dia menjabat tangan pria itu "Leon, calon suaminya Aisyah." Ucap Leon penuh penekanan. Pria itu tersenyum canggung. "Fatih." jawab pria tampan itu.

DEG

Leon terdiam sejenak ternyata ini yang namanya Fatih, lelaki yang pernah melamar Aisyah. "Oh jadi ini yang namanya Fatih. Masih tampan aku." gumam Leon melihat sinis Fatih.

Ketiganya menjadi canggung. Leon mengajak Aisyah untuk segera pulang. Dia sudah badmood dengan situasi ini. Fatih juga daritadi menatap terus Aisyah.

"Kak, kami duluan yah." Ucap Aisyah pamitan pada Fatih.

-

-

-

Di dalam mobil perjalanan pulang raut wajah Leon sungguh sangat tidak bersahabat. Aisyah meremas ujung bajunya. Mau ngomong duluan takut Leon marah. Tapi dia juga tak mau didiamkan seperti ini. Dia juga tak tahu akan bertemu Fatih tadi di restorant.

Bahkan hari ini Leon membatalkan meetingnya lagi bersama Raka demi bisa bersama Aisyah. Tak disangka Fatih muncul setelah sekian lama tak jumpa.

"Mmas..." Ucap Aisyah dengan hati-hati. "Kenapa?" Jawab Leon singkat.

"Mas marah?"

"Menurutmu?"

"Maaf mas, aku enggak tahu Fatih tiba tiba datang gitu aja. Aku juga sama kagetnya mas." Lirih Aisyah.

Leon masih bergeming moodnya sudah rusak karena pertemuan tak disangka itu. Dia hanya fokus menyetir mobil tanpa menoleh ke pinggir Aisyah.

"Kalau Elena datang menemuiku apa kamu cemburu?" Tanya Leon yang memancing reaksi Aisyah.

Aisyah menunduk dia menghela nafasnya. "Iya mas, aku juga sama. Tapi beneran mas aku enggak tahu kalau tadi Fa_"

CKIIITTT

Leon tiba-tiba mengerem mobilnya mendadak. Membuat Aisyah kaget. Aisyah bahkan menoleh dan sedikit emosi. "Kenapa mas? Aku kan udah jelasin sama mas. Aku enggak tahu dia ada disana. Memang kapan mas lihat aku sama cowok lain? Enggak pernah kan? Yang ada mas sama El_" Aisyah tidak sanggup melanjutkan nama wanita itu lagi.

Tenggorokannya seakan tercekat, bahkan mata Aisyah sudah berkaca-kaca. Susah sekali meyakinkan Leon. Baru saja tadi siang mereka baik-baik saja. Tapi sekarang mereka malah bertengkar di mobil.

"Aku minta maaf, mulai sekarang aku enggak akan cemburu lagi sama kamu." Ucap Leon datar tanpa melihat ke calon istrinya.

"Apa yang harus di cemburui mas? Aku aja pertama kali menjalin hubungan sama lelaki, itu kamu mas." Lirih Aisyah dia tak tahu bagaimana cara meluluhkan hati Leon yang sedang terbakar api cemburu.

"Kita tunda aja mas pernikahan ini. Lebih baik mas pikirkan matang-matang sebelum menikahiku." Ucap Aisyah dengan kesal bahkan tangannya akan membuka handle pintu mobil itu namun tangan Leon menahannya.

"Berhenti Aisyah! Jangan buat aku tambah marah." Kata Leon denga raut wajah dinginnya. Dan itu membuat Aisyah ciut. Dia kembali duduk manis dan menunduk. "Aku minta maaf mas." Aisyah bahkan sudah menangis.

"Aku yang minta maaf, udah ke kanakan. Harusnya aku enggak bersikap kayak tadi. Lihat aku hei cantik." Ucap Leon menatap wajah calon istrinya. Andai saja mereka sudah menikah mungkin saat ini juga Leon memeluk dan mencium Aisyah.

"Aku mencintaimu Aisyah."

BLUSH

Wajah Aisyah sudah merah merona. Dia tersipu malu. Kemana air mata yang sudah keluar tadi? Hanya dengan mendengar kata cinta, Aisyah luluh.

Leon sudah tidak tahan melihat bibir pink Aisyah. "Sabar Leon jangan sekarang yang ada nanti malah di tabok huft." Gumam Leon sembari mendengus kesal dan memijat pangkal hidungnya.

"Mas kenapa? Sakit?" Tanya Aisyah yang khawatir melihat Leon. "Enggak kok aku sehat. Yuk pulang. Kita beli makanan dulu buat tante Rosma, tadi kan enggak sempat." Ucap Leon yang diangguki Aisyah.

Mereka akhirnya berdamai dan menuju caffe untuk memesan makanan untuk tante Rosma. Selesai dari sana keduanya pulang menuju Apartment.

-

-

Sampai di apartment ternyata tante Rosma sudah menunggunya dan sudah memasak makanan kesukaan Aisyah. "Yah tante, Aisyah udah beli banyak makanan lagi. Kirain tante enggak masak." keluh Aisyah yang melihat banyak makanan di atas meja.

"Enggak masalah, kan yang tadi beli bisa di angetin lagi besok. Atau mau kamu kasih ke OB yang lewat atau ke security juga boleh." Ucap Leon.

"Nah iya tuh betul Aisyah. Daripada mubadzir kan yah? Tapi terima kasih ya pak Leon udah repot repot kesini." kata tante Rosma.

Tante Rosma juga bilang tadi pihak rumah sakit meneleponnya memberitahukan keadaan bu Dina, ibunya Aisyah. Ternyata bu Dina ingin ketemu Aisyah. Katanya beliau kangen dengan anaknya.

Aisyah menitikan air matanya. Mungkin memang ibunya sudah sembuh, dia sudah tidak sabar besok ingin bertemu ibunya.

"Alhamdulillah ibu sudah membaik."

-

-

Leon kembali pulang kerumahnya. Dia tidak pulang ke aparmtentnya. Dia lebih betah tinggal sama kakak dan kakak iparnya.

"Sini makan Leon." Ucap Jinan, kakak ipar Leon.

"Kak, Aisyah udah terima lamaran aku loh." Ucap Leon dengan wajah yang bersinar. Kini mereka bertiga sedang ada di meja makan. Namun Leon tidak ikut maan dia sudah kekenyangan tadi makan lagi bersama Aisyah.

"Wah, Alhamdulillah. Syukur deh jadi enggak galau lagi kan?" Ledek Jinan

Shaka sedang menikmati lobster buatan istrinya. Dia tak mau ikut campur urusan Leon. Biarlah Jinan yang menjadi tempat curhat Leon.

"Oh iya kak, kapan kita jenguk papah? Leon juga mau minta ijin sama papah untuk merestui pernikahan aku sama Aisyah." Tanya Leon.

"Hari minggu aja yah pas libur, besok kakak ada meeting sama Zain di rumah. Kakak kamu kan udah enggak bisa di tinggal."

"Bentar lagi kak?" tanya Leon ke Jinan. "Iya Leon, hitungan hari kakak melahirkan doain yah." Ucap Jinan yang menuang kan jus untuk Leon. "Pasti donk kak, semoga lancar ya kak."

"Amin"

-

-

Leon merebahkan dirinya di kasur, namun saat dia mau tidur ponselnya bunyi. Elena meneleponnya. Leon malas menjawab telepon dari Elena sebenarnya, namun ponselnya terus saja bunyi.

Dengan terpaksa Leon mengangkat teleponnya. "Kenapa El? Udah malam." Ucap Leon tanpa basa basi.

"Leon, apa besok kita bisa ketemu? Ada hal yang ingin aku sampaikan sama kamu."

"Sekarang aja. Sama aja kan?" Leon agak sedikit ketus.

"Aku tunggu kamu besok saat jam makan siang di taman XXX. Aku cuma sebentar kok Leon. Setelah itu aku enggak akan ganggu kamu lagi."

TUT TUT TUT

Leon merasa heran dengan suara Elena. Seperti habis menangis mesipun sudah tidak ada cinta, tapi kasihan juga melihat Elena menderita seperti ini.

1
LISA
Aq mampir Kak
ルビー・カイトル 【RUBY KAITORU】〔CA:87〕
semangat thorrr/Determined/
Desty Cynthia: Semangat juga kaka🫰/Determined/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!