NovelToon NovelToon
Ayahku Cinta Pertamaku

Ayahku Cinta Pertamaku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Nindy

Ayah adalah sosok orang yang selalu berjuang untuk membahagiakan putrinya. Kebahagiaan akan selalu dirasakan seorang anak jika ayah selalu disampingnya.
Tapi, siapa sangka jika kebahagiaan itu tiba tiba harus hilang dengan sekejap.
Bisakah rasa bahagia itu hadir kembali seperti dulu ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nindy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Lahir

Setelah satu bulan cuti, Naura melahirkan anaknya di rumah sakit. Anak yang berjenis kelamin perempuan terlahir selamat dan sehat. Naura ditemani oleh Roni, ayah dan ibu Naura.

"Alhamdulillah, anak kita sudah lahir sayang" ucap Roni.

"Alhamdulillah" jawab Naura.

Hari ini Naura harus bisa belajar untuk menghadap ke kanan dan ke kiri sesuatu instruksi dari dokter. Naura yang dari kecil takut luka, dia harus berusaha menahan sakitnya itu. Naura masih berusaha namun belum berhasil.

"Naura harus bisa nak, dengar kan tadi bagaimana instruksi dokter? Naura harus berusaha supaya Naura bisa segera pulang" ucap ayah memberi semangat kepada Naura.

Karena dorongan ayah secara terus menerus, Naura akhirnya hari ini bisa menghadap ke kanan dan ke kiri walaupun rasanya luar biasa. Dia harus bisa begitu, karena ia harus belajar menyusui anaknya. Bayi yang telah lahir tadi pagi membutuhkan asi dari ibunya. Naura mulai belajar memberikan asinya, walaupun masih sangat susah karena ini adalah kali pertama untuk Naura.

"Naura coba susui bayimu sayang, ucap ibu" sambil menggendong cucunya.

"Iyaaa.... sulit sekali bu" ucap Naura.

"Itu karena belum terbiasa sayang, bayinya juga masih mencari asinya ada dimana" ucap ibu sambil membantu Naura terus mencoba.

"Aaahhhhhh, kenapa sakit sekali bu?" tanya Naura.

"Lidah bayi yang baru lahir memang kasar sekali nak, kamu harus tahan ya. Kasian bayimu kalau tidak minum asi" ucap ibu Naura.

Sedikit demi sedikit Naura mulai bisa menyusui bayinya. Roni belum berani menggendong bayi itu. Semua masih dengan bantuan ayah dan ibu Naura.

Hari berikutnya, dokter menyarankan Naura untuk bisa duduk sendiri. Naura belum bisa juga karena perutnya masih terasa kencang dan sangat sakit.

"Naura harus bisa nak. Naura harus berusaha dengan keras untuk bisa duduk sendiri sesuai anjuran dari dokter. Naura pasti bisa jika Naura mau berusaha" ucap ayah selalu memberikan dorongan kepada Naura.

"Iya ayah....Naura akan berusaha" ucap Naura sedikit jengkel karena ayah tidak merasakan apa yang Naura rasakan.

Setelah berjuang dengan keras dan bantuan dari ayah dan ibu, Naura mulai bisa duduk. Dia bisa makan dan minum dengan nyaman. Juga bisa menyusui anaknya dipangkuannya.

Saat sore hari, dokter mengunjungi Naura lagi. Dokter bilang, jika besok Naura sudah bisa berjalan Naura bisa pulang. Perkataan dokter membuat Naura senang dan sedih. Senang karena ia akan pulang dirumah yang sangat nyaman. Sudah tidak tahan berlama-lama di rumah sakit. Namun, ia juga sedih karena perjuangannya belum selesai. Ia masih harus berusaha untuk turun dari tepat tidur berdiri dan mulai melangkahkan kaki. Seperti biasa, support system paling utama adalah ayah. Tak henti-hentinya ayah membuat Naura supaya harus selalu semangat.

"Naura, kamu harus bisa. Naura mau pulang ke rumah kan ? Jadi, Naura harus berjuang. Ayo nak kamu pasti bisa" ucap ayah.

"Iya.....iya....." ucap Naura yang masih begitu kesal dengan ayah. Naura tau ia memang ingin segera pulang. Tapi, apa yang Naura rasakan sekarang itu sakitnya luar biasa. Sakit yang tak bisa dibayangkan sebelumnya. Rasanya Naura ingin menangis, tapi dia tak tega melihat bayinya. Jadi, mau tidak mau dia harus berjuang.

Akhirnya, saat sore Naura mulai bisa berjalan dengan pelan. Dengan bantuan ibu dab Roni, Naura bisa ke kamar mandi. Malam harinya, Naura diperbolehkan untuk pulang.

"Alhamdulillah.... akhirnya boleh pulang" ucap Naura.

Saat mereka sampai dirumah, ayah sudah mempersiapkan tempat tidur untuk Naura. Tempat tidur supaya Naura tidak kesusahan untuk duduk dan berdiri. Ibu Naura terlihat begitu lelah, ayah tak tega melihat ibu dan menyuruhnya untuk beristirahat. Padahal, Naura masih sangat membutuhkan bantuan ibu.

Ibu tidak tega membiarkan Naura berjuang sendiri untuk menjaga dan menyusui bayinya. Roni memang mau bergantian menjaga bayinya, namun Roni masih terlalu kaku dan takut untuk menggendong ataupun menggantikan popok bayinya jika basah.

"Naura, kamu harus bisa mandiri. Belajar duduk sendiri, mengganti popok bayimu sendiri, menyusui dan menidurkannya sendiri" ucap ayah dengan tegas.

"Tapi yah, Naura sangat lelah" ucap Naura.

"Ibumu jauh lebih lelah, ibumu telah menjagamu dari sebelum kamu melahirkan bayimu, menjagamu dan bayimu saat di rumah sakit, dan sekarang kamu masih meminta ibu yang bergadang menunggui bayimu tidur? kamu sudah dewasa Naura. Bayimu adalah tanggungjawabmu" ucap ayah sangat tegas.

"Iya...iya...." jawab Naura sambil menangis. Ia berdiri, berjalan pelan dan tertatih-tatih sambil menggendong bayinya. Air matanya masih menetes karena ucapan ayah.

Memang benar semua itu adalah tanggung jawab Naura dan Roni. Karena ayah begitu tegasnya membuat hati Naura menjadi sangat sedih. Naura sangat kesal dengan perkataan ayah. Namun, jika ayah tidak tegas Naura tidak akan mandiri. Naura pasti akan selalu meminta bantuan ibu untuk merawat bayinya.

Roni perlahan mulai duduk menggendong bayinya bergantian dengan Naura yang tidur. Mereka berdua bergantian begadang menjaga bayi itu jika bangun, menangis, mengompol, dll. Ternyata begitu sulitnya menjadi orang tua. Naura pikir setelah bayinya lahir, ia akan begitu senangnya melihat bayi mungil lucu dan imut itu. Ternyata perjuangannya pun tak main-main.

Beruntung Roni masih libur untuk beberapa hari kedepan. Jadi, Naura masih bisa bergantian menjaga bayi mereka. Karena beberapa hari begadang dan setiap dua jam sekali Naura rutin memberikan asi kepada bayinya, berat badan Naura turun drastis.

Naura masih membutuhkan bantuan ibu untuk mengurus keperluan bayinya, memasak, dll. Beruntung Naura tinggal bersama ibu dan ayahnya. Entah bagaimana jadinya jika ia tinggal dirumah Roni.

Naura sudah bisa berjalan dengan baik, bisa beraktivitas dengan baik dan bisa naik turun tangga setelah bayinya berusia dua minggu. Ia sudah bisa melakukan semuanya sendiri tanpa bantuan Roni dan siapapun. Hanya saja, saat malam tetap harus bergantian dengan Roni walaupun pernah terjadi Roni tertidur saat memangku bayinya. Beruntung Naura terbangun dan mengambil alih bayi mereka.

"Sayang.... kamu kok tidur sih ?" ucap Naura karena khawatir bayinya terjatuh.

"Eh.....apa iya ?" ucap Roni kaget dan terbangun.

"Maaf....maaf...." ucap Roni.

"Lain kali hati-hati, bahaya kalau bayinya jatuh" ucap Naura.

"Iyaaa....." ucap Roni.

Sekarang jam 23.30 WIB, bayi mungil itu bangun dari tidurnya dan mulai menangis. Ternyata ia mengompol, Naura bergegas bangun dan mengganti popok bayinya. Roni masih saja nyenyak dengan tidurnya. Naura menikmati saat-saat indahnya menjadi seorang ibu.

Keesokan paginya, pihak kantor menghubungi Naura untuk segera masuk kantor. Namun, Naura meminta tambahan waktu supaya bayinya bisa belajar menggunakan dot. Awalnya Naura berniat untuk resign saja setelah melahirkan. Kira-kira apakah Naura akan kembali bekerja seperti dulu ? ataukah ia akan dirumah menjaga dan merawat anaknya menjadi ibu rumah tangga ?

1
Hana
lanjut
Dama9_
Thor, aku tunggu cerita selanjutnya, kasih kabar dong.
endah nindy: siap...
total 1 replies
putri baqis aina
Jatuh cinta 💖
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!