Karena suatu kejadian yang tidak terduga, Carlina harus melahirkan anak kembar yang super jenius.
Carlina sendiri tidak tahu, siapa ayah dari anaknya tersebut. Namun kemunculan dua anak kembar tersebut membuat Arthur harus menyelidiki kejadian 8 tahun lalu itu.
Akankah semuanya terungkap? Apa sebenarnya hubungan mereka?
Penasaran? baca yuk!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pa'tam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 5
Nina memarkirkan mobilnya di tempat parkir bawah tanah. Kemudian mereka masuk melalui lift.
"Kalian mau ke lantai berapa?" tanya Nina sebelum menekan tombol angka didalam lift tersebut.
"Lantai dua saja," jawab Carlina.
Baru kemudian Nina menekan angka dua. Tiba dilantai dua, pintu lift pun terbuka. Carla dan Carlos berlari keluar dari dalam lift.
Selayaknya anak kecil, mereka tetap menikmati masa-masa itu. sejenius apapun mereka, jiwa kanak-kanak tetap ada dalam diri mereka.
"Jangan lari-lari, nanti menabrak orang!" ucap Carlina.
Benar saja, baru saja Carlina selesai mengucapkan hal tersebut. Carlos langsung menabrak seorang wanita.
"Nenek tidak apa-apa?" tanya Carlos, kemudian membantu wanita itu untuk bangun.
"Maafkan anak saya Nyonya," ucap Carlina merasa tidak enak.
Wanita itu bukannya menjawab, ia malah fokus memperhatikan wajah Carlos. Carlos segera meminta maaf kepada wanita itu.
Namun wanita itu seperti tidak mendengar perkataan Carlos. Dia diam mematung ditempatnya.
"Ma, ada apa?" tanya Delon.
Denia tidak menjawab, namun tangannya hanya menunjuk kearah Carlos, Carlina, Carla dan Nina yang sudah menjauh.
"Apa yang mama lihat?" tanya Denia lagi.
"Arthur Pa, Arthur," hanya itu yang bisa Denia ucapkan.
"Mama salah lihat, mana mungkin anak itu datang ke mall?"
Denia masih bersikukuh mengatakan Arthur, entahlah, lidahnya terasa kelu untuk berucap. Mungkin karena shock melihat bocah itu.
Delon akhirnya mengajak istrinya pulang, sebelum orang-orang menganggap istrinya gila.
Didalam mobil pun Denia masih memikirkan wajah bocah itu. Hingga tiba dirumah, Denia langsung menemui Lina.
"Gak mungkin Ma, Arthur sekarang sudah dewasa, mungkin mama salah lihat," kata Lina setelah Denia mengatakan bertemu Arthur kecil.
"Apa istriku sudah pikun?" batin Delon.
"Kenapa sayang?" tanya Randy.
Lina menarik tangan suaminya sedikit menjauh. "Hubby, apakah mama sudah pikun?"
"Maksudmu apa sayang?" tanya Randy.
Lina pun menceritakan jika Denia melihat Arthur kecil, Randy mengernyitkan dahinya. "Bukankah Arthur sudah dewasa?" Pikirnya
"Ma, apa yang mama lihat itu benar?" tanya Randy.
"Benar Nak, mama melihat seorang bocah sekitar umur 8 tahun, sangat persis dengan Arthur. Mama gak bohong, bahkan bocah itu sempat meminta maaf karena menabrak mama," ucap Denia menjelaskan.
Karena tidak ada yang percaya dengan ceritanya. Tidak berapa lama, Arthur pun datang.
Denia pun menceritakan hal yang sama dengan yang ia lihat tadi. Akhirnya untuk memastikan kebenarannya, Arthur pun meretas cctv mall tersebut.
"Itu, lihat!" Denia menunjuk kearah layar komputer.
Mereka semua tertegun, bahkan mereka sampai memutarnya berulang-ulang. karena masih kurang yakin, Arthur memperbesar gambar tersebut.
"Benar-benar mirip, dan itu anak perempuan juga mirip," ucap Lina.
"Arthur, bisa kamu jelaskan?" tanya Randy.
"Apa yang perlu aku jelaskan, Pa? Mungkin itu hanya kebetulan saja," jawab Arthur.
"Nak, apa kamu pernah tidur dengan seorang gadis?" tanya Lina.
Arthur terdiam, ia juga tidak tahu jika kedua orang tuanya mulai mencurigainya. Akhirnya Arthur mengangguk.
Randy yang emosi langsung menarik dasi Arthur. Randy hendak melayangkan bogem mentah ke wajah Arthur, namun segera dicegah oleh Lina.
"Hubby sabar, dengan begini tidak akan menyelesaikan masalah. Ada baiknya kita cari tahu dulu kebenarannya," ucap Lina.
"Tapi wanita itu sudah ku usir Ma, karena dia menjebak ku," kata Arthur.
"Siapa wanita yang kamu tiduri?" tanya Randy.
"Sekretaris ku yang dulu, Pa. Hanya dia yang ada disitu waktu itu," jawab Arthur.
"Coba kamu selidiki mantan sekretaris mu itu, mungkin bisa menemukan petunjuk," saran Randy.
"Sini biar mama saja." Lina mengambil alih laptop tersebut.
Tidak butuh waktu lama, Lina sudah berhasil mendapatkan informasi tentang mantan sekretaris Arthur itu.
Lina menggeleng, karena mantan sekretaris nya itu tidak memiliki anak. Lina pun memperlihatkan hasil pencariannya.
"Sepertinya bukan mantan sekretaris mu," ucap Lina pada Arthur.
Arthur mencoba mengingat-ingat kejadian tersebut. Karena ia dalam keadaan setengah sadar dan pandangan matanya juga berkunang-kunang.
Jadi ia tidak begitu jelas melihat gadis itu. Bahkan kejadian itupun tidak ia ingat sepenuhnya.
Karena saat ia terbangun, yang ia dapati adalah sekretarisnya, jadi ia mengira ia tidur dengan sekretaris itu.
Jadi Arthur tidak mencaritahu lebih lanjut lagi. Bahkan ia langsung memecat dan mengusir sekretarisnya itu.
"Sayang mau kemana?" tanya Randy saat melihat Lina mengambil kunci mobil.
"Ke mall, hubby. Siapa tahu dia memang cucuku," jawab Lina.
Randy berlari kecil mengejar Lina. Kemudian masuk kedalam mobil, ia juga ingin melihat anak itu secara langsung.
Saat tiba di parkiran mall, mobil yang ditumpangi oleh Carlina dan anaknya baru keluar dari parkiran mall.
Mobil mereka berselisih dengan mobil Lina. Lina yang buru-buru pun memarkirkan mobilnya sembarangan.
Sehingga Randy yang memarkirkan mobilnya ditempat yang benar agar tidak menghalangi kendaraan lain.
Randy berlari kecil mengejar Lina yang berjalan lebih cepat dari biasanya. Ia berkeliling mencari wajah anak itu.
"Sayang, mungkin mereka sudah pulang, ayo kita cari dengan cara lain. Aku yakin jika dengan cara ini sudah pasti akan melelahkan," ucap Randy.
"Tapi aku ingin bertemu anak itu, hubby. Jika benar dia anak Arthur, berarti dia cucu kita, kita tidak tahu kehidupan nya seperti apa? Bisa jadi hidupnya sengsara."
Randy tetap membujuk istrinya, hingga akhirnya istrinya setuju untuk pulang. Randy mengatakan bisa mencarinya dengan cara meretas.
Lina pun setuju dan menyalahkan suaminya tidak memberitahu sejak tadi. Randy hanya bisa menghela nafas dan menerima dengan lapang dada saat disalahkan.
"Wanita selalu benar," batin Randy.
Baru saja mereka masuk kedalam mobil, ponsel Lina berdering yang ternyata dari putrinya.
"Assalamualaikum sayang, ada apa? Sudah sampai di negara C?" tanya Lina.
"Wa'allaikum sallam, Ma tadi pagi aku melihat ada seorang gadis kecil sangat mirip denganku, aku tidak sengaja bertabrakan dengan anak itu," kata Avariella.
"Yang benar, sayang?" tanya Lina.
"Benar Ma, sangat mirip malah," jawab Avariella.
"Arthur, sebenarnya ada beberapa gadis yang kamu tiduri?" batin Lina.
Mereka tidak melihat Carla, karena Carla sedang berjalan bersama Nina. Sementara Carlos berjalan dengan Carlina.
Lina pun mematikan sambungan teleponnya, ia akan bertanya lagi kepada putranya itu.
Dadanya naik turun menahan amarahnya. Ia akan sangat marah jika putranya terbukti meniduri banyak wanita.
"Sabar sayang, kita tanya baik-baik, atau kita cari tahu kejadiannya di hotel tersebut," usul Randy.
Lina mengemudi dengan kecepatan maksimal, ia ingin secepatnya tiba dirumahnya.
Lagi-lagi Randy yang jadi korbannya saat memarkirkan mobilnya. Karena Lina sudah keburu masuk kedalam rumah.
"Mana Arthur?" tanya Lina pada Austin.
"Kakak didalam kamar sedang mandi," jawab Austin yang belum tahu persoalannya.
Randy merangkul tubuh istrinya agar istrinya bisa tenang. Namun Lina sudah sangat emosi dan ingin secepatnya menuntaskan masalah ini.
Hidup itu selalu seimbang kiri dan kanan 😂😂
Apa jobdesk recesionis yaa? Satpam perusahaan? Ini perusahaan recehan ato gedean?
Kalo perusahaan gede, karyawan jiasa aja ga bisa asal masuk ke ruangan pimpinan..
Aahhgg ini kan dunia unreal, anything can happend right? 😂😂😂
🙏🏼🙏🏼
Semangay bosque 👌🏻
.