NovelToon NovelToon
Hilal Untuk Halal

Hilal Untuk Halal

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Percintaan Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni
Popularitas:6.5k
Nilai: 5
Nama Author: emha albana

Kisah cinta Halalillah dan Hilal dimulai dari sebuah rumah tahfidz, mereka memilih menjadi Volunteer, dan itu bukanlah keputusan yang mudah, berani menggadaikan masa muda dan mimpinya pilihan yang amat berat.

Menjaga dan mendidik para penghafal qur'an menjadi sebuah amanah yang berat, begitu juga ujian cinta yang dialami Halal dan Hilal, bukan sampai disitu, kehadiran Mahab dan Isfanah menjadi sebuah pilihan yang berat bagi Hilal dan Halal, siapa yang akhirnya saling memiliki, dan bagaimana perjuangan mereka mempertahankan cinta dan persahabatan serta ujian dan cobaan mengabdikan diri di sebuah rumah tahfidz?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon emha albana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Masih Bingung

Ada fase dimana kita memilih mengalah dengan keadaan, demi kepentingan bersama, walau tidak semua orang paham dan merasakan berartinya seseorang kalau dia sudah tiada, kadang kita berpikir dan melakukan yang terbaik, namun penilaian dan maksud orang berbeda, cenderung memiliki kepentingan entah pribadi atau bersama.

Rizka dan Halal memilih mengalah dengan keadaan, demi kepentingan mereka pewaris Al-Qur'an, hanya segelintir orang bahkan terhitung jari yang memang mau mempelajari Alquran.

Wajah yang semula murung kembali cerah, suasana yang semula tidak bersemangat, kini berganti, percikan semangat para Hafidzah dan Hafidz terlihat saat Halal dan Rizka mulai masuk kelas.

Mereka tidak menyangka bahwa bisa kembali lagi bertemu dengan Ustadzah Halal dan Rizka. Appluse dari beberapa murid terdengar dan mereka merasa senang, dengan kehadiran kedua Ustadzah tersebut.

"Ustadzah nggak pergi lagi kan?!" Tanya Azizah, gadis kecil yang sedang semangatnya belajar Qur'an.

"Insyaallah nggak Zizah." Senyum hangat keluar dari bibir Halal.

Dikelas yang berbeda, Rizka pun dirindukan murid-muridnya. Dua kelas terdengar suara appluse terdengar bersahutan.

Mila nampak tersenyum dan melihat murid-murid kembali semangat mengaji, walau sempat beberapa hari Halal dan Rizka tak masuk ke dalam kelas mereka.

"Alhamdulillah, Ustadzah balik lagi."

"Terimakasih yah Miftah." Ucap Rizka.

Kini mereka kembali melanjutkan kegiatan belajar mengajar Al-Qur'an.

Lillaahi maa fissamaawaati wa maa fil ardhi; wa in tubduu maa fiii anfusikum aw tukhfuuhu yuhaasibkum bihil laah; fayaghfiru li mayyasyaaa-u wa yu'adzzibu may yasyaaa-u, wallaahu 'alaa kulli syai in qadiir.

Aamanar-Rasuulu bimaaa unzila ilaihi mir-Rabbihii walmu'minuun; Kullun Aamana billaahi wa Malaaa-ikatihii wa kutubihii wa Rusulih, laa nufarriqu baina ahadim-mir-Rusulihii wa qooluu sami'naa wa atha'naa ghufraanaka Rabbanaa wa ilaikal-mashiir.

Laa yukalliful-laahu nafsan illaa wus'ahaa; lahaa maa kasabat wa 'alaihaa maktasabat; Rabbanaa la tu'aakhidznaa in nasiinaaa aw akhtaa-naa; Rabbanaa wa laa tahmil-'alainaaa ishran kamaa hamaltahuu 'alal-ladziina min qablinaa; Rabbanaa wa laa tuhammilnaa maa laa Thooqatalanaa bih, wa'fuannaa waghfirlanaa warhamnaa, Anta Maulanaa Fanshurnaa 'alal-qoumil-Kaafiriin.

Tiga ayat terakhir surat Al-Baqarah 284-286 begitu merdu terdengar dari bibir Hala.

Hilal yang baru saja datang, langsung menuju kelas dan memperhatikan suara merdu Halal.

...----------------...

Suasana terlihat muram di rumah berlantai dua yang mewah, hanya dua orang yang saling duduk bersebrangan, Mamah yang masih murung dengan kepergian Hilal dari rumah sedangkan Papah masih asik menikmati sarapan pagi.

"Bisa yah Papah makan segitu enaknya, nggak khawatir sama anak-nya."

"Khawatir bagaimana? Orang anak udah gede dan tau pulang, keculia Hilal masih kelas satu SD baru Papah panik, dan nggak bakalan nyenyak tidur, siapa suruh marahin anak terus?!"

"Mulaaaai dah, anak sama Papahnya emang nggak ada bedanya."

"Abisanya mau ngapain lagi? Orang anaknya milih keluar dari rumah."

"Minimal kamu telepon kek, apa kek Pah."

"Yang punya salah siapa? Kenapa Papah yang harus telepon?!" Jawab Papah enteng.

"Bisa nggak sih Papah kalo diajak ngomong dewasa dikit."

"Aduh Mamah, bukannya dewasa dikit, malah udah tua Papah."

"Ngeseliiiiin!" Yang perempuan bisa lakukan cuma pergi, jika kalah berbedat.

Benar kata Papah, siapa yang salah siapa juga yang disuruh meminta maaf.

Di dalam kamar Mamah Fida hanya bisa menangis merasa kesepian, dan ia sendiri sudah Bingung kemana mau bercerita, belum habis air mata tiba-tiba Vika telepon.

"Tante sehat? Sudah ada kabar Hilal Tan?"

Mau rasanya Fida mengumpat, di tengah kondisi hubungan dia dan Putranya tidak baik-baik saja.

"Ya sehat Vik,..."

"Tante kenapa? Kaya habis nangis."

"Nggak kenapa-kenapa, barusan abis nyembel, ngiris bawang Vik, Hilal belum ada kabar, coba kamu hubungi dia."

"Sudah Tan, tapi nggak ada respon, telepon juga di tolak."

"Sama Tante juga, yaudah lah tunggu dia agak tenangan."

"Yah Tan, mungkin dia mau menyendiri dulu."

"Nanti kalo ada kabar dari dia Tante info ke kamu."

"Makasih Tan."

"Sama-sama."

Setelah Vika menutup telepon, Fida kembali menangis.

"Percuma ditangisin, Hilal nggak akan pulang."

"Udah dah Pah, jangan bikin Mamah Kesel, bisa nggak sih kalo ngomong sama Mamah kasih solusi."

"Solusinya cuma kasih dia kebebasan dan jangan banyak atur hidupnya."

"Bukan ngatur, tapi kasih yang terbaik dalam hidupnya, mana ada orang tua yang mau anaknya susah Pah."

"Hanya Allah yang bisa tentukan takdir,.kalo memang jodoh nggak akan kemana Mah."

"Papah mah enak aja maen kenalin anak orang, giliran orang tua udah pada akrab malah Papah lepas anak-nya."

"Kita orang tua sebatas ngingetin aja, dan kasih arahan, kalo anaknya punya pilihan sendiri kita bisa apa??"

"Memang jodoh itu urusan Allah, tapi kalo kita tidak ikhtiarin malah bisa berjodoh."

......................

Sepulang dari mengajar, Halal dan Rizka dikejutkan dengan hadirnya Mirza dengan mobil mewahnya, ia turun dan menemui Halal.

"Assalamualaikum."

"Wa'alikum Salam."

"Daripada jalan jauh, bagaimana kalo aku anter kamu pulang?"

"Ja...jangan Pak, kita biasa jalan kaki."

"Aku udah bela-belain loh Lal untuk jemput kamu."

Rizka yang melihat sikap Halal ikut terbawa kesal, ia memberikan isyarat untuk menerima tawaran Mirza.

"Hargain orang Lal dia udah nyempetin jemput kamu." Bisik Rizka.

"Iiish apa sih Riz."

Dari kejauhan ketika Hilal mau masuk ke dalam mobil, ia melihat pemandangan yang cukup membuatnya cemburu.

"Siapa yah?" Tanya-nya.

Hilal bergegas melajukan kendaraannya, dan menghampiri Halal dan Rizka.

"Riz, Lal kenapa belum pulang." Tanya Hilal dari balik kemudi.

"La...lagi ada temen Pak, oh ya Pak Mirza kenalin, ini Pak Hilal pemilik Rumah Tahfidz, dan Pak Hilal kenalin juga, ini Pak Mirza, beliau distributor Al-Qur'an tempat kami jadi kemitraan."

"Owh, yah..salam kenal Mas."

"Salam kenal juga."

"Yowis saya duluan yah,"

"Iya Pak, hati-hati."

Selang beberapa menit, Hilal meninggalkan mereka, nampaknya dia tidak benar-benar pergi, justru Hilal penasaran dan masih memperhatikan gelagat Halal dan Mirza, rupanya Halal dan Rizka masuk ke dalam kendaraan Mirza, membuat Hilal semakin panas, ia merasa ada pria lain yang akan mencuri hati Halal.

Hilal diam-diam mengikuti kendaraan milik Mirza, ia penasaran mau diajak kemana mereka. Rupanya Mirza mengantar Halal dan Rizka kembali pulang, Hilal merasa kalah langkah dan dengan kecewa pergi meninggalkan mereka.

"Terimakasih yah Pak, sudah mau anterin kita."

"Sama-sama Lal, kalo ada waktu kita keluar jalan, Rizka juga ikut, anggap aja ucapan terima kasih saya, karena kalian sudah mau membantu saya dan perusahaan." Tawar Mirza.

"Iiii.. Insyallah Pak." Jawab Halal gugup.

Halal semakin bingung dengan kelakuan ke dua pria, pertama Hilal kedua Mirza.

1
larasatiayu
mampir dong pls ke sholeh tanpa jilbab
Kim
iyalah,,,,karena Madrasah pertama seorang anak adalah Ibu,,,,jadi kita wajib menuntut ilmu
Kim
karena kesehatan adalah nikmat yg tiada tara
Kim
semakin banyak saingan pak Hilal
Kim
ayo ak Hilal,jangan sampai kalah start,,,keburu Halal di halalin orang nih🤭🤭🤭
Kim
jangan memaksakan kehendak bu,mungkin anda yg melahirkan,tapi Hilal juga punya pilihan sendiri,selama itu baik anda jadi orang tua wajib mendukung dan mendo'akan
Kim
bagus,,,,,jangan hiraukan ortu nya pak Hilal,,,,
Kim
gagal ungkapin perasaan deh,,,sabar dulu pak Hilal
Kim
nggk gitu juga bu konsep nya jadi orang tua
Kim
punya hak apa anda menghina mereka,,,,
Kim
apkah cerita ini terinspirasi dari kisah nyata kaka Author?🤔🤔🤔
Kim: wowwww,,,,salut buat adik kaka
i.g : emhaalbana: Kisah adik saya bernama Azizahtudzahra
total 2 replies
Supatmiah Winda
usaha travel umroh tapi ko kejar" cowok y
i.g : emhaalbana: Abinya kak, kalo Vika Butik
total 1 replies
Kim
ada yg lagi misi cari jodoh🤭🤭🤭
Kim
semoga saja bertemu,,,,

kalo kita pandai bersyukur,apapun yg Alloh kasih,akan terasa nikmat
Kim
kalian benar" 👍👍👍👍
kefakiran tidak menjadikan kalian kufur nikmat
Kim
bakalan ada kisah cinta yg rumit & menguras air mata
Kim
semoga Halal & Hilal
Rizk & iskandar🥰🥰
Kim
gerutuan papa Amrul mewakili suami" yg ada di dunia nyata
Kim
setuju sama Papah
Kim
pal Hilal gercep amat,semoga berjodoh sama Halal y pak🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!