Putra adalah salah satu anak yang mempunyai kelebihan bisa melihat bangsa jin. Dan kelebihan itu dia dapatkan di usianya yang masih 12 tahun.
"Yen dudu kowe, mbok menawe anakmu bakal oleh warisan ilmune mbah buyut"
"kau memiliki aura yang sangat positif, energi mu juga sangat besar. Itulah yang membuat bangsa seperti kami tertarik padamu"
"Aku yakin bahwa suatu saat nanti kau akan menjadi orang yang hebat kelak nanti. Jadi jika kau sudah berada di titik itu, aku minta kunjungi lah aku lagi nantinya" pinta lele truno pada putra.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon anggara putra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23 bantuan dari kantata
"Jleb!"
Aku di sini indah sari" ucap mahasura.
"Bagus akhirnya kau muncul juga di hadapanku sura. itu artinya kau memang kuat" ucap ratu indah sari memuji mahasura.
"Tentu" balas mahasura singkat.
"Baiklah kalau begitu keluarkan seluruh kekuatan mu untuk melawan ku" ucap ratu indah sari menantang mahasura.
"Dengan senang hati indah sari" jawab mahasura.
Kini keduanya sudah siap dengan mode tempurnya masing-masing.
"Ayo kita mulai mahasura" ucap ratu indah sari.
Keduanya pun saling serang-menyerang dengan kekuatannya masing-masing.
Sementara di tempat lain.
Panglima gentala dan pasukan kera putih lainnya tampak kewalahan menghadapi puluhan ribu pasukan siluman ular yang terasa tak habis-habis bermunculan.
Di tengah-tengah pertempuran.
"Jleb!"
"Apa aku terlambat panglima" ucap seekor siluman macan putih pada panglima gentala. "Tuan kantata, kenapa anda ada di sini?" tanya panglima gentala pada kantata.
"Aku khawatir dengan mahasura, makan nya aku datang kesini untuk mengecek keadaan nya. dia bilang ada ribuan pasukan siluman ular yang datang menyerang kerajaan nya. jadi dia meninggalkan raden putra sementara. tapi sudah hampir sehari dia masih belum balik, makannya aku coba untuk mengeceknya sendiri" jawab kantata menjelaskan.
"Jadi begitu" balas panglima gentala singkat.
"Dimana mahasura sekarang?" tanya kantata.
"Tuan mahasura sedang menghadapi ratu indah sari di sana tuan" jawab panglima gentala sambil menunjuk tempat pertarungan mahasura dan ratu indah sari terjadi.
"Yah! seperti nya dia tidak senang jika aku ganggu. jadi apa aku boleh membantu kalian saja?" tanya kantata lagi.
"Yah, tentu tuan, dengan senang hati. kami sangat senang jika tuan ingin membantu kami" ujar panglima gentala.
"Baiklah, mari kita selesaikan ini panglima" ajak kantata dengan bersemangatnya.
Peperangan itu masih saja terjadi dengan sengit nya.
"Shut!!"
"Shut!!"
"Daur!!"
"Duar!!"
Semburan bola-bola api berwarna biru miliki kantata melesat membakar pasukan siluman ular.
Mereka pun hangus terbakar oleh bola api itu. tapi hanya sebagian saja yang lenyap sementara sisanya masih berjumlah ribuan.
***
"Kau hebat juga indah sari, bisa menepis ajian kilat geni milikku" ucap mahasura.
"Tentu saja sura. itu hanyalah ajian lemah bagiku" ucap ratu indah sari dengan sombongnya.
Baiklah sekarang giliranku sura. sambung ratu indah sari.
Tampak dia merapalkan sesuatu dari mulutnya. dan muncul lah sebuah trisula yang beraura hijau pekat sudah di genggam nya.
Langit pun bergemuruh menyambut kedatangan trisula itu. sementara mahasura juga tidak mau kalah, dia juga mulai merapalkan sesuatu dari mulutnya. dan langit kembali bergemuruh, petir pun menyambar di mana-mana.
Nampak sebuah gada emas dengan aura putih ke emasan telah di pegang oleh mahasura. kini keduanya sudah memegang pusaka terbaiknya masing-masing.
"Wus!!"
"Tring!!"
"Duar!!"
Kedua benda pusaka itu pun tampak berbenturan dengan dasyatnya.
***
"Duart!!"
"Duart!!"
Datang nya kantata di medan peperangan itu membuat seluruh pasukan milik mahasura semakin bersemangat. dan kekuatan kantata tentu sangat membantu mereka.
Dua jam berlalu mereka masih bertarung dengan sengit nya, jual beli serangan pun tak terhindarkan. perlahan tapi pasti, pasukan milik ratu indah sari kian mengurang.
Begitu pun dengan pasukan milik mahasura.
Pertarungan berlangsung imbang, kini keduanya sudah kehilangan banyak pasukan.
Tenaga pun sudah tidak sebanyak seperti awal mereka bertarung.
***
"Mahasura, ku akui kau memang kuat, tapi apa kau mampu menahan kekuatan benda pusaka ku yang satu ini" ucap ratu indah sari dengan serius.
Indah sari pun mulai merapalkan mantra kembali dari mulutnya. langit pun menggelegar mengiringi nya, angin bertiup kencang, menerbangkan dedaunan kering yang ada di situ.
Menambah kesan seram di hutan itu.
"Duar!!"
Dan muncullah sebuah benda pusaka berbentuk pedang dengan energi yang sangat mengerikan keluar dari bawah tanah.
Benda pusaka macam apa itu, energi nya kuat sekali. tampak nya dia benar-benar serius ingin menghabisiku. gumam mahasura dalam hati.
"Shut!!"
"Duar!!"
Belum selesai mahasura mengagumi pedang pusaka itu, serangan sudah di lesatkan oleh indah sari ke arahnya.
Beruntung dia mampu menghindari serangan itu.
Dasyat sekali kekuatannya, sepertinya aku harus menggabungkan ajian kilat geni dengan ajian jagat guntoro untung melawan nya. sambung mahasura dalam hati.
Dia pun perlahan menggabungkan dua ajian itu untuk melawan pedang milik indah sari. dan indah sari pun kini mengacungkan pedang itu ke langit, dan bersiap untuk menyerang mahasura.
Shut!!"
Sebuah serangan yang berasal dari pedang pusaka milik indah sari melesat menuju mahasura.
"Shut!!"
Mahasura juga melesatkan dua ajian yang sempat dia gabungkan tadi untuk melawan serangan dari pedang milik indah sari.
"Duar!!"
Dua serangan dengan energi yang sama-sama besar bertabrakan sehingga menimbulkan ledakan yang begitu dasyat.
Juga membuat indah sari dan mahasura terpental jauh dari tempat sebelumnya.
"Arkh!"
"Sial ternyata dia bisa mengimbangi kekuatan pedang cakra dinata milikku" rintih indah sari kesakitan.
"Uhuk" "uhuk"
Mahasura tampak mengeluarkan darah dari mulut nya setelah terkena serangan dari pedang cakra dinata milik indah sari.
Aku tidak menyangka, ternyata kekuatan pedang itu lebih hebat dari yang ku kira. batin mahasura.
Mahasura coba untuk berdiri dan menghampiri indah sari yang masih tergeletak di tanah.
"Apa cuma segitu kekuatan mu indah sari" ucap mahasura.
Sial ternyata dia masih bisa bangkit setelah terkena serangan ku. gumam indah sari dengan masih kesakitan.
"Jangan pikir itu yang terakhir mahasura, aku masih punya satu ajian lagi yang harus kau rasakan" ucap indah sari.
"Heh, keluarkan saja semua kekuatan mu. akan ku tampung satu-persatu" balas mahasura sombong.
"Cih kau terlalu meremehkan ku mahasura, kita lihat saja apa setelah ini kau masih bisa berdiri atau tidak" ucap indah sari lagi.
"Silakan saja jika kau bisa indah sari, aku juga akan serius untuk kali ini" balas mahasura.
Indah sari pun berdiri dan kembali mengamalkan sebuah ajian terbaik milik nya untuk mengalah kan mahasura.
Tubuh nya pun tampak memancarkan cahaya hijau pekat dan kini indah sari seperti mendapat energi penuh nya kembali.
Sementara mahasura juga merapalkan sebuah ajian milik nya dan membuat perisai untuk melindungi tubuh nya.
kini mahasura menjadi lebih besar dari sebelumnya.
Malam semakin larut
Angin kian berhembus kencang, petir menyambar di mana-mana menambah kesan mistis di area pertarungan mahasura dan juga indah sari.
Energi nya bertambah dua kali lipat dari sebelum nya. kini indah sari semakin mengerikan setelah mengamalkan sesuatu dari mulut nya.
Energi nya bertambah dua kali lipat dari sebelum nya, dia kini semakin kuat. aku tidak boleh meremehkan nya. ucap mahasura bermonolog sendiri.
