NovelToon NovelToon
Gadis Lumpuh Dan Mafia Dingin

Gadis Lumpuh Dan Mafia Dingin

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:9.8k
Nilai: 5
Nama Author: Gina

Dahulu sangat angkuh, dahulu sangat bermulut pedas, dahulu senangnya menghina, karena merasa dirinya cantik dan kaya hingga bisa dengan mudah mendapatkan segalanya.
Namun sebuah tragedi menimpanya, disaat dirinya mengalami kecelakaan tunggal hingga membuat dirinya tak bisa berjalan lagi.
Dirinya yang frustasi membuat nya menjadi gadis pendiam, hingga tiga tahun berlalu dirinya di pertemukan lagi oleh seseorang karena dijodohkan oleh orang tuanya.
Orang yang selalu di hinanya dan orang yang selalu di caci oleh dirinya, kini berstatus calon suaminya.
Melihat kebisuan Anika Putri membuat seorang mafia dingin seperti Bara bertanya.
"Dimana mulut mu yang dulu sepedas balsem extra hot hem? " tanya Bara Pratama yang saat ini menjadi seorang mafia berhati dingin.
Ikuti kisah Bara dengan Nika yuk bagaimana rumah tangga mereka setelah mereka menikah, berbagai perdebatan dan pertengkaran menghiasi rumah tangga mereka. akankah rumah tangga mereka berjalan langgeng?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sangat Menakutkan

Tiba-tiba ponsel Bara berdering dia pun meninggalkan Nika sendirian dan menerima telpon tersebut dengan jarak agak jauh dari Nika.

Sementara Nika hanya terdiam dan menatap kearah taman yang di hiasi lampu-lampu yang ada disana, namun keika dirinya sedang menikmati pemandangan malam itu tiba-tiba Luna mendekati Nika.

"Halo calon kakak ipar" sapa Luna yang sok akrab

"Hai" hanya itu jawab Nika, karena memang Nika bukan tipe orang yang suka berbasa-basi.

"Huh sombongnya, lumpuh saja sombong apa lagi bisa berjalan" ucap Luna kesal.

"Bisa kau tidak membahas masalah kaki ku? " ucap Nika tegas.

"Tidak asal kau tahu kak Bara itu banyak yang mendekati dari model sampai aktris semuanya mau jadi istrinya" jelas Luna ketus.

"Termasuk kamu? " singgung Nika.

"Ahm... eh... " Luna salah tingkah.

"Hihi sudah ku duga" singgung Nika lagi.

"Yah tapi jangan kau fikir aku tak tahu kalau pernikahan kalian ini hanya pernikahan bisnis semata, dan paman ku hanya menginginkan cucu untuk keturunan klan nya, jadi jangan besar kepala dan berbangga hati karena kau akan menikah dengan calon ketua klan dari grup Tama" singgung Luna ketus.

"Aku tak peduli" jawab Nika dingin dia pun meninggalkan Luna dan menekan tombol kursi rodanya agar berjalan meninggalkan gadis manja itu.

Tapi saat memutar kursi rodanya dirinya terdiam sejenak karena melihat Bara yang sedang berdiri tak jauh dari mereka.

Luna yang melihat kakak sepupunya berada disana jadi salah tingkah sendiri dia tak ingin Bara salah faham tentang dirinya yang mengganggu calon istri nya ini.

"Istirahat lah Caroline akan mengantar mu ke kamar mu" ucap Bara datar.

Caroline pelayanan mansion langsung mendekati Nika.

"Eh tunggu kenapa aku harus menginap disini? " tanya Nika pada Bara.

"Karena sebentar lagi kita akan menikah tinggal. menghitung hari saja, lagi pula pernikahan akan di laksanakan disini meski tanpa pesta" jelas Bara.

"Apa harus begitu? " Nika bingung.

"Ya kedua orang tua mu pun sudah pulang tadi mereka akan kembali kesini nanti saat kita menikah" jelas Bara.

Luna yang mendengar Bara berbicara selembut itu pada Nika langsung geram. pasalnya dia tak pernah melihat Bara beramah tamah dengan wanita manapun, tapi dengan wanita lumpuh seperti Nika? Bara berbeda.

"Kenapa kau tidak mendiskusikan nya dengan ku dahulu Bara?" Nika protes.

"Jangan banyak protes Caroline antar nona muda ke kamar nya" Bara memerintahkan Caroline.

"Baik tuan muda, mari nona saya antar anda ke kamar di lantai tiga" ucao Caroline ramah dan sopan.

Mendengar Caroline berkata lantai tiga Luna langsung memprotes.

"Kenapa disana bukan di kamar tamu? " protes Luna.

"Karena dia calon istri ku" jawab Bara datar dan Bara pun langsung melirik Caroline agar cepat membawa Nika ke kamar di lantai tiga, lantai dimana kamar Bara berada.

Dan Caroline pun mengangguk mengerti dian pun langsung mendorong kursi roda Nika menuju lift yang akan menghubungkan ke pantai tiga.

Bara pun meninggalkan Luna yang terlihat kesal karena Bara memperlakukan Nika se sepesial itu.

sial gadis lumpuh saja... aku tak akan kalah hanya dengan gadis lumpuh kurus kering seperti dia.

Geram Luna dalam hatinya.

Caroline dan Nika pun tiba di lantai tiga Nika melihat ornamen dan berbagai senjata yang terpajang di dinding begitu membuat nya kurang nyaman.

"Kamu akan membawa ku kemana? " tanya Nika takut.

"Ke kamar anda nona tepatnya kamar anda bersebelahan dengan kamar tuan muda" jelas Caroline.

"Apa di mansion ini ada kamar yang lain aku tidak mau bermalam disini" tolak Nika.

"Disini banyak kamar Nona tapi karena anda adalah calon istri tuan muda anda harus bermalan disini tuan muda tak mau calon istri nya jauh dari dirinya" jelas Caroline.

"Eh... " Nika bingung.

"Caroline bisa kau tak banyak bicara? " Tiba-tiba Bara menegur Caroline dari belakang nya.

Caroline yang du tegur dengan nada suara Bara yang dingin pun ketakutan.

"Bila masih ingin mentari esok jangan banyak bicara" ancam Bara.

"B... baik tuan muda maafkan saya" Caroline nampak gemetar.

"Bara kau membuat nya ketakutan" protes Nika gadis itu pun memegang tangan Caroline yang gemetaran.

"Sudah tenang saja dia hanya mengancam mu dia tidak sungguh-sungguh" Nika mencoba menenangkan Caroline.

Anda belum tahu betapa kejamnya tuan muda nona tak ada kata hanya mengancam saja.

Batin Caroline.

"Kali ini kau selamat bawa dia masuk kamarnya" perintah Bara.

"Tapi Bara tidak adakah tempat lain aku tak ingin bermalam disini" protes Nika tapi Caroline tetap membawanya kekamar yang berada di sebelah kamar Bara.

Saat pintu kamar terbuka Nika terkejut karena desain arsitektur yang sangat berbeda dari desain di lorong kamar ini.

Nika nampak bengong dan terdiam saat melihat desain kamar yang begitu nyaman di matanya.

"Semoga anda bisa nyaman bermalam disini nona, mari nona saya bantu anda untuk bersiap mengganti baju anda dengan baju tidur" Caroline membawa Nika masuk kedalam walk in closed kamar tersebut dan itu membuat Nika terbengong lagi.

bagaimana tidak disana tertata begitu rapih pakaian-pakaian wanita. sebenarnya bukan hal yang baru bagi Nika tentang semua ini namun yang ada di fikiran nya sungguh jauh berbeda dari kenyataan nya.

Dia fikir kamar di kalangan mafia itu sangat seram, dan dia fikir Bara tidak akan memperlakukannya seperti ini, dia fikir Bara akan memperlakukannya hanya sebatas tamu saja.

Caroline membantu Nika mengganti pakaian nya dengan piyama tidur, Caroline juga membantu Nika naik keatas ranjang nya dan membantunya menyelimuti tubuh gadis tersebut.

"Terima kasih kau sudah membantu ku" ucap Nika lembut.

"Ini sudah tugas saya nona anda adalah calon istri dari tuan muda apa yang di perintahkan tuan muda itu sudah menjadi tugas saya untuk mengerjakannya" jelas Caroline sopan.

"Apa dia selalu seperti itu? " tanya Nika penasaran.

"Maaf nona saya tidak berani menjawab pertanyaan Anda" Caroline tahu kalau di kamar ini di pasang CCTV dan Bara sedang mengawasi mereka dari kamar nya.

"Ck kau itu tidak perlu takut dengan dirinya, dia kan tidak ada disini atau apa dari kamar ini bisa terdengar ke kamar nya? " tanya Nika polos.

Caroline tak menjawab dan hanya tersenyum saja.

"Nona sebaiknya anda beristirahat segera" ucap Caroline sambil menaikan selimut ke dada Nika.

"Ck kamu ini kenapa harus takut dengan dia sih apa dia semenakutkan itu? " keluh Nika.

ya dia sangat menakutkan nona, calon suami mu itu sangat menakutkan bila marah.

Batin Caroline.

"Baiklah aku akan tidur lalu apa kau akan tetap berada di kamar ini? " tanya Nika.

"Ya saya akan tetap berada disini menjaga anda" ucap Caroline sopan.

"Baiklah" tak lama mata Nika pun terpejam.

Namun di kamar sebelah ada yang tersenyum melihat kearah tablet yang ada di tangannya.

"Dia sudah sedikit berubah, tak sepedas dulu" gumam Bara yang melihat interaksi Nika dengan Caroline, dia fikir gadis itu masih gadis yang sombong dan tak tahu berterima kasih.

Bersambung.

1
Nurul Zhra
lanjut thor
Nurul Zhra
semangat thor💪💪💪sy tdk bosan membaca karyamu tdk membosankan aku suka jika alurnya seperti ini
Nurul Zhra
aduuhh lanjut LG thor up-nya banyak"yah abisnya ceritanya seru banget thor 😍 😍😍😍
T o R a 21
kasian Nika bar...cinta ko gengsi...hadeuh/Smug/
Nurul Zhra
di up banyak"ya thor 😍
Nurul Zhra
lanjut thor ceritanya seru nih penasaran bagaimana kelanjutannya
Gina: oke 👍🏻🙏🏻 terimakasih dukungan nya
total 1 replies
Nayyla Az Zahra
keren kak aku suka ceritanya...
sukses selalu kak...❤️😁
Nayyla Az Zahra
lanjut donk KK..
gantung, up kan lagi donk...
Nurul Zhra
aku suka ceritanya thor
Riina Dijee
semangat selalu kak
Elvani Yunita
semangat thor, /Drool/ mampir juga di novel ku yaaa
Elvani Yunita
semangat thor, jangan lupa mampir juga di novel ku yaa/Grin/
Gina: terimakasih dukungan nya... kita saling dukung saja ya... semangat berkarya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!