MENGEJAR CINTA AISYAH

MENGEJAR CINTA AISYAH

Chapter 1

Leon Abraham adalah anak dari Artur Abraham dan juga adik dari Arshaka Abraham. Dia baru saja menduduki jabatan CEO di perusahaan papahnya beberapa bulan yang lalu di AB-Grup perusahaan yang sangat terkenal dalam dunia bisnis.

(Sequel dari Hallo Cinta Pertamaku)

Sebelumnya perusahaan itu di pimpin langsung oleh papah dan kakaknya. Tapi karena suatu hal, papahnya tidak bisa lagi memimpin perusahaan itu. Dan di alihkan ke tangan Leon. Begitupun kakaknya Arshaka Abraham yang sudah mempunyai perusahaan sendiri.

Leon sendiri sebelum menjabat jadi CEO di kantor itu, dia bekerja ikut kakaknya Arshaka. Dia menjabat sebagai direktur perusahaan itu.

Ada satu wanita yang selalu dia kejar ketika bekerja di perusahaan kakaknya, namanya Aisyah. Wanita yang sangat sulit dia taklukan. Butuh perjuangan untuk mendapatkan gadis shalehah seperti Aisyah. Gadis polos dan pintar juga mandiri.

Tapi tidak ada yang tahu kehidupan Aisyah di dalamnya. Diluar dia sangat manis dan ramah tapi senyumannya membawa luka mendalam. Selama bertahun tahun dia merawat ibunya yang sakit-sakitan akibat kecelakaan yang menewaskan ayahnya.

"Aisyah, nanti pulangnya aku antar ya. Aku ingin bertemu ibumu." Ucap Leon dengan tangan yang masih fokus menandatangani berkas di mejanya.

Aisyah berdiri dan menunduk menunggu bossnya itu. Dia belum menjawab. Jika ibunya bertemu Leon, Aisyah takut ibunya ngamuk. "Tidak usah pak saya bisa pulang sendiri. Terima kasih tawarannya pak." Jawab Aisyah.

Leon menutup berkas itu lalu membuka kacamata beningnya dari hidung bangirnya. "Kenapa menolakku? Aku juga tidak akan macam macam denganmu." Leon mendengus kesal dengan Aisyah.

"Bu-bukan begitu pak maksud saya_"

Leon menarik lengan Aisyah keluar ruangan menuju lift. Aisyah nampak terkejut dia mengikuti kemana Leon membawanya. Ray yang baru datang langsung mengikuti kemana bossnya pergi. Aisyah bahkan tak sanggup berucap jika Leon sudah mode galak seperti ini.

Di dalam lift Leon masih menggenggam tangan Aisyah. Ray yang sedari tadi mengekor dibelakang bossnya hanya bisa menghela nafasnya.

"Ekhem ...pak maaf tangannya." Ucap Aisyah dengan hati hati. Leon menoleh lalu reflek melepaskan tangan Aisyah dari genggamannya. Keduanya kikuk gelagapan, Leon juga memalingkan mukanya begitupun dengan Aisyah. Dia juga sedikit malu terlebih ada Ray dibelakang mereka.

TING

Lift itu sampai ke lobby. Ketiganya menuju mobil. Ketika Aisyah ingin membuka pintu depan, Leon melarangnya.

"Aisyah kamu duduk sama saya."

BRAK

Aisyah dan Ray kaget mereka kompak mengusap dadanya. Leon menutup pintu mobilnya seperti ngajak berantem "Sana ke belakang sebelum singa ngamuk." Ucap Ray yang langsung masuk ke mobil. Aisyah juga menyusul Leon ke dalam mobil.

Di dalam mobil Leon sibuk dengan ipadnya. Jika sedang serius seperti ini, Leon sangat berwibawa dan tampan. Senyum tipis terbit di bibir Aisyah.

"Tampan sekali mas Leon!"

"Jangan di tatap terus nanti cinta." Sindir Leon dia melihat Aisyah dari sudut ekor matanya. Aisya sedikit gelagapan dia memalingkan wajahnya ke kaca mobil. Dia menetralkan hatinya yang dedegan.

"Enggak kok pak. Sa-saya kebetulan aja lihat sekilas!" Sanggah Aisyah yang sudah kepalang malu. Leon tidak menjawab lagi.

-

-

Mobil Leon sampai di rumah sakit tempat ibunya Aisyah di rawat. Dia bahkan menggenggam tangan Aisyah tanpa sadar. Aisyah seperti tidak menolak tapi malu juga. "Pak maaf tangannya, saya mali!" Ucap Aisyah dengan pelan.

"Kita di luar kantor Aisyah."

"Iya maaf mas, maaf. Ini tangannya, nanti ada setan lewat gimana?" Sahut Aisyah dengan menyebikan bibirnya. Leon reflek melihat Ray di belakangnya. Dan menunjuk Ray dengan telunjuknya.

"Dia setannya?" Tanya Leon.

"Astaga bukan mas. Ya ampun maksud aku jangan gini kita kan belum menikah mas!" Aisyah menjawabnya dengan sedikit kesal. Leon melepaskan tangannya. "Ayo jalan duluan dimana ruangan ibu kamu!" Leon menyuruh Aisyah duluan.

"Susah banget mau pegangan tangan juga. Di ajak nikah banyak mikir. Dasar wanita."

Ketiganya sampai di kamar ibunya Aisyah. Bu Dina. Aisyah mendekati ibunya perlahan. Semenjak kecelakaan bu Dina sering sakit dan mengamuk. Seperti ada trauma dan luka yang dia pendam.

"Ibu, Aisyah datang!" Aisyah mengelus pipi ibunya lembut yang sedang tidur. Bu Dina melenguh dia membuka matanya perlahan.

Seperti melihat seorang musuh, matanya melotot dan tangannya men cekik leher Aisyah. "SIAPA KAMU? MANA SUAMIKU? KAMU BU NUH SUAMIKU HAH?" Bu Dina teriak histeris.

Leon yang melihat itu langsung mendekat dan mencoba melepaskan tangan bu Dina dari leher Aisyah.

Aisyah sendiri sudah tersedak akibat ulah ibunya. Ray juga memanggil dokter karena keadaan sudah chaos.

"Astaga Aisyah ayo periksa leher kamu!" Ucap Leon yang membawa Aisyah duduk. Sementara bu Dina langsung di tangani oleh dokter dan perawat. Aisyah melirik Leon yang sangat perhatian padanya. Hatinya berdesir ini pertama kalinya Leon memanggilnya sayang.

Bu Dina di suntikan obat penenang supaya tertidur. Perawat itu juga mengobati lebam di leher Aisyah. Sebab tadi bu Dina men cekik nya dengan sangat kencang. Leon menunggunya di luar kamar. Karena Aisyah membuka hijabnya.

"Kasihan Aisyah, Ray kamu udah dapat info soal kecelakaan itu?" Tanya Leon

"Masih abu-abu boss. Kami masih berusaha menyelidikinya!" Jawab Ray.

Tak lama Aisyah keluar dari kamar perawatan ibunya. Dia mendekati Leon yang sudah menunggunya. "Sudah selesai?" Tanya Leon. "Sudah mas." Jawab Aisyah dengan lembut

"Ayo kita pulang, aku lapar!" Ucap Leon yang menggenggam lagi tangan Aisyah. Namun perempuan berhijab itu segera melepaskan tangannya. "Mas maaf...!" Aisya menunduk dia tidak mau Leon kebablasan.

"Ma-maaf Aisyah...kamu duluan!" Leon mempersilahkan Aisyah jalan duluan ke depan. Leon dan Ray mengekor di belakangnya.

-

-

Ketiganya pun masuk mobil dan menuju Caffe untuk makan siang dulu. Ketika sampai di sana dan mereka sudah duduk, kecuali Ray yang duduk di meja terpisah. Tiba tiba ada seorang wanita cantik menghampiri Leon.

"Leon ?"

"Elena ?"

Elena adalah mantan kekasih Leon semasa kuliah dulu. Mereka putus karena beda keyakinan. Dan orang tua Elena tidak merestui hubungan keduanya.

Aisyah yang melihat Leon tersenyum ke wanita lain, merasa kan sesak di dadanya. Gimana tidak? Elena sangat cantik wajahnya blasteran, dan tubuhnya seperti model.

Aisyah sendiri merasa insecure jika di bandingkan dengan Elena. Padahal Aisyah sendiri gadis yang sangat cantik dan lembut.

Elena menghampiri Leon dan memeluknya. Leon sendiri tidak ada reaksi apapun, dia juga enggan membalas pelukan Elena.

"Kebetulan kita ketemu di sini yah!" Ucap Elena

"Ehem...oh iya kenalkan ini Aisyah!" Jawab Leon. Dia mengenalkan Aisyah pada Elena.

Kedua wanita dewasa itu nampak kikuk ketika berkenalan. Ada kecanggungan diantara mereka. Padahal Aisyah sendiri sampai sekarang masih menarik ulur hubungannya dengan Leon.

Terpopuler

Comments

LISA

LISA

Aq mampir Kak

2024-08-09

0

ルビー・カイトル 【RUBY KAITORU】〔CA:87〕

ルビー・カイトル 【RUBY KAITORU】〔CA:87〕

semangat thorrr/Determined/

2024-08-01

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!