NovelToon NovelToon
Terkena Tulah Jimat Leluhur

Terkena Tulah Jimat Leluhur

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Roh Supernatural / Pusaka Ajaib
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: Abah NasMuf

Berawal dari menemukan seekor kadal di sawah ladangnya, Kadal yang tak lajim. Ekor ( buntut ) bercabang dua, dan berlekuk seperti lekuk keris.
Bu Surmi, wanita paruh baya yang menemukan kadal tersebut.
Namun naas, bagi hewan tersebut yang dibunuh Bu Surmi. entah apa alasannya.
***
Namun siapa sangka.
Ternyata kadal itu kadal jejadian dari sebuah JIMAT PUSAKA yang akan diturunkan pada Surmi. Sebagai salah satu keturunan dari cerita legenda Eyang Cakra Buana. Ratusan tahun silam.
Karena telah membunuhnya, akhirnya Bu Surmi terpaksa harus meminta maaf pada Eyang Cakra Buana yang akhirnya memaafkan Bu Surmi.
Bu Surmi sah diwarisi benda pusaka/Jimat.

apakah Bu Surmi bisa menggunakannya, ketika mendapatkan Jimat tersebut?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abah NasMuf, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7. Hilangnya Bangkai Kadal, dan Sebuah Teguran Misterius

Sebenarnya, sungguh aneh dengan keadaan Bu Surmi saat itu. Dengan emosi nya yang sepertinya meledak dengan tiba-tiba hanya karena seekor binatang melata. Ya. Hanya karena binatang kadal sedang berjemur, yang dia jumpai nya di atas batu cadas.

Jika saja ada orang yang memperhatikan atau tahu Bu Surmi saat itu, pastinya akan bertanya-tanya. Bu Surmi seperti anak kecil saja. ( tapi,,, yaaa begitulah, author juga nggak tahu, mungkin cerita ini nggak akan ada, kalau nggak 'gara-gara sang Kadal').

Setelah merasa berhasil mengenyahkan sang Kadal yang bentuk badanya memang sedikit aneh, karena berekor cabang dan berlekuk, yang membuat perasaan Bu Surmi dibuat dongkol dan merasa gemas menjijikan, apalagi waktu tadi Bu Surmi mendekati Kadal tersebut, perkiraan Bu Surmi saat itu, kadal itu seolah mau menggigit dengan kepalanya yang sedikit mendongak ke atas dan lidahnya yang dijulur-julurkan kedalam dan keluar mulut kadal tersebut hingga membuat kaget dan niak pitam bagi Bu Surmi dan ingin membinasakannya.

Memang, Bu Surmi telah berhasil membinasakan binatang melata tersebut, untuk kedua kalinya, dan dengan pikiran yang masih sadar sepenuhnya, Bu Surmi membuang bangkai binatang itu, dilemparkan ke sungai, dan Bu Surmi sendiri melihat dengan kedua matanya sendiri, bangkai Kadal itu hanyut terbawa arus sungai kehilir, walaupun air sungai kecil itu sudah mulai menyusut karena sudah hampir dua bulan tidak ada hujan. Tapi sangat jelas sekali, untuk bangkai binatang kecil itu, masih bisa menghanyutkan.

"Hufh...!"

Bu Surmi menaiki pematang sawah yang lebih atas, sambil sedikit menaikkan pakaian khusus buat kerja di ladang, yang menutupi betisnya. Setelah berada di sisi pematang sawah atas, yang juga merupakan dinding selokan air yang mengaliri sawah dan ladang di hilir, milik warga dan juga milik Bu Surmi. Setelah mengatur sedikit nafasnya, Bu Surmi lalu melangkahkan kaki ke arah hilir, dan menghampiri Pak Amet, suaminya yang sedari tadi sudah berada di saung kecil untuk beristirahat sebelum pulang ke rumah.

Namun, baru beberapa langkah, Bu Surmi seraya menghentikan langkahnya. Ternyata, dia baru ingat, sandal nya yang sempat tadi dipakai, ketinggalan saat ia mau turun ke bawah, bendungan air ( warga masyarakat pedesaan, menyebutnya darmaga; red.) pas mau menyocok lubang-lubang air yang bocor.

"Astaga...!! untung keburu ingat." Gumam Bu Surmi, sambil putar balik lagi ketempat semula.

"Kenapa balik lagi Bu...!!?" Teriak Pak Amet dari arah saung sawahnya yang memang melihat, isterinya balik lagi ke arah hulu sungai.

"Bukankah airnya sudah naik ke selokan, Bu...!!?" Tanyanya lagi.

" Sandal Ibu ketinggalan, Pak...!!"

" Ooowwh... Ya sudah, cepetaaan,,!! Si Adi keburu pulang dari sekolah. Kasihan itu anak, kalau sepulang sekolah nggak ada masakan. Ibu kan harus masak buat makan siang..!!" Pak Amet mengingatkan isterinya.

Tanpa berkata dan menoleh ke suaminya, dengan sedikit buru-buru, Bu Surmi langsung balik lagi untuk mengambil sandalnya yang tertinggal.

Tidak berapa lama kemudian.

Bu Surmi sudah sampai ke arah yang dituju, ia melihat sandalnya yang disimpan dekat deretan pohon pisang pinggir bendungan sungai ( darmaga ).

Baru dua meteran jarak Bu Surmi yang dengan sandal nya, mendadak ia tertegun. Kedua matanya disorotkan dengan tajam, kearah sandalnya. Sepontan, Bu Surmi bergumam, sedikit kaget.

" Kok... Ka...kadal i...ituu...??!!"

Bu Surmi merasa heran, heran sekali. Melihat kadal yang bentuk tubuhnya persis seperti kadal yang tadi, sedang berada persis dipinggir sandalnya yang tergeletak.

"Padahal, aku sudah membunuhnya dan membuang bangkainya ke sungai. Dan aku lihat bangkainya terbawa hanyut. Kok malah berada di samping sandalku...!!?"

Batin Bu Surmi bertanya-tanya.

"Lah... paling kadal yang lain, atau kalau tidak induknya, paling anaknya, namanya juga binatang...!!" Gumam Bu Surmi, sambil mendekat ke arah sandalnya, setelah dekat, tangan Bu Surmi langsung disodorkan mau mengambil sandalnya.

Tapi aneh.

Baru saja tangan kanan Bu Surmi mengambil sandalnya, dengan terpaksa, Bu Surmi menarik tangannya kembali dan mengurungkan niyatnya untuk mengambil sandal.

Kini, Bu Surmi melihat kadal yang membelakanginya dengan ekor bercabang dua dan berlekuk itu digerak-gerakkan ke atas. Seolah mau mengajak bercanda pada Bu Surmi, hingga membuat hati Bu Surmi menjadi dongkol.

"Hai kadal menjijikan...!!!, enyah kau dari sini, kalau tidak mau nasibmu sama dengan sodara kembarmu, indukmu, anakmu atau, entahlah. Aku jijik sekali melihatnya. Apalagi mau mencoba menggigit aku, berarti kamu cari mati...!!" Tiba- tiba saja, Bu Surmi langsung marah saja. entah kenapa.

Kalau saja ada orang yang melihat dan mengetahui kelakuan Bu Surmi seperti itu, pasti akan dikira agak sedikit kurang waras, karena bicara pada binatang melata yang pastinya tidak faham dengan bahasa manusia.

Setelah merasa puas dengan memarahi sang kadal, Bu Surmi kembali langsung mengambil sandal japit nya yang tertinggal.

Namun aneh, begitu sandalnya mau diambil. Mulut kadal tersebut menggigit salah satu tali jepitan sandal Bu Surmi, bahkan ada sedikit tarik menarik antara Bu Surmi dengan binatang melata tersebut.

Walau sedikit merasa aneh dan merasa heran juga dengan hewan melata itu yang bukannya lari karena ada manusia, malahan ini seolah menantang dan melawan. Hingga membuat Bu Surmi nerasa gemas, dan ingin membinasakan.

Setelah gigitan kadal terlepas dari sandal Bu Surmi, dengan cepat dan dengan tenaga yang penuh. Bu Surmi memukul-mukul hewan melata itu dengan sandalnya. Hingga menimbulkan suara pukulan yang keras.

"Plak...plak... Bugh... Bugh... "

Pukulan Bu Surmi tepat sasaran, hingga tubuh hewan itu melenting, tubuhnya menjengkit, tampak kesakitan.

Tidak puas dengan pukulannya, yang padahal hewan melata itu sudah klepek - klepek hampir tak berdaya, Bu Surmi terus-terusan memukulnya lagi dengan lebih keras. Sekilas, ekor mata Bu Surmi melihat ada dahan kayu kecil yang tergeletak tidak jauh dari tempatnya, sekilat, Bu Surmi mengambil dahan kayu kecil itu.

Tanpa ba bi bu lagi....

"Bukh... Bukh... Bukh... Bukh..."

Dahan kayu kecil itu dihantamkan nya lagi ke tubuh sang kadal, hingga hewan itu tidak bergerak, ekornya putus dari badan hewan tersebut, hingga mati.

"Mampus luh...!! Kan ku kubur biar jadi tanah sekalian...!!" Rutuk Bu Surmi, sambil membuat lubang kecil di tanah yang agak becek dan gembur, dengan dahan kayu yang tadi dipakai menghabisi nyawa sang kadal.

Kemudian bangkai kadal dikuburkannya, dan ditindih batu-batu sebesar kepalan orang dewasa.

Setelah dirasa beres, Bu Surmi mengambil sandalnya lagi, kemudian ia memberesihkan kaki dan tangannya, dan bergegas melangkahkan kaki nya, ke arah Pak Amet, suaminya yang sedari tadi sudah menunggunya.

Namun, baru saja beberapa langkah Bu Surmi melangkahkan kedua kakinya, Bu Surmi dikejutkan dengan suara seorang laki-laki tua yang tiba-tiba saja berada tidak jauh darinya, dengan membawa keranjang bambu agak besar, yang hampir penuh dengan rumput-rumput hijau. Rupanya laki-laki tua itu sedang mencari rumput buat pakan ternaknya.

" Harusnya, Bu Surmi tidak membinasakan hewan tak bedosa itu. Kasihan. Hewan juga ingin tetap hidup...!!"

"Ee....eh..a.. anu.. kadal itu mau gigit saya, Pak...!" Jawab Bu Surmi, sedikit kaget dan gugup, dengan kedatangan laki-laki tua pencari rumput itu yang kemudian berlalu ke arah kebun yang banyak rumputnya.

Bu Surmi juga kemudian melongos dan berlalu begitu saja, ia juga tidak menyadari dan merasa tidak kenal dengan laki-laki pencari rumput yang baru saja menegurnya.

"...Ah, paling orang tetangga desa sebelah, lagian aku tidak ada urusan dengannya..!"

Gerutunya lagi.

Sekilas, ia melihat lelaki tersebut sudah agak jauh darinya, terlihat hanya punggungnya saja, lelaki itu sibuk sedang menata rumput yang dimasukkan di keranjang bambunya.

----

" Ayo Pak. Kita pulang. Si Ardi keburu pulang dari sekolahnya." Ajakan Bu Surmi pada suaminya.

Pasangan suami isteri paruh baya itu bejalan ke Selatan, menyusuri jalan setapak, dan meninggalkan sawah ladang mereka.

***

1
dede rohimah
lanjut thoor
dede rohimah
ngeri yah... suara genderewo
dede rohimah
serem thor bergidik ngebayanginnya
dede rohimah
waaah jadi gelut ini mah..

lanjut thoor
dede rohimah
ki durgala harus kalah, thooor
dede rohimah
pasti orang jahat si durgala itu
dede rohimah
jangan sampe kalah thooor.. walau seorang wanita
dede rohimah
jangan sampe kalah mbok darsih nya, thor
dede rohimah
legenda cakra birawa apa buana
dede rohimah
orang tua ku sering mmpringatkan.. wayah beudug, waktu dedemit berkeliaran
dede rohimah
karya yang bagus menurutku... kayaknya ini bukan author kaleng an...

gaya bahasa dan tutur nya seolah membawa halu pada reader
dede rohimah
kok berani yah.. kalau aku mah udah jijik duluan thor
dede rohimah
apa ada, thor kadal bercabang.. atau kadal canggah
dede rohimah
bikin bergidik..
dede rohimah
aku gabung, thooor... enak banget baca nya.
alur ceritanya bukan kaleng-kaleng
Aji Wandi
hutannya serem banget... malam purnama di hutan bikin bergidik
Rina Mes
siyap thooor
sehat selalu
Rina Mes
jangan hiatus ya Thor
sehat selalu
Rina Mes
suara buto ijo thor
Fathiya Fitri
misteri kadal berekor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!