NovelToon NovelToon
Reinkarnasi Cinta Nadia

Reinkarnasi Cinta Nadia

Status: tamat
Genre:Tamat / Reinkarnasi / Mengubah Takdir / Kehidupan di Kantor / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Si Mujur / Rebirth For Love
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: El Nurcahyani

Nadia Pramesti, seorang arsitek muda berbakat, mendapatkan kesempatan kedua dalam hidup setelah sebuah kecelakaan tragis membawanya kembali ke masa lalu, tepat sebelum hidupnya hancur karena kepercayaan yang salah dan pengkhianatan —akibat kelicikan dan manipulasi Dinda Arumi, sahabat masa kecil yang berubah menjadi musuh terbesarnya, dan Aldo, mantan kekasih yang mengkhianati kepercayaannya.

Di kehidupannya yang baru, Nadia bertekad untuk memperbaiki kesalahan masa lalu dan menghindari perangkap yang sebelumnya menghancurkannya. Namun, Dinda, yang selalu merasa tersaingi oleh Nadia, kembali hadir dengan intrik-intrik yang lebih kejam, berusaha tidak hanya menghancurkan karier Nadia tetapi juga merenggut satu-satunya pria yang pernah benar-benar dicintainya, Raka Wijaya.

Nadia tidak hanya berhadapan dengan musuh eksternal, tetapi juga harus melawan rasa tidak percaya diri, trauma masa lalu, dan tantangan yang terus meningkat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon El Nurcahyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jebakan Takdir

Bab13

Dengan informasi baru itu, Nadia dan Raka memutuskan untuk memulai perjalanan baru, mencari artefak yang mungkin bisa memberikan jawaban atas semua pertanyaan mereka. Namun, mereka tahu bahwa waktu tidak berada di pihak mereka. Dinda dan sekutunya mungkin sudah selangkah lebih maju, siap untuk menyerang kapan saja.

Nadia dan Raka yang bersiap untuk pergi ke museum tua itu, dengan harapan bisa menemukan cermin yang akan membantu mereka mengungkap kebenaran tentang masa lalu dan bagaimana mereka bisa mengatasi ancaman yang semakin dekat. Mereka tahu bahwa perjalanan ini mungkin akan membawa mereka ke jalan yang penuh dengan bahaya, tetapi mereka juga tahu bahwa mereka tidak bisa berhenti sekarang.

Mungkin mereka akan menyelesaikan terlebih dahulu kasus Dinda, baru urusan masa lalu mereka mengenai cermin dan artefak. Atau mereka akan mencari bersamaan? Siapa tahu pencarian benda untuk mengetahui masa lalu, ada hubungannya dengan kasus saat ini.

###

Malam itu, setelah hari yang panjang dan penuh teka-teki, Nadia dan Raka akhirnya sampai di apartemen masing-masing. Meski tubuh mereka lelah, pikiran mereka tidak bisa berhenti memikirkan segala hal yang telah terjadi. Ada rasa tidak nyaman yang terus menghantui mereka, seolah-olah setiap langkah yang mereka ambil semakin membawa mereka ke dalam jebakan takdir yang sulit dihindari.

Di apartemennya, Nadia duduk di sofa dengan gelas teh hangat di tangannya. Pikirannya terus teringat pada surat misterius yang ia temukan beberapa hari yang lalu. Kalimat singkat dalam surat itu—”Masa lalu belum selesai”— masih menghantuinya. Nadia merasa bahwa ini bukan hanya ancaman biasa, tetapi lebih dari itu. Ada sesuatu yang besar dan berbahaya sedang menunggu di balik bayangan masa lalu mereka.

Sementara itu, di apartemennya sendiri, Raka juga merasakan hal yang sama. Dia tahu bahwa pria misterius yang mereka temui beberapa hari lalu masih menjadi ancaman. Meskipun mereka telah menyingkir sementara dari kota, tidak ada yang menjamin bahwa mereka benar-benar aman. Raka merasakan ada sesuatu yang sedang direncanakan terhadap mereka, sesuatu yang tidak bisa mereka abaikan begitu saja.

Pagi harinya, Nadia bangun lebih awal dari biasanya. Dia tidak bisa berhenti memikirkan mimpinya dan surat misterius itu. Akhirnya, dia memutuskan untuk menghubungi Raka dan mengatur pertemuan. Mereka bertemu di sebuah kafe kecil yang tersembunyi di sudut kota, tempat yang aman untuk berbicara tanpa takut diawasi.

”Aku tidak bisa berhenti memikirkan surat itu,” kata Nadia ketika mereka sudah duduk berhadapan. “Aku merasa ada sesuatu yang lebih besar dari semua ini. Sesuatu yang berkaitan dengan masa lalu kita.”

Raka mengangguk, matanya serius menatap Nadia. “Aku juga berpikir begitu. Kita harus mencari tahu siapa yang ada di balik semua ini dan apa tujuannya.”

Setelah berdiskusi, mereka memutuskan untuk kembali menyelidiki jejak dari masa lalu yang mungkin bisa membantu mereka mengungkap misteri ini. Mereka berencana mengunjungi beberapa tempat yang pernah mereka datangi dalam perjalanan mereka sebelumnya, tempat-tempat yang mungkin menyimpan petunjuk penting.

Di saat yang sama, Dinda, meski terkurung di penjara, tidak tinggal diam. Dia terus merencanakan sesuatu yang lebih besar, mencari cara untuk membalas dendam pada Nadia dan Raka. Dia tahu bahwa waktunya hampir habis, tetapi dia juga tahu bahwa dia masih punya kekuatan untuk mempengaruhi situasi dari balik jeruji besi.

Dengan bantuan sekutu yang dia percayai, Dinda mulai menggerakkan rencananya. Dia tahu bahwa untuk menghancurkan Nadia dan Raka, dia harus lebih cerdik dan licik daripada sebelumnya. Dia mengirimkan pesan rahasia kepada orang-orang yang masih setia padanya, memerintahkan mereka untuk melakukan sesuatu yang akan mengguncang kehidupan Nadia dan Raka.

Di penghujung hari, setelah menyelidiki berbagai tempat dan menemukan beberapa petunjuk kecil, Nadia dan Raka kembali ke apartemen mereka. Mereka mulai merasa bahwa mereka semakin dekat dengan kebenaran, tetapi pada saat yang sama, mereka juga tahu bahwa bahaya semakin mendekat.

Malam itu, sebelum tidur, Nadia menerima panggilan telepon dari nomor yang tidak dikenal. Suara di ujung telepon terdengar serak dan misterius. “Kalian tidak bisa lari dari takdir,” kata suara itu sebelum memutus sambungan.

Nadia merasakan dingin merayap di punggungnya. Dia segera menghubungi Raka dan menceritakan tentang telepon misterius itu. Raka menenangkan Nadia, meskipun dia sendiri juga merasakan kegelisahan yang sama. “Kita harus lebih waspada,” kata Raka. “Mungkin waktunya untuk mencari bantuan dari luar.”

Mereka sepakat untuk menemui seorang detektif swasta, seseorang yang bisa membantu mereka mengungkap siapa sebenarnya yang sedang memburu mereka. Nadia dan Raka tahu bahwa mereka tidak bisa melawan ini sendirian.*Mereka membutuhkan seseorang yang bisa melihat dari luar, yang bisa membantu mereka menghubungkan semua potongan puzzle ini.

Nadia dan Raka bersiap untuk menghadapi ancaman yang semakin nyata,* dengan harapan bahwa mereka akan menemukan kebenaran sebelum semuanya terlambat. Namun, mereka juga sadar bahwa setiap langkah yang mereka ambil bisa membawa mereka lebih dekat kepada bahaya yang tak terduga.

###

Keesokan harinya, Nadia dan Raka berangkat lebih pagi dari biasanya. Setelah kesepakatan mereka untuk bertemu dengan seorang detektif swasta, mereka tidak ingin membuang waktu. Mereka tahu bahwa setiap detik sangat berharga, mengingat ancaman yang terus mengintai mereka dari bayang-bayang.

Detektif yang mereka temui, Pak Budi, adalah seorang pria paruh baya dengan reputasi sebagai penyelidik yang handal. Di kantornya yang sederhana namun rapi, Pak Budi menerima mereka dengan ramah, tapi wajahnya segera serius saat mendengar kisah mereka. Nadia menceritakan tentang surat ancaman, mimpi-mimpi aneh, hingga telepon misterius yang diterimanya tadi malam.

”Dari cerita kalian, sepertinya ada yang mencoba mengendalikan situasi dari balik layar,” kata Pak Budi sambil mencatat di buku kecilnya. ”Orang ini jelas tahu banyak tentang kalian, mungkin lebih dari yang kalian tahu sendiri.”

Raka menatap Pak Budi dengan penuh harap. “Bisakah Anda membantu kami menemukan siapa dalangnya? Kami perlu tahu siapa yang sedang bermain-main dengan hidup kami.”

Pak Budi mengangguk. “Tentu saja. Saya akan mulai dengan menelusuri asal-usul telepon misterius itu. Selain itu, saya akan menghubungi beberapa kontak saya untuk mencari tahu lebih banyak tentang pria mencurigakan yang kalian lihat di perusahaan.”

Sementara Pak Budi bekerja, Nadia dan Raka memutuskan untuk tidak kembali ke apartemen mereka. Mereka merasa lebih aman berada di luar, meskipun itu berarti mereka harus terus berpindah tempat untuk sementara waktu. Setelah pertemuan dengan Pak Budi, mereka memilih untuk pergi ke perpustakaan kota guna menyelidiki lebih dalam tentang cermin perak yang disebutkan oleh pria tua di kuil.

Di perpustakaan, mereka menemukan beberapa buku kuno yang mengulas tentang artefak mistis, termasuk cermin perak yang mereka cari. Menurut salah satu buku, cermin itu konon bisa memperlihatkan masa depan, tetapi hanya jika dipegang oleh orang yang hatinya bersih dan tulus. Jika digunakan oleh seseorang yang penuh kebencian atau niat buruk, cermin itu akan membawa malapetaka.

Bersambung....

1
Murni Dewita
👣
Sodikin Jin
Raka....mengapa saya sebal jika mendengar nama itu, .../Facepalm/
El Nurcahyani -> IG/FB ✔️: Kenapa? Punya kenangan buruk dengan Raka?
total 1 replies
Sodikin Jin
hmmmm.... menarik. lanjutkan penyelidikannya...😎
XeeLien: Mu baca novel kultivasi, yuk mampir di novelku.
Sodikin Jin: ooooo....mengejutkan. ok kak, lanjutkan.
total 3 replies
Sodikin Jin
haish....perlu usaha yang sangat keras untuk mengungkap semua. dan jangan lupa, mencari dukungan untuk mengupas semua itu.
El Nurcahyani -> IG/FB ✔️: Terima kasih selalu mampir
total 1 replies
Sodikin Jin
keren....
Anugrah Annas
Apakah sudah bisa membuat audio novel lagi seperti dulu
El Nurcahyani -> IG/FB ✔️: Maaf, Audio novel ditentukan pihak Mangatoon. Saya hanya mengisi suara saja.

Jika kamu ingin audio novel lanjut, beri saran saja pada Mangatoon, di media sosial atau email.
total 1 replies
Anugrah Annas
Apakah udah bisa membuat audio lagi kak
El Nurcahyani -> IG/FB ✔️: Tanyakan ke pihak Mangatoon.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!