NovelToon NovelToon
Susuk Nyi Ronggeng

Susuk Nyi Ronggeng

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor
Popularitas:95.9k
Nilai: 4.9
Nama Author: JK Amelia

Di sebuah desa di daerah Jawa Barat di era tahun 70 an ketika tarian ronggeng masih mengalami masa jaya,.
Berdiri sebuah paguyuban tari besar yang dipimpin kang jejen.
sanggar tari kang Jejen sangat terkenal bahkan sampai keluar daerah karena penari-penari yang cantik dan ada primadona juga, namanya Dewi berumur 22 tahun, selain cantik ia juga paling pintar menari.
Disitu juga ada penari muda yang baru bergabung bernama sari, ia tidak terlalu cantik tapi ia sombong dan tariannya juga tidak sebagus Dewi jadi ia kurang terkenal.
Sari begitu ambisius, ia akan melakukan apapun untuk memuluskan jalan nya.
Karena ia iri dengan kepopuleran Dewi , sari mencari jalan pintas, ia melakukan pemasangan susuk bahkan susuk yang ia pakai bukan susuk sembarangan.
Susuk itu di dapat nya dari seorang dukun setelah bertapa di sebuah gua yang terdapat makan seorang penari ronggeng.
sari setiap tahun harus menyediakan tumbal seorang lelaki perjaka untuk sosok yang dia sembah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JK Amelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Santet untuk Ita

Siang itu di tempat kang Jejen terlihat sudah banyak penari berkumpul,tapi Dewi belum terlihat juga terlihat,kang Jejen keheranan tidak biasanya Dewi seperti itu.

"Eh Ita kamu datang,apa kamu sudah sembuh?"Kang Jejen memeriksa luka di wajah Ita.

"Sedikit lagi,kata Nek Ipah asal diobati rutin bekasnya tidak akan terlihat.

Ica menghampiri Ita,"Ita kangen, kenapa sih kamu sampai seperti itu?"Ica memeluk Ita sangat erat.

"Eh,kalian lihat Dewi enggak,kok dia enggak datang lagi,masa sampai 3 hari,Akang khawatir terjadi apa-apa."

"Enggak tahu kang,kerumah nya saja Kang,"kata Ita dan Ica.

"Iya juga,cuma ini siapa yang latih narinya,Dewi nya tidak ada."

"Saya aja kang,saya lebih pintar dari Dewi,"Sari tiba-tiba sudah ada didepan sanggar.

"Iya atuh sok,kebeneran kamu datang."

Sementara Ita menatap wajah Sari penuh dendam,"aku tidak mau Kang,kalau dia yang ngajarin mending aku pulang lagi.

"loh kenapa memang?"Kang Jejen heran melihat ekspresi wajah Ita.

"Eh kenapa tidak mau,aku lebih jago dari Dewi."Sari marah merasa diremehkan.

"Iya Ita kenapa kamu jadi seperti ini?"Kang Jejen terlihat kesal.

"karena,karena,dia adalah.."

Belum sempat Ita memberi tahu Kang Jejen,Sari sudah menimpali ucapan Ita,"alah kalau enggak mau jangan banyak alasan,ngomong aja, pake alasan ini itu,saya juga enggak sudi ngajarin kamu."

"Saya juga tidak sudi diajarin sama iblis seperti kamu," Ita membalas tatapan Sari.

Sari terlihat sangat marah matanya menjadi merah,"Eh ari sia( kamu yah),"Sari kesal ingin menarik tangan Ita.

"Cicingggg (diam)," Kang Jejen berteriak kesal,"ayo saling memaafkan,enggak boleh begitu, kita satu tim."

"Teu sudi,mending balik(tidak mau),"Ita beranjak dari hadapan kang Jejen dan Sari.

"Ita mau kemana,sini kita selesai masalah nya,main pergi aja."Kang Jejen berteriak kesal.

"Males,saya enggak mau deket dengan perempuan iblis seperti dia,"Ita menunjuk pada Sari.

Ucapan Ita membuat semua orang terkejut,Kang Jejen terdiam tidak bisa mengerti apa yang Ita ucapkan,ia shock Ita bisa berkata seperti itu.

Sari yang mulai tersulut emosi nya ingin mendekati Ita,tapi satu suara berbisik ditelinganya,"jangan diteruskan, biarkan saja dulu nanti kita akan membalasnya."

Sari tertegun,ia kemudian berbalik pergi meninggalkan sanggar Kang Jejen sambil emosi.

"Sari mau kemana kamu, kenapa semuanya jadi begini?"Kang Jejen berteriak marah.

Sari tetap pergi tanpa memperdulikan ucapan Kang Jejen,sementara Ita pun bergegas pergi.

Kang Jejen heran melihat sikap Ita yang tidak seperti biasanya,ia curiga seperti ada sesuatu yang Ita sembunyikan tentang Sari.

Semua penari hanya tertegun melihat perseteruan mereka, baru kali ini penari berseteru sampai begitu, biasanya paling cuma saling ejek.

Kang Jejen memegang kepala nya yang berdenyut sakit,"Sudah sekarang,kalian semua pulang saja,besok kita latihan,Akang mau menjenguk Dewi dulu.

"Iya kang," kata mereka serentak.

Kang jejen pergi mengambil sepeda nya,ia kemudian menuju ke tempat Dewi tapi sebelumnya ia mampir mengajak Azam bersama nya.

Di tempat Dewi Emak sedang mengoleskan ramuan dari Nek Ipah,terlihat luka-luka Dewi sudah mengering,tapi Dewi masih merasakan sakit dan demam akibat luka tersebut.

"Neng nurut saja kalau bapak ngomong,biar kamu tidak diginiin lagi,Emak diam atau ikut memarahi mu karena emak tidak mau bapak memukuli mu."

"Mak,apa selama ini Dewi suka membantah bapak, apa selama ini protes uang Dewi diambil semua sama bapak, apa selama ini Dewi nuntut! Enggak kan Mak,"tapi untuk menikah Dewi pengen sekali seumur hidup,Dewi pengen bahagia, bagaimana Dewi bisa bahagia kalau jadi istri ke 6,apalagi dia pantasnya jadi kakek Dewi."

"Betul sih,tapi kan kamu tahu tabiat bapak mu, Emak enggak mau lihat kamu menderita terus menerus."

"Apa menikah dengan bandot tua itu bukan penderitaan,coba Emak bayangkan,nanti kalau ada yang muda lagi dia akan menikah lagi,terus Dewi dibiarkan begitu saja kayak yang lain,Emak mau hidup Dewi begitu."

"Hehhhh...,Emak Juga bingung, mana bapak mu suka judi lagi, uang yang dia minta dari kamu selalu habis dalam sekejap, belum uang Emak hasil kerja di ladang Juga dia minta,kumaha ieu (gimana ini)."

"Assalamualaikum...

"Tok tok tok tok... Dewi, Emak."

"Itu siapa mak,seperti suara kang Jejen mak."

"Waalaikum salam,iya sebentar,mungkin ia mencari kamu,kan udah 3 hari enggak datang ke sanggar,udah Emak ke depan dulu,"Emak segera bangun dari samping Dewi.

Emak membuka pintu,didepan pintu terlihat Kang jejen berdiri bersama kang Azam.

"Jejen,Azam,ayo masuk."Emak membuka pintu lebar-lebar.

"Dewi lagi sakit,maaf Emak belum sempat ngabarin Jen."

"Sakit Mak, sakit apa?"Kang Jejen dan Kang keheranan padahal sebelumnya Dewi baik-baik saja.

"Lihat saja sendiri,dia dikamar tidak bisa bangun,sok masuk aja tapi nanti jangan kaget lihat keadaannya ya."

Dengan penuh keheranan Kang Jejen dan Kang Azam masuk ke kamar Dewi, begitu sampai di kamar mereka lebih terkejut melihat keadaannya.

"Astaghfirullah... Dewi kenapa Mak,"kang jejen terkejut melihat punggung Dewi penuh luka, begitu pun kang Azam.

Dengan suara lirih Emak berkata,"di pukulin bapak nya Jen, Dewi menolak di jodohkan sama juragan Karta malah kabur."

"Gila itu si Darso,awas aja kalau ketemu,aku hajar dia,"Kang Jejen mengepal kan tangan,terlihat begitu marah begitu pun dengan kang Azam.

Sedangkan Dewi hanya bisa meneteskan airmata ia tidak berani menatap wajah kang Azam dan kang Jejen.

"Dewi kamu gimana keadaan nya,"kang Azam mengusap rambut Dewi.

Terdengar Isak tangis Dewi,ia masih tidak berani melihat wajah Azam.

"Lihat Akang atuh Dewi?"Kang Azam memalingkan wajah Dewi.

"Dewi malu kang?"terdengar isak tangis Dewi makin kencang.

"Enggak usah malu,Akang akan menerima Dewi apa adanya,Akang cinta sama Dewi.

"Dewi juga cinta sama Akang, tapi Dewi malu dengan keadaan Dewi sekarang."Dewi menatap Kang dengan sedih.

"Tidak usah malu akang akan menerima keadaan Dewi, bagaimana pun itu,"Kang Azam menggenggam erat tangan Dewi sedangkan tangan satunya mengusap airmatanya.

Emak tak kuasa menahan tangis,ia segera keluar,begitu pun kang Jejen,ia tidak mampu berkata-kata,dada nya sesak melihat keadaan Dewi.

Tanpa mereka sadari sedari tadi bapak sebenarnya sudah pulang,tapi ia tidak berani masuk, ia takut sama Kang Jejen,begitu terdengar suara langkah kaki keluar dari kamar Dewi,bapak bergegas kabur lewat pintu belakang.

"Apa itu,"Kang Jejen terkejut.

"Mungkin tikus Jen,udah biarin emang banyak tikus disini," Emak mengajak Jejen duduk di kursi bambu.

Sementara itu malam mulai merayap datang, Sari sedang berada di tempat Mbah Jarwo.

"Mbah ini sesaji yang Mbah minta, ada rujak wuni,ayam cemani kembang 7 rupa yang lainnya semua ada disitu."

"Baiklah, tapi ini bayaran sangat mahal,"Mbah Jarwo menatap Sari.

"Berapapun akan aku bayar Mbah,"Sahut Sari.

"Aku tidak mau uangmu,tapi aku mau tubuhmu,"sahut Mbah Jarwo sambil menyalakan dupa.

Sari terdiam,apakah ini akan langsung, Mbah minta bayaran yang begitu besar,aku ingin jaminan,"Sari yang sudah dipenuhi dendam sudah tidak perduli apapun.

"Kamu bisa lihat hasilnya besok pagi,kamu ingin dia dibuat seperti apa."

"Aku ingin dia lumpuh dan sekujur tubuhnya penuh koreng yang sangat menjijikan, setelah aku puas menyiksanya aku ingin membunuhnya."

"Hem,gampang itu besok pagi kamu akan melihat hasilnya,"Mbah Jarwo segera melakukan ritual, darah ayam cemani sudah dia tampung.

Sementara di tempat Ita, Ita terlihat gelisah,ia membolak balikan tubuhnya, malam ini ia merasakan suasana nya beda.

Ita menghampiri kamar Emak dan Bapak nya,terlihat mereka tidur sangat pulas.

Ita kembali kekamarnya entah kenapa sejak sore tadi hatinya selalu was-was.

Ita berusaha memejamkan matanya,tapi ia kesulitan untuk tidur.

Tak berapa lama terdekat suara jendela diketuk, Ita terkejut tengah malam kok ada yang mengetuk jendela kamar nya.

Ita membalikan tubuhnya, tapi ia terkejut sudah ada pocong yang tidur disebelah nya.

" Po po pocong... Ita ingin berlari tapi tubuhnya kaku, sementara dibelakang Ita terdengar suara gamelan dan nyanyian.

Ita menangis berusaha meminta tolong,tapi lidah nya Kelu, Ita berusaha berdoa dalam hati dan setelah itu sosok pocong dan suara nyanyian juga hilang.

Ita menatap kesekeliling,ia begitu ketakutan.

1
nona manies
dukunya termasuk kuat imronya🤭
Delita bae
👍👍💪😇🙏
Nunung Sutiah
next...
Sri Purwanti
lanjut thor.. jng lama2
Amelia: siap Mba... mksih udah mampir 🙏❤️❤️❤️❤️
total 1 replies
FiaNasa
sari gak mungkin bisa tobat itu apalagi merasa bersalah,,dasar sarinya udah jadi iblis tuh,,Gedeg banget aq,klau bukan ingin mengorek informasi mana mungkin Azam mau disentuh begitu hiiii
FiaNasa: pengen tak gantung sebelah kakinya deh thor 😀
Amelia: emang biang nya borokok dia mah...
total 2 replies
Wanita Aries
Palinh nnti si sari mati ya thor
Amelia: he eh susah suruh tobat...
total 1 replies
neng ade
bukan introspeksi diri dan bertobat ini malah nyalahin Dewi.. dasar kamu tuh Udah terlalu sesat ... rasakan akibat nya
endang mei
Eh coba deket pingin tak ketok kepalanya sari pake palu. g tobat tobat nih anak
Amelia: ya kudu di getok tuh kepala biar encer otak nya...
total 1 replies
Yulay Yuli
biarin biar berbalik ke Sari kl dibakar
Yulay Yuli
kan udh sholat mlm ko digangu juga. ga kepanasan itu pocong ama godoruo
Amelia: pasti kepanasan,tp biasanya klu kita masih ngerasa takut tapi biasanya tetap di ganggu.... mksih udah mampir Mba 🙏❤️❤️❤️
total 1 replies
AGhanteng
Ember bgt mulutnya warga.. Duuuh jd deg2an
AGhanteng
Semakin kesal sama Sari.. Author pinter akh buat tulisan yg nguras energi ini
Amelia: makasih mba udah mampir 🙏❤️❤️❤️❤️
total 1 replies
Delita bae
mangat up nya😁😇
neng ade
lilis apa Ica ya yang ambil tusuk konde nya
Amelia: si Ica yang ambil cuma Lilis yg jd sasaran, karena Lilis kan dekat sm sari
total 1 replies
FiaNasa
sari udah jadi iblis nih,,,kok Lilis ya yg diincar nyi ronggeng,apa Lilis yg menyuruh Ica ngambil tusuk kondenya,,apa mereka gak tau akibatnya ya kok malah disimpan sendiri
FiaNasa: ooooo lanjut thor,,lebihin up nya dong 😀
Amelia: si Lilis kan dekat sama Sari karena Ica sembunyi in disitu tempat yang terlindung jd disangka Lilis yg ambil
total 2 replies
Teteh Lia
lanjut teteh 🌹🌹
Amelia: mksh teh Lia 🙏❤️❤️❤️❤️
total 1 replies
Raditya
Luar biasa
endang mei
Saking asyiknya baca sampe aq lupa lagi goreng tempe. ampun dah gosong semua tempe ku
Amelia: sama Mba ...aku juga sering gitu berarti aku ada temennya.... mksh Mba udah setia mantengin 🙏❤️❤️❤️❤️
total 1 replies
tundra mahkota
gak punya kesempatan ini hantu
endang mei
Tambah seru ini. ga sabar nunggu kelanjutannya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!