Pernikahan yang di awali dengan perjodohan memang tidak banyak yang endingnya bahagia. Hal ini yang di alami oleh Nur Azizah, bahkan di usia nya yang baru menginjak usia ke 25 tahun dia harus menjadi seorang single parent alias janda.
"Maaf Zah.." ucap Raka Abdillah yang tak lain adalah suami dari Azizah.
"Kenapa kamu tega sekali melakukan ini pada ku Mas.."
Bagaimana kehidupan Azizah setelah di ceraikan oleh suami nya, dan fakta apa saja yang Azizah ketahui tentang suami nya selama ini? Ikuti terus karya terbaru author ya Readers...jangan lupa dukungannya selalu 🥰☺️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ny.Irawana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 3 Talak
"Sayang...." Lirih Rania mengusap lembut lengan sang suami.
Wanita itu tersenyum puas dan bahagia atas apa yang Azizah ucapkan tadi. Dia awal nya mengira akan banyak drama saat suami nya meminta berpisah dari istri sah nya itu. Namun ini apa, istri sah suami nya seperti begitu pasrah dengan apa yang suaminya inginkan itu.
"Kalau tahu ending nya akan seperti ini, kenapa tidak dari dulu saja aku mendesah mas Raka untuk menceraikan Azizah," batin Rania.
"Kamu sudah yakin dengan apa yang kamu putuskan ini Zah?" Tanya Raka dengan nada yang terlihat ragu dan bimbang.
Azizah menatap ke arah suami nya," bukan kah ini yang mas Raka inginkan, kenapa sekarang mas Raka terlihat seperti ragu?"
Deg,
"Em...bukan begitu maksudku, aku tidak ragu sama sekali cuma...?"
"Cuma apa mas?" kali ini giliran Rania yang bicara, wanita yang bergelar istri pertama Raka itu merasa geram dengan sikap suami nya yang terlihat plin plan saat ini.
"Cuma apa mas..." Lagi Rania mengulangi ucapan nya namun kali ini dengan nada yang agak tinggi.
Raka yang tersadar dengan tindakannya itu langsung menatap lembut Rania yang berada di samping nya," maksud Mas bilang seperti itu karena mas cuma merasa aneh saja sayang, kok dia begitu mudah nya menerima keputusan mas. Tenang saja sayang, mas tidak akan merubah keputusan mas kok," ucap Raka begitu lembut guna meyakinkan Rania yang terlihat sudah curiga dengan apa yang Raka rasakan sekarang.
Karena jujur saat ini hati Raka memang bimbang dengan apa yang sudah dia putuskan saat mendengar Azizah menerima keputusan nya begitu saja tanpa merengek, tanpa menangis, serta drama lainnya yang inti nya tidak ingin berpisah dari Raka.
Bahkan jika saat ini Azizah melakukan hal itu mungkin Raka akan mempertimbangkan nya dengan tetap menjalani pernikahan poligami.
Azizah sungguh muak melihat adegan sepasang manusia yang tidak mempunyai perasaan itu. Kedua tangan nya sejak tadi sudah terkepal kuat menahan segala sesak dalam dada nya.
"Jika kalian berpikir aku akan banyak drama dengan kejadian ini, kalian salah besar ! Ya aku akui, jika aku sangat mencintaimu mas Raka tapi itu dulu sebelum kebohongan yang kamu ciptakan ini terungkap, sebelum fakta-fakta yang ada aku ketahui. Tapi setelah semua nya terungkap aku akan pastikan semua rasa cinta ku itu akan lenyap secepatnya. Aku tahu jika perceraian itu hal yang paling di benci Allah, dan ya..istri mana yang menginginkan perpisahan di rumah tangga nya, namun jika rumah tangga itu sudah tidak sehat lagi sebagaimana pun cara nya aku untuk mempertahankan nya juga percuma jika aku berjuang sendiri di sini. Niat awal kita menikah saja sudah salah Mas, karena mas Raka menerima pernikahan ini ada tujuan tertentu. Aku paling tidak setuju dengan yang nama nya poligami sampai kapan pun. Masih banyak jalur untuk menuju surga dan aku akan memakai jalur itu tapi tidak dengan poligami," ucap Azizah dengan begitu tenang.
"Sombong sekali dia mas, palingan habis ini juga bakalan meraung-raung meminta belas kasihan kamu supaya tidak diceraikan. Cih...ngaku nya sok kuat tapi nanti ujung - ujungnya menangis," sinis Rania.
Azizah tidak menanggapi apa yang di katakan madu nya itu, atensi dia justru fokus ke Raka yang kebetulan sedang menatap nya.
"Silahkan mas, ikrarkan talak kepada ku sekarang juga," ucap Azizah dengan tatapan datar ke arah Raka.
"Hah..!"
Raka beberapa kali menelan Saliva nya dengan susah payah, entah mengapa tenggorokan tiba - tiba menjadi kering. Bahkan ikrar talak yang sudah dia siap kan jauh - jauh hari menguap begitu saja setelah dia lihat tatapan mata Azizah yang begitu terluka. Hati nya terasa nyeri melihat tatapan mata itu.
"Mas...kenapa kamu diam saja, itu Azizah sudah siap kamu talak. Jangan bilang kalau kamu berubah pikiran ! Ingat ya mas, kalau sampai kamu ingkari janji kamu untuk menceraikan Azizah setelah kedua orang tua kamu meninggal maka aku dan calon anak kamu ini akan pergi jauh. Jangan harap kamu bisa menemukan kami, sudah cukup aku mengalah selama ini hanya di jadikan istri rahasia kamu. Dan kamu Azizah aku harap kamu tidak mempersulit perceraian ini. Kamu tahu kan kalau cinta mas Raka hanya untuk ku seorang, jadi aku harap kamu sadar diri," kata Rania penuh dengan emosi.
"Ngga sayang...kamu jangan bilang seperti itu ya, kamu kan tahu betapa sayang nya aku sama kamu selama ini. Bahkan aku tidak pernah menganggap pernikahan ku dengan Azizah selama ini semua hanya karena kamu," bujuk Raka.
"Kalau kamu benar sayang aku, buktikan sekarang Mas ! Talak Azizah di depan ku sekarang juga..."
Raka mendongakkan wajah nya, dia sedikit terkejut dengan apa yang Rania katakan. Padahal rencana awal mereka hanya ingin memberi tahu perihal keinginan Raka untuk segera berpisah dengan Azizah tidak harus menalak wanita itu saat ini juga.
"Mas....." teriak Rania.
Raka menarik nafasnya dalam-dalam dan menghembuskan nya perlahan. Laki - laki beristri dua itu kemudian memandang wajah istri ke dua nya dengan lekat - lekat dan dengan satu tarikan nafas ucapan talak itu pun terucap dari bibir Raka Abdillah.
"Nur Azizah aku talak kamu ! Mulai hari ini aku bebaskan kamu dari pernikahan ini dan kita bukan suami istri lagi !"
Jeduaaar..
Tepat jam sebelas malam kalimat talak itu terlontar dengan begitu lancar nya dari bibir Raka. Bahkan alam pun seolah - olah ikut berpihak dengan perpisahan itu, suara petir menggelegar menyambar terdengar bersama dengan berakhirnya kalimat talak yang Raka ucapkan barusan.
Tes,
Air mata Azizah luruh pula di pipi nya, wanita yang sejak tadi menahan segala rasa yang dia rasakan saat ini pun akhir nya tidak bisa menahan nya lagi. Dengan tangan gemetar dia hapus air mata yang sudah membasahi pipi nya. Wanita itu memejamkan mata nya sejenak guna mengurangi rasa sesak di dada nya. Tubuh nya sekarang seperti tak bertulang lemas sekali. Tidak pernah terbayangkan oleh Azizah jika pernikahan yang dia kira sudah sempurna harus berakhir dengan cara seperti ini.
Pernikahan yang dia jaga selama hampir tiga tahun malam ini sudah berakhir, dan mulai malam ini juga dia sah menjadi seorang janda beranak satu di usia nya yang satu jam lagi akan genap dua puluh lima tahun.
Seperti mimpi ....ya itu yang Azizah rasakan saat ini, jangan di tanya lagi bagaimana perasaan nya saat ini hancur berkeping-keping bahkan rasa cinta yang dulu nya sangat menggebu-gebu pada seorang Raka kini mulai tak lagi dia rasakan saat ini.
"Terimakasih Mas..."