Sebuah pengkhianatan seorang suami, dan balas dendam seorang istri tersakiti. Perselingkuhan sang suami serta cinta yang belum selesai di masa lalu datang bersamaan dalam hidup Gladis.
Balas dendam adalah jalan Gladis ambil di bandingkan perceraian. Lantas, balas dendam seperti apa yang akan di lakukan oleh Gladis? Yuk di baca langsung.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gadisti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
jangan lemah
Siang ini Gladis mengajak putrinya pergi ke sebuah mall yang cukup terkenal di kotanya. Dia di temani oleh Sandra, si gadis cantik yang betah menjomblo. Padahal, usianya sudah cukup untuk berumah tangga, namun gadis itu sepertinya sangat enggan memiliki hubungan dengan seorang pria.
Ada banyak pria yang berusaha untuk mendekat, namun Sandra selalu saja menjaga jarak sehingga membuat para pria itu perlahan mundur.
Sera, gadis kecil itu sedang bermain di playground bersama teman barunya. Sedangkan Gladis, ia duduk bersama Sandra di kursi yang berada di luarnya.
"Ada apa denganmu, Dis? Apakah kamu sedang ada masalah?" tanya Sandra ketika ia melihat perubahan raut wajah sahabatnya itu.
"Hmm... " Gladis hanya berdehem pelan. Matanya menatap lurus ke depan, dimana ada sepasang suami istri dan anaknya sedang bermain bersama. Rasanya hati Gladis sedikit teriris melihat kebersamaan pasangan tersebut.
"Hmm apa, Dis? Yang jelas napa kalau jawab tuh!" seru Sandra sedikit kesal.
"San. Seandainya kamu memiliki pasangan seorang pengkhianat, apa yang akan kamu lakukan?" tanya Gladis tidak mengindahkan ucapan Sandra tadi.
Sandra tertawa saat mendengar pertanyaan Gladis barusan, ia menatap aneh pada sahabatnya yang kini mulai menampikkan wajah seriusnya, menatap Sandra penuh tanda tanya.
"Aku nanya serius, Sandra! Kenapa kamu malah tertawa!" kesal Gladis saat melihat gadis itu tertawa renyah, tanpa beban.
"Kamu beneran serius nanya soal pengkhianatan sama aku yang seorang jomblo ini? Kamu tidak salah'kan Dis menanyakan itu sama aku?" bukannya menjawab, Sandra malah berbalik nanya. Sungguh menyebalkan sekali sahabatnya satu ini.
"Ckkk, aku kan nanya SEANDAINYA, SANDRA. SEANDAINYA kamu memiliki pasangan seorang pengkhianat, apa yang akan kamu lakukan?" Gladis mengulang kembali pertanyaannya, menatap Sandra yang mulai terlihat serius menanggapi pertanyaannya tersebut. Bahkan, gadis cantik itu, nampak berpikir keras, untuk memberi jawaban yang pas untuk sahabatnya itu.
"Jangan lama-lama mikirnya. Aku keburu lumutan nanti. Tinggal jawab saja, apa susahnya sih." Omel Gladis kesal. Kesal terlalu lama menunggu jawaban dari sang sahabat. Padahal, belum juga lima menit ia memberi pertanyaan kepada Sandra, dia sudah kesal. Tetapi di saat ia menghadapi suaminya yang brengsek itu, kesabarannya melebihi tebalnya buku sejarah. Sungguh mengesankan, bukan?
"Gak sabaran banget, deh. Baiklah, kalau seandainya aku memiliki pasangan pengkhianat, sudah pasti aku akan langsung meminta cerai sama dia. Bagiku, pengkhianatan itu tidak bisa bisa di maafkan, apalagi kalau sampai pasangan aku sama selingkuhannya melakukan hubungan badan, itu sangat-sangat tidak bisa di maafkan. Bahkan, sampai matipun aku tidak akan memaafkannya. Sudah puas dengan jawabanku, Gladisya yang cantik." Kata Sandra sambil mengukir senyuman di wajahnya yang cantik itu.
"Bagaimana kalau misalkan kamu sudah memiliki seorang anak, dan posisimu tidak memungkinkan untuk bekerja karena anakmu tidak akan ada yang menjaga. Apakah kamu masih memilih untuk bercerai dengan pasanganmu?" tanya Gladis dengan sendu, membuat Sandra merasa aneh, namun gadis itu tidak mau memikirkan hal buruk dulu. Ia akan menjawab apa yang ada dalam otaknya saat ini.
"Tentu saja aku akan membalasnya. Aku akan berselingkuh sama seperti yang dia lakukan di belakangku. Biar dia tahu bagaimana sakitnya di khianati. Bukankah ada pribahasa nya, mak'mum itu mengikuti imamnya?" ucap Sandra membuat Gladis terdiam.
Ternyata pemikiran Sandra dengan dirinya sama, membalas rasa sakit, jika dia tidak bisa berpisah karena ada seorang anak yang harus di pertahankan. Namun, apakah dia bisa melakukan hal yang sama?
"Gladis! Jadi perempuan itu jangan lemah, kalau pria bisa membodohi kita di belakang, kenapa kita tidak? Kita ikuti saja alur yang mereka buat sendiri. Toh, kita hanya ingin membalaskan rasa sakit yang kita rasakan, bukan?" Sandra kembali berucap ketika ia melihat sahabatnya itu diam. Sandra merasa jika sesuatu sedang terjadi dalam rumah tangga sahabatnya itu. Tidak mungkin sahabatnya itu tiba-tiba saja bertanya pendapat dirinya tentang pasangan yang seorang pengkhianat, jika dia tidak memiliki masalah dengan suaminya, Evan. Namun, apakah mungkin seorang Evan yang begitu mencintai sahabatnya itu bisa mengkhianatinya? Ah ntahlah, memikirkannya saja sudah membuat Sandra pusing.
"Benar apa katamu, San. Jadi perempuan itu tidak boleh lemah, kita harus kuat dan membalas rasa sakit karena sebuah pengkhianatan yang di lakukan oleh pasangan kita." Ucap Gladis setelah lama ia terdiam memikirkan ucapan sahabatnya juga pembalasan yang akan ia lakukan pada suaminya yang brengsek itu.
"Ekhmm.... Apa kau masih ingat denganku?" tiba-tiba suara seorang pria masuk ke dalam indera pendengaran kedua wanita berbeda status itu. Keduanya lantas menoleh dan mendapati seorang pria yang begitu mereka kenal. Kedua perempuan berbeda status nampak terkejut, ini adalah pertemuan pertama setelah mereka tidak bertemu selama delapan tahun lamanya.
makasih Thor🙏💪