Alana gadis malang yang di buang oleh keluarganya karena dianggap pembawa sial. Dia sudah terbiasa hidup sebatang kara tanpa bantuan siapapun. Berbagai pekerjaan telah dia geluti tapi itu tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Hingga akhirnya dia menyerah dan ingin hidup dengan nyaman tanpa harus bekerja keras. Sahabat Alana menawarkan sebuah pekerjaan tidak masuk akal kepada Alana, yaitu melayani seorang pria yang suka sekali bermain wanita.
"Baiklah aku terima tawaran itu, tapi dengan satu syarat. " Alana.
Kenzo, adalah seorang pemain wanita yang sudah terkenal di dunia malam. Parasnya yang rupawan, membuatnya di gilai banyak wanita. Namun Kenzo bukan pria sembarangan dalam memilih wanita.
"Carikan aku seorang gadis untuk melayani ku. " Kenzo.
Apa syarat yang diajukan Alana untuk menerima pekerjaan dari sahabatnya itu?
Apakah Takdir akan membuat mereka bersama?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eys Resa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
9. Tak Bisa Berkutik
"Apa yang kau lakukan Alana, " Sentak Kenzo dengan mata yang sudah memerah menahan amarah. Karena baru kali ini dia ditampar oleh seorang wanita.
Melihat tatapan marah dari Kenzo, Alana beringsut ketakutan. Namun beberapa saat kemudian dia sadar kalau dia tidak boleh lemah di hadapan pria ini , jika tidak maka Kenzo akan sewenang-wenang kepadanya .
"Kau yang apa-apaan, Tuan. Kenapa kau tiba-tiba menciumku . Aku tidak mau dicium sembarangan orang, Aku hanya ingin dicium oleh suamiku. Tapi kau sudah mencuri cuman pertamaku. " Alana berucap begitu keras sampai-sampai Kenzo ikut terjingkat kaget. Namun dia segera merubah wajah marahnya dengan senyuman aneh.
"Ternyata dia benar-benar belum pernah tersentuh oleh pria manapun , dia masih murni dan polos . Tapi setelah ini aku akan menutupi kepolosannya itu ." gumam Kenzo dalam hati .
Apakah dia sangat beruntung, seorang casanova seperti dirinya mendapatkan seorang wanita yang masih polos dan belum tersentuh oleh pria lain.
"Apa yang kau pikirkan? kenapa kau diam saja sejak tadi. " suara Kenzo mulai melemah setelah menyadari hal itu, "Dan aku menciummu untuk menyadarkan mu dari lamunan. " ucapnya lagi.
"Tapi tidak seperti itu caranya, kau membuatku terkejut dengan menciumku . Apakah begitu caranya menyadarkan seseorang ." jawab Alana dengan kesal.
Jika di luar sana Kenzo bisa mendapatkan ciuman dari siapapun dan wanita manapun secara cuma-cuma. Bahkan mereka mau melemparkan tubuh mereka kepadanya dengan sukarela , maka berbeda dengan gadis yang ada di hadapannya saat ini .
Untuk menidurinya dia harus menikahinya terlebih dulu , bahkan mencuri satu ciuman pun dia harus mendapatkan sebuah tamparan di pipinya . Kenzo benar-benar tidak menyangka dia akan menemukan wanita aneh seperti Alana . Atau bisa dikatakan kalau dia sangat beruntung mendapatkan wanita yang masih polos seperti Alana.
"Baiklah kalau begitu Aku mau minta maaf atas apa yang sudah aku lakukan kepadamu, okey. "
Apa katanya tadi, maaf? baru kali ini dia melemparkan kata maaf dari mulutnya. Karena bagi Kenzo kata maaf adalah sebuah larangan yang pantang untuk di ucapkan.
"Sudahlah, kau juga tidak bisa mengembalikan ciuman pertamaku. Karena kau sudah mengambilnya. " ucap Alana sambil mencebikkan bibirnya.
"Apa kau ingin aku mengembalikan ciuman pertamamu? " tanya Kenzo menggoda.
"Caranya? " Alana malah bertanya balik.
"Dengan cara menciummu lagi, dengan begitu aku bisa mengembalikan ciuman pertamamu. " ucap Kenzo dengan wajah tengilnya.
Sebuah pukulan kembali mendarat, kali ini buka di wajah Kenzo tapi di lengannya. Dan Kenzo tidak marah sama sekali saat Alana menyentuh tubuhnya tapi dia malah terkekeh. Biasanya, jangan kan memukul ingin menyentuhnya saja orang itu langsung mendapatkan tepisan kasar dari Kenzo.
Tapi entah kenapa Kenzo membiarkan wanita itu memukulnya dengan seenaknya sendiri.
"Kau harus benar mempersiapkan dirimu Alana, dua hari lagi kau datanglah ke kantor Urusan Agama yang akan diberikan Rey kepadamu. Dan maaf hari itu aku maupun Rey tidak bisa datang menjemputmu karena jadwal ku sangat padat." ucap Kenzo enteng.
"Kalau jadwal mau padat Kenapa kau tidak menunda pernikahan kita . Bukankah masih ada waktu selain hari itu . " tanya Alana yang merasa bingung dengan jalan pikiran Kenzo.
"Tidak , Meskipun banyak waktu tapi aku tidak mau membuang-buang waktu denganmu . Apa kau mengerti dengan maksudku ." ujar Kenzo
Alana menggerakkan bahunya dan berkata, "Terserah kau saja Tuan, dari awal mengenal mu kau memang sedikit aneh. " gumam Alana.
"Jangan bicara ngedumel seperti itu, karena aku masih bisa mendengarmu. " ketus Kenzo yang merasa tidak suka di bilang aneh oleh Alana.
Alana hanya nyengir kuda mendengar ucapan Kenzo yang ternyata mendengar ucapannya. Menag aneh kan pria ini, sungguh sangat berbeda dengan apa yang dikatakan Neil beberapa hari lalu.
"Semua sudah selesai, sekarang kita kemana dulu Tuan. " tanya Rey begitu masuk ke dalam mobil.
"Kita antarkan Alana dulu ke rumahnya, setelah itu kita ke kantor. " kata Kenzo.
"Tidak perlu repot-repot, aku akan naik ojek online saja. " tolak Alana.
"Tidak boleh, kau adalah calon istriku. Bagaimana mungkin aku membiarkanmu pulang sendiri. " Kenzo tidak setuju dengan keinginan Alana yang akan pulang sendiri naik ojek.
"Lalu bagaimana dengan hari pernikahan kita, bukankah anda menyuruhku datang sendiri ke kantor KUA. karena kau tidak bisa menjemputku disebabkan banyak rapat atau pekerjaan. Lalu apa bedanya dengan sekarang. Bisa saja aku datang ke kantor KUA menggunakan jasa ojek online. "
Skak mat, Alana begitu pintar membalikkan keadaan. Kenzo benar -benar tidak bisa berkutik lagi sekarang, dia seperti memakan kembali makanan yang sudah dia buang. Dan itu menjadi boomerang untuknya.
Rey yang mendengar itu pun hanya bisa menahan senyumnya agar tidak meledak.
"Sepertinya and menemukan lawan yang seimbang Tuan Ken." batin Rey.
Alana menanggalkan tasnya di bahu dan akan keluar dari mobil namun tangan Kenzo langsung mencekalnya.
"Sudah ku katakan aku akan mengantarmu, jadi tetap diam dan duduk dengan tenang. " kata Kenzo tidak ingin di bantah.
"Tapi–, "
"Dan untuk besok lusa aku akan meminta Rey menjemputmu, apa sekarang kau puas? " ucap Kenzo dengan kesal.
"Nah, gitu dong. Masa kau membiarkan pengantin wanitamu nanti menggunakan kebaya sambil naik ojek. Dikiranya nanti aku akan menikah dengan tukang ojek lagi. " Alana benar-benar pintar membalikkan keadaan hingga membuat Kenzo terdiam.
Dia kembali duduk di posisinya dengan tenang sambil memangku tasnya.
Kenzo tak habis pikir kenapa dia begitu menurut kepada wanita asing yang akan menjadi calon istrinya ini. Sungguh di luar dugaan dan tidak bisa dipercaya. Begitu juga dengan Rey, yang sangat terkejut dengan perubahan sikap Kenzo terhadap Alana. Sungguh diluar dugaan.
Mobil uang di kendarai mereka membelah jalanan siang itu dan menuju rumah Alana. Sesampainya di rumah Alana, Lagi-lagi Kenzo menahan tangan Alana agar tidak keluar dulu karena ada sesuatu yang ingin dia berikan kepada Alana.
"Kurang berapa pembayar rumahmu itu. " tanya Kenzo.
"Hanya kurang 100juta, Tuan. "
Kenzo mengambil dompetnya dan memberikan salah satu kartu ATM kepada Alana.
"Ini ada 110 juta sebagai Depe, perjanjian kita. Kau bisa gunakan untuk melunasi rumahmu itu. Aku tidak ingin calon istriku memiliki hutang. Dan itu artinya kau tidak bisa melarikan diri dariku, Alana apa kau mengerti. Sisanya Mahar satu milyar akaan aku kirim di hari pernikahan kita, sebagai syarat menikahimu. "ucap Kenzo membuat Alana bungkam.
"Ya Ampun, pria ini benar-benar serius. " batin Alana.
"Kartu ini jangan sampai hilang. Karena di kartu itu juga aku akan me transfer uang bulanan yang kau minta dari suamimu ini. " kata Kenzo dengan menaik turunkan alisnya.
"Ambilah, nomor pinnya angka satu sampai enam."
Alana menerima kartu itu sedikit ragu, namun tekadnya sudah bulat. Mau mundur pun dia tidak akan bisa karena dia sudah terikat dengan kontrak. jika dia mengingkarinya bisa jadi Ken akan menjebloskannya ke penjara seperti apa yang dikatakannya beberapa saat tadi.
"Baiklah aku Terima. " Alana menerimanya dan memasukkannya ke dalam dompetnya. xAku masuk ke rumah dulu, dan tidak mempersilahkan kalian masuk karens kalian sangat sibuk hari ini. Jadi Assalamu'alaikum. "
Alana segera keluar dan menutup pintu mobil tanpa mendengar jawaban salam dari Kenzo. Dan hal itu membuat Kenzo hanya bisa geleng-geleng kepala, lalu meminta Rey menjalankan mobilnya.
"Waduh mainnya sekarang sama bos ya, Alana.. " sapa Mimi.
"Iya dong, nggak cuma main. Kami akan menikah dua hari lagi. " kata Alana menyibakkan rambutnya dan segera meninggalkan Mimi dengan rasa penasaran di dalam hatinya.