Raden Tresnoka Herlambang Agung memiliki perasaan lebih dari saudara kepada adik angkatnya yang bernama Rindu Hagika Agung. Namun Rindu sangat menghindari hubungan dengan kakaknya itu lebih dari saudara karena tidak ingin mengecewakan orang tua yang telah membesarkannya yaitu orang tua Noka. Saat pulang dari luar negeri selepas menyelesaikan pendidikan S2 di New York, niat Noka ingin menyatakan cinta kepada Rindu malah dikenalkan dengan kekasih adik angkatnya itu. Murka lah Noka hingga kehilangan akal dan mengambil keperawanan sang adik angkat. Bagaimana respon orang tua mereka? Bagaimana Rindu bisa menerima Noka kembali setelah merusak dirinya dan cintanya kepada sang kekasih? Lanjutan Novel "TRESNO KARO KOWE" , anak pertama Saka dan Fina bersama anak angkat mereka.
#konfliketika
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SariRani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
RESTU DADDY
Noka pun kembali ke rumah sakit saat Rindu sudah selesai magang. Mereka berdua langsung menuju rumah Saka dan Fina.
"Assalamualaikum" sapa Noka dan Rindu bergantian saat masuk ke dalam rumah.
"Walaikumsalam" sahut Naka.
"Akhirnya kalian pulang jugaaa!!" lanjutnya lalu memeluk kedua kakaknya itu bergantian.
"Alay banget! Ditinggal seminggu aja manja bener jadi laki laki" ejek Noka.
"Biarin! Aku lebih kangen sama Kak Rindu daripada abang! Weeek" balas Naka.
"Eh kalian udah datang. Ayo makan malam dulu, mommy udah masakin buat kita semua" Rada tiba tiba datang menghampiri saudaranya saat baru saja turun dari lantai 2.
Noka dan Rindu pun berjalan menuju ruang keluarga terlebih dahulu untuk memberi salam kepada Saka yang duduk disana.
"Assalamualaikum Dad" sapa Noka mencoba ramah lalu diikuti oleh Rindu.
"Walaikumsalam. Makan malam dulu, baru kita akan mengobrol" sahut Saka lalu berdiri dan berjalan menuju ruanh makan.
Keempat anaknya mengikuti dari belakang.
"Wah anak anak mommy udah lengkap nih" ujar Fina yang baru keluar dari dapur.
"Assalamualaikum Mom" sapa Noka dan Rindu bergantian sambil memberikan pelukan.
"Walaikumsalam, ayo kita makan malam dulu" ajak Fina.
Lalu keluarga Saka dan Fina pun akhirnya makan malam bersama setelah seminggu tanpa kehadiran Noka dan Rindu.
Tidak ada percakapan saat makan malam hingga selesai.
Setelah semua piring kotor dibawa Rindu dan Rada ke dapur, barulah Saka meminta Noka untuk berbicara berdua di ruang kerjanya.
"Ayo ke ruang kerja daddy. Daddy mau ngomong sesuatu" ucapnya.
"Baik, dad" sahut Noka.
Mereka berdua pun pergi ke ruang kerja Saka.
Rindu melihat ayah dan kekasihnya itu pergi menjauh dari ruang meja makan.
"Tenang aja, Ri. Noka gak akan diapa apain sama daddy" celetuk Rada.
"Bener tuh, Kak. Abang akan bernegosiasi dengan daddy soal hubungannya sama kakak" tambah Naka.
"Hust! Anak kecil jangan ikut campur" ingat Fina.
"Sini Rindu, Rada, ibu mau ngomong sama kalian" lanjutnya.
"Aku gimana bu?" tanya Naka.
"Kamu mainlah di kamarmu dulu, ini obrolan para wanita" jawab Fina membuat Naka cemberut.
"Selalu saja aku anak bungsu tidak dianggap" gerutu Naka.
"Bukan gak dianggap, Ka. Tapi kamu masih dibawah umur hahaha" ejek Rada.
Naka pun langsung naik ke lantai 2 karena ngambek.
Ketiga wanita itu pun tertawa melihat sikap kekanak kanakan Naka, tapi mereka bahagia karena Naka hanya bersikap seperti itu didepan mereka. Kalau di luar mereka tau jika Naka adalah sosok remaja yang pintar, baik, tampan, dan berani mencoba hal baru.
"Adik kalian udah besar ya" celetuk Fina.
"Ya lah mom, udah mau 18 tahun dan mau kuliah" sahut Rada.
"Iya, mom. Padahal dia dulu kecil banget waktu bayi ya haha" tambah Rindu.
Mereka pun tertawa bersama dan berjalan menuju gazebo taman dibagian belakang rumah.
Di dalam ruang kerja Saka, Noka duduk dihadapan sang ayah.
"Kamu serius ingin bersama Rindu?" tanya Saka to the point.
"Serius, Dad. Aku sangat mencintai dia" jawab Noka.
Saka hanya menghela nafas panjang.
"Ibu dan kembaran mu begitu membujuk daddy sangat keras beberapa hari ini. Mereka memberitau daddy jika kamu bersedia menjadi direktur secepatnya untuk mendapatkan restu" ujar Saka.
Senyum Noka melebar.
"Benar, Dad! Aku akan menggantikan mu segera!" seru Noka sangat antusias.
"Hmmm, kamu sangat keras kepala seperti daddy dulu" ujar Saka.
"Namanya juga anakmu, Dad. Keras kepalaku menurun darimu hahaha" sahut Noka sambil tertawa.
Saka akhirnya tersenyum tipis.
Melihat putranya bahagia dirinya pun ikut bahagia meskipun ada rasa kurang setuju merestui Noka dengan putri angkatnya.
"Kamu tau kan jika Rindu adalah putri dari mantan kekasih daddy?" tanya Saka.
"Iya, aku tau cerita kisah cinta Daddy dan Tante Karin. Mommy yang bercerita karena kegagalan cinta daddy waktu itu membawa cinta mommy kepada daddy sampai saat ini" jawab Noka.
"Jika kamu tau cerita itu, berarti kamu tau juga bahwa Karin meletakkan Rindu saat bayi didepan rumah kita dan berkata akan menjemput putrinya saat kondisinya membaik bukan?" tanya Saka lagi.
"Iya aku tau" jawab Noka.
"Daddy ingin setelah menikah, kalian mencari keberadaan Karin agar Rindu mengenal keluarganya" minta Saka.
"Baiklah, nanti coba aku sampaikan ke Rindu" ujar Noka.
"Karin adalah masa lalu daddy. Daddy pun merasa bersalah seminggu lalu menghinanya didepan Rindu. Daddy merasa bersalah pada anak itu. Padahal kamu tau sendiri selama 25 tahun ini, Daddy berusaha menjadikan dia putri daddy sendiri" ucap Saka.
"Iya, aku mengerti Dad. Daddy selalu menyuruhku menjaga Rada dan Rindu sebagai kakak tertua mereka. Aku bisa merasakan cinta Daddy kepada Rindu juga seperti pada anak sendiri" sahut Noka.
"Rindu juga sangat mengerti posisinya selama ini. Dia takut sama Daddy, mangkanya dia berusaha tidak membantah apapun yang daddy katakan" lanjutnya.
"Hmmm, anak itu selalu menyimpan perasannya sendiri" ucap Saka.
"Tidak sepenuhnya benar sih, Dad. Mommy selalu ada untuk dia. Rindu merasakan kasih sayang penuh dari mommy ditambah Daddy" ujar Noka.
"Hmm, daddy makin merasa bersalah sama anak itu" ucap Saka.
"Anak itu adalah anak daddy juga, apalagi habis ini jadi mantu. Daddy bisa memperbaiki sikap daddy ke dia setelah jadi mantu hehe" goda Noka.
"Ck, kamu ini bisa buat daddy makin gak bisa berkutik kalau ketemu Rindu" sahut Saka.
"Hahahahaa, apakah kalau lihat Rindu, daddy jadi inget tante Karin?" tanya Noka menggoda.
"Kamu godain daddy? Hahaha, Rindu sangat berbeda penampilan dari Karin malah calon istrimu itu lebih mirip mommy mu" jawab Saka.
"Oh yaa??? Hahaha jadi penasaran aku sama ibunya Rindu" ucap Noka.
"Mangkanya temuin dia biar kamu tau" sahut Saka.
"Pasti, Dad. Aku berusaha menemukan ibu mertuaku" ucap Noka.
"Secinta itu kamu sama Rindu?" tanya Saka lagi.
"Hmmm gimana bisa buktikan cintaku sama Rindu didepan daddy?" balik tanya Noka.
"Daddy cuma takut kalian belum siap menikah. Kalian terbiasa menjadi saudara dan saat menikah kalian bukan lagi saudara" ucap Saka.
"Aku juga sudah tau kalau setelah menikah Rindu bukan saudaraku lagi melainkan istriku, Dad. Lagipula sejak aku menyadari perasaanku kepada Rindu saat remaja, saat itu juga aku tidak mengganggap nya sebagai saudaraku" jelas Noka.
"Daddy sudah menebaknya. Apalagi saat liburan keluarga terakhir kali, saat kamu akan pergi ke New York. Kamu menjaga jarak dari Rindu dan tatapanmu sangat berbeda" ucap Saka.
"Karena mommy sudah mewanti wantiku agar tidak terlalu berdekatan dengan Rindu dan membuat daddy marah. Tapi akhirnya aku pun membuat daddy marah karena menyatakan perasaanku kepadanya" sahut Noka.
"Kamu salah Noka. Caramu salah. Bikin daddy darah tinggi aja lihat perbuatanmu tidak senonoh pada Rindu. Salah kamu bilang cinta kalau gak menghormati wanita" jelas Saka.
"Maafkan aku, Dad. Waktu itu aku gila melihat ada pria yang memperkenalkan diri menjadi kekasih Rindu" ujar Noka memberi alasan.
"Tetep aja salah. Kamu harus menghormati wanita, Ka" ingat Saka.
"Iya, Dad. Aku berusaha memperbaiki diri" ucap Noka.
"Kasih daddy sama mommy cucu yang banyak" goda Saka.
"Amiin. Doakan ya dad, semoga Rindu mau segera punya anak habis menikah" sahut Noka.
"Hahahaha, sepertinya Rindu masih ingin nerusin dokter spesialisnya ya?" tanya Saka.
"Ya seperti itulah. Dia takut kalau tidak bisa membagi urusan keluarga dan pekerjaannya. Dia sangat suka menolong orang" jawab Noka.
"Namanya juga putri daddy dan mommy, dia memang menuruni sifat kerja keras kita berdua. Kamu juga harus bisa bagi waktu keluarga dan pekerjaan" sahut Saka.
"Aku pasti berusaha yang terbaik untuk menjadi suami Rindu" ucap Noka.
"Harus! Awas aja kamu nyakitin putri daddy" ancam Saka.
Lalu mereka tertawa bersama.