Cinta Pelangi

Pagi-pagi sekali Andra sudah rapi karna dia memiliki janji dengan Pelangi untuk mempertemukan mereka berdua.

Jadi dia bersiap-siap menuju kamar Wily untuk membebaskan nya dari kurungan ibu nya sendiri,tapi langkah kaki nya terhenti mendengar teriakan 'setan' yang tiba-tiba menggema.

Aaaaaaaaa

"Kanapa lagi wanita gila itu"kesal nya sembari mempercepat langkah nya menuju arah teriakan,tapi teriakan itu seperti nya berasal dari kamar Wily berada.

"Sial,apa dia bunuh diri hanya karna aku mengancam nya akan meniduri kekasih nya?" monolog nya lalu berlari kearah kamar Wily.

Melihat pintu kamar yang terbuka Andra,tanpa pikir panjang langsung masuk tapi..

"Sial" maki nya seraya memaling kan muka ke sembarang arah.

"Cepat-cepat tolong Priska dia kehilangan banyak darah" jerit Anin lagi,para maid dan pengawal yang berjaga di sekitar area rumah pun langsung bergegas menolong Priska.

Sementara Wily yang tidur nya terusik langsung sadar melihat banyak nya orang berada di kamar nya.

Wily melihat Priska yang pucat dalam gendongan pria yang sering mengawasi nya,dan diri nya yang tidk mengenakan pakaian pun langsung paham apa yang terjadi.

Sejurus kemudian pandangan mata nya menajam kearah Andra.

Andra yang ditatap pun sontak membeku.

Kenapa pandangan membunuh itu diarahkan kepada nya,sementar Wily yang selesai bercinta.

"Kenapa menatap ku begitu??"

Tanya nya bingung,dia yang hari ini ingin berbuat baik malah mendapat kan tatapan menuduh begitu,sungguh tidak tau malu.

"Karya mu?"itu bukan pertanyaan tapi pernyataan.

"Maksud mu...?"mata Andra melirik kearah tempat tidur yang berantakan,dan sobekan baju kurang bahan Priska.

Ck ck ck

"Tak ku sangka pria pendiam seperti mu mampu juga menjadi buas.Berapa lama kau tahan?" pertanyaan nyeleneh Andra membuat Anin pun mendelik kearah nya.

"Urus saja urusan mu sendiri,jangan mencampuri urusan orang lain.Jadi lah berguna untuk keluarga ini.." ketus nya pada Andra.

"Oh...maksud mu berguna seperti KAU??" jangan salah kan mulut Andra yang lemes,salah kan Anin yang selalu mencari gara-gara.

"Dasar anak kurang ajar" seru nya sembari mengangkat tangan nya ingin menampar Andra.

Andra tentu tidak akan membiarkan wajah nya dipukul apalagi oleh wanita yang dia benci.Tangan Andra dengan cepat menangkis tamparan tersebut.

"Wanita tua jangan suka mengangkat tangan kepada orang lain,apa lagi pada ku.Karna aku tidak akan segan-segan memukul mu kembali." nasehat nya pedas.

"Kau.."

"Cukup bu!Keluar lah,aku ingin berbicara pada Andra" Wily mengusir ibu nya tanpa ampun.

"Wil...kamu"

"Bu"

"Baiklah,tapi ingat karna kamu sudah merusak Priska maka kamu harus bertanggung jawab"kata nya yang kemudian keluar dari kamar Wily.

Tinggalah kedua kakak adik yang tidak pernah akur ini.Andra yang berdiri dengan tangan di saku,sementara Wily yang masih mempertahan kan posisi duduk sambil bersandar di ranjang nya.

Bahkan jika ada bekas darah dan sisa cairan akibat pergulatan semalam,Wily seolah tidak perduli.

"Uh...bau nya sangat tidak enak" ejek Andra sembari mengibas-ngibaskan tangan nya untuk mengusir bau khas orang selesai bercinta.

"Apa yang ingin kau lakukan disini,jangan katakan hanya untuk menikmati pertunjukan"tanya Wily acuh tak acuh.

"Yah apalagi yang bisa??Bukankah karna aku sudah berjanji pada Pelangi untuk mempertemukan kalian." jawab Andra sekena nya.

Mendengar nama sang kekasih sontak membuat Wily terkejut.

"Apa maksud mu?"tanya nya panik.

Dia sudah menghianati Pelangi nya,bisakah dia masih bisa besikap egois??

"Kau bisakah kau merahasiakan kejadian ini dari Pelangi,kumohon??"

Pinta Wily dengan panik.

Kenapa juga dia harus terbujuk godaan Priska.

Sekarang apa yang harus dia lakukan???

Andra yang melihat kepanikan Wily hanya mampu menghela napas ringan.

"Kau tidak mungkin berfikir bahwa Pelangi belum tau kan?" Pertanyaan Andra menyadarkan Wily dari kecerobohan nya.

Andra benar!Dengan sifat Priska bagaimana mungkin dia tidak memberitahukan pada Pelangi?

Wily menatap Andra dengan linglung.

"Haih...Cepat lah berkemas,apapun yang terjadi,terlepas Pelangi sudah mengetahuinya atau belum kau harus mengakui nya terlebih dahulu.Aku akan menjadi saksi bahwa itu adalah jebakan untuk mu oleh Priska."bujuk Andra.

"Lihat lah betapa baik nya aku" lanjut nya lagi narsis seperti biasa.

"Benar!Tunggu aku bersiap."seru Wily yang langsung bangkit dari tempat tidur dan lari ke kamar mandi tanpa busana.

Ck ck ck

"Wanita itu gila,mencakar sampai seperti itu." Andra merasa merinding sekujur tubuh nya.

"Masuk lah,rapikan kamar majikan mu ini dan ganti kasur nya" titah nya pada maid yang berjaga di depan pintu kamar.

Yang tidak mereka tau adalah internet ramai dengan berita pernikahan keluarga kolong merat.

Humas Perusahaan GUNA PERSADA CORP yang langsung memberikan pernyataan nya.

Dan pernyataan itu langsung menyita perhatian publik.

#Kami mengucapkan selamat pada pasangan bahagia@Prasetyo@Gunawan.

Bahkan banyak wartawaan yang langsung menyerbu perusahaan Gunawan.

Tidak lama kemudia muncul berita panas yang langsung menjadi trending,melebihi pengumuman dari humas perusahaan Gunawan.

#Tuan muda Gunawan yang selalu tabah ternyata sangat perkasa.(jpg.)(jpg.).

Pernyataan salah satu wartawan itu disertai dengan foto-foto Priska yang dilarikan ke RS di bawah naungan GUNA CORP.

( Oh..oh patah hati sedunia)

(Seberapa kuatkah tuan muda itu sampai-sampai membuat nona cantik itu harus dirawat)

(Benar! Yang diatas aku juga memikirkan hal yang sama)

Meski tidak memperlihat kan foto tuan muda yang dimaksud,tapi orang-orang yang sudah mengenal dekat dengan keluarga Gunawan dan Prasetyo,akan mengetahui bahwa yang dimaksud adalah Wily.

Karna sejak awal Bagas selalu mengenal kan Wily sebagai penerus selanjut nya,walau Andra masih sebagai pemegang saham terbanyak.

Karna itu Anin berperan dalam mendidik Andra sebagai tuan muda pemalas yang todak bisa di harap kan.

Kekacauan di internet juga di lihat oleh Pelangi,yang saat ini sedang dalam masa pemulihan.

Mata nya memandang lekat berita yang sedang ramai di perbincangkan tersebut.

Tangan nya yang memegang ponsel ikut gemetar.

Jadi ini yang membuat perasaan nya sempat gundah sepanjang malam.

"Pel kamu..." suara seruan memecah keheningan Pelangi.

Dia melihat Martha sudah berdiri di pinggir ranjang nya,Martha memandang nya dengan sedih.

"Aku gakpapa kok"ucapan Pelangi malah membuat Martha menangis.

Dia langsung menghambur memeluk Pelangi,dia sangat paham perasaan teman nya ini.

Bahkan jika Pelangi berusaha untuk tersenyum,namun senyum nya lebih jelek sama seperti tangis nya.

"Aku akan bertanya satu hal tapi kamu harus menjawab dengan jujur." kata Martha kemudian yang di angguki oleh Pelangi.

"Kamu masih segel kan?" pernyataan Martha membuat Pelangi sontak tertawa.

Hahahah

"Kamu apaan sih Mar" ucap nya diselingi tawa yang tidak berhenti,bahkan air mata keluar dari sudut mata nya.

"Aku serius Pel.."Martha jadi sedikit malu karna pertanyaan nya sendiri.

"Kok kamu bisa sampai berfikir jauh kesitu??? Aku kirain kamu mau menanyakan sesuatu tentang hubungan kami mungkin." jelas Pelangi.

"Kan itu juga penting,tapi kamu masih segel kan??" Martha mengulangi pertanyaan nya tadi.

"Hmm...menurut mu bagaiman?" bukan nya menjawab,Pelangi malah bertanya kembali yang membuat Martha kian gemes.

"Kamu masih lah!" jawab Martha yakin.

"Kenapa seyakin itu" kali ini Pelangi ingin mendengar jawaban teman nya yang aneh ini.

"Kan kamu keseharian nya sama aku,dan aku belum pernah liat kamu jalan bebek,atau babak belur sampai di bawa ke RS begitu." jawab nya yakin,sembari menunjuk foto Priska yang ada di ponsel Pelangi.

Pelangi yang tadi nya sudah sedikit terhibur oleh guyonan Martha,kembali sedih ketika melihat foto yang ada di ponsel nya.

Perempuan yang dijodohkan dengan sang kekasih,yang mungkin menjadi pemenang nya.

"Mar..." panggil nya lirih.

"Kenapa?? Ada yang sakit???" Martha jadi panik.

Namun Pelangi menggeleng lemah.

"Mungkin ini saat nya aku harus mundur,aku nggak mau lagi melanjut kan kesakitan ini.Bahkan hingga saat ini aku masih merasa ketakutan akibat penembakan Ibu."lirih Pelangi pelan