Pernikahan yang di awali dengan perjodohan memang tidak banyak yang endingnya bahagia. Hal ini yang di alami oleh Nur Azizah, bahkan di usia nya yang baru menginjak usia ke 25 tahun dia harus menjadi seorang single parent alias janda.
"Maaf Zah.." ucap Raka Abdillah yang tak lain adalah suami dari Azizah.
"Kenapa kamu tega sekali melakukan ini pada ku Mas.."
Bagaimana kehidupan Azizah setelah di ceraikan oleh suami nya, dan fakta apa saja yang Azizah ketahui tentang suami nya selama ini? Ikuti terus karya terbaru author ya Readers...jangan lupa dukungannya selalu 🥰☺️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ny.Irawana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 21 Pesona Sang mantan
Raka melirik ke arah mobil yang berada di samping Azizah, sekalipun bukan termasuk dalam kategori mobil mewah namun Raka bisa menebak jika harga mobil yang berada di samping Azizah cukup mahal.
"Kamu ngapain di sini mas?"
"Eh...ini anu...aku ada urusan di sekolah ini," jawab Raka sedikit gugup.
"Oh...."
"Kamu apa kabar Zah?" tanya Raka kembali.
"Lho bukankah Mas Raka sudah bertanya tadi, dan seperti yang mas Raka lihat aku sehat dan dalam keadaan baik - baik saja."
"Ah iya ya..." Raka menggaruk tengkuk kepalanya yang tidak gatal sambil menundukkan wajah nya karena merasa canggung. Dia sendiri merasa bingung kenapa bisa se canggung ini berhadapan dengan Azizah.
"Kamu tidak mau menanyakan kabar Rizky mas?"
Deg,
Pertanyaan Azizah ini seketika membuat Raka mendongakkan wajah nya, sejurus kemudian pandangan wajah nya langsung tertuju pada dua orang anak kecil yang berada di samping Azizah. Namun atensi Raka terfokus pada seorang anak laki - laki yang memiliki paras tampan seperti diri nya saat kecil dulu. Ada senyum tipis yang dia tampil kan saat melihat anak itu, yang tak lain adalah Rizky.
" Rizky...." lirih Raka.
Rizky yang sejak tadi memang memperhatikan interaksi bunda dan ayah nya memberanikan diri untuk maju satu langkah ke arah Raka. Bocah tampan itu langsung meraih tangan Raka dan mencium punggung tangan itu dengan takzim. Hal itu sontak membuat Raka terkejut, ada desiran hangat dalam hati nya ketika menerima perlakuan dari anak yang selama ini dia abaikan itu.
**
Di sepanjang jalan pulang Raka selalu teringat pada mantan istri yang dia sia - siakan dulu. Sungguh penampilan Azizah sekarang ini sangat cantik dan mempesona.
Sebenarnya dari dulu Azizah juga sudah cantik mempesona hanya Raka saja yang tidak pernah mau memperhatikan bahkan melirik pun enggan. Dan entah mengapa sekarang dia baru menyadari jika Azizah mempunyai magnet yang bisa menarik para pria.
"Kenapa aku baru menyadari nya sekarang jika Azizah secantik itu ya? Apa karena dia sekarang sudah bisa mengurus diri dengan baik, ah...tapi dari dulu emang Azizah selaku pandai mengurus badan dia. Tapi sekarang ini dia sungguh mempesona dengan penampilan nya yang seperti itu."
"Astaga ....apa yang aku pikirkan, kalau sampai Rania tahu aku baru saja bertemu dengan Azizah dan memikirkan nya pasti dia akan marah besar. Kapan sih Rania akan berubah sikap nya, tiap hari bawaan nya marah - marah terus belum lagi Saka semakin hari semakin parah kenakalannya, sungguh beda jauh dengan...."
Deg,
Raka seketika ingat dengan pertemuan nya dengan Rizky, bagaimana cara anak kecil itu menyapa nya sungguh sangat santun sekali. Bahkan tidak ada raut kebencian sama sekali di wajah tampan anak itu. Padahal selama ini Raka tidak pernah menjalankan kewajiban nya sebagai ayah yang baik, akan tetapi Rizky tidak menunjukkan rasa kebencian terhadap nya. Justru dia tetap berlaku santun dan penuh kasih sayang terhadap nya.
"Azizah sungguh luar biasa, dia mendidik Rizky dengan begitu baik sehingga anak itu tumbuh menjadi anak yang berakhlak mulia, berbeda jauh dengan Rania yang selalu memanjakan Saka sehingga anak itu semakin menjadi - jadi sekarang, argh ...."
Raka menggeram frustasi jika teringat akan kenakalan Saka selama ini, bahkan hampir tiap hari Saka selalu mendapatkan laporan dari pihak sekolah Saka jika anak nya selalu membuat masah terus. Terakhir Saka mencelakai teman satu kelas nya sampai teman nya itu masuk rumah sakit, untung saja pihak keluarga teman Saka itu masih bisa di ajak berdamai. Dan tadi kedatangan Raka di tempat sekolah nya Rizky tujuan nya untuk menyekolahkan Saka di sana.
Kebetulan di sekolah Rizky memang ada TK nya jadi Saka di pindah kan ke sana dengan harapan sikap Saka bisa berubah karena yayasan sekolah di mana Rizky dan Kaivan menuntut ilmu itu terkenal dengan kedisiplinan nya.
"Semoga saja Saka bisa berubah menjadi lebih baik lagi, kalau bisa seperti Rizky. Rasa - rasa nya aku tidak menyesal menyekolahkan Saka di sana. Jadi secara langsung aku setiap hari bisa bertemu dengan Azizah," ucap Raka dengan seringai licik nya.
**
"Nak Zizah bagaimana tawaran ibu?"
"Tawaran yang mana ya Bu?" jawab Azizah dengan begitu ramah kepada pelanggan di toko kue nya itu.
Sehabis dari sekolah Rizky, Azizah langsung menuju ke salah satu toko kue nya yang kebetulan letak nya tidak jauh dari anak nya itu. Dia memang seperti itu setiap bulan nya, mengecek kedua toko kue nya. Ya walaupun selama ini ada dua orang kepercayaan nya yang menghandle segala urusan di toko kue nya itu namun sebagai owner yang baik dia juga berkewajiban untuk mengecek segala sesuatu nya di sana.
"Walaaah, nak Zizah ini pura - pura lupa atau memang ngga inget beneran dengan tawaran ibu bulan lalu..." ucap wanita paruh bayah itu lagi.
"Beneran Bu, saya tidak tahu apa yang ibu maksud. Tawaran....tawaran apa ya Bu?"
"Halah....ternyata nak Zizah bener - bener ya tidak ingat, itu lho nak ..tawaran ibu yang ingin menjodohkan kamu dengan anak ibu yang ASN itu. Dia itu ganteng lho nak Zizah, sudah mapan pula, jabatan nya juga bagus di instansi nya, sudah punya rumah, mobil juga ada, tanah nya juga ada di mana - mana pokok nya sudah pas banget kalau di jadikan kandidat calon suami ideal nak Zizah," kata ibu - ibu itu dengan sangat menggebu - nggebu mempromosikan sang anak.
Azizah hanya menggaruk pelipis nya, sambil tersenyum tipis. Entah ibu di depan nya ini orang ke berapa yang menginginkan Azizah untuk menjadi pendamping nya, karena sudah banyak sekali para ibu-ibu pelanggan toko kue nya ini yang selalu mempromosikan anak laki - laki nya pada Azizah. Ada yang masih kuliah, ada yang duda, ada yang perjaka tua, dari yang masih berstatus mahasiswa sampai anggota dewan. Bahkan ada yang lebih parah lagi, ada seorang ibu - ibu yang dengan terang - terangan meminta Azizah untuk menjadi istri ke dua anak nya. Sungguh permintaan yang sangat di luar nalar bagi Azizah, sekaya apa pun laki - laki itu pantang untuk Azizah jika di jadikan istri ke dua.
"Tapi maaf Bu, saat ini saya belum memikirkan hal ke sana dulu. Saya hanya ingin fokus pada anak saya dan usaha saya dulu," tolak Azizah dengan begitu sopan supaya tidak menyakiti hati seorang ibu.
"Walah....padahal ibu pengen banget menjadikan kamu sebagai menantu lho, tapi ya gimana lagi nak Zizah nya belum siap. Tapi kalau semisal nak Zizah sudah siap kabari ibu ya nak.."
"Insyaallah Bu..."