Pernikahan yang di awali dengan perjodohan memang tidak banyak yang endingnya bahagia. Hal ini yang di alami oleh Nur Azizah, bahkan di usia nya yang baru menginjak usia ke 25 tahun dia harus menjadi seorang single parent alias janda.
"Maaf Zah.." ucap Raka Abdillah yang tak lain adalah suami dari Azizah.
"Kenapa kamu tega sekali melakukan ini pada ku Mas.."
Bagaimana kehidupan Azizah setelah di ceraikan oleh suami nya, dan fakta apa saja yang Azizah ketahui tentang suami nya selama ini? Ikuti terus karya terbaru author ya Readers...jangan lupa dukungannya selalu 🥰☺️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ny.Irawana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 26 Sikap aneh Abian
"Lama - lama gue kualahan juga mengurus Kai sendiri seperti ini, setiap mau pergi sekolah ada saja drama nya, mau pakai jasa baby suster tapi gue tidak percaya setelah marak nya kasus belakangan ini. Huft...solusi nya emang gue harus segera menikah supaya Kai mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari seorang ibu. Tapi Kai sendiri tidak mau jika Claudia menjadi ibu nya dan Claudia sendiri juga tidak ada usaha sama sekali selama ini untuk mendekati dan mengambil hati Kai, argh .. .pagi - pagi kepala gue sudah pusing kayak gini," gerutu Abian sambil berjalan meninggalkan kelas Kai.
Hari ini Kai datang terlambat kembali, sudah bukan hal yang aneh lagi jika bocil itu datang terlambat saat berangkat sekolah. Bocah enam tahun itu setiap pagi nya ada saja drama nya, yang susah di bangunin lah, sudah bangun tapi susah di suruh mandi, abis itu kalau sarapan lama sekali, belum lagi drama yang lain. Jadi setiap pagi Abian harus mengeluarkan tenaga yang ekstra untuk mengurus anak semata wayangnya itu.
Dulu ketika masih ada Damar di rumah itu Abian masih terbantu, semenjak Damar ngga tinggal lagi di sana Abian benar - benar kalang kabut mengurus Kai. Asisten rumah tangga nya pun sudah angkat tangan jika sudah berurusan dengan drama nya Kai. Abian sendiri pernah memakai jasa baby sitter saat Kai bayi namun hanya bertahan beberapa bulan saja, karena ada satu accident yang fatal sampai Kai harus masuk rumah sakit waktu setelah kejadian itu Abian memutuskan untuk mengurus Kai sendiri dengan bantuan ART dan Damar.
"Untung saja meeting pagi ini bisa diundur," gumam Abian dengan terus melangkah menuju parkiran sekolah.
Abian pun masuk ke mobil nya dan melajukan kendaraan roda empat nya itu meninggalkan sekolah anak nya. Kali ini dia membawa mobil nya sendiri karena Bagas sang asisten nya pagi ini dia tugas kan untuk menghandle pekerjaan nya dulu di kantor. Bagas sendiri sudah tahu betapa repot nya atasan nya itu jika di pagi hari sudah seperti emak - emak SE Indonesia Raya jika sudah berurusan dengan drama sang anak.
"Lho itu kan Azizah, ngapain di sana dan itu bukan nya.....Sh**t...ini tidak bisa dibiarkan!"
Abian langsung menepikan mobil nya di pinggir jalan saat melihat Azizah yang sedang terlibat obrolan dengan mantan suami nya Raka Abdillah. Dari gestur tubuh yang Azizah tampak kan Abian tahu jika wanita itu merasa tidak nyaman berada di dekat mantan suami nya apa lagi saat ini Abian melihat jika pergelangan tangan Azizah di cengkram kuat oleh Raka dan beberapa kali Azizah mencoba untuk melepaskan namun Raka tidak juga melepaskan cengkraman tangan nya itu.
Walaupun Abian sendiri tidak tahu tentang apa yang sedang kedua mantan suami isteri tersebut, namun Abian jelas tidak rela jika Azizah berdekatan dengan mantan suami nya itu. Entah ada apa dengan Abian ini, mempunyai hubungan khusus dengan Azizah saja tidak, namun jika melihat Azizah berdekatan dengan laki - laki lain bahkan dengan adik nya sendiri hati nya merasa panas sendiri.
Harusnya kan Abian tidak boleh punya perasaan seperti itu bukan?
Abian keluar dari mobil nya dengan tergesa - gesa, langkah nya begitu lebar sekali dan ekspresi nya pun sulit untuk di artikan.
"Lepaskan tangan Azizah tuan Raka Abdillah!"
Suara Abian begitu menggelegar sehingga membuat Azizah dan Raka langsung menatap pemilik suara tersebut. Azizah sendiri merasa lega dalam hati nya, seolah-olah merasa jika Abian adalah dewa penolong nya. Sedangkan Raka justru menampilkan ekspresi bingung, bahkan dia sendiri sampai mengernyit kan dahi nya. Bahkan dia tidak menghiraukan sama sekali apa yang Abian ucapkan. Padahal Azizah sendiri sudah beberapa kali meronta meminta supaya tangan nya di lepaskan cuma Raka sendiri justru semakin kuat mencengkram pergelangan tangannya.
Abian melirik ke arah pergelangan tangan Azizah yang sudah memerah akibat ulah Raka," jangan sampai saya berbuat kasar pada anda tuan Raka Abdillah, sekali lagi lepaskan tangan anda dari pergelangan tangan Azizah!! Anda tidak lihat jika anda sudah melukai mantan istri anda itu!"
Mendengar ucapan Abian, Raka langsung melirik ke arah pergelangan tangan Azizah dan benar saja apa yang di katakan orang yang tidak dia kenal ini. Pergelangan tangan Azizah sudah memerah dan dia juga bisa melihat ekspresi Azizah yang menahan sakit karena ulah nya.
Raka pun langsung melepaskan cengkraman tangan nya," maaf Zah.." ucap Raka hendak mengelus permukaan kulit Azizah yang terlihat merah namun Azizah langsung menepis nya dengan kasar. Wanita cantik itu sampai mundur dua langkah ke belakang guna menghindari Raka.
Abian melengkungkan senyumannya melihat sikap Azizah yang menghindari Raka.
"Anda seharusnya bisa jaga sikap dan batasan anda Tuan Raka Abdillah!"
Raka melirik ke arah Abian dengan tatapan yang tidak suka," anda ini siapa hah, berani - berani nya ikut campur urusan saya!"
Abian tersenyum tipis," anda tidak perlu tahu siapa saya, yang jelas saya peringatkan pada Anda untuk menjaga batasan anda terhadap Azizah mulai saat ini !" ucap Abian dengan begitu tegas.
Tanpa menunggu jawaba dari mantan suami Azizah yang sedang berapi - api muka nya, Abian kemudian mengajak Azizah untuk meninggalkan tempat itu.
"Ayo Azizah kita pergi dari sini.."
Azizah pun mengangguk dan berjalan mengikuti Abian meninggalkan Raka.
"S**Al siapa laki - laki itu, berani - berani nya dia mengatakan hal itu," gumam Raka sambil memukul udara kosong.
Dia pun memutuskan untuk meninggalkan tempat itu juga.
**
"Kamu tidak apa - apa ?"
"Alhamdulillah saya baik - baik saja pak, oh ya terimakasih.."
"Terimakasih? Untuk...."
"Ehm... terimakasih karena bapak sudah bantuin saya terlepas dari mas Raka tadi.."
"ck...sudah jadi mantan saja masih dapat panggilan spesial seperti itu. Giliran ma saya saja formal banget manggil nya," gerutu Abian dengan begitu lirih namun masih bisa terdengar oleh Azizah karena posisi mereka saat ini sedang berhadapan.
"Eh maksud bapak apa tadi?"
"Ah ngga ada apa - apa, ya sudah kalau gitu saya permisi dulu karena saya ada meeting bentar lagi."
"Oh iya pak, sekali lagi terimakasih untuk bantuan nya," ucap Azizah dengan begitu tulus tak lupa dia juga tersenyum sambil mengatupkan kedua tangan nya.
Abian hanya mengangguk kan kepala saja, kalau di tanya Abian tersenyum apa ngga jelas jawaban nya tidak. Dia kembali ke setelan awal yang tetep datar dan dingin. Azizah sudah paham dengan karakter Daddy nya Kaivan itu jadi dia ya bersikap biasa saja.
Baru saja beberapa langkah Abian meninggalkan Azizah, tiba - tiba laki - laki itu kembali menghampiri Azizah.
"Itu tangan mu segera diobati, saya ngga mau ada lecet sedikit pun di kulit mu."
"Eh..."
ksih pljran tu nnek shir,scra yg bkin ulah kn tnangannya.....aws aja kl smp bkin azizah d hujat,apa lg kl smp usahanya kna imbas....
pgn bejek2 mukanya tu nnek shir...
😠😠😠
dia nggak tahu apa2, hrus jadi pelampiasan si clau- clau
jika itu pemberian dianggap hibah dan persentase tdk boleh lbh dr 30 persen dr harta. halu boleh tp aturan syariah wajib jlnkan. aplg mrka sprtinya kelg yg agamis.
klo kya gini malah kyk bagi waris orang barat (nonis)
anknya brjuang hdp dn mti,trs btuh donor drh....mlah d mnfaatkn dgn hrta yg msti d tukar nywa....skrng,mau d tkar pke apa lg????
jgn tergoda ya azizah biarkan mantan menyesal telah membuangmu