Shifa dan Ilham sepasang kekasih, yang semua orang di tempat lingkungan rumah dan lingkungan kerja sudah tahu. Kalau mereka berdua kekasih yang telah berjalan tiga tahunan. Jadi orang akan berfikir kalau mereka berdua merupakan pasangan romantis sampai ke pelaminan.
Tapi siapa sangka. Hanya karena uang.. dan bujukan orang tua dari Ilham mereka akhirnya berpisah. Dan memilih menikah dengan gadis anak pengusaha batu bara di daerahnya. yang bernama Adis.
Shifa sangat kecewa sekali dengan sikap dan pilihan Ilham. padahal mereka sudah berjanji akan lanjut ke pelaminan Tahun depan. Tapi apa daya. Kehendak orang tuanya Ilham, membuatnya tidak berdaya untuk menolaknya.
Dia berusaha memberikan pengertian pada ke kasih. agar tetap menunggunya. Suatu saat ia akan kembali lagi.
Apakah Shifa mau menerima janji Ilham. atau malah pergi meninggalkannya. Kita baca selanjutnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon husnel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ada Rasa
Sampai di rumah orang tuanya Faris pun turun masuk Vika di mana kamarnya berada. ia memang suka tinggal di vila tersebut dari pada tinggal di rumah utama yang selalu heboh dengan tingkah adiknya Gina. Apalagi kalau Gina bawa teman-temannya.
Shifa pun langsung ke rumah utama di mana ia tinggal sementara. Gina yang juga baru pulang langsung berlari mengejar Shifa yang baru saja masuk rumah
"Halo kakak cantik. Kakak dari mana. dengan siapa.?"Tanya Gina heran. sebab hanya Shifa sendiri yang ia lihat. emang ada mobil kakaknya. Namun ia tidak melihat Kakaknya.
"Oh. dari kantor polisi bersama Abang kamu. dan kamu tahu nggak.. kalau di mendadak lontong sana. aku bertemu dengan orang yang mengenalku. dan mungkin sebentar lagi aku akan tahu siapa aku. dan bertemu keluargaku." Jawab Shifa bahagia.
Tapi beda dengan Gina. ia manyun dan langsung pergi saja masuk kamarnya. Shifa heran sekali dengan sikap Gina dan juga Faris.
"Kenapa sikap mereka aneh ya. kok mereka merasa nggak suka gitu." Tanya Shifa heran. Ia pun masuk ke kamar di mana ia tinggal selama satu Minggu ini.
****
Sore ini Shifa memasak di dapur di bantu ART ia. juga buat gorengan untuk cemilan. saat semuanya hampir selesai. masuk Tante Lina.
"HM. harum sekali. masak apa cantik..?" Tanya Tante Lina mencomot gorengan yang baru matang.
"Ini Tan. buat Cumi saos tiram dan goreng Nila cabe hijau. Tante suka nggak.?" Tanya Shifa bersemangat.
"Itu mah. Tante suka. apalagi Faris. ia paling suka dengan ikan Nila cabe hijau. pasti dia nambah nanti makannya. Tapi kalau Tante lihat. semua masakan kamu selalu bikin nagih deh. kamu hebat sekali masaknya." Puji Tante Lina apa adanya.
"He..he.. Tante bisa aja. ini semua biasa di ajarkan Bibik waktu di rumah." Jawab Shifa Tania sadar.
"Di rumah..? apakah kamu sudah ingat.?" Tanya Tante Lina penasaran.
Shifa bingung sendiri dengan pertanyaan Tante Lina. Di tengah kebingungannya datang Gina yang baru siap mandi.
"Kak Sasa sudah tahu siapa keluarganya ma. dan mungkin besok akan pergi dari sini." Jutek Gina. Tante Lina kaget mendengar berita tersebut. Ia sudah terlanjur sayang sama gadis tersebut.
"HM. begini Tan. tadi saat kita mau ke kantor. ada orang yang mengenal ku serta keluarga dan tempat tinggal aku. dan namaku Shifa." Jawab Shifa semangat.
"Jadi kamu akan pindah.?" Tanya Tante Lina merasa berat.
"Kalau Shifa sudah tahu keluarganya. tentu ia akan pindah ma. kita kan bukan keluarganya. dan bukan siapa-siapanya dia." Tunjuk Faris dengan bibirnya. ia duduk di meja makan yang tak jauh dari dapur. di sana sudah tersedia gorengan yang baru masak.
Shifa menunduk. ada rasa sakit di hatinya. saat Faris mengucapkan hal tersebut. maksud hati bukan begitu tapi ternyata kata-kata yang dia ucapkan di mobil tadi telah merubah situasi.
"Tan. terimakasih banyak atas tumpangan Tante sekeluarga selama ini. aku tak akan pernah melupakan kebaikan kalian. walau kalian bukan siapa-siapa aku. tapi kalian telah memberikan kenyamanan melebihi dari keluarga ku." Jawab Shifa sendu.
Tante Lina memeluknya terharu." Jika kamu telah bertemu keluargamu. datanglah ke sini. pintu rumah ini selalu terbuka buat mu. Tante menyayangi mu cantik." Lina menangis memeluk gadis tersebut. Rasanya baru sebentar ia merasakan kebahagiaan dengan kehadiran Shifa. ia dan anak-anaknya bisa kembali bercerita, bercanda seperti sebelum suaminya meninggal.
"Aku sangat berterima kasih. jika Tante masih mengizinkan aku datang. Tante baik banget." ucap Shifa melepaskan pelukannya.
"Tadi Agung mengirim pesan. katanya besok pagi ia akan menjemput kamu untuk menemui keluargamu. serta ibunya yang merupakan ART kamu." Ucap Faris menekan kan kalau Agung merupakan anak ART Shifa.
"Oh. makasih Mas infonya." Jawab Shifa tersenyum.
Ia bahagia sekali. besok akan bertemu keluarganya. Namun ia juga merasa takut.
"Tapi. apakah tidak ada polisi yang ngikuti.?" Tanya Lina pada anaknya. Karena ia khawatir jika terjadi apa-apa pada Shifa. Karena belum bisa sepenuhnya mengingat masa lalunya.
"Ada. Bima bersama Alif ma. aku kebetulan besok ada tugas ke luar kota beberapa hari ini." Ucap Faris. ia sengaja menghindar. tak ingin hatinya kecewa lagi. mumpung rasa cintanya pada gadis tersebut belum terlalu dalam.
"Oh. sayang sekali ya." Jawab Lina sedih. Begitu juga dengan Shifa. ia merasakan aneh dengan sikap Faris padanya setelah pembicaraan di mobil tadi. Ia ingin tahu alasan namun ia takut. takut nanti ia malah di anggap terlalu Geer dengan sikap Faris yang baik padanya.
jangan lama" up-nya ya Thor,makasih