Zaki Iskandar Mubarak seorang CEO yang terkenal begitu sangat dingin dan datar tanpa ekspresi.Diam diam menyukai salah satu karyawatinya yang juga memiliki sifat yang sama dengannya.Jika banyak wanita yang mengejar cintanya lain akan halnya dengan Kinara Ayu Wicaksono yang merupakan karyawatinya bersikap acuh dan cuek.
Hal ini membuat Zaki penasaran dengan gadis itu.Bagaimana kisah cinta mereka?,yuk simak!.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Novi Zoviza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
05
Pagi ini Kinar telah siap dengan pakaian kantornya.Ia tak mau berlama-lama dalam kesedihannya.Masalah siapa pria yang mau dengannya nanti karena tak lagi perawan tak begitu ia ambil pusing.Jika pria itu tulus padanya maka pria itu akan menerima kekurangannya.
Kinar menaiki ojek online menuju kantor karena hanya menggunakan transportasi itu yang bisa mengantarnya ditengah keterbatasan keuangannya.Ia harus berhemat sebagai sebelum gajian tiba.Kemungkinan besar Papanya tak akan lagi mengirimkannya uang saku.
Tak lama Kinar sampai di depan kantornya dan turun bersamaan dengan Zaki yang juga turun dari mobilnya.
Kinar fokus pada jalannya memasuki lobi kantor tanpa ia sadari ada seseorang yang menatapnya tajam.
"Kinar...ya ampun Lo kemana aja kemaren?, semuanya hampir saja kena semprot sama manusia kutub jika saja tak ada Kak Alin yang bantu menggantikan Lo",ujar Ayu teman satu kubikelnya.
"Maaf ya Yu,Gue kamarin ada masalah keluarga yang tak bisa gue tinggalkan",ujar Kinar beralasan.
"Oh..."
"Kinar...kamu itu ya,kalau gak bisa datang hubungi kita biar salah satu kita siap untuk menggantikan kamu",ujar Alin atasannya.
"Maaf ya Kak,gara gara aku Kakak dapat masalah",jawab Kinar penuh sesal.
"Kata siapa?, entah kenapa kemarin Pak Zaki tak mengamuk jika Lo gak datang",ujar Alin.
"Lagi kemasukan jin baik pasti dianya",jawab Ayu.
"Huss...ada yang dengar dapat Sp 1 Lo",ujar Alin.
"UPS..."
"Oh ya file yang gue kirim ke Lo udah Lo kerjakan kan?", tanya Ayu pada Kinar.
"Udah...",jawab Kinar.
"Syukurlah...jika tidak alamat dapat amukan dari Pak Budi kita",ujar Ayu.
Diruangannya Zaki menatap foto gadis yang tadi ia ambil diam diam.
"Dasar gadis aneh...dia kehilangan sesuatu hal berharga dari dirinya tapi kelihatan seolah-olah tak terjadi apa apa",gumam Zaki yang hari hariya mulai terusik oleh Kinar.
Kejadian malam itu membuatnya merasa bersalah namun gadis itu tak meminta pertanggungjawaban darinya.
"Pagi Pak...",sapa Adi.
"Bacakan jadwalku hari ini Adi!",ujar Zaki.
"Jam delapan anda ada pertemuan dengan pihak investor disalah satu coofe shop, siangnya ada pertemuan dengan salah satu perusahaan HRB Grup membahas perpanjangan kontrak kita",jawab Adi.
"Baiklah...urus semuanya, sebentar lagi kita berangkat!",ujar Zaki.
"Baik Pak...",jawab Adi patuh lalu duduk di meja kerjanya yang juga ada diruangan itu.
"Adi..."
"Saya Pak...",jawab Adi.
"Apakah Dave sudah datang?", tanya Zaki.
"Sudah Pak,ada diruangannya",jawab Adi.
"Oh..."
Zaki melanjutkan pekerjaannya memeriksa beberapa berkas lalu membubuhkan tandatanganya.
Adi di buat melongo oleh kelakuan yang tak biasa Zaki lakukan pagi ini.Tak biasanya atasannya itu menanyakan hal receh seperti itu.
"Adi kita berangkat!",ujar Zaki berdiri dari duduknya.
"Baik Pak",jawab Adi ikut berdiri dari duduknya sembari membawa beberapa berkas ditangannya.
Zaki melangkah dengan langkah tegapnya melewati kubikel Kinar.Semua karyawati tampak menatap penuh puja padanya kecuali Kinar yang hanya acuh,bahkan melirik pun tidak.
"Kin... astaga pak CEO kita gentengnya gak ada obat",ujar Ayu.
"Hooh...andai dia jadi laki gue",jawab Jeni.
Pletak
"Halu kalian ketinggian",ujar Kinar memukul meja kerja rekannya itu.
"Halu gak bayar Kin",jawab Jeni.
"Iya...Kinar jarang jarang pakai CEO lewat kubikel kita", timpal Ayu.
"Huh... gini nih kebanyakan nonton drakor",ujar Kinar.
"Kinar..."
"Eh Van,ada apa?", tanya Kinar santai.
"Udah sarapan belum?",tanya pria itu perhatian.
Tak heran memang, semua karyawan yang ada di lantai itu jika pria itu menyukai Kinar,namun Kinar tak menggubris karena ia tak memiliki perasaan yang sama dengan pria itu.
"Belum...",jawab Kinar jujur karena ia tak sempat membeli sarapan.
"Mau sarapan bareng?",tawar pria itu.
"Maaf Van,aku gak bisa aku juga--
"Mbak ini sarapannya...",ujar office girl memberikan satu buah sterofoam berisi sarapan.
"Aku udah pesan sarapan.Maaf ya",jawab Kinar membuat pria yang bernama Evan itu mendesah kecewa.
"Ya gak apa apa",jawab pria itu beranjak menuju ruangannya.
"Tumben Lo pesan sarapan melalui OG?.Kasihan Evan Lo tolak terus.",ujar Ayu.
"Gue gak pesan kok,tapi kok dia ngasih ke gue ya.Dan masalah Evan gue gak ada rasa",jawab Kinar.
"Hah?,masa sih?.Kok OG tadi ngasih Lo?",tanya Ayu.
"Gak tau...Lo mau?",jawab Kinar.
"Gak...gue kenyang",jawab Ayu.
"Makan aja ,Lo belum sarapan kan",ujar Jeni.
"Huuh...", timpal Ayu.
***
"Bagaimana?", tanya Zaki menghubungi asistennya.
"Lancar Pak",jawab Dave.
"Bagus... lanjutkan pekerjaanmu",ujar Zaki mematikan sambungan teleponnya.
Pria itu kembali dalam mode datar dinginnya saat turun dari mobil.Adi yang sudah cukup lama bekerja dengan Zaki tak kaget dengan sifat dingin Zaki.
...****************...