NovelToon NovelToon
Menikahi Anak Pembantu

Menikahi Anak Pembantu

Status: tamat
Genre:Tamat / nikahmuda / CEO / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:23.3M
Nilai: 4.8
Nama Author: SHy

Tertarik pada seorang wanita adalah hal tersulit untuk David rasakan setelah beberapa tahun yang lalu ditinggal pergi begitu saja oleh wanita yang sangat dicintainya.

Di usianya yang tak lagi muda, David bahkan tidak memikirkan untuk menikah dan berusaha memulai menjalin hubungan kembali dengan seorang wanita.

Di tengah ketenangan hidupnya, David mulai merasa terusik dengan kehadiran seorang wanita bernama Embun yang berstatus anak dari pembantu yang bekerja di rumahnya.

Menurut David, kehadiran Embun di rumahnya hanya membuat petaka untuknya sebab sang mama yang awalnya sudah tak lagi berniat menjodohkannya, kini kembali berniat untuk menjodohkannya dengan Embun dan melakukan berbagai cara agar dirinya mau menikahi Embun.

Hingga tanpa David sadari, di suatu malam ia terjebak dengan rencana sang mama yang mengharuskannya untuk menikahi Embun. Anak dari pembantu yang sudah lama bekerja di rumahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SHy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23 - Digrebek!

"Apa?" Embun terperangah. Yang benar saja ia harus tidur di dalam kamar pria yang bukan mahramnya. "Tuan, tapi kita—" Embun yang hendak protes mengurungkan niatnya saat melihat tatapan mata David yang tidak bersahabat.

"Jika kau tidak mau tidur di sini, kau bisa melompat dari balkon!" Sembur David.

Embun mengatupkan bibir rapat-rapat. Terjun dari balkon bukanlah pilihan yang tepat untuk saat ini. Kaki atau bagian tubuhnya yang lain bisa saja patah jika ia nekat melakukan itu.

"Jangan berisik. Aku mau tidur!" Kata David kemudian melangkah ke arah ranjang. Sambil melangkah ke arah ranjang, David berpikir keras siapakah orang yang sudah berani mengunci pintu kamarnya dari luar. David sangat yakin jika saat ini ada yang berniat bermain-main dengannya. Sebenarnya David ingin mencari tahu siapa yang sudah berniat mengerjainya sekarang juga. Namun mengingat perutnya yang terasa tidak enak dan kepalanya terasa masih pusing, David memilih mengistirahatkan tubuhnya lebih dulu.

Sebelum memejamkan kedua kelopak matanya, David berkata pada Embun yang masih berdiri di depan pintu kamarnya. "Tidurlah di sofa. Jika kau butuh selimut, kau bisa mengambilnya di dalam lemari."

Embun bingung apakah harus mengiyakannya atau bagaimana. Ingin sekali ia berteriak. Meminta tolong pada siapa saja yang mendengarnya untuk segera membuka pintu kamar David. Tidak berbeda dengan David, sebenarnya Embun juga merasa ada yang aneh dengan kondisi pintu kamar yang tiba-tiba saja terkunci dari luar.

"Siapa sih yang mengerjaiku dan Tuan David. Perasaan tadi di rumah tidak terlihat ada siapa-siapa. Tuan Raka dan Nyonya Meisya juga belum pulang sejak tadi." Gumam Embun. Seandainya saja ia membawa ponselnya saat ini. Embun pasti sudah menghubungi ketua pelayan dan meminta tolong agar dikeluarkan dari dalam kamar David.

Cukup lama Embun berdiri di depan pintu kamar David. Hingga akhirnya, Embun yang merasa sudah lelah berdiri segera melangkah ke arah sofa sambil menatap David yang nampak sudah terlelap dalam tidurnya.

**

Semalaman Embun tidak dapat memejamkan kedua kelopak matanya karena merasa tidak nyaman dan takut tidur di dalam kamar seorang pria yang bukan mahramnya. Sambil menunggu keajaiban pintu kamar bisa terbuka, Embun merafalkan doa dalam hati berharap semuanya baik-baik saja hingga pagi menjelang.

Di saat Embun tengah gelisah dan tidak dapat memejamkan kedua kelopak matanya, David justru terlihat nyaman dalam tidurnya seakan tidak peduli dengan masalah yang tengah mereka hadapi saat ini. Entahlah apa yang dirasakan pria itu saat ini. Apa mungkin karena pengaruh alkohol membuat David begitu lelap dalam tidurnya seperti ini?

Waktu sudah menunjukkan pukul empat pagi saat Embun baru saja bisa memejamkan kedua kelopak matanya. Baru beberapa jam tertidur dan melewatkan ibadah paginya, tidur Embun sudah terganggu mendengar sebuah teriakan dari depan pintu kamar David.

Embun seketika membuka kedua kelopak matanya dan berubah posisi dari berbaring menjadi duduk. Sambil mengumpulkan kesadarannya, samar-samar Embun melihat di dalam kamar David kini sudah ramai dengan keberadaan Mom Meisya dan Raka dan Danesh.

"Apa-apaan ini, David?" Suara Mom Meisya terdengar melengking. Pun dengan tatapan matanya yang nampak tajam terhunus pada putranya yang baru saja keluar dari dalam kamar mandi dengan hanya menggunakan selembar handuk melilit pinggangnya.

"Mommy."

"Nyonya Meisya?"

***

Berikan giftnya dulu yuk sebelum lanjut. Dan jangan lupa follow instagram @shy1210 untuk seputar info karya SHy yang lainnya❤️

Terima kasyi❣️

1
pioo
mentang2 kau ga ngerasain gmn sakitya melahirkan wkt itu enteng bgt pgn punya anak lg cih
pioo
hukum tabur tuai itu nyata
pioo
tukeran aja sm papanya vio
pioo
sama kelen 11 12
pioo
berlebihan sih lo
pioo
oh anak pungut
pioo
🤣🤣🤣
pioo
turunin aja pak😭
pioo
plis jangan buat buruk nama Vio😭
Ernawati Martdiana
skak mat..
Naila Belanja
yg ditanyain embun, yg mesam mesem akuu
pioo
polos kali kau dek🤣
pioo
sekali senyum kek joker😭
pioo
yaaa es mulai mencair niyee
pioo
KENAPA BERTOOOOO
pioo
“excited”
pioo
biasanya sih gituuu
pioo
kepala pelayan nih
pioo
kanebo kering bjir🤣
pioo
biasalah kulkas made in kutub utara
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!