NovelToon NovelToon
Kasihku Yang Takkan Hilang

Kasihku Yang Takkan Hilang

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Reinkarnasi / Cinta Murni / Bad Boy
Popularitas:699
Nilai: 5
Nama Author: M. Novri Al-zanni

Demand adalah seorang petarung maniak dan menakutkan di sekolah Giulietta. Pertarungan selalu ada di depan mata, tanpa pandang bulu, hanya ada perkelahian baginya. Sebuah geng ataupun seorang individu, yang kuat ataupun yang lemah, yang memiliki kuasa atau tidak, semuanya akan dimusnahkan.
Rekannya Miller sedang diculik oleh sekelompok geng misterius, tanpa ragu Demand datang seorang diri ke markas geng tersebut. Dalam beberapa saat geng itu dibuatnya tak berkutik dan hancur dikalahkan olehnya.
Namun ternyata seorang wanita cantik terlibat dalam masalah itu dan juga sedang disandera, ia bernama Lasiana. Seorang wanita cantik dengan karakter pemalu dan baik hati itu membuat Demand mengalami cinta pandangan pertamanya. Tapi... siapa sangka hal itu akan membawanya kepada kematian.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon M. Novri Al-zanni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Shania

Setelah selesai mengangkat kayu gelondong itu bersama-sama dan memasukannya ke dalam lubang yang sudah ku buat. Aku pergi mengambil kain yang tak terpakai, lalu aku melilitkan kain kotor itu di kayu dengan cukup tebal. Dengan begini, alat untuk latihan sudah selesai ku buat, dan aku bisa berlatih.

"Terima kasih sudah membantuku, jadi ... Apakah ada sesuatu yang kalian perlukan disini?" Ucapku dengan sopan dan membersihkannya untuk duduk di bangku yang ada di teras depan rumah kakek.

Lalu Bryan menjawab, "kedatangan kami ke sini untuk bertarung denganmu, dan menguji kekuatan" ucap Bryan dengan wajahnya yang sangat serius sekali.

"Benar, kami berpikir harus meningkatkan kekuatan satu sama lain. Agar kejadian yang lalu tidak terjadi lagi" sambung Adams.

Huft ... Ku kira mereka akan mengkhianatiku dengan mengajaknya bertarung, terlebih lagi wajah Bryan yang selalu serius itu. Bisakah kau mengubah wajahmu dan terlihat baik di depan banyak orang. Bisa-bisa dengan wajahmu yang seperti itu orang-orang akan takut denganmu.

"Baiklah ... Siapa yang ingin bertarung denganku lebih dulu?" Ucapku yang beranjak dan sudah dalam keadaan siap bertarung.

"Aku ... Biarlah aku menjadi lawan bertarungmu" ucap Adams yang sepertinya sudah tidak sabar untuk bertarung denganku.

Maka pertarungan kami harus di mulai, kami memulai pertarungan di halaman depan rumah kakek. Sementara Boron, dan Adams duduk menunggu gilirannya dan menonton kami yang bertarung lebih dulu. Tapi jika terus-terusan melawan mereka, bisa-bisa staminaku habis dan aku kelelahan.

Buagh! Bugh! Adams langsung melayangkan tinju besinya dan aku hanya bisa menahannya untuk saat ini. Pukulannya, benar-benar sangat keras dan kuat seperti dahulu aku melawannya. Dengan badan dan otot sebesar itu, tentu saja siapa yang tidak bisa merasakan rasa nyeri setelah di serang olehnya seperti ini.

Saat Adams mulai melayangkan tinjunya lagi, aku segera menunduk dan berputar, kemudian mentackel kakinya hingga membuatnya terjatuh. Bruak! Badan si bongsor ini terjatuh ke tanah dan tak lama setelahnya ia langsung bangkit kembali seperti tembok yang kokoh.

Sebelum itu aku langsung melayangkan banyak pukulan kepadanya hingga ia merasa terpojok dan terus terpukul mundur. Adams merasa kesal dan tanpa pikir panjang ia langsung melayangkan tinjunya, aku langsung menghindar dan menangkap tangannya. Kemudian dengan sekuat tenaga aku memanfaatkan momen ini untuk mengangkatnya dan membanting tubuhnya.

Bruak!

"Kukira dia hanya pandai mengancam dan berbicara. Ternyata dia memiliki kekuatan juga" gumam Bryan yang sedang memperhatikan pertarungan kami.

"Dari yang ku dengar, orang itu tidak pernah kalah dalam pertarungannya" sambung Boron.

Boron, adalah orang yang memiliki banyak informasi dan di tunjuk sebagai seorang informan yang menerima dan mengumpulkan informasi tentang orang-orang kuat di kota ini. Meskipun begitu dia tidak hanya jago mengumpulkan informasi, dia juga jago bertarung. Dia berada di posisi ke 4 di gengnya dahulu sebelum akhirnya aku masuk.

"Kecuali orang itu kan, tapi mungkin saja ia tidak bisa mengalahkanku" ucap Bryan yang sangat serius mengamati pertarunganku.

"Haha, kau memanfaatkan momen ini dengan sangat baik Bryan" ucap Boron.

Setelah beberapa menit berlalu, akhirnya aku membuat Adams tumbang. Fyuh, sulit sekali menumbangkan satu orang berbadan besar seperti dia. Pertarungan ini terlalu menguras tenagaku, jadi aku ingin beristirahat terlebih dahulu sebelum memulai pertarungan selanjutnya.

Badanku penuh dengan keringat, sampai-sampai bajuku basah karena keringat ku. Aku melepaskan pakaianku dan menggantungnya di kayu gelondong itu. Kemudian duduk bersama dengan mereka dan mengobrol sebentar sebelum memulai pertarungan.

"Sepertinya kau sudah kehabisan tenaga, dan ternyata kau memiliki tubuh yang bagus juga" ucap Bryan.

"Haha, terima kasih" ucapku.

Kemudian tiba-tiba saja seorang gadis dari sekolah kami datang ke rumahku. Wajahnya terlihat sangat familier, kalau tidak salah aku pernah bertemu dengannya. Siapa ya? Dimana ya? Aku berpikir sejenak, dan lalu bagaimana dia bisa tahu rumahku. Apakah dia seorang penguntit atau semacamnya.

Begitu dia melihatku, dia langsung melambaikan tangannya dan tersenyum lebar dengan senang. Dia segera berlari menghampiriku dan masuk ke halaman rumahku begitu saja. Aku jadi tidak enak dengannya karena lupa siapa dia, jadi aku berjalan ke arahnya untuk berbicara.

Wajah gadis ini langsung memerah merona begitu aku berada di hadapannya. Dia langsung menyembunyikan wajahnya dariku, entah apa yang terjadi dengannya.

"Hei, kau kenapa?" Ucapku dengan heran.

"Ke-kenapa kau tidak memakai pakaianmu" ucapnya dengan malu-malu.

Astaga benar juga, perempuan akan malu jika melihat laki-laki yang tidak memakai baju di depannya. Aku segera pergi untuk mengambil pakaian yang ku sangkutkan di atas kayu gelondong itu. Tapi tiba-tiba saja gadis ini menarik tanganku dan menatapku dengan tajam.

"Tu-tunggu sebentar ..." Ucapnya yang masih malu-malu, bahkan ia memejamkan matanya meskipun terlihat malu.

"Ada apa? Bukankah kau malu melihatku seperti ini?" Ucapku yang benar-benar heran, wanita memang tidak bisa dipahami dengan mudah.

"Bolehkah aku ... Menyentuh otot-ototmu" ucapnya yang membuatku terdiam seketika.

Apa-apaan gadis ini! Dia sudah gila ya! Dia terlihat malu-malu saat melihatku tapi dia ingin menyentuh otot-ototku?!. Tapi aku akan merasa tidak enak jika menolaknya, aku juga sudah berubah ingin menjadi orang baik. Terlebih lagi sangat tidak baik jika aku menolak permintaan seorang gadis. Ini bukan berarti aku akan mengkhianati Lasiana ya, ingat!.

"Ba-baiklah ..." Ucapku yang mempersilahkannya.

Kemudian tiba-tiba saja gadis itu langsung memelukku dan bersandar di badanku. Gadis ini! Benar-benar gadis mesum! Aku tidak tahu kenapa aku jadi ikutan malu seperti ini, dan jantungku ... Rasanya berdebar begitu kencang!. Apakah aku harus mendorongnya atau membiarkannya saja? Aku tidak tahu!.

"Ototmu sangat keras dan bagus ..." Ucapnya sambil mengelus-elus otot dadaku.

"Ahahah be-benarkah?! Terima kasih" ucapku yang menjadi grogi berbicara dengannya.

Aku benar-benar tidak tahu apa yang harus kulakukan di situasi seperti ini. Sepertinya aku hampir kehilangan akal sehatku karena gadis ini, dia benar-benar membuatku benar-benar tidak bisa bertindak sedikitpun. Disisi lain sebenarnya aku merasa sangat nyaman karena tubuhnya yang lembut saat bersentuhan dengan tubuhku.

Kemudian tiba-tiba saja Bryan datang dan memperhatikan kami berdua yang sedang bermesraan. Dia menatap dengan sangat tajam dan membuat suasana ini menjadi semakin aneh. Hingga akhirnya gadis ini melepaskan pelukannya dariku karena takut dengan tatapan Bryan, terima kasih Bryan!.

Bryan terus menatap gadis itu lebih dekat hingga akhirnya ia berkata, "kau ... Shania kan? Dari kelas 3 B, yang waktu itu makan bersama kami?" Ucap Bryan yang tidak ku sangka ternyata dia mengingatnya.

Padahal waktu itu sudah cukup lama sekali, akhirnya aku berhasil mengingatnya lagi berkat Bryan yang berkata seperti itu. Kalau dia kelas 3 saat ini, berarti dia adalah kakak kelasku, aku harus memperlakukannya dengan sopan. Tapi seingatku saat kami pertama kali bertemu dengannya di sekolah, dia tidak berpenampilan seperti ini.

Dia terlihat seperti gadis biasa saja sebelumnya, sampai akhirnya dia berubah menjadi sangat cantik seperti ini. Sepertinya dia telah merubah penampilannya, kalau tidak salah dia memakai kacamata kotak sebelumnya. Aku lumayan terpukau saat melihatnya, bahwa dia menjadi sangat cantik.

Tidak! tidak! tidak! Apa yang baru saja ku pikirkan! Bagaimana bisa aku melihat gadis lain selain Lasiana!. Aku adalah laki-laki yang bertanggung jawab dan hanya mencintai satu wanita saja dalam hidupku. Aku tidak boleh melirik gadis lain! Meskipun dia memiliki penampilan yang menarik!.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!