NovelToon NovelToon
BLUE IRIS

BLUE IRIS

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / One Night Stand / Single Mom / Hamil di luar nikah
Popularitas:615.2k
Nilai: 4.9
Nama Author: farala

Gadis cantik yang sangat periang itu tiba tiba harus mengalami nasib yang sangat tragis,dia hamil di luar nikah,dan ternyata ayah dari anaknya adalah tunangan dari sang kakak tiri.
Keinginan untuk bisa bersama dengan pria itu adalah hal yang mustahil.
Dia menggantungkan harapan agar hidupnya bisa bahagia seperti layaknya blue iris(bunga iris biru) yang melambangkan sebuah harapan, harapan bahagia dengan atau tanpa pria yang sudah merenggut sesuatu yang sangat berharga dalam dirinya yaitu.... kesucian.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon farala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9 : Chef Rey Mazhar

Beberapa bulan kemudian.

"Bunda.....Ozkhan nggak mau sekolah!!'Masih pagi pagi buta anak tampan itu sudah berbuat ulah.

"Kenapa anak bunda nggak mau sekolah?"Elna mencoba membujuk Ozkhan yang masih berada di atas tempat tidur,tidak mau mandi sama sekali.

"Teman teman Ozkhan di sekolah mengejek Ozkhan kalau Ozkhan nggak punya ayah."akunya sambil tertunduk.

Elna terdiam,inilah yang dia takutkan selama ini,saat anaknya tumbuh dan mulai menjalani aktivitas seperti anak anak pada umumnya,pasti hal ini akan terjadi.Dia juga bingung,saat sang putra mulai bertanya keberadaan ayahnya,beribu macam alasan dan kebohongan akan dia lontarkan untuk menenangkan Ozkhan.

Elna mengusap rambut Ozkhan dengan sayang,menarik tubuh mungil itu dan memeluknya dengan erat.

"Sabar ya sayang,nanti ayah akan datang menemui Ozkhan saat waktunya tiba,sekarang ayah Ozkhan masih sibuk bekerja,dan tempatnya jauuuhhh sekali dari rumah Ozkhan,saat pekerjaan ayah selesai,ayah pasti akan datang menemui Ozkhan.Ok.."

"Bunda nggak bohongkan?"tanyanya penuh harap sambil menatap Elna.

"Iya sayang."jawabnya berbohong.

"Sekarang Ozkhan mandi dulu ya,nanti ke sekolahnya berangkat bareng bunda."

Ozkhan mengangguk,dan mengangkat tangannya agar Elna membantu membuka pakaiannya.

"Ihhh..anak bunda manja banget sih,biasa juga buka bajunya sendiri."Elna menggelitik perut Ozkhan hingga anak itu tidak bisa menahan tawanya.

Efrina yang dari tadi mendengar percakapan anak dan cucunya terlihat sangat sedih,Elna yang tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ayah,pasti merasakan hal yang sama yang Ozkhan rasakan saat ini.

"Maafkan Anne Elna,ini semua kesalahan Anne."Batin Efrina menghapus air mata yang menetes di pipinya,kemudian berlalu meninggalkan Elna dan Ozkhan.

Wajah cantik Elna terlihat murung begitu tiba di hotel,tidak seperti biasa yang selalu nampak ceria,ini semua karena keluhan Ozkhan tadi pagi,kali ini dia bisa mengatasinya,tapi dia tidak yakin bisa melewati pertanyaan serupa suatu saat nanti.

"Kenapa lecek gitu?tanya Rey yang baru keluar dari ruangannya.

"Nggak kok chef,mungkin lelah aja."ujar elna dengan senyum yang sedikit di paksakan.

"Kenapa masuk?harusnya istirahat aja di rumah."Lanjut Rey.

"Saya justru tambah sakit kalau tinggal di rumah."Elna kemudian membantu Rey yang mulai sibuk mempersiapkan menu untuk makan siang sebentar lagi.

"Ooo..ya,setelah pulang kamu ada acara nggak?"Tanya Rey di sela sela kesibukannya.

"Nggak ada chef."

"Hhhmmmm....kalau gitu mau nggak temani aku jalan jalan."Ajak Rey harap harap cemas.

"Chef Rey mau jalan jalan ke mana?"Elna menatap Rey yang berdiri cukup dekat dengannya.

"Ibuku besok datang dari luar negeri,ini pertemuan pertama ku setelah lima tahun,dan aku berencana mengunjunginya besok.Namun sebagai anak yang berbakti,nggak mungkin kan kalau hanya datang dengan tangan kosong?"

"Iya sih Chef..."Setelah beberapa saat berpikir,Elna memutuskan untuk menemani Rey."Ok deh,, aku temenin."

Kesibukan di dapur mulai terlihat kembali,wajar ini sudah jam makan siang.Semenjak Elna bekerja beberapa bulan lalu,tingkat pesanan pastry semakin banyak,dan itu terbukti dari jarangnya dia beristirahat.Ada saja orderan yang masuk di kitchen nya,dan tentu saja omset yang di hasilkan pasti lebih besar.Dalam beberapa bulan terakhir ini,restoran mereka di padati pengunjung,dan itu akan membludak di siang hari seperti saat sekarang,lebih lebih jika weekend,sudah bisa di pastikan Elna akan pulang tengah malam,untungnya,Ozkhan sangat mengerti situasi Elna dan tidak rewel sama sekali.

Elna meregangkan tubuhnya saat Rey membuka pintu tanpa mengetuk.

"Maaf..."Rey berbalik dan merutuki dirinya karena lupa mengetuk pintu dan alhasil matanya tanpa sengaja melihat pinggang langsing Elna yang saat itu mengenakan tshirt pendek yang apabila tangan di angkat ke atas otomatis bagian pinggang dan sekitarnya akan terekspos.

"Gleek..Rey harus menelan ludahnya kasar,susah payah dia mengatur nafas agar bisa normal kembali.

Wajah Elna memerah sempurna,selain pria yang pernah merenggut kesuciannya,tidak ada seorang lelaki pun yang pernah melihat tubuhnya sampai hari ini,hingga Rey datang dan tanpa sengaja melihat bagian yang tidak bisa dia lihat.Meskipun telah melahirkan seorang anak yang sangat tampan,tapi tubuhnya dia rawat dengan baik.Dia bahkan masih bisa di sandingkan dengan ABG.

"Chef Rey udah mau pulang?" Elna mencoba mencairkan suasana yang tiba tiba berubah dingin.

"Iya... aku tunggu di luar, jangan terlalu lama."Rey langsung keluar ruangan, bagaimanapun dia coba untuk bernafas dengan stabil tapi rasanya sulit sekali, jadi keputusan yang tepat adalah berlalu sesegera mungkin dari hadapan wanita yang sudah mengambil sebagian hatinya.

Kebersamaan Rey dan Elna beberapa bulan ini,menimbulkan getaran aneh yang di rasakan Rey.Jantungnya selalu berdetak kencang saat bersama dengan Elna.

Kadang Rey berpikir ini mungkin pelarian dari kekasih hatinya yang lebih memilih pria lain meskipun pria itu adalah kakaknya sendiri.Tapi seiring berjalan nya waktu,perasaan itu jadi sulit dia kendalikan.Hanya saja dia belum berani untuk mengungkapkannya, karena itu dia merasa seperti pecundang, harga dirinya sebagai seorang laki laki seakan di pertaruhkan.

Tapi kembali lagi, dia harus berpikir logis,masalahnya kenapa sampai saat ini dia belum mengungkapkan perasaan nya,itu karena sikap Elna sejak pertama kali bertemu hingga saat ini masih sama,dia selalu menganggap kalau Rey adalah kiblatnya, guru dalam segala hal.Tidak pernah sekalipun hatinya bergetar saat bersama atau berdua dengan Rey.Jadi sudah seharusnya Rey berusaha lebih keras untuk mendapatkan hati Elna.

Mereka tiba di salah satu mall yang jaraknya lebih dekat dengan hotel.Seperti layaknya sepasang kekasih,mereka berjalan berdampingan,kadang saling melempar senyum satu sama lain,hanya saja,perasaan mereka tidaklah sama,yang satu berharap lebih sedangkan yang satunya lagi biasa saja.

"Tadi aku belum sempat makan di hotel,bagaimana kalau kita makan dulu.."Ajaknya pada Elna yang sedang asik dengan ponselnya.

"Boleh,chef mau makan apa?"

"Ganti panggilanmu saat kita berada di luar."

Elna menggaruk kepalanya yang tidak gatal."Aku harus panggil apa?"

"Panggil senyamanmu saja."Lanjutnya,dia hampir saja tertawa melihat Elna yang nampak kebingungan.

"Chef Rey,itulah panggilan yang nyaman untuk saya chef."ujarnya polos.

"Ha..ha..ha.."Rey sudah tidak mampu menahan tawanya.

"Kamu itu lucu sekali."Tanpa sadar Rey mengusap rambut Elna,membuat Elna salah tingkah dan merasa tidak nyaman dengan perlakuan rey.

"Maksud aku tuh,selain panggilanmu tiap hari itu yang membuat telingaku terasa sakit,chef Rey,,,ini bagaimana,chef Rey,,kalau yang itu di campur nggak papa kan?Chef Rey,,,chef rey,,,,aku sampai bosan mendengarnya."Rey protes,dan kenyataannya memang seperti itu.Elna tersipu malu mendengar keluhan rey.

"Maafkan aku chef."

"Sudahlah,,bagaimana kalau panggil kak Rey aja,umurku empat tahun lebih tua darimu."

"Mmmmm...baiklah,tapi hanya saat tidak berada di hotel kan?"

Rey mengangguk lalu tersenyum,sebenarnya dia ingin panggilan itu selalu dia dengar baik di hotel ataupun di luar,tapi untuk sekarang,biarlah seperti ini saja dulu.

Pilihan mereka jatuh pada restoran Jepang yang hari ini tidak terlalu ramai.Ramen dengan kuah pedas menjadi menu makan malam Rey dan Elna kali ini.

"Ibunya kak Rey selama ini tinggal di mana sampai lama gitu nggak ketemu?"Tanya Elna.

"Ayahku menjalankan bisnis di Turki,dan ibuku selalu mendampingi ke manapun ayahku pergi,sebenarnya tiap enam bulan sekali,mereka kembali ke Indonesia,hanya aku kadang nggak sempat untuk bertemu dengannya.Kalaupun datang paling tiga hari di sini setelah itu balik lagi ke Turki.Dan kamu tau sendirikan bagaimana pekerjaan kita yang sangat menyita waktu.

"Kak Rey memangnya nggak tinggal di rumah?"

"Nggak,aku punya apartemen sendiri,dari dulu aku sudah hidup mandiri,dan mereka nggak mempermasalahkan itu sama sekali."

Elna manggut manggut,dan semua gerakan sekecil apapun yang dia buat tidak luput dari perhatian Rey.

"Kak Rey nggak punya saudara?"Tanya Elna lagi, dia jadi penasaran dengan kehidupan pribadi head chef nya itu.

"Ada,kakak laki laki yang empat tahun lebih tua dariku."

...****************...

1
Nawalia Mohdlekat
Luar biasa
sri endah
Suka alurnya. Semangat Thor/Angry/
Laode Zakaria
Luar biasa
Risma Eandless
Lumayan
Enung Nurlaela Noenkandenk
Luar biasa
Azalea New
luar biasa
Sri Suhartati
Luar biasa
Sri Suhartati
Kecewa
Mariani SPd
wah Anne Efrina keren banget
Mariani SPd
bener tuh keluarga di kutuk wkwkwk
kek gak ada yg lain aja
Mariani SPd
dari awal kisahnya udah bagus banget lho Thor, tapi makin ke ujung kok muter2 di keluarga itu aja.
kek g ada orang lain aja gitu.
Mariani SPd
kasihan Arissa thor.....tega deh author nya
Mariani SPd
duh sedih banget....
Mariani SPd
Rey.......sadis ternyata
Mariani SPd
semangat Elna
Mariani SPd
kok bisa jahat gitu Rey
Mariani SPd
gak mudeng Thor seluk beluknya, males mau mikir hehehe
Mariani SPd
oalaaa kok jadi ribet gini sih
kek dah habis aja stok cewek cowok
Mariani SPd
berbesar hati lah Rey
Mariani SPd
kasian kamu Rey
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!