AXELINO VANDER DRAVION, adalah seorang mafia berpengaruh dan terkenal di seluruh penjuru dunia dengan kekejaman nya. seorang Axel tak luput dari julukan seorang mafia iblis kejam dan sangat tidak mau kenal dengan apa itu cinta, namun ketika Axel bertemu dengan bocil tengil cantik dengan mata nya yang indah mampu memikat seorang Axel. siapakah gadis yang mampu membuat seorang Axel tertarik tersebut?
yukk, baca novel aku biar bisa tahu gimana cerita nyaa...!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yinndyx, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 23 MIIM
*****
Kini Axel malaju kan mobil nya menuju mansion pribadi nya namun di perjalanan ia melihat seorang wanita yg sedang berjualan bunga dengan menggunakan sepeda, ia berjualan bunga keliling di dekat taman dengan rambut di kepang dan kacamata yg ia kenakan.
Axel yg melihat gadis itu pun berhenti sejenak memperhatikan gadis tersebut dari jarak jauh. Axel mengerutkan dahinya seperti ada sesuatu yg di miliki gadis itu dan diri nya tetapi Axel tidak tau mengartikan apa perasaan yg tengah ia rasakan.
"Siapa dia? Mengapa aku seperti mengenal nya?" Batin Axel di balik kaca hitam mobil sport nya.
Bunyi deringan ponsel membuyarkan tatapan mata Axel kepada gadis tersebut dan langsung mengalihkan pandangan nya ke arah ponsel nya.
"Hm, ada apa mom?" Tanya Axel kepada sang mommy Riana.
"Axel sayang kamu udah tau kan klo Kanala teman kamu dulu mau menikah" ucap mommy Riana di seberang sana.
"Iya mom Axel tau" jawab Axel sambil memperhatikan gadis yg masih berjualan di taman.
"Jadi apakah putra mommy akan menghadiri acara pernikahan Kanala?" Tanya mommy Riana kepada Axel.
"Hufttt, mau bagaimana pun Kanala masih Axel anggap sahabat mom. Yaa walaupun dulu aku sempat membenci nya karena dia terlalu obsesi dengan ku, tapi dia sudah mencoba memperbaiki persahabatan kami. Jadi, tentu aku akan menghadiri acara pernikahan adikku" jawab Axel dengan tegas.
Axel memang sudah menganggap Kanala sebagai adik kandung nya sendiri setelah adik kandung nya cheline hilang di culik.
"Syukur lah kalau begitu nak, kamu memang putra mommy yg terbaik" ucap mommy Riana sambil tersenyum dan tertawa bahagia.
"Em, udah mommy cuma mau nanya itu aja sama kamu. Kalo gitu mommy matiin ya mommy juga mau pergi ke mall" ucap mommy Riana. "Oh iya Axel kamu jangan lupa dong cari gadis untuk mommy dan jadiin dia menantu di keluarga kita, mommy juga mau kali punya menantu kayak teman teman mommy" ujar mommy Riana.
"Astaga mommy kita terlalu sering membahas ini" jawab Axel sedikit kesal kepada mommy nya.
"Kamu mah gitu Mulu jawab nya mommy kan juga pengen gendong cucu" balas mommy Riana merajuk.
"Huhhh, mom dengar Axel hanya ingin menikah jika suatu saat Axel bertemu dengan adikku cheline!" Ucap Axel lembut tapi tetap tegas.
"Terserah kamu aja lah pusing mommy mikirin umur kamu yg udh tua itu" ketus mommy Riana dan langsung mematikan panggilan tersebut.
"Ada ada aja" gumam Axel ketika melihat panggilan sudah di putus secara sepihak oleh mommy nya.
Axel melihat kembali ke arah taman berharap bisa menemui gadis tersebut, namun saat melihat dan membuka kaca mobil nya taman sudah sepi dan gadis yg ia lihat sudah menghilang pergi dari taman tersebut.
"Dimana gadis itu?" Tanya batin Axel.
Axel kembali melajukan mobil nya kembali ke mansion pribadi nya.
*****
Di kontrakan Aurora.
"Haiiii, sayangkuuu" teriak gesha masuk ke dalam kontrakan Aurora.
"Astaga ni anak ada ada aja" batin Aurora ketika mendengar teriakan sahabat nya dengan menggeleng kan kepala nya.
"Nih makanan Lo dan di makan sampe habis ya cantik" ucap gesha dengan centil nya yg membuat Aurora geli melihat tingkah sahabatnya.
"Lo ga makan?" Tanya Aurora.
"Makan dong nih punya gue" jawab gesha dan langsung mengeluarkan bakso nya.
Mereka menghabiskan makanan nya dengan bercerita dan tertawa kecil ketika ada pembahasan yg menurut mereka lucu.
"Em sha Lo ga minat apa kuliah gitu secara kan Lo punya orang tua yg tajir yakan" tanya Aurora kepada gesha.
"Iya sih Ra tapi kan gue mau nya kuliah bareng Lo tapi nya Lo nolak pas gue tawarin kuliah bareng" jawab gesha. "Lo kenapa sih Lo nganggep gue nih siapa? Gue sama orang tua gue ga keberatan kok biayain kuliah Lo sampe selesai" lanjut gesha dengan raut wajah yg serius.
"Gesha Lo ga perlu sampe segitu nya itu juga kan demi masa depan Lo dan Lo harus kuliah selagi Lo mampu jangan sia sia in sha hanya karena gue nolak kuliah Lo juga ikut ga mau kuliah" jelas Aurora dengan wajah tersenyum.
"Raraa gini ya gue kan juga udah janji sama Lo bakal sama sama terus, nanti kalo gue kuliah takut nya gue ga bisa sama Lo terus dan ga bisa jagain Lo" jawab gesha sedikit sedih.
"Huftt, gua bukan anak kecil lagi sha yg harus Lo jagain. Gua bisa kok jaga diri gua sendiri" jawab Aurora meyakinkan sahabat nya.
"Tapi gue mau nya kuliah bareng sama Lo Ra, gua ga mau ngerasa hidup gue lebih enak dari Lo. Gue mau nya juga ngerasain apa yg gue rasain." Ucap gesha yg membuat Aurora terkejut dan langsung menangis.
"Aaaaa geshaa" teriak Aurora sambil menangis tersedu sedu.
"Ehhh kok Lo nangis sih, kan gue nya jadi ikut nangis raa hikss huaaaaa" jawab gesha yg juga ikut menangis dan lebih parah nya gesha teriak dan menangis sejadi jadinya.
"Hiks Lo baik banget sama gua sha, gua ga tau nanti bisa apa engga balas kebaikan Lo hiks" ucap Aurora yg masih menangis.
"Hikss Lo sahabat gue satu satu nya dan gue udah nganggep Lo sebagai saudara kandung gue sendiri Ra" jawab gesha dan memeluk Aurora dan menangis bersama.
"Lo kuliah ya sha ya seenggak nya kalo gua ga kuliah Lo yg harus kuliah" ucap Aurora dan melepaskan pelukan nya dan menatap manik mata gesha dalam dalam.
"Gue mau kuliah tapi Lo harus kuliah juga bareng gue!" Jawab gesha dan memasang wajah mengancam.
Aurora menarik nafas nya dalam dalam dan menghembuskan nafas perlahan.
"Kalo gue kuliah apa gue masih bisa kerja di restoran?" Tanya Aurora dengan menundukkan kepalanya.
"Rara Lo juga ga harus kerja, mommy dan Daddy masih bisa kok nafkahin kita berdua. Yg mereka ga bisa itu ngasih kasih sayang mereka sebagai orang tua, karena sibuk cari duit ahaha" ucap gesha dan tertawa.
"No, gue ga bisa bergantung sama bokap nyokap Lo. Gua harus tetap kerja sha itu juga demi masa depan gua" jelas Aurora dengan tegas.
"Ok, Lo boleh kerja tapi Lo tinggal ya di rumah gue pleaseee" ucap gesha dengan memelas sambil menangkup kedua tangan nya seolah sedang memohon.
"Ra lo tau kan gue tu penakut dan Lo tau rumah gue ga kecil dan gue tinggal sendirian Ra gimana kalo ada hantu atau perampok gitu, Lo ga kasian sama gue?" Ucap Gesha dengan drama nya.
Mendengar drama sahabat nya Aurora mengerlingkan bola mata nya dengan jengah.
"Gue udah nyaman banget sha tinggal di kontrakan kecil ini, gue rasa nya aaa ga mau sha gue terlalu nyaman" balas Aurora sedikit ber drama.
"Aurora ayolah tinggal bareng gue please" ucap gesha yg tak henti hentinya memohon.
Aurora melihat wajah sahabat nya yg memelas seolah terlihat lucu di mata Aurora.
"Ahhahaha, anjir Lo ga cocok banget melas melas gitu" gelak tawa Aurora meledek gesha.
"ihhh Rara gue serius tau" ucap gesha dan memasang wajah cemberut nya.
"Hm, ok deh gue ikut tinggal sama Lo." Ucap Aurora dengan tersenyum manis.
Gesha yg mendengar ucapan Aurora pun berteriak bahagia dan memeluk Aurora dengan antusias.
Namun saat masih bahagia Bahagia nya terdengar pintu di ketok dan membuat gesha dan Aurora saling pandang.
"Siapa ra?" Tanya gesha kepada Aurora.
"Ya mana gue tau lah" jawab Aurora dengan ketus.
"Tunggu sini gue buka dulu" lanjut Aurora dan langsung membuka pintu.
Aurora membuka pintu dan,,
"Permisi nona atas nama Aurora ya?" Tanya kurir kepada Aurora.
"Iya saya sendiri" jawab Aurora sedikit mengerutkan dahinya.
"Ini nona tanda tangan dulu" ucap kurir tersebut dan menyerahkan kertas dan pulpen kepada Aurora.
Aurora tak membantah dan langsung menandatangani nya.
"Nona ini barang barang anda, saya permisi dulu" ucap kurir tersebut langsung memberikan banyak barang kepada Aurora.
"Raa siapa sih kok lama banget" tanya gesha keluar ketika Aurora tak kunjung masuk.
"Kurir sha dan Lo liat deh ni barang segini banyak, gue ga ngerasa pesan ini dan lebih mengejutkan lagi gue cuma di suruh tanda tangan dan barang barang ini buat gue" jelas Aurora dengan wajah terkejut nya.
"WHAT?!!" Jawab gesha yg tak kalah terkejut nya.
