NovelToon NovelToon
Ketika Takdir Kembali Memilih

Ketika Takdir Kembali Memilih

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Nikahkontrak / Nikahmuda / Single Mom / Wanita Karir
Popularitas:6.6M
Nilai: 4.7
Nama Author: Rosee_

Novel Ketiga

Berdasarkan survei, sedia tisu sebelum membaca😌

--------
Mencintai, lalu melepaskan. Terkadang cinta itu menyakiti, namun membawa kebahagiaan lain di satu sisi. Takdir membawa Diandra Selena melalui semuanya. Merelakan, kemudian meninggalkan.

Namun, senyum menyakitkan selalu berusaha disembunyikan ketika gadis kecil yang menjadi kekuatannya bertahan bertanya," Mama ... apa papa mencintaiku?"

"Tentu saja, tapi papa sudah bahagia."

Diandra terpaksa membawa kedua anaknya demi kebahagiaan lainnya, memisahkan mereka dari sosok papa yang bahkan tidak mengetahui keberadaan mereka.

Ketika keegoisan dan ego ikut andil di dalamnya, melibatkan kedua makhluk kecil tak berdosa. Mampukah takdir memilih kembali dan menyatukan apa yang telah terpisah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosee_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Flashback : Tujuanku, Semangat ku, Hidupku, Anakku.

Seorang wanita terlihat sedang memangku seorang gadis kecil di dalam sebuah mobil. Keduanya menatap intens seseorang diluar sana. Di sebelah kedua perempuan itu, bocah laki-laki juga ikut mengamati keadaan luar.

"Apa itu papa?" Gadis kecil itu adalah Lily. Sang ibu akhirnya membawa mereka untuk melihat sosok ayahnya.

"Yes." Mata Dian tak berpaling dari sosok itu. Demi buah hatinya, ia kembali memberanikan diri untuk melihat mantan suami yang masih dicintai.

Sakit, sesak kembali ia rasakan. Meski sudah hampir empat tahun lamanya ia menghindar, nyatanya tak sedikitpun ia dapat melupakan. Selama ini ia selalu berpura-pura kuat, tapi tak ada yang melihat betapa rapuhnya dirinya.

Senyum dan keceriaan selalu ia tampilkan di depan Lily maupun Emi. Menunjukkan jika mereka akan baik-baik saja walau tanpa papa. Itulah Dian. Pandai berpura-pura dalam suatu keadaan.

Percayalah. Ia tak pernah menjadi sosok paling sabar ataupun lembut. Bukan sekali ia sering melawan maupun menentang orang-orang sekitarnya termasuk keluarganya sendiri. Disekolah ia pun sering mendapat teguran karena terlibat pertengkaran.

Broken home. Mungkin itulah julukan yang tepat untuknya.

Namun, pernikahan dengan Nico membawa banyak perubahan untuknya. Pria itu berhasil membawa sosok lembut dan penyabar Dian datang. Berkatnya, Dian tak lagi mengenali sosoknya yang buruk.

Ia berubah ... untuk sesaat. Setelah perpisahan, dirinya yang dulu mulai kembali. Namun kembali bagian dari Nico menahannya. Bayi-bayi kecilnya ... sumber dari semangat hidupnya.

Di kaca mobil gelap itu Lily meletakkan tangannya. Kepala kecilnya bersandar disana seolah sedang menyentuh sang papa yang tak dapat ia raih. Ia tersenyum. Papanya begitu tampan. Ia ingin berlari dan memeluknya, tapi tidak bisa.

"Mama ... apa papa mencintaiku?"

Deg!

Pertanyaan Lily seakan meremukkan hati Dian. Apa yang harus ia jawab? Ia bahkan tidak tahu apakah Nico akan mencintai mereka.

"Tentu saja, tapi papa sudah bahagia." Jawaban itu akhirnya keluar dari mulutnya.

Maaf. Soal perasaan kalian tidak perlu tahu.

Berbeda dengan Lily. Emi pribadi yang begitu peka dengan sekitarnya. Ia tidak seperti bocah pada umumnya. Dirinya seperti sang ibu, tertutup dan tidak begitu suka berinteraksi. Tapi Emi tidak pernah mengenal ayahnya. Dari segi wajah hingga kepribadian sebenarnya mengikuti pria itu.

Emi hanya diam tanpa bertanya meski matanya ikut mengamati. Saat mendengar pertanyaan Lily, Emi langsung menatap ibunya. Senyum palsu itu, ia bisa melihatnya. Ada banyak kesedihan di wajah cantik itu.

Jawaban palsu!

Pelan-pelan ia memeluk lengan Dian, membuat wanita itu menoleh. Emi tersenyum, memberi tahu pada Dian tidak perlu khawatir. Meski masih kecil, keinginan untuk membuat ibunya bahagia tanpa kebohongan sudah ada sejak lama.

Dian mengelus kepala Emi dengan senyuman juga. "Mencintai itu tak harus memiliki. Melihat mereka yang kita cintai bahagia, itu sudah lebih baik. Itulah ikhlas dan tulus yang sebenarnya."

"Tapi Mama akan tetap memiliki kami tak peduli sebesar apa cinta Mama pada kami," kata Lily melebarkannya tangan mungilnya.

Dian terkekeh. Ahh .. inilah semangat hidupnya. Hanya mereka tujuan hidup Dian.

.......

.......

...--- o0o ---...

.......

.......

"Kelamin yang terlihat perempuan, Nyonya," ucap dokter kandungan yang pernah memeriksa Dian.

"Hm, pergilah."

Reana Hanasta memijat kepalanya pusing. "Kau dengar itu? Anak itu perempuan!"

Jika bayi itu laki-laki, mungkin Rea masih bisa mempertimbangkan bayi tak jelas dari mana usulnya itu menjadi pewarisnya. Tapi sekarang putrinya yang mengandung di usia muda ini mengandung anak perempuan!

"Memangnya kenapa?" tanya Dian datar meski sudah tahu jawabannya.

"Dian! Aku tidak tahu apa yang kau lakukan di luar sana. Keadaan mu yang sekarang saja sudah bisa membuat keluarga kehilangan muka!"

"Anak ini perempuan. Gugurkan saja. Kau bisa memiliki anak lagi nantinya."

Tangan Dian mengepal mendengarnya. Bagaimana bisa wanita ini begitu santainya meminta ia menggugurkan kandungan.

"Bagaimana jika anakku kelak adalah perempuan lagi? Mama akan memintaku menggugurkan lagi?"

Bagi wanita berstatus seperti Rea, anak perempuan tidaklah begitu berguna. Namun mereka bisa dijadikan ikatan untuk bekerjasama dengan pebisnis lain. Ia telah berniat menjodohkan Dian dengan salah satu pebisnis besar, namun gadis itu malah kabur dan hilang entah kemana.

Sekarang ia sudah menemukan kembali gadis ini. Tapi betapa terkejutnya ia mengetahui putrinya itu dalam keadaan hamil!

"Kenapa tidak menjadikan aku seorang pembunuh saja!" bentak Dian. Kesabarannya sudah habis.

"DIAN!"

"Kenapa tidak Mama saja yang melahirkan anak laki-laki? Kenapa tidak menggugurkan kami yang adalah anak perempuan? Kami wanita berhak untuk hidup seperti yang lain. Anakku bukan mesin penghasil uangmu! Dan aku bukan mesin pembuat anak!" Rea terdiam.

"Lihat Mama sekarang. Bukankah kau yang memimpin perusahaan? Artinya Mama yang juga perempuan tidak masalah jika menjadi pewaris!"

Rea tak dapat membantah. Semua ucapan Dian benar adanya. Tapi egonya lebih tinggi.

"Aku tak peduli. Sampai kapanpun aku akan mempertahankan bayiku. Tak perlu menjadi pewaris, cukup menjadi anakku saja sudah cukup!" Dian menekan setiap kata-katanya.

"Mulai hari ini namaku hanya Diandra Selena, keluarga Hanasta tak berhak ikut campur kehidupanku. Bayi ini laki-laki atau bukan, dia hanya akan menjadi anakku!"

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Liz Ayu
memang benar jika dari kecil diajarkan berfikiran terbuka dan menerima apa adanya nantinya akan jadi orang yang bijaksana
Roka Ayah
semoga sukses
Firma
keren.....
Nismawati
Luar biasa
CikCintania
nikmati saja penyesalan mu Nico🤭🤭
sang penikmat
Luar biasa
Pur Wanti
karya mu bagus tetap semangat aku suka
Kusii Yaati
benar Thor ini kan dunia novel di mana semua terserah author mau nulis apa!yg penting masih bisa di pahami ceritanya, yg penting hati author seneng dan bebas berkarya 😊
Arkha Juna
Cerita terlalu berbelit" terlalu banyak drama
Arkha Juna
aku lompat aja part y
Nanik Lestyawati
keren
Arfanacaina_w
cerita kakak selaku bagus
pipi gemoy
👍🏼👏🏼🙏🏼☕
pipi gemoy
mampir Thor
Mr.VANO
bagus cerita novelmu thor
Mr.VANO
ini cerita awal petaka terjadi
Mr.VANO
baru bab pertama sdh menarik
Mazree Gati
tak membaca flasback
Inyhhlstryyy
Ngapain Bella ada di sini? nanti di cariin sama Alex loh pulang Belle pulang/Curse//Curse/
Inyhhlstryyy
Kalau boleh tau umur Nico brp Thor?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!