NovelToon NovelToon
CINTA YANG DIABAIKAN

CINTA YANG DIABAIKAN

Status: tamat
Genre:Sudah Terbit / Patahhati / Selingkuh / Penyesalan Suami / Tamat
Popularitas:23.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: mama reni

Gibran Erlangga terpaksa menikahi Arumi Nadia Karima karena perjodohan orang tuanya yang memiliki hutang budi.

Dua tahun pernikahannya Gibran selalu perhatian dan memanjakan Arumi.

Arumi mengira dirinya wanita paling beruntung, hingga suatu hari kenyataan pahit harus ia terima.

Gibran ternyata selama ini menduakan cintanya. Perhatian yang ia berikan hanya untuk menutupi perselingkuhan.

Arumi sangat kecewa dan terluka. Cintanya selama ini ternyata diabaikan Gibran. Pria itu tega menduakan dirinya.

Arumi memutuskan untuk mengakhiri pernikahan mereka. Saat Arumi telah pergi barulah Gibran menyadari jika ia sangat mencintai istrinya itu.

Apakah Gibran dapat meyakinkan Arumi untuk dapat kembali pada dirinya?.

Jangan lupa tekan love sebelum melanjutkan membaca. Terima kasih.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7. Reuni (Arshaka Virendra)

Saat Arumi memasuki aula tempat diadakan reuni, suasana hiruk pikuk langsung ditangkap gendang telinganya. Ia masuk perlahan menuju teman-teman sekelasnya berkumpul.

Reuni hari ini diadakan untuk teman seangkatan, bukan hanya sekelas. Sehingga suasana cukup ramai dan riuh.

Arumi tersenyum dengan siapapun ia bertemu. Hampir semua mengenal Arumi. Gadis cantik yang kaya tapi ramah.

Tasya yang melihat kedatangan Arumi langsung mengejar sahabatnya itu dan mengajak bergabung dengan yang lain.

Semua teman Arumi menanyakan tentang Gibran. Biasanya Gibran selalu ada di samping Arumi kemanapun ia pergi.

Arumi hanya memberikan alasan jika suaminya sibuk bekerja. Hati Arumi sakit setiap ada yang bertanya tentang suaminya.

Acara Reuni Sekolah Menengah Pertama Tunas Karya telah dimulai dengan sambutan panitia penyelenggara. Pembawa acara meminta Arumi memberikan kata sambutan mewakili kelasnya.

Dengan langkah pasti Arumi naik ke panggung dan memberikan sedikit kata sambutan. Di sudut ruangan tampak sepasang mata memperhatikannya dengan seksama.

Arumi turun dari panggung dan menuju meja makanan. Ia mengambil segelas air jeruk dan sepiring kecil buah.

Wanita itu memilih menyendiri di sudut ruangan. walaupun suasana ramai, hatinya terasa hampa. Dua tahun selalu bersama sang suami kemanapun pergi, bukan mudah untuk melupakan kebiasaan itu.

Arumi baru menyadari, kenapa Gibran selalu memintanya menggunakan alat kontrasepsi. Ternyata suaminya belum siap memiliki anak dari rahimnya. Dulu Arumi percaya saja, saat Gibran mengatakan ingin puas berdua dan bermesraan dulu sebelum memutuskan memiliki anak darinya.

Pria yang dari tadi memperhatikan Arumi, mendatangi wanita itu. Arumi yang belum menyadari kehadiran seseorang di samping tempat ia duduk masih asyik dengan lamunannya.

"Arumi ...." ucap pria itu dengan menyentuh bahu Arumi, membuat gadis itu kaget dan langsung menoleh.

Arumi tersenyum dan memperhatikan wajah pria yang ada dihadapannya.

"Pasti kamu lupa? Aku memang tak pantas diingat."

"Jangan berburuk sangka dulu, dosa."

"Siapa? kalau kamu ingat."

"Arshaka Virendra."

"Woow, tersanjung banget gadis secantik kamu masih ingat dengan pria seperti aku ini."

"Aku bukan gadis lagi."

"Tapi kamu masih pantas dikatakan gadis, masih sangat cantik."

"Terima kasih atas pujiannya, tapi terasa seperti gombalan."

"Aku bukan gombal, itu kenyataan. Kamu dari awal bertemu hingga hari ini masih sama, tak ada yang berubah. Termasuk hatiku, masih juga sama."

"Apa maksudnya, aku nggak ngerti."

"Maksudnya, aku tetap menganggap kamu wanita paling cantik yang pernah aku temui. Beruntung banget suami kamu. Pasti ia sangat mencintaimu."

Kamu salah Shaka, pria itu tak pernah mencintaiku dan menganggap aku ada. Aku masih hidup atau matipun mungkin ia tak peduli. Aku saja yang bodoh, masih terus memikirkan dirinya. Sedangkan pria itu, entah sedang apa dia saat ini, mungkin sedang bahagia karena bisa lepas dari wanita manja dan boros seperti aku.

"Hai ... aku masih di sini." Shaka melambaikan tangannya di depan wajah Arumi. Wanita itu tersadar dari lamunannya.

"Maaf ...."

"Kamu pasti ingat suami, ya? Dari yang aku dengar kamu biasanya hadir dengan suamimu. Tapi kenapa kali ini datang sendirian."

"Lagi pengin sendiri, biar dikira jomblo," ucap Arumi akan tertawa.

"Hati-hati ... jangan sering pergi sendiri. Nanti kamu dan suami terlalu nyaman dengan kesendirian. Lagi pula nanti banyak yang salah paham."

Arumi memandangi wajah Shaka dengan seksama tanpa kedip. Ia akhirnya tersenyum. Shaka juga ikut tersenyum.

"Salah paham Gimana?"

"Nanti di kira orang kamu telah pisah dengan suami. Bisa-bisa banyak yang berharap, termasuk aku nantinya."

"Berharap? Berharap apa?"

"Udahlah, aku ambilkan makanan dulu. Kamu mau apa? Aku ambilkan."

"Aku bisa ambil sendiri."

Arumi berdiri diikuti Shaka dibelakangnya. Tasya dan teman sekelas lainnya yang sedang mengobrol jadi memperhatikan mereka. Shaka yang terkenal ketampanannya dan Arumi dengan kecantikannya sedang berjalan beriringan, membuat mata mereka seolah tak ingin berkedip dari memandangi mereka.

Tasya langsung menghampiri Arumi dan Shaka. Menyapa pria itu dengan kegenitan ciir khas Tasya. Ia memang gadis yang ceria, sama seperti saat masih sekolah dulunya.

Tasya tak hentinya mengajak Shaka mengobrol dan bertanya tentang keseharian pria itu.

Sementara itu di rumah kediaman Arumi, tampak Gibran yang sedang termenung sendiri di meja makan.

Semua hidangan masih utuh, belum disentuh Gibran. Biasanya Gibran selalu makan ditemani Arumi istrinya. Gibran merasa ada yang kurang.

Bersambung.

1
Li siok Lie
ah jangan ada rasa kasihan, nanti merusak rumah tangga kamu Gibran
Li siok Lie
nyesel kan ga ada gunanya
Li siok Lie
kan hancur semua itulah kalau main api kebakar semua hebat tuh joana bisa menghancurkan Gibran dasar bodoh udah di kasih tau sama keluarga ga mau dengar
Li siok Lie
ah dasar jalang
Li siok Lie
bodoh tuh Gibran ortu arumi itu bijak mau cari kemana istri seperti arumi
Li siok Lie
kalah elu Gibran sama jalangmu syukur dijebak
Li siok Lie
wah seru nih itulah kalau cowok ga setia udah menikah masih main perempuan
Li siok Lie
katanya udah kawin siri sama joana
Li siok Lie
Playboy Luh Gibran
Li siok Lie
ambil keputusan yang tegas untuk cerai nanti juga balik lagi dengan joana
Li siok Lie
matre tuh laki kalau memang udah ada kekasih tolak aja permintaan ortu arumi
Li siok Lie
takut miskin Gibran cerai dari Arumi
Li siok Lie
ngapain mikirin Gibran udah pisah saja jika kamu di duain masih cari makan di perusahaan papanya Arumi udah sok belagu
Li siok Lie
iya bener duren sama duren ,bukan duren sama ketimun kampungan,udah ditinggalin baru cari takut miskin kali Gibran 🤣🤣🤣
Li siok Lie
takut juga Gibran, iya takut miskin
Li siok Lie
ya tinggalin saja Gibran biar tau jadi orang miskin lagi
Li siok Lie
ya dasar cowo miskin udah diangkat derajatnya masih selingkuh mau miskin kali kalau udah miskin hoana juga ninggalin elu Gibran
Nartadi Yana
haduh lagi riweh malah hubungan badan ntar hamil nggak jadi cerai
Nartadi Yana
malah seneng tu si Gibran ditinggal sebulan malah bebas
Nartadi Yana
ini kayanya si Gibran ngincer hartanya Arumi biar bisa manjain selingkuhannya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!