BLUE IRIS
Selamat datang di novel author yang ke tiga para readers kesayangan, semoga terhibur dan suka dengan ceritanya.
#Happy Reading😍😍#
Indonesia, kota B
Toko pastry di ujung jalan besar itu terlihat ramai.Para pengunjung nampak antusias membeli berbagai macam jenis kue yang di sediakan di sana.Untuk pecinta cake ala western di toko inilah tempatnya,meskipun tidak terlalu besar,namun toko pastry itu tidak pernah sepi dari pengunjung.Bahkan tiap hari cake nya selalu sold out di buru para penikmat dessert dengan rasa yang lezat dan ramah di kantong.
La creme cake and cookies itulah nama toko pastry tersebut, toko itu sudah ada sejak lima tahun lalu.Sang pemilik adalah seorang wanita cantik asal turki dengan kisaran umur di awal empat puluhan.
Siang ini pengunjung La creme cake and cookies sedang padat padatnya,sebuah sepeda berwarna pink dengan keranjang di bagian depan baru saja terparkir di samping toko.Seorang gadis cantik yang masih sangat muda turun dari sepeda dan masuk ke dalam La Creme Cake and Cookies.
"Anne.. " panggil gadis tersebut. (Anne adalah panggilan untuk ibu dalam bahasa Turki).
"Kok pulang cepat sayang."tanya Efrina, sang ibu yang tengah sibuk melayani pembeli.
"Hari ini hari terakhir sekolah Anne,nanti malam ada acara perpisahan dengan teman sekolah." Lanjutnya lalu memakai apron dan mulai membantu Efrina melayani pelanggan.Dengan telaten dia melayani pembeli satu persatu.
Nama gadis itu adalah Elnara Ziya Mehr,tapi Efrina tidak mengikut sertakan nama belakang sang putri,baik di kehidupan sehari hari maupun di sekolah.Mehr adalah nama belakang keluarga besar nya yang merupakan salah satu keluarga terkaya di Turki, tapi karena masalah besar yang menimpa ibunya saat Elnara masih sangat kecil,Efrina akhirnya di usir oleh Ehran Mehr,ayahnya karena kesalahan yang tidak bisa ayahnya maafkan, sejak saat itu, Efrina meninggalkan tanah kelahirannya dan memutuskan tinggal di Indonesia,negara yang cukup jauh dari jangkauan sang ayah.
"Jam berapa acara perpisahanmu Elna?" tanya Efrina.
"Jam tujuh Anne." ujarnya sambil mencuci piring bekas makan para pengunjung.
Efrina melihat jam yang terpasang di dinding,kurang empat jam lagi acara perpisahan itu akan di laksanakan.
"Sebaiknya kamu istirahat aja dulu,nanti biar Anne yang kerjakan." ujar Efrina.
"Nggak papa Anne, biar Elna selesaiin ini dulu." Elnara melanjutkan pekerjaannya kembali.
Itulah yang Elnara lakukan tiap hari,selain sekolah, waktunya habis tersita membantu Efrina menjalankan bisnis untuk menyambung hidup dan biaya sekolah nya.Tidak ada kesempatan bermain dengan teman sebaya, hanya saja terkadang ada seorang teman sekolahnya datang dan membantu Elnara bekerja.
Tepat jam tujuh malam Elnara berangkat ke hotel tempat di mana acara perpisahan itu akan di adakan.Satu persatu temannya sudah datang.
Mereka memilih hotel bukan tanpa alasan. General Manajer hotel tersebut adalah ayah dari salah satu teman kelasnya.Tentu saja mengenai biaya mereka mendapatkan banyak diskon,dan lagi itu adalah hotel mewah bintang lima yang memiliki banyak cabang yang tersebar di dalam dan luar negeri.
"Hai Elna.."panggil Nilam, dia adalah sahabat Elna yang tiap minggu datang membantu nya.
"Kamu udah lama?" tanya Elna.
"Nggak juga."
"Gimana menurut mu, tempat nya indah bukan?" tanya Nilam lagi.
"Iya Lam.. indah banget." ujar Elna mengagumi pemandangan di sekitar hotel tersebut.
Saat ini mereka berada di rooftop, bagian paling tinggi di tempat itu,sang pemilik hotel sungguh punya ide yang brilian,dengan membangun sebuah taman di bagian atap gedung di sertai dengan kafe kafe yang menyediakan berbagai macam makanan dan minuman yang jumlahnya puluhan membuat tempat ini menjadi salah satu tempat favorit bagi semua kalangan untuk sekedar bersantai dengan teman atau keluarga.
"Nggak berasa ya kita udah tamat sekolah aja."ujar Elna.
"Iya juga,eh...aku dengar kamu mau melanjutkan kuliah jurusan tata boga ya.."
Elna mengangguk,"Iya,, aku akan melanjutkan toko ibuku, kasian dia, selama ini dia membanting tulang mencari uang untuk membiayai semua keperluan ku."Lanjut Elnara,dia kembali mengingat bagaimana Efrina sang ibu, harus bekerja keras setelah di usir oleh kakeknya.
"Kok ngelamun sih.. dari tadi aku panggil panggil kamunya nggak ngerespon." Nilam protes karena beberapa kali dia memanggil Elna tapi Elna sama sekali tidak menyahut.
"Ah...iya maaf,ngomong apa barusan."
"Tuh si kumbang SMA Mandala udah datang." Nilam menunjuk dengan wajahnya ke arah seorang pria tampan yang baru saja bergabung dengan mereka.
"Hai Elna.." Sapa pria tadi yang langsung mengambil posisi duduk di sebelah Elnara.
"Hai Vano." Balas Elna di barengi senyum tipis yang menghiasi bibirnya.
Namanya Alvano Narendra,dia adalah anak dari General Manajer hotel tempat mereka mengadakan acara saat ini.
Tidak banyak yang tau kalau sebenarnya Vano sangat menyukai Elnara, termasuk Elna sendiri.
"Kenapa kamu nggak nelpon aku, biar aku yang jemput." Ujar Vano.
"Nggak papa Van,hotelnya juga nggak terlalu jauh dari rumah."
Saat asik berbincang, seorang pelayanan datang dan membawa beberapa gelas minuman ke meja mereka.Vano memberikan satu gelas jus buah pada Elnara.
"Makasih Van, padahal aku bisa ambil sendiri."ujar nya polos.
"Nggak papa, aku tau kamu suka jus buah."
Tanpa menaruh rasa curiga sama sekali, Elnara langsung meminum jus tersebut hingga setengahnya,seketika Alvano tersenyum smirk melihat Elnara meneguk minuman yang dia berikan.Tadi sebelum duduk,Vano sempat menghampiri dan menyuruh pelayan untuk menaruh sesuatu pada jus buah yang akan di berikan pada Elnara,everclear sejenis minuman dengan kadar alkohol tinggi serta obat perangsang di campurkan ke dalam jus,dan ini merupakan alkohol terkuat di dunia,dan jangan tanyakan di mana Vano mendapatkan nya, tentu saja karena kekuasaan sang ayah yang punya akses di mana saja di dalam hotel tersebut.Demi melancarkan aksinya Vano harus memberikan beberapa lembar uang tutup mulut untuk pelayan tadi.
Beberapa saat mereka masih asik bercerita,kadang di selingi tawa yang membuat suasana tambah meriah, namun keadaan berbeda mulai terlihat di kursi yang paling ujung, Elnara mulai bertingkah aneh, badannya terasa sangat panas,kesadarannya sedikit demi sedikit mulai menghilang.
Melihat kondisi Elnara yang memang sesuai keinginannya, Vano segera membawa Elnara tanpa sepengetahuan teman teman mereka yang masih asik bertukar cerita satu sama lain.
"Kita mau kemana Van?" Tanya Elnara saat Vano membawanya memasuki lift.
Vano tidak menjawab, dia hanya merangkul tubuh lemah Elnara.
"Aku mau pulang Vano, badan ku nggak enak,aku seperti nya mau demam." lanjut Elna lagi.
"Istirahat di kamar aku aja dulu,masa kamu pulang dengan keadaan begini, nanti setelah agak mendingan baru aku antar, ok." Kali ini Vano berbicara dengan mata yang terus menatap gundukan indah yang terlihat jelas dari balik tshirt yang di kenakan Elna.Di usianya yang memasuki tujuh belas tahun,tubuh Elna memang terlihat hampir sempurna, dari postur tubuhnya yang tinggi, kulitnya yang putih,dan tentu saja asetnya yang sudah mulai terlihat paripurna.Tadi saat tiba di hotel, Elnara sempat mengenakan hoodie, namun dia lepas setelah merasakan tubuhnya kepanasan.
Saat tiba di depan kamar,Vano mulai merogoh kantong celana nya mencari card lock untuk membuka pintu,semua kantong celana dan baju sudah dia periksa,sialnya card lock itu sepertinya tertinggal di rooftop.
"Ini kamarku, kamu tunggu di sini dulu ya, aku lupa ngambil kuncinya, jangan kemana mana." Vano memperingati Elnara.
Elnara hanya mengangguk tanda mengiyakan,dia pasrah, mau pulang ke rumah dengan keadaan seperti itu dia takut pingsan di jalan,dan lagi Vano adalah temannya, tidak mungkin dia berbuat jahat,itulah yang ada di pikiran Elnara saat ini.
Karena cukup lama menunggu, Elna sudah tidak sanggup menahan aura panas yang keluar dari dalam tubuhnya,dia mulai gelisah.
Elnara mondar mandir, dan saat bersandar di kamar sebelah kamar Vano, pintu itu terbuka, entah memang sengaja atau pemiliknya lupa mengunci kamar tersebut.
Tanpa pikir panjang Elnara masuk ke dalam, walaupun dalam keadaan setengah sadar,dia masih sempat melihat sekeliling,dan hening, kamar itu kosong.
Segera Elnara menutup pintu dan mencari di mana letak kamar mandi, tapi sayang dia hanya menutup tidak mengunci kamar mewah itu.
Baru saja dia membuka bajunya,tiba tiba pintu terbuka dari luar.
Elnara menoleh,seorang pria dengan wajah tampan rupawan dengan tubuh tinggi lengkap dengan setelan jas nya tengah berdiri dan menatap nya dengan kening yang berkerut.
"Siapa kamu?"
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
Nurhayati Nia
haii mbk othorrrrrrr Aku mampir lagi di karya mu setelah membaca kisah umi aza lea terus cinta zahra sekarang pingin nyimak kisah elnara markicus thor mari kita cap cus bacaaa 😀😀😘😘🙏🙏
2024-11-22
1
Mariani SPd
aq juga mampir lagi Thor
2025-01-18
1
Anonymous
keren
2024-10-19
1