NovelToon NovelToon
JALAN HIJRAH SEORANG PENDOSA

JALAN HIJRAH SEORANG PENDOSA

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Cintamanis / Kisah cinta masa kecil / Menikah Karena Anak / Anak Yang Berpenyakit
Popularitas:18.8k
Nilai: 5
Nama Author: Pena Remaja01

Warning⚠️

Siapkan tisu karna banyak adegan mengharukan mungkin akan menguras air mata.

_____
Menceritakan perjalanan hidup seorang pemuda bernama Firman yang berprofesi sebagai seorang pengedar obat-obatan terlarang. Sekian lama berkecimpung di dunia hitam, akhirnya Firman memilih berhijrah setelah mendapatkan hidayah melalui seorang anak kecil yang ia temukan di tepi jalan.

Akan tetapi, semua itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Banyak halang rintangan yang menghambatnya keluar dari dunia hitam.

"Jack, mungkin aku akan keluar dari dunia hitam ini."

"Kau jangan gila, Man! Togar akan mencari dan membunuh kau!"

Dapatkan Firman keluar dari dunia hitam setelah bertahun-tahun berkecimpung di sana. Dan apakah ia akan Istiqomah dengan pendiriannya, atau akan kembali kejalan yang dulu yang pernah ia tempuh.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pena Remaja01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 34

Khutbah pernikahan mulai di bacakan untuk menyempurnakan akad nikah yang akan di langsungkan sebentar lagi. Meskipun Jack sering mendengar khutbah, tapi khutbah kali ini berbeda.

"Sesungguhnya datangnya perintah menikah sebagai salah satu cara memelihara kesucian nasab. Dan nikahkanlah, artinya bantulah supaya 'dia' bisa menikah, orang-orang yang masih lajang di antara 'kita' agar mereka bisa hidup tenang dan terhindar dari zina serta perbuatan haram lainnya, dan bantulah juga orang-orang yang layak menikah, hamba-hamba sahayamu, laki-laki ataupun perempuan. Jika mereka miskin, maka Allah lah yang akan mencukupi rezeki mereka."

"Menikah merupakan ikatan sah dari dua insan yang berbeda, dua karakter yang berbeda, dua pikiran yang berbeda, dua sifat yang berbeda yang kemudian di satukan dalam bahtera rumah tangga sebagai suami dan istri. Tentu setelahnya akan ada hak dan kewajiban diantara keduanya. Indahnya, Allah juga sudah mengatur apa saja hak dan kewajiban seorang suami maupun istri agar terciptanya pernikahan yang sakinah mawaddah dan warahmah."

"Dalam hal ini, suami mempunyai kewajiban yang lebih berat di bandingkan istri. Ini berdasarkan Firman-Nya dalam surah Al-Baqarah 228, yang artinya. Akan tetapi para suami mempunyai satu tingkatan lebih dari pada istrinya. Kata satu 'tingkatan' dapat di tafsirkan dalam firman-Nya yang lain dalam surah An-Nisa ayat 34; Kaum laki-laki adalah pemimpin kaum wanita. Jadi, pada dasarnya kewajiban suami adalah hak istri. Sehingga kalau kita bicara tentang apa saja kewajiban suami terhadap istri, sama dengan haknya istri atas suami. Jadi kewajiban suami adalah segala hal yang harus di lakukan, memberi makan minum, tempat tinggal yang layak sedangkan hak istri adalah sesuatu yang harus di berikan suami."

Menyadari sebentar lagi akan memikul amanah, dosa dan pahala, Jack menyimak dengan baik setiap kalimat yang di sampaikan seorang ustad di antara mereka.

Bicara soal menikah, mungkin banyak yang lebih mampu, tapi tidak banyak yang mampu membina bahtera rumah tanggga sesuai dengan yang di contohkan baginda Muhammad SAW.

Selesai khutbah, mulailah acara utama, yaitu ijab dan kabul. Beberapa orang saksi telah hadir, kedua calon mempelai juga sudah ada di tempat, wali dari mempelai wanita juga ada di sana. Tinggal lafaz ijab kabul terucap, maka lengkaplah rukun nikah itu.

Sekali lagi Jack menghela nafas. Tangan yang sejak tadi terasa dingin, kini sudah normal kembali. Benar kata Firman, tidak perlu cemas, semuanya akan di mudahkan.

"Aku terima nikahnya Atikah Nayla binti Sukri..."

Titik air mata kebahagian Nayla mendengar kalimat yang di ucapkan Jack. Kini lelaki itu telah sah menjadi suaminya.

***

Orang-orang yang tadi ramai di dalam mesjid berangsur keluar satu persatu. Termasuk Jack yang sedang bersalaman dengan keluarga besar Nayla di pintu utama mesjid.

Firman yang juga akan keluar, tidak jadi saat melihat Aisyah masih duduk di tengah mesjid sambil memangku Umar. Ia pun mendekati mereka.

"Adik kenapa?" Firman duduk bersila di dekat Umar yang berada di pangkuan dokter Aisyah. Bocah itu tampak lesu. Mulutnya tercagup-cagup mengambil nafas.

"Kan tadi ayah sudah bilang, jangan lari-lari dalam mesjid," ucap Firman sambil mengusap kepala si kecil.

Firman tau, anaknya tidak seperti anak-anak lain yang bebas beraktivitas. Jika bocah itu kelelahan, nafasnya akan sesak.

Tangan Firman turun keleher bocah itu dan seketika jantungnya berdetak cepat. Rasa panas tubuh sekecil bukan suhu normal. "Ya Allah, adik demam lagi?"

Aisyah pun tak kalah cemas. Dokter muda itu juga memeriksa suhu tubuh Umar. Nadi di leher juga di periksa untuk mengetahui keadaan bocah itu. "Bang Ash, kita harus membawanya ke rumah sakit."

Tanpa membuang waktu, Firman lansung mengangkat tubuh Umar.

Mata Umar masih terbuka dan melihat wajah cemas ayahnya. Ia bernafas dengan mulut karna rasa sakit di tenggorokan. "Yayah, atit," adunya dengan suara pelan. Tapi sayangnya suaranya itu tidak di dengar Firman. Air mata bocah itu mengalir begitu saja. Dadanya tiba-tiba sakit. Untuk bernafas saja sulit di lakukan.

"Man, mau kemana?" Jack keheranan ketika Firman melintas di depannya. Tanyanya juga tidak di dengar oleh sahabatnya itu. Jack hanya memperhatikan Firman yang berjalan terburu-buru menuju mobil Aisyah.

"Sebentar ya sayang," ucap Firman lembut, walau hatinya saat ini bukan main cemas, tapi diri masih bisa di kontrol. Lalu Firman mengusap air mata Umar. Rasa sakit yang di rasakan anak itu dapat ia rasa.

Mobil  Honda Jazz milik Aisyah telah melaju di jalan raya. Dokter muda itu sendiri yang mengemudi, sedangkan Firman duduk di sebelahnya. Sesekali Aisyah juga menoleh ke arah Umar yang berada diatas pangkuan Firman. Wajah bocah itu semakin pucat karena nafasnya semakin sesak.

Suasana di dalam mobil menjadi sepi. Firman dengan perasaan takutnya tidak mampu berkata apa-apa. Aisyah juga tidak mau menambah kekusutan Firman.

Tiba di rumah sakit Firman dan Aisyah segera berlari kecil menuju ruang UGD. Tubuh si kecil di serahkan pada petugas rumah sakit. Tercagup-cagup nafas Firman setelah berlari. Ketakutan jelas tergambar di wajahnya.

Firman menghela nafas dalam untuk menenangkan hatinya. Kemudian ia melabuhkan duduk di bangku tunggu. Air mata yang tidak mampu di bendung, setitik-setitik mengalir menuruni pipi.

"Bang Ash," panggil Aisyah.

"Ini salah saya. Saya kira dia sudah sembuh dan membawa dia keluar dari rumah sakit," lirih Firman menyalahkan diri.

"Jangan bicara seperti itu. Sekarang ini yang perlu kita lakukan adalah berdoa untuk kesembuhan Umar. Insyaallah Allah akan mengangkat penyakitnya," balas Aisyah.

Firman mengangguk kecil, setuju dengan yang di katakan Aisyah. Karna sesungguhnya memang dalam genggaman-Nya lah setiap makhluk yang bernyawa.

Air mata di seka, kemudian Firman berdiri. Mushalla di cari untuk menunaikan sholat Dzuhur yang akan masuk sebentar lagi.

***

Keesokan harinya, Umar belum menyantap apa-apa, sengaja di lakukan karna operasi akan di lakukan hari ini.

"Adik," panggil Firman. Bahu Umar di sentuhnya lembut.

Umar membuka mata, pandangannya jatuh pada Firman dan Aisyah yang berdiri di samping ranjang pasien. Tubuhnya di dudukkan Firman, kemudian di bawa ke kamar mandi.

Setelah menanggalkan pakaian Umar, suhu air hangat yang di minta pada perawat di coba kan ke tangan sebelum di siramkan sedikit demi sedikit ke tubuh Umar. Sabun tidak di gunakan, tapi di ganti dengan cairan anti septik yang di berikan perawat tadi.

Umar diam saja sambil melihat wajah ayahnya yang tersenyum. Pada awalnya ia takut untuk banyak bergerak. Namun melihat senyum Firman yang menyejukkan hati, air itu dimainkan Umar sepanjang Firman memandikannya. Tawanya juga terdengar. Ia masih ingin bermain walau badannya dalam keadaan sakit.

Selesai memandikan, Firman membawa Umar kembali ke ranjang untuk mengeringkan badannya.

Aisyah ikut tersenyum melihat wajah ceria Umar yang baru selesai mandi.

Tubuh Umar di lap Firman dengan handuk kecil, lalu di pakaikan baju yang di berikan perawat.

Raut wajah Umar berubah seketika saat menyadari pakaian yang di pakaikan ke badannya bukanlah baju miliknya.

"Yayah."

"Iya sayang." Wajah Umar di belainya dengan kasih. Firman tidak mau kehilangan saat-saat bersama si kecil, sebelum operasi di jalankan.

"Adik atut."

"Jangan takut, ayah disini." Firman meyakinkan anaknya.

Dokter Aisyah melihat jam di tangan lalu membisikkan sesuatu pada Firman.

Firman mengangguk kecil. Nafas 9anjang di hela untuk menguatkan hati. Lalu Umar di gendong menuju ruang operasi. Firman masih mengulas senyum seperti biasa agar anaknya tidak merasa takut.

Dokter Aisyah ikut menemani hingga mereka tiba di depan ruang operasi.

Saat itulah air mata tidak dapat lagi di bendung Firman. Namun, cepat-cepat di sekanya air mata yang jatuh menuruni pipi. Ia tidak ingin Umar melihat air matanya.

Tubuh Umar di peluk erat sepuas mungkin. Pipi dan kening Umar juga tak henti di cium. Firman tidak tahu apa yang akan terjadi setelah ini. Berbagai kemungkinan bisa saja terjadi. Jujur ada keraguan di hati ketika dokter meminta ia mendatangani surat untuk melakukan operasi.

Umar mulai ketakutan. Bocah itu mulai menangis ketika melihat wajah sang ayah berubah cemas.

"Ssssttt. Jangan nangis. Adik bobok di sini dulu ya. Nanti ayah kesini lagi." Rambut Umar di usap penuh kasih, lalu di baringkan diatas brankar.

Umar memang anak penurut, ia selalu mendengar apa yang di katakan ayahnya.

Dokter mulai menarik brankar tempat Umar berbaring ke dalam ruang operasi.

Pada saat pintu ruang operasi di tutup. Saat itulah Umar mulai menangis ketakutan memanggil ayahnya.

Firman memejamkan mata, bersama cairan bening yang tidak dapat lagi di tahan. Ia sudah menahan sebisa mungkin agar tidak tenggelam dalam perasaan sendiri. Namun suara Umar yang sayup-sayup terdengar, seakan mengiris hatinya.

Firman dan Aisyah menuju ruang tunggu. Di sana tidak hanya mereka berdua yang mengalami nasib yang sama. Ada juga pasangan lain yang bernasib sama dengan mereka. Pasangan itu berpelukan satu sama lain untuk salin menguatkan.

Berbeda dengan Firman dan Aisyah. Mereka berdua bukanlah pasangan halal. Firman masih memegang teguh pendirian tidak akan memberi jawaban apapun pada Aisyah sebelum operasi Umar di jalankan. Dan mungkin setelah operasi Umar selesai, barulah ia akan memikirkan jawaban tentang luahan hati Aisyah beberapa minggu yang lalu.

Aisyah meminta diri, meninggalkan tempat itu. Sungguh, ia merasa kikuk berada berdua dengan Firman seperti saat sekarang ini.

1
maya ummu ihsan
karya bagus tp sepi pembaca..sayang srkali..
Sasa Sasa: Gak apa-apa kak. Bukan rezeki mungkin
total 1 replies
maya ummu ihsan
bagus
maya ummu ihsan
bkn kaleng2 nih ternyata firman pernah kuliah kedokteran
Iqlima Al Jazira
kasihan anisa
Iqlima Al Jazira
siapa yang meninggal thor?
oma lina katarina
Lom ngerti nih ceritanya
Iqlima Al Jazira
kejam😡
Sasa Sasa: Biar fealnya dapat
total 1 replies
Iqlima Al Jazira
jangan terlalu rumit donk thor,
kasian Aisyah 😢
Iqlima Al Jazira
karena mertuanya selalu membandingkan dengan mu. tapi Jack juga keterlaluan pada unar
Iqlima Al Jazira
🤣🤣
®agiel
Masyaa ALLAH....
luar biasa Aisyah dengan ucapannya ya...

karena sebaik baik memohon pertolongan & perlindungan hanya kepada ALLAH SWT saja.

thoyyib Author thoyyib...👍
®agiel
Hahahahaa kejam sekali dokter Fadli ya Thor 🤭
®agiel: saya sih ikutin kata naluri pembaca aja Kaka....hehehee 🤭
Sasa Sasa: 🫢 masa sih?
total 2 replies
®agiel
sungguh memang berat untuk berhijrah menjadi lebih baik & tetap Istiqomah ( taubatan nasuha ), akan tetapi yakin dengan ketetapan ALLAH SWT adalah yang terbaik, tidak ada yang tidak mungkin jika ALLAH SWT sudah berkehendak.

semoga alur di bab ini Author bisa menggiring pembaca, agar bisa juga Istiqomah menjadi pribadi yang lebih baik.

semangat & sehat sehat ya Thor 💪
®agiel: sama sama yaaa...👍
Sasa Sasa: Ammin, makasih kakak🥰
total 2 replies
Usmi Usmi
Nia kan Intel cuma ada kepentingan
Maria Ulfah
update nya lama ya sekarang mah
Sasa Sasa: Dua bab sehari kadang lebih.
total 1 replies
Iqlima Al Jazira
next thor
Sasa Sasa: Oke kak
total 1 replies
Agus Tina
Semoga Togar tidak pernah menemukan mereka kembali ... taunya mereka berdua benar2 sudah tiada ...
Maria Ulfah
update lagi thor seru
Maria Ulfah
update lagi thor seru
®agiel
Dan Menikah itu adalah ibadah terpanjang manusia sampai ajal itu tiba...
Wallahu a'lam bisawwab 🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!